Dia biasa dipanggil Calo, bukan calo yang dibayar buat urus dokumen biar cepat selesai ya!!
Anastasia Caroline adalah nama Calo yang sebenarnya tapi entah kenapa sedari kecil dia sudah sering di panggil Calo. Mungkin karena nama itu pula dia menjadi suka hal hal yang simpel dan mau cepat selesai tanpa banyak kerja.
Acara wisuda menjadi tempat keberuntungan Calo. Dia bertemu dengan Darren, sosok duda keren dan seksi meskipun memiliki satu buntut mini di belakangnya.
Calo yang ingin hal simpel pun berubah ketika bertemu Darren. Dia berusaha keras mengejar hot duda satu itu. Calo tidak mengambil pusing buntut cerewet milik Darren, yang terpenting ia harus mendapatkan Duda itu.
Tapi tanpa Calo duga dia malah jatuh hati pada buntut cerewet milik Darren. Dia yang tadi berencana menjadi ibu tiri yang tidak peduli, pun malah menjadi sosok ibu yang kece!!!
Hahahahah....
Ini tentang Calo dan kerandoman yang dia miliki. Bagaimana Calo bisa mendapatkan cinta Darren?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
"Bila ingin melihat ikan di dalam kolam~
Tenangkan dulu airnya sebening kaca~
Bila mata tertuju pada pria pendiam~
Caranya tak sama menggoda dara lincah"
Dengan tubuh berbaring di atas motor, kepala berada di stang motor dan kaki di ujung motor, Calo bernyanyi dengan suara besar dan fals.
telapak kakinya bergoyang goyang ke kanan dan ke kiri menikmati nyanyiannya. Hari ini Darren pulang agak lama jadi dia menunggu depan rumah cukup lama.
"Jangan, jangan dulu~ Janganlah di ganggu
Biarkan saja biar terlentang dengan tenang~
Senyum, senyum dulu, Senyum dari jauh
Kalau dia senyum tandanya hatinya mau~" Sambil menyanyi sambil menghayal wajah tampan Mamas Darren. Mantap bener.
"Hei!! Asik!" Kepalanya bergerak kekanan dan kekiri, Karena pakai helm jadi tidak terlalu sakit mengenai stang motor.
"Asik banget buk." Tiba tiba suara Darren datang dari samping Calo.
Calo tentu saja gelagapan dan dia hampir terjatuh saat melompat turun dari motor. Untung saja Darren memegang bahu Calo hingga anak itu tidak jadi jatuh.
Hancur sudah image Calo sebagai gadis yang baik dan santun.
"Ehh mas jalan kaki pulangnya?" Calo melihat ke sekeliling dan benar saja tidak ada mobil Alphard yang biasa digunakan oleh Darren. Pria itu tampak memegang jas dan tas kerjanya sendiri.
"Hahaha.. ya tidak mungkin dong Calo. Kantor saya jauh dari rumah."
Calo terdiam melihat tawa khas bapak bapak milik Darren. Aishh... benar benar tampak gagah dan penyayang kalau kayak gini. Apalagi melihat gaya Darren yang tampak seperti suami yang baru pulang kerja. Calo jadi pengen cepet-cepet di ajak kawin eh.. maksudnya nikah.
"Trus mana mobilnya, aku nggak dengar bunyi mobil tadi."
"Mobil saya pecah ban dan nunggunya lama jadi saya pakai taxi saja."
"Ooooi, pasti capek ya mas. Sini aku bawain tas sama jasnya." Tanpa permisi tangan Calo sudah akan mengambil tas dan jas Darren tapi tentu saja Darren menepis tangan itu.
"Heheheh... Gladi bersih mas." Calo tersenyum. lebar.
"Gladi kotor dulu." Ucap Darren sambil berlalu begitu saja.
"Ehhh..."
.
.
"Ante ahat sini aja main sama atu uhuk... uhuk..." Meca berada di kamarnya dikelilingi oleh Darren, Luna dan tentu saja Calo yang sedari tadi tangannya terus di pegang Meca.
Anak kecil ini tiba tiba suka nempel sama Calo bahkan sudah beberapa kali Meca membawa Calo main di dalam rumah yang tentu saja di tolak oleh Calo.
Tapi kali ini Calo sedikit ragu menolaknya melihat mata gadis kecil itu memerah karena sakit.
"Siang ini Meca main sama nenek aja ya. Kalau besok Meca sembuh, aku janji main sama Meca seharian." Tentu saja Calo memberikan janji jari kelingking pada gadis mini itu.
Pagi ini, saat Calo datang Darren langsung mengatakan Meca sakit dan katanya ingin bermain dengan Calo.
Calo yang berhati bidadari tentu saja tidak tega mendengarnya.
"Ante ahat udah janji ya... Ndak boleh ingkal ingkal, syuuttt." Ucapnya sambil menyedot kembali ingus yang hampir keluar.
"Iya... tapi Meca harus sembuh dulu. aku nggak mau nanti pas main Meca batuk dan ingusnya keluar keluar." Ucap Calo dengan ekspresi jijik.
"Iya iya, omel omel telus"
.
.
.
bersambung.
jangan lupa baca cerita Author yang lain juga sambil nunggu update cerita ini
salam hangat dari author
good job kak 🤗