Queen Angella

Jalanan sepi, di sudut kota Bangkok Sebuah mobil Mercedez-benz merah bergerak liar. Kaca mobil berembun tipis akibat Air Conditioner yang dipaksa bekerja lebih keras, mendinginkan 2 tubuh berpeluh, berebut nikmat di tengah sempit nya kabin dan cuaca panas kota.

Tetesan peluh bersamaan terkulai lemas nya 2 tubuh  manusia menjadi akhir pertarungan.

''Kau nikmat sekali Angella ....,

              "AKU MENCINTAI MU ....!!"

Angella sudah berada Bangkok, pusat  kota Thailand. Malam ini dia di jadual kan akan makan malam bersama keluarga Zunnede.

sudah sedari pagi dia berada di kota yang juga di kenal dengan nama krungtep maha nakhon Atau kota para malaikat yang agung, berjalan-jalan, sendiri, karena sang kekasih sedang ada urusan mendadak, mungkin. Setidaknya itu alasan yang dia terima.

Angella sedikit terkesan saat Davide mengatakan bahwa Ibunya ingin menyiapkan sendiri makan malam ini, itu sebab nya makan malam di adakan di kediaman pribadi mereka.

malam tiba dan Angella kecewa.

Tidak hanya dia tamu nya, tapi Hanna yang juga ada di sana, duduk dengan Akrab di samping  Ny.Zunnede.

"Ah, mungkin karena Hanna sudah di rawat sejak kecil oleh keluarga ini," batin Angella tapi tetap saja hatinya berdesir, perih.

Setelah sesi pekenalan singkat dan makan malam selesai Angella nampak sedang mengobrol dengan 3 wanita inti keluarga Zunnede,

sedang kekasih nya sedang berbicara pribadi dengan ayah nya.

Tidak ada kecanggungan dalam obrolan itu, hanya saja Angella muak. Mereka tidak hanya sekedar mengobrol tapi lebih ke pamer,

pada Angella yang di anggap tidak fashionable, dan tidak paham barang mewah nan glamor seperti mereka.

Pakaian Angella memang sederhana, malam ini Angella hanya mengenakan one shoulder jumpsuit berwarna hitam dengan hells dan tas berwarna senada,

tanpa aksesoris-aksesoris mewah lain nya .

Bukan tidak tau, hanya saja Angella tidak suka dengan barang-barang mewah itu.

Sekedar tas fashion, perhiasan. Angella muak membahas itu

bahkan segala bentuk kemewahan yang Davide berikan pun tak ia gunakan, dengan dalih tak nyaman dan tak mau berlebihan.

Untung nya laki-laki itu mengerti, toh Angella sudah mempesona tanpa sentuhan barang branded itu. pun black card Davide yang tidak pernah iya gunakan sepeser pun.

Angella tersenyum malas tiap kali menimpali pertanyaan-pertanyaan Hanna, gadis itu seperti mati-matian ingin menjatuhkannya. Tapi Angella sedang pada mode polos, jadi tanpa Hanna bersusah payah dia sudah menjatuhkan diri nya sendiri, untuk di remeh kan perkara kemewahan. Termasuk bertahan di samping Davide setelah apa yang Davide ucapkan.

Angella kembali tersenyum kali ini sedikit remeh, saat Hanna dengan semangat menceritakan tentang perhiasaan keluaran terbaru di pasar bawah tentunya,  yang harga nya di tafsir tak ternilai.

Cincin dengan batu safir berwarna hitam yang menurut Hanna itu sangat langka.

Sedang cincin baru itu sudah lebih dulu Angella milikii .

Angella kembali memasang wajah bodoh saat Hanna bertanya tentang benda-benda itu.

"Lalu apa yang kau tau Angella, kau akan mendampingi Davide tapi kau sama sekali tidak tau barang mewah?" cibir Hanna.

''Memang nya harus memakai barang mewah?" Tanya Angella polos

"Yang akan menjadi pasangan mu itu kakak ku Davide, orang paling berpengaruh di daratan bawah eropa, apa kamu juga tidak tau itu!" sahut Camella.

"Ohh gadis kecil itu rupa nya pedas juga mulut nya," batin Angella .

"Tidak, aku tidak tertarik." Jawab Angella membuat Ny. Zunnede turut bicara.

Wanita paruh baya itu nampak menarik nafas berat , "heh, bagaimana Davide bisa di segani di dunianya nanti kalo wanita nya saja kelas bawah seperti ini!"

Yang di sambut tawa remeh Hanna dan Camella.

Angella turut tersenyum sinis, Andai dia mau membalik kan keadaan, dia bisa kalo hanya menguasai Ocean kebanggaan mereka itu, karena kalo di lihat saat ini , Ocean sedang berada di bawah tekanan Premium milik nya. "Tapi untuk apa?"

Permainan tidak akan seru jika pihak lawan mudah dimatikan .

Setelah obrolan memuak kan itu, Angella memilih berjalan-jalan keluar, berdiri sendiri

Di samping kolam renang. Insting nya sedang bekerja, obrolan dengan Damar tempo hari menari liar  di otak pun perkataan Cassandra.

Dia harus ke Jogja apapun yang terjadi di harus pergi dari Davide sementara waktu ini .

Damar jelas membahayakan bukan hanya untuknya tapi untuk premium yang sudah ia bangun sejak lama, Angella bukan orang yang mau gagal.

"Ya aku harus pulang ke Jogja, dan setelah nya orang-orang dunia bawah itu akan tau siapa aku"

Angella masih sama, jiwa petarung nya dan ambisi nya masih besar. Apa yang ia ingin kan harus ia dapatkan meski nyawa taruhan nya.

Angella sedikit terkejut saat tangan dingin Davide melingkar di bahu nya

''Kenapa sendiri di sini?" Bisik nya.

"Kau sedang sibuk tadi,'' balas Angella.

"Daddy mengajak ku berbicara pribadi, dan sekarang dia meminta ku membawa mu kepada nya,"

Angella hanya mengangguk sembari mengukuti kemana Davide menuntunnya.

Sebuah ruang kerja, tidak seberapa besar, hanya ada sofa tamu kecil di dalam nya, dan

Tuan serta nyonya Zunnede duduk tenang di sana .

Seperti yang sudah Angella perkirakan isi obrolan itu tak lebih dari memberondongnya dengan pertanyaan-pertanyaan memuakkan .

Siapa orang tua nya ......'

Apa bisnis nya .......'

Apa pendidikannya .....'

Segala yang berhubungan dengan dunia, dengan tujuan membanding kan dengan milik mereka. Jika di lihat dari tampilan Angella jelas dia berada jauh di bawah level yang mereka tetapkan.

Tapi yang terpenting bukan itu, yang terpenting Davide mencintainya, cinta?

Bahkan saat ini Angella pantas meragukannya .

Lewat tengah malam mereka keluar dari rumah panas itu, Angella sedikit ragu tapi dia

meyakinkan diri. Kali ini ibunya harus di korbankan untuk sebuah kebohongan .

"Davide ....."

"Hmmm, dehem Davide yang tengah sibuk dengan tangan Angella.

"Aku ingin ke Jogja, maksut ku mumpung kita sedang di sini jarak nya tidak terlalu jauh.

"Aku masih banyak pekerjaan sayang ....!

"Aku bisa pergi sendiri ....'

Mata Davide seketika menatap tajam .

"Hanya 1minggu, aku rindu ibu ku," mohon Angella.

"2 hari !

"Tidak cukup, Dav!' aku hanya akan lelah di jalan jika hanya 2 hari ....'' ratapan memohon mulai dilantunkan.

"Aku bisa gila Angella!.

''Kau bisa menghukum ku lebih kejam dari kemarin," sebuah rayuan terpaksa.

''Kita mulai detik ini"

Sejurus kemudian Davide mencumbu Angella dengan ganas,tak peduli ada Hilto duduk di kursi kemudi. "Hanya 3hari, kalau lebih ku buat kau tak bisa berdiri, selama nya, Hanya bisa melayani ku di ranjang," Ancam Davide membuat bulu kuduk meremang.

Selanjut nya pertarungan di mulai, Hilto dengan segera menutup sekat yang memisah- kan tempat duduk pengemudi dan penumpang, utung nya mereka sedang menggunakan luxury alpard bukan mercedez seperti biasa, kalau tidak bisa-bisa menabrak pembatas jalan atau masuk jurang dibuatnya.

Hanya suara-suara desahan neraka yang masih bisa terdengar di telinga itu pun sudah cukup membuat Hilto, gila.

"Aku harus segera menemui Cassandra begitu sampai hotel!"

Hilto.

____Bersambung.

Cizzzzzz......

Angella mulai membuka topeng nya

Konflik akan segera memanasssss ....

Suportt yokkkkkk .....

Salam Cinta

Ibu❤️