Istri Kecil Milik Tuan Zean

__" tadi menejer toko menghubungi aku dia bilang gaun yang Anda pesan di beli dengan harga tinggi oleh seseorang " jelas menejer.

Brak.....

Semua orang yang ada di ruangan tersebut terkejut dengan meja yang di pukul keras oleh stefanie, tatapan mereka tertuju pada gadis cantik itu.

" siapa yang berani mengambil barang ku" geram Stefanie, dia sangat marah mendengar nya, gaun itu sudah ia incar jauh-jauh hari bahkan rela memberi DP yang begitu besarnya demi gaun tersebut.

alih-alih mendapatkan nya dia malah di beri kabar yang membuat nya sangat marah dan kesal, gaun itu sudah dia pamerkan kepada teman-teman sosialita nya jika mereka tahu Stefanie tidak mendapatkan nya dia akan menerima gunjingan dan ledekan dari mereka.

" yang pasti dia bukan orang biasa nona " ucap sang menejer.

" kau tidak perduli cari tahu siapa yang membelinya sekarang " teriak Stefanie membuat mereka yang ada di ruang tersebut terkejut dan takut.

" baik "jawab sang menejer.

" besok aku ingin kau memberikan informasi nya besok " pinta Stefanie.

" baik nona " jawab nya.

"berani-beraninya dia mengambil barang ku. awas saja aku tidak akan membiarkan nya " batin Stefanie dia mengepalkan tinjunya.

_

Alia terlihat sangat senang bisa berbicara dengan orang-orang yang ramah pada nya, ini berbeda dengan saat dia tinggal di rumah orang tuanya sungguh sangat beruntung Alia keluar dari rumah itu.

Setelah membeli baju-baju {sebenarnya Zean hampir memborong seisi toko } Zean mengajak Alia untuk makan siang di restoran.terlihat 4 bodyguard menenteng paperback yang sangat banyak di tanga mereka.

Zean menarik kursi mempersilahkan istrinya untuk duduk, Dylan tidak ikut dengan mereka karena ada pekerjaan yang mendadak di kantor terpaksa dia meninggalkan tuan muda nya.

Dylan sudah pergi dari tadi saat di toko baju,Zean memesan makanan nya dan tinggal menunggu saja sambil menunggu makanan datang Zean mengambil ponsel yang dia beli tadi.

Zean memasukkan nomornya ke dalam ponsel tersebut lalu dia tersenyum dengan bahagia.

" baby " panggil Zean dengan lembut dia menggenggam tangan Alia.

" kakak lampu nya bagus ya bisa kita bawa kerumah tidak? " tanya Alia dengan polos.

" aku akan membelinya untuk mu nanti " jawab Zean.

" baby ini aku membelikan mu ponsel " Zean memberikan ponsel itu untuk Alia.

" kakak ini beneran " pekik Alia dia tak menyangka akan mendapatkan ponsel.

" iya kenapa? apa kamu suka? " tanya Zean dia terkekeh melihat tingkah istri nya yang menggemaskan.

" iya lia suka ini mirip seperti ponsel punya becca " ucap Alia membolak balikan ponsel barunya karena senang dia sampai menghirup aroma dari ponsel tersebut membuat Zean terkejut dengan tingkah aneh istri nya.

" permisi tuan " ucap seorang pelayan yang hendak menyajikan makanan yang di pesan nya, setelah menyajikan semua pesanan tanpa satu pun yang tertinggal pelayan tersebut kembali ke posisi nya.

Zean memotong kecil-kecil steak tersebut agar istrinya bisa langsung memakan nya, Zean sesekali melempar senyum pada istrinya yang masih sibuk dengan ponsel barunya.

" makasih kakak Alia tidak tahu lagi harus membalas nya dengan apa yang Alia bisa hanya mengucapakan terimakasih " ucapa Alia dengan senyum manis nya, membuat Zean semakin meleleh di senyumin istri nya.

" kamu bisa membalasnya dengan hal lain " ucap Zean sambil terkekeh dengan pikiran nya yang liar.

" hah... apa itu? " tanya Alia bingung.

" makan dulu nanti aku kasih tau " ucap Zean dia tersenyum nakal lalu menyantap makanan nya.

Alia pun memakan steak yang sudah di potong-potong oleh Zean dengan lahap, masih dengan bingung Alia menatap Zean.

setelah makan siang Zean berencana mengajak istrinya untuk melihat pantai di sore hari melihat sunset bersama orang yang dia cintai untuk pertama kalinya dalam hidup nya. sungguh Zean sangat bahagia bisa merasakan cinta.

Saat di dalam perjalanan Alia masih memikirkan tentang ucapan Zean tadi saat makan siang

" kata kakak aku bisa membayarnya tapi dengan apa lia bahkan tidak punya uang " batin Alia dia pun memandang Zean dengan penuh semangat dan bingung.

" kenapa hmm.... apa aku tampan? " tanya Zean dengan PD nya dia bilang seperti itu.

" kak. kakak bilang lia bisa membayarnya tapi dengan apa lia bahkan tidak punya uang " ucap Alia dia menekuk wajahnya dan mengabungkan pipinya, Alia terliat sangat menggemaskan di mata Zean.

" kau ingin tau " bisik Zean di telinga istrinya, sanggup membuat sangat empu merinding dan bulu kuduk nya berdiri.

" apa? " dengan polos nya Alia menjawab dan menatap Zean dengan mata biru jernih nya.

" kau bisa membayar nya dengan ini " ucap Zean dengan senyum nakalnya.

" bibir lia? masa bibir lia mau di copot sih kak nanti lia gak bisa ngomong dong" ucap Alia tanpa tahu arah pembicaraan Zean.

Zean hanya terkekeh mendengar pertanyaan polos istrinya, tanpa memberi aba-aba Zean menarik tengkuk Alia dan mencium bibir kecil istri dengan lembut.

setelah beberapa saat Zean melepas bibir nya dari bibir Alia, reaksi istri kecilnya seperti biasa lucu dan ekpresi nya yang sangat menggemaskan, Alia melebarkan kedua matanya dan memandang Zean dengan heran.

" kamu bisa membayar nya seperti ini " ucap Zean dia tersenyum pada Alia yang bengong tak berkutik bahkan pandangan nya tidak lepas dari wajah Zean.

" apa kamu mau lagi? "tanya Zean sambil tersenyum.Alia mengerutkan keningnya bingung.

" emang nya bisa ya bayar pake bibir lia baru tau" gerutu Alia terheran-heran pertama kali nya dia mendengar jika beli barang bisa di bayar dengan bibir.

" kan aneh " batin Alia dia menyentuh bibir nya, sambil melamun.

" itu berlaku hanya untuk ku saja tidak untuk orang lain baby " celetuk Zean, membuyarkan lamunan istri.

" kenapa bisa seperti itu? " tanya Alia binggung.

" duh dia semakin menggemaskan jika bertanya dengan wajahnya yang polos itu.... ini membuat ku ingin membawanya kesuatu tempat di mana hanya kami berdua saja " fantasi liar Zean.

" kak...? " panggil Alia, Zean hanya senyum-senyum sendiri seperti orang gila. Alia menyentuh lengan Zean.

" iya ada apa baby " Zean seketika sadar dari fantasi nya yang liar.

" kenapa hanya kakak saja yang boleh? " tanya Alia bingung.

" tentu saja karena aku suami kamu " jawab Zean dia tersenyum sambil mengelus kepala istri nya.

" ahh...seperti itu ya Alia baru tau" ucap Alia dia mengalihkan perhatian ke jendela mobil, melihat pemandangan jalan yang ramai.

Saat Alia melihat jalanan dari kaca mobil Zean tiba-tiba saja menjatuhkan kepalanya di pundak Alia.

" kamu liat apa baby? " tanya Zean dia mengecup lembut pipi istrinya.

" tidak ada. kakak kita mau kemana? lama banget pinggang lia pegel gara-gara duduk terus " gerutu Alia dia mengeluh dengan nada yang manja pada Zean

" hmm... kamu pegel? " tanya Zean. Alia mengangguk pelan.

" kemarilah duduk di sini " ucap Zean dia menepuk-nepuk paha nya agar Alia duduk di sana, Alia hanya menurut dan duduk di paha Zean.

" kakak lia gak enak duduk nya" ucap Alia. Zean tersenyum dia meraih pinggang kecil Alia untuk lebih menempel padanya.

" turunkan aja kepalanya di bahu itu akan terasa terasa nyaman baby " ucap Zean. Alia pun menurut dan menjatuhkan kepalanya di bahu Zean, tak lama terdengar suara dengkuran halus milik istri kecilnya.

" dia pasti sangat lelah setelah seharian pergi sana sini " batin Zean dengan perlahan dia mengusap lembut punggung istri kecilnya.

" apa masih jauh? " tanya Zean dengan suara kecil pada sangat sopir yang mengemudi.

" mungkin sekitar 30 menit lagi tuan" jawab sopir dengan sopan.

_

_

_

_NEXT.