NovelToon NovelToon
Fifty Days

Fifty Days

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sci-Fi / Mafia / Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Romansa
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Gresya Salsabila

Eclipse, organisasi dunia bawah yang bergerak di bidang farmasi gelap. Sering kali melakukan uji coba demi mendapatkan obat atau vaksin terbaik versi mereka.

Pada awal tahun 2025, pimpinan Eclipse mulai menggila. Dia menargetkan vaksin yang bisa menolak penuaan dan kematian. Sialnya, vaksin yang ditargetkan justru gagal dan menjadi virus mematikan. Sedikit saja bisa membunuh jutaan manusia dalam sekejap.

Hubungan internal Eclipse pun makin memanas. Sebagian anggota serakah dan berniat menjual virus tersebut. Sebagian lain memilih melumpuhkan dengan alasan kemanusiaan. Waktu mereka hanya lima puluh hari sebelum virus itu berevolusi.

Reyver Brox, salah satu anggota Eclipse yang melawan keserakahan tim. Rela bertaruh nyawa demi keselamatan banyak manusia. Namun, di titik akhir perjuangan, ia justru dikhianati oleh orang yang paling dipercaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresya Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

"Tidak ada jejak sidik jari yang terdeteksi di tubuh korban. Di ruangan pun tidak ada bukti yang tertinggal. Tampaknya pembunuh ini sudah kelas profesional, cara kerjanya sangat rapi, bahkan tim kita sangat sulit menyelidikinya."

"Jenis dan ukuran peluru yang digunakan adalah peluru standar, ini biasa digunakan oleh pebisnis biasa yang tidak berhubungan dengan dunia bawah. Tapi, di dalam darahnya tercemar racun yang mematikan. Kemungkinan besar pelaku menembak korban dengan senjata api biasa yang pelurunya sudah dilumuri racun."

Carlo mengepal erat saat mendengar laporan dari tim forensik. Tidak ada sidik jari, tetapi ada jejak racun. Tidak diragukan lagi, pasti ini adalah ulah Reyver. Pasti lelaki itu nekat kembali ke Eclipse untuk mencuri racun tempo hari.

"Tuan Carlo ... saya curiga ... ini ulah Reyver," ujar Andress. Kala itu dia juga ikut mendengar laporan dari tim forensik, dan makin yakin bahwa Reyver-lah yang menjadi penyusup di Eclipse saat ini.

"Kau kupercaya menjaga keamanan, lalu kenapa ini bisa terjadi? Bagaimana bisa Eclipse kalah dengan satu pecundang itu, hah?"

Carlo menoleh dan melayangkan tatapan tajam. Untuk pertama kalinya dia merasa kecewa kepada Andress. Ahh, lebih tepatnya, kecewa karena ia gagal menaklukkan Reyver, dan justru lelaki itu yang berhasil mempermainkannya.

"Maafkan saya, Tuan. Saya akan segera membereskan kekacauan ini. Dan saya pastikan racun kita akan tetap aman," ucap Andress sambil menunduk. Ada ketakutan terhadap amukan Carlo karena telah lalai menjaga keamanan.

"Tidak perlu ikut campur atas racun itu. Sekarang aku sendiri yang akan menyimpannya!"

"Baik, Tuan."

Andress mengangguk patuh. Sedikit pun tidak berani membantah. Walau selama ini dirinya ikut dipercaya mengawasi virus tersebut, tetapi sekarang juga tak bisa berkutik ketika Carlo menghendaki untuk menyimpannya secara pribadi. Mungkin pria itu mulai ragu pada kesetiaannya atau pula kemampuannya. Entahlah.

"Aku beri waktu kau satu hari ini untuk menangkap penghianat itu! Jika gagal, kau akan menerima akibatnya, Andress!"

Kepala Andress makin menunduk. "Saya mengerti, Tuan."

"Pergi dan cepat kerjakan apa yang kuperintahkan!"

Sebelum Carlo mengulangi perintah, Andress cepat-cepat bangkit dan hengkang dari hadapan Carlo. Namun, situasi yang dihadapi masih tak kalah rumit. Pasalnya, ia belum menemukan titik lokasi hacker yang kemungkinan besar telah membobol sistem di Eclipse.

Jika biasanya, kemampuan Andress tidak pernah kalah dengan pihak lain. Ia selalu berhasil melacak jejak hacker yang ingin bermain-main dengan Eclipse, termasuk rival-rival Carlo di dunia bawah, Andress tak pernah gagal melumpuhkan mereka.

Namun, khusus kasus kali ini, Andress benar-benar mati langkah. Tidak ada yang aneh dengan sistem keamanan Eclipse, seolah semua masih baik-baik saja dan tak ada yang membobolnya. Namun, rekaman kemarin jelas menunjukkan bahwa tangkapan CCTV telah diotak-atik.

Sepeninggalan Andress dan anggota dari tim forensik, Carlo kembali menunjukkan amarahnya. Gelas minuman yang ada di hadapannya, ia cengkeram dengan kuat sampai retak dan airnya merembes keluar.

"Reyver ... salah besar aku mengharapnya kembali ke Eclipse. Seharusnya dari awal aku membunuhnya!" geram Carlo. Nada suara dan tatapannya sangat mengerikan, jiwa iblisnya kembali muncul karena amarah yang membara.

"Kita belum terlambat, Tuan. Virus masih ada di tangan kita, begitu juga dengan Martha dan keluarga Reyver di Indonesia. Kita bisa menggunakan mereka untuk memancing Reyver," sahut Robert, yang kala itu ada di dekat Carlo.

"Pecundang itu, berani-beraninya memaksa kita untuk mengeluarkan banyak tenaga." Carlo tersenyum sinis. "Robert, setelah ini kau atur siasat untuk menghancurkan bisnis keluarga Brox, termasuk orang-orang yang berada di pihak mereka. Beri mereka pelajaran!" sambungnya dengan berapi-api.

"Siap, Tuan. Saya mengerti apa yang harus saya lakukan."

"Bagus. Jangan membuatku kecewa seperti Andress!"

"Tidak akan, Tuan. Saya lebih baik mati daripada gagal melaksanakan perintah Anda." Robert menjawab dengan patuh. Sejauh ini dia memang tak pernah mengecewakan, baik dari segi kemampuan ataupun kesetiaan. Itu sebabnya dia bisa menjadi orang kepercayaan Carlo selama bertahun-tahun.

"Dan Martha, ini adalah kesempatan terakhirnya. Jika dia masih bisa digunakan untuk memancing Reyver, maka dia pantas bertahan di Eclipse. Tapi jika tidak, dia dan keluarganya pantas mati. Aku tidak butuh orang-orang yang tak berguna!" Carlo menggeram lagi. Matanya memicing, menandakan betapa besar emosi yang menyelimutinya saat ini.

Di hadapannya, Robert sekadar mengangguk-angguk. Tak tahu harus merespon apa, tetapi yang jelas setuju dengan ucapan Carlo barusan.

"Reyver ... aku akan membunuhnya dengan tanganku sendiri. Akan kubuat dia merasakan kesakitan yang tidak terkira. Aku akan menyiksanya lebih dari Francesco saat itu!" lanjut Carlo.

Dia tak sadar bahwa percakapan tersebut didengar dan dilihat oleh seseorang yang memang mengawasi pergerakannya.

Bersambung...

1
Lembayung Senja
double up
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
reyver pasti selamat
Apriyanti
semoga reyver selamat,, lanjut thor 🙏
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
oke. lanjutkan
Lembayung Senja
lanjut...lama ndak up
Sri Wulandari
ohhh noooo ada apa ini kak....???????
Apriyanti
lanjut thor 🙏
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ah..... apa yg terjadi?
Lembayung Senja
knp ndak up
hanung wahyuningsih
👍🏻
Sri Wulandari
lanjutkan jadi semakin penasaran,, sepertinya yg berpihak itu Robert
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Dewi Novita L.s
apa jangan jangan robert yang ada di pihak reyver
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
good job, reyver. semoga rencanamu berhasil.
Apriyanti
ternyata cinta nya Martha hanya seujung harta aja,, lanjut thor 🙏
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
martha, ternyata hanya sebegitu cintamu?
Apriyanti
ko Martha bgtu bgt jahat SM reyver,,semoga reyver bisa selamat dr Martha dan Carlo,, lanjut thor 🙏
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semoga Rey selamat! dia lelaki berhati baik.
Manatu Atu
kan bener yg berkhianat Martha...
Manatu Atu
kurang kaya apa lagi keluarga loe mas mas.... malah gabung sama eclips
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!