Miranda seorang wanita biasa yang selama hidupnya selalu merasa dirundung kemalangan... Dia selalu saja menyesali akan hidupnya. Padahal semua orang melihat Miranda hidup bahagia. Mempunyai suami yang tampan dan sangat menyayangi nya,.
Hingga dia sempat mengalami depresi dan ingin mengakhiri hidupnya.Apakah yang membuat Miranda mengalami depresi dan selalu melukai dirinya sendiri?..
Karena pernikahan nya kah? atau karena ada hal lain yang membuat Miranda seperti itu?..Rahasia apa yang disembunyikan oleh Miranda?.Akankah Miranda mampu bertahan dalam rumah tangganya yang begitu banyak cobaan, apalagi cobaan itu datang dari orang terdekat nya.
Ataukah dia akan memilih mengakhiri hidupnya!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nanie Famuzi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22. Baik kan.
“Kalau boleh memilih aku tidak ingin pernah bertemu denganmu.
Semua begitu mendadak, tiba-tiba saja aku sudah menjadi istrimu
Aku tidak mau ada diposisi saat ini, tapi takdir tidak memberiku pilihan lain,kecuali aku menjalaninya.”
Jodi berdiri didepan pintu kamarnya,Dia ragu untuk masuk kedalam kamarnya.Memikiran apakah Miranda sedang menangis didalam karena biasanya dia akan menangis jika sedang marah pada dirinya.Bahkan yang Jodi takutkan Miranda melukai dirinya sendiri lagi.
“Pa, papa lagi apa berdiri didepan pintu?, kenapa gak masuk?”. Tanya Malik ketika melihat papanya dari tadi berdiri terus didepan pintu kamarnya.
Jodi yang kaget karena tiba-tiba berada di sampingnya langsung menoleh,” Malik”.
Jodi terlihat gelagapan dihadapan Malik anaknya,dia tidak tau harus mengatakan apa.
“Papa..
Malik terus menatap pada papanya itu, dia penasaran apa yang akan papanya itu katakan.
“Papa gak lagi berantem kan sama mama”. ucap Malik tiba-tiba.
“Nggak,nggak papa gak berantem ko sama mama, sudah lebih baik kamu belajar sana,jangan hiraukan papa”.
“ Awas aja kalau papa sampai menyakiti mama”. jawab Malik seraya berlalu pergi dan masuk kedalam kamarnya.
Jodi sampai melongo tak menyangka Malik bisa berkata seperti itu.
DEngan ragu Jodi mulai membuka pintu , perlahan dia masuk dilihatnya Miranda yang sedang sibuk menyusun guling dan bantal yang dia taruh di tengah -tengah.
“Kamu sedang apa Mir” tanya Jodi penasaran sambil mendekati dan naik ke atas tempat tidur.
“Mira sedang buat pembatas untuk kita tidur, ingat bang Jodi tidak boleh melewati batas guling ini.” Jawab Mira menatap sinis pada Jodi , dia masih kesal dengan suaminya itu.
“Kenapa bisa begitu, “ ucap Jodi seakan tak terima.
“ Ya bisa lah, MIra kan lagi marah sama abang.Jadi pokonya abang gak boleh melewati pembatas ini titik.”
“ Mana bisa seperti itu dong Mir, kamu kan tau abang gak bisa tidur kalau gak peluk kamu”
“Bodo.. “ Jawab Mira kini dia menarik selimutnya sampai menutupi kepalanya ,dia tidur dengan memunggungi Jodi.
Sementara itu Jodi hanya bisa menghela nafas .Sungguh kelakuan istrinya sangat diluar nurul.
Masa bodo dengan Mira yang akan marah atau tidak,Jodi singkirkan guling dan bantal yang menghalanginya itu, lalu dia mendekati istrinya itu dan memeluknya .Sepertinya Mira sudah tidur karena dia diam saja saat Jodi memeluknya.Terdengar dengkuran halus dari Mira tak lama Jodi pun ikut tertidur dengan terus memeluk Mira.
Tengah malam Miranda terbangun dia merasakan berat di bagian perutnya, ternyata ada tangan Jodi yang sedang memeluknya.Dengan perlahan Miranda singkirkan tangan Jodi yang melingkar diperutnya itu.
“Bang Jodi gak bisa dibilangin banget, gak tau apa aku lagi kesal sama dia” gerutu Mira.
Sejenak Miranda pandangi wajah suaminya itu, “Kenapa aku bisa jatuh cinta sama kamu bang, bahkan dulu kita sebelumnya gak saling mengenal, saking cintanya aku sama kamu aku sampai rela melakukan hubungan suami istri denganmu sebelum kita menikah”. Aku sangat menyesal bang ,,kalau kamu tau? “
“Harusnya dulu aku mengenal kamu biasa saja ,tidak harus memakai perasaan”.
“Sampai akhirnya kita menikah , Aku bukan menyesal menikah denganmu bang aku tidak pernah menyesali pernikahan kita, tapi cara kamu yang ingin menikahi ku itu yang selalu membuat aku menyesal.Padahal tidak dengan cara seperti itu pun aku pasti mau menikah dengan mu.
Jujur saja waktu itu aku tidak bisa mempercayai semua yang telah terjadi dalam waktu singkat aku sudah menjadi istri kamu bang.Aku tidak mau ada di posisi saat ini kala itu,tapi takdir tak memberiku pilihan lain kecuali aku harus menjalaninya. Kini sudah 10 tahun kita menikah bang!.
10 tahun sudah kita hidup bersama. Batin Miranda dalam hatinya.
Setelah itu Miranda kembali tertidur, dan kembali memunggungi Jodi suaminya itu.
Beberapa saat kemudian terdengar suara jam weker yang berdering sangat nyaring membangunkan Mira.Waktu menunjukan pukul 03.30 pagi dan sebentar lagi adzan subuh berkumandang.
Perlahan Mira membuka matanya,perasaan dia baru sebentar memejamkan matanya tapi sekarang sudah pagi saja.
Miranda begitu terkejut saat dia baru menyadari kalau dirinya tengah memeluk Jodi bahkan kepalanya dia benamkan di dada bidang Jodi. Seketika itu juga Miranda mem-bolakan matanya saat dirinya tengah di tatap oleh Jodi.
“ Selamat pagi istrinya abang yang paling cantik” ucap Jodi mengerlingkan matanya pada Mira.
“Abang” ..
“Kenapa abang meluk Mira?,Mira kan sudah bilang jangan deket dekat!”.
“Bukannya kamu yang meluk abang ya?”. jawab Jodi menaik turunkan alisnya .
“Mana ada Mira meluk abang!”.
“Ada, ini buktinya , sekarang saja kamu masih meluk abang”.
Reflek Miranda menjauhkan tubuhnya dari Jodi, sungguh dia sangat malu, kanapa jadi dirinya yang melanggar aturan yang dibuat nya sendiri.
“ Pasti abang kan yang buat Mira meluk abang.”
...Cup… Tiba-tiba saja Jodi mengecup bibir Miranda singkat, dia gemas melihat istrinya itu yang kalau sedang ngomel pasti selalu sambil memanyunkan bibirnya....
Seketika Miranda langsung diam saat Jodi mengecup bibirnya itu.Mendadak Miranda tersipu malu saat Jodie menatapnya lekat.
Miranda memang tidak bisa memungkiri kalau Jodi itu begitu sangat rupawan,Dan kenapa pula bang Jodi kelihatan sangat menggoda, buru-buru Mira menepis pikirannya itu. BIsa-bisanya dia memikirkan yang iya iya , dia kan sedang marah dengan suaminya itu.
Siapa sangka Jodi kini malah memegangi tengkuk kepala Mira, lalu tanpa Mira duga Jodi sudah melumat lembut bibir Mira yang sudah menjadi candunya itu. Entah ada dorongan dari mana Mira pun membalas ciuman Jodi. .
Tak lama Jodi melepas ciumannya itu, lalu mengusap lembut bibir Miranda yang terdapat sisa saliva nya.
“ Sekarang sudah gak marah lagi kan sama abang,kita baikan ya”?.. ucap Jodi menatap lembut wajah istrinya itu yang kini sedang menunduk karena tersipu malu.
Jodi angkat dagu Mira ,hingga dia bisa melihat wajah cantik istrinya itu.Nampak semburat merah di pipi Miranda, Ternyata semudah itu untuk meluluhkan hati Miranda.
Sebelum bangun dari tempat tidurnya Jodi sempatkan untuk mengecup kening Mira.
Cup.. “ Abang mandi dulu” ucapnya lalu beranjak pergi menuju kamar mandi.
Sementara Mira dia masih terdiam diatas tempat tidurnya, sungguh dia seperti terbuai diperlakukan lembut oleh Jodi. SEakan tersadar buru-buru Miranda turun dari tempat tidurnya dan langsung membereskannya ,sebelum Jodi selesai mandi Miranda keluar menuju kamar Malik,Dilihatnya Malik yang masih tertidur pulas.
“ Malik,, bangun udah pagi ini ayo cepat bangun “. ucap Mira membangunkan Malik dari ambang pintu.
“Iya nanti sebentar lagi ma” jawab Malik dengan masih memejamkan matanya.
“Bangun sekarang Malik. Setelah itu cepat Shalat Subuh bareng papa, sekarang papa lagi mandi, kamu cepat bangun sebelum waktunya habis!!”,
“ 5 menit lagi ma, malik masih ngantuk ini”.
“MALIK PUTRA NARENDRA”. teriak Miranda kencang menggema di seluruh rumah, Sontak Malik langsung mem-bolakan matanya dan bangun dari tidurnya bergegas dia lari untuk mengambil wudhu, takut kalau mama nya itu akan mengomelinya lagi. Dan sungguh teriakan mamanya itu bisa membuat gendang telinga sakit.
Miranda hanya bisa menghela nafas kasar melihat tingkah Malik, susah sekali membangunkan anaknya itu.
Lalu kembali masuk kedalam kamarnya ,sudah ada Jodi yang sudah siap dengan baju takwanya.
“ Kenapa tadi teriak -teriak segala Mir, sampe kedengaran sampe kamar mandi”.
“ Itu bangunin Malik, susah banget kalau disuruh bangun pagi”.
Jodi hanya ber oh saja,”Ya sudah abang ke mesjid dulu”
“Ajak Malik sekalian bang, tadi dia juga sudah siap “
“Iya”...Jawab Jodie menghampiri Mira,lalu Mira pun mencium tangan suaminya jitu dengan takzim.
Belum lama ini memang Jodi selalu membiasakan untuk pergi shalat subuh berjamaah ke mesjid. Jodi ingin merubah dirinya jadi lebih baik agar dia bisa menjadi imam yang baik untuk istri dan anaknya.
Karena pernikahan itu bukan tentang sekedar menua bersama,Tapi bagaimana ke surga bersama.
“Dan orang-orang beriman ,beserta anak cucu mereka yang mengikuti dalam keimanan.Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka ( di dalam surga ) dan kami tidak mengurangi sedikitpun pahala amal ( kebajikan ) mereka “
( QS.Ath Thur : 21 ).
ini mah sad ending thor.
bener2 mah othor nih.
gak nyangka akhirnya seperti ini.
keren mah othor ini.
sehat selalu buat othor.
mau season dua nya thor.
penasaran sama nasib miranda trus keluarganya dan orang2 yg ngebully miranda gmna nasibnya thor.