NovelToon NovelToon
Terjebak Pernikahan

Terjebak Pernikahan

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:69.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yudhi Nita

"Apa yang mereka lihat itu tidak benar. Aku tidak melakukan apapun dengan dia di kamar hotel itu. Mereka salah sangka, aku tidak ingin menikah dengannya!"

Pernikahan bahagia dengan pasangan yang dicintai adalah sesuatu yang diimpikan setiap manusia begitu juga Bianca, tetapi impian itu kandas setelah dia terjebak di sebuah pernikahan yang tidak dia inginkan.

Menikah dengan pengusaha kaya, tetapi melalui sebuah peristiwa yang tidak sengaja, terekspos media mereka tidur berdua di kamar hotel.

Entah mereka akan dapat saling mencintai atau malah berpisah di meja pengadilan, hati memang tidak bisa diperkirakan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhi Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anak Kecil di Komplek

Di dalam sebuah kamar mewah, berbaringlah seorang Key yang tertidur dengan pulasnya. Felix masih berdiri di dalam kamar bersama dokter pribadi yang memeriksa tuan mudanya.

"Tuan diberi obat tidur dosis tinggi. Jika berlebihan akan menyebabkan gangguan usus dan kerusakan hati. Untuk sementara ini tidak apa-apa, saya beri vitamin saja ya. Biarkan Tuan muda tidur. Besok pagi dia akan bangun jika pengaruh obat itu hilang."

Dokter yang bernama dr. Gerry itu menjelaskan panjang lebar, lalu bersiap pamit karena sudah tengah malam.

"Terima kasih, Dokter," ujar Bianca.

Dokter Gerry mengangguk, lalu beranjak pergi.

"Siapa yang memberinya obat tidur, Felix?" tanya Pak Anton.

"Nona Sandra, Tuan."

Pak Anton menghela napas, mengingat gadis itu. Dia adalah anak mantan adik kelasnya sewaktu sekolah dulu, Leo. Semula Pak Anton merestui hubungan mereka, tapi sepertinya Winda juga terlalu menyayanginya berlebihan, hingga Winda sering pergi dengan Sandra hingga malam. Entah kemana mereka. Namun, Pak Anton tidak mencurigai kedua wanita itu, melihat kedekatan mereka. Hingga Key memutuskan Sandra karena dia berselingkuh dengan seorang artis yang sekarang meringkuk di penjara karena terlibat kasus penipuan.

"Kurang ajar, Sandra," gumam Pak Anton geram.

***

"Bodoh!" ujar Winda mengepalkan tangan dan memukulkannya di atas meja. Ponsel yang menempel di telinga kanan dipindahkan ke telinga kiri.

"Harusnya kamu tidak bertindak gegabah bilang pada Andre bahwa tugasnya telah selesai, itu bisa mencurigakan, dasar bodoh!"

Tidak terdengar suara dari seberang, tampaknya gadis itu masih kesal dengan kegagalannya ditambah lagi Winda menyalahkan kegagalannya.

Klik. Telepon ditutup saat Pak Anton masuk ke kamar, lalu berbaring di atas tempat tidurnya.

Untung saja dia tidak mendengar percakapanku dengan Sandra.

Winda menyusul Pak Anton untuk berbaring di sebelahnya.

***

Pria itu membuka mata lalu menggeliat saat pagi tiba, sinar matahari masih belum nampak.

Kenapa aku sudah ada di kamarku sendiri? Apa yang terjadi semalam?

Matanya terbuka saat pagi-pagi benar. Kala itu masih pukul 04.00 pagi, pria itu bangun dan melihat Bianca sedang tertidur pulas di atas sofa.

"Bianca!" serunya membangunkan gadis itu dari jarak jauh. Takut kaki Bianca akan mendepaknya lagi.

Gadis itu mengerjapkan mata lalu melihat Key telah berdiri di dekatnya. Dia langsung duduk dan menguap sebentar, pandangannya menerawang lurus ke depan.

Dia sudah bangun belum sih, kenapa dia belum sadar? Apa nyawanya belum berkumpul?

Bianca merasa sangat lelah. Semalam Felix pulang setelah dokter Gerry pulang. Lalu dia sendiri baru bisa tidur pukul 02.00 pagi. Key melambaikan telapak tangan ke muka Bianca mengecek kesadaran gadis itu.

Gadis itu langsung tersadar melihat Key dengan terkejut, "Key, kamu sudah bangun?"

"Iya, apa yang terjadi semalam?"

Bianca menceritakan kejadian semalam pada Key. Pria itu merasa geram. Dia segera akan menelepon Felix untuk mengurus Sandra.

"Bianca, kamu libur saja hari ini, kamu terlihat lelah."

Memangnya dia yang akan mengganti potongan gajiku?

"Nanti gajimu hari ini akan aku ganti."

Aih, kenapa dia pasti tahu yang kupikirkan??

Sinar mentari menjelang ketika Bianca menyiapkan mandi untuk Key, lalu meletakkan baju pria itu di atas tempat tidur yang telah dia rapikan.

Sehari bersama Tuan Key! Lebih baik aku masuk kerja daripada harus seharian di rumah bersamanya!

Namun, Key telah memerintahkan Felix untuk menghubungi hotel tempat Bianca bekerja agar mengijinkan gadis itu libur. Entah apa maksud meyuruhnya libur.

"Nona Sandra menghilang sejak semalam dari hotel itu, Tuan!" ucap Felix pada tuannya.

"Biarkan saja dia, aku yakin setelah kejadian ini sementara waktu dia tidak akan datang mengganggu. Sekarang urus kerjaanku, Felix! Aku mau istirahat, mataku berat lagi!" ujarnya sambil menguap. Obat itu ternyata masih berpengaruh pada matanya, karena pagi-pagi dia telah bangun.

"Baik, Tuan."

Bianca membawa nampan berisi sandwich dan kopi ke dalam kamar lalu meletakkannya di atas meja saat melihat Key telah tertidur lagi.

"Dia tertidur lagi, Felix?" tanya Bianca.

"Iya, Nona. Dia minta Nona libur untuk beristirahat juga."

Hanya aku yang disuruh bekerja!

Felix menuju ke ruangan kerja Key lalu memeriksa lembaran-lembaran di atas meja.

Bianca tidak terbiasa tidur di pagi hari, maka dia meminta ijin pada Felix untuk berjalan-jalan sebentar di komplek.

"Baiklah, Nona. Di komplek, bukan di mall."

Iya, iya, iya, bawel! Apa aku harus menelan CCTV agar kamu tahu kemana pun aku pergi?

Gadis itu segera melangkah menuju jalan-jalan di komplek yang ternyata luas sekali. Rumah-rumah mewah di belakang rumah mewah Key, berderet dengan rapi. Memang rumah Key paling mewah di situ dan terletak paling depan. Ada lapangan basket di dalam komplek itu. Di tengahnya ada taman kecil dengan lima anak kecil di dalamnya. Iseng-iseng Bianca mendekati mereka yang sedang bermain. Anak-anak itu bermain sementara para baby sitter berkumpul membentuk sebuah lingkaran dan sedang terlibat percakapan seru hingga tidak menyadari kehadiran Bianca di situ.

Coba aku culik satu, pasti mereka tidak sadar! batin Bianca kesal melihatnya.

"Hai adik-adik, lagi ngapain?" tanya Bianca halus bak guru TK.

"Inan!" jawab anak perempuan manis berumur sekitar tiga tahun di sampingnya.

Gadis itu mengernyitkan dahi, Oh maksudnya mainan!

"Boleh kakak ikut main?"

"Oeh!" Anak umur tiga tahun itu selalu menjawab Bianca sementara yang lain memilih untuk senyum malu-malu.

"Mainan apa ya?"

Semua bersahutan, lama-lama mereka menyukai kehadiran Bianca, dan tidak malu lagi bermain dengannya. Anak-anak itu asyik bermain dengan orang yang mereka sebut Kak Bianca itu.

Hingga siang hari, Bianca berpamitan untuk pulang pada mereka. Anak berumur tiga tahun yang bernama Alicia itu menangis ingin ikut dengan Bianca.

Si baby sitter kebingungan merayunya dengan berbagai cara, dia tetap menangis kencang.

"Ya sudah, yuk ikut Kakak."

Gadis kecil itu langsung berhenti menangis. Diajaknya ke rumah Key. Si baby sitter keder juga, tidak menyangka bahwa Bianca adalah salah satu penghuni rumah Tuan Key. Dia ketakutan.

"Udah ya, Alicia? Kakak mau pulang dulu, itu rumah Kakak. Tadi Alicia janji kan kalau sudah sampai di rumah kakak, terus mau pulang, bobok?" tanya Bianca sambil jongkok supaya sejajar dengan mata balita itu.

Untung saja dia mengangguk, lalu berbalik pulang. Bianca menghela napas lega.

Bianca menyiapkan makan siang untuk Key. Setelah itu dia menguap lalu memejamkan mata di sofa, matanya sangat berat mengingat pagi tadi hanya tidur selama dua jam.

Seorang anak balita yang telah bangun dari tidur, diam-diam keluar dari kamar melewati si baby sitter yang tertidur di sebelahnya. Tak seperti biasa, dia hanya tidur selama satu jam siang ini. Dia begitu pandai membuka pintu dengan berjinjit tanpa diketahui oleh pelayan yang lain. Lalu berlari menuju ke rumah yang diingatnya satu jam yang lalu.

Gadis kecil itu melewati portal dengan merunduk menuju rumah yang dia maksud. Lalu kedua tangannya memegang jeruji gerbang rumah yang dituju dengan memonyongkan bibirnya di antara jeruji itu.

Satpam yang melihat anak itu kebingungan mencari pengasuhnya. Dia membukakan gerbang untuk anak kecil itu, sepertinya dia akan menangis.

"Adik, rumahnya mana?" tanya satpam.

Anak itu malah menangis ketakutan. Felix mendengar keributan, melongok lewat jendela ruang kerja tuannya. Lalu, turun ke bawah memeriksa suara tangisan yang tak berhenti.

Anak itu berhenti menangis melihat Felix. Pria itu mencoba menanyainya meski kaku.

Pertanyaan apa kira-kira yang pas untuk anak kecil ini? Kenapa kesini? Namanya siapa? Apa anak kecil ini tahu namanya sendiri? Ah, dicoba saja.

Pelayan yang lain pun tidak nampak batang hidungnya, hingga Felix terpaksa harus mengurusi anak itu.

"Namanya siapa?" Dengan berjongkok dan masih dengan nada datar.

"Acia,"

Acia? Hmmm ....

"Kok sendiri, mau cari siapa?"

"Acia au ali tak Anta." Anak itu menjelaskan dengan percaya diri seolah semua orang mengetahui bahasanya.

Anak ini ngomong apa sih?

"Cari siapa?" tanya Felix sekali lagi.

"Tak anta! Tak anta! On tok dak udeng ci? Tan adi Acia da biyang!" Anak itu marah-marah tidak jelas.

Aaarrgh!!! Ini anak ngomong apaan ... Grrrrrh!

"Adi Acia ain ma tak Anta yus Acia antel nini, Acia da obok, yus tali tak Anta!" cerocos anak itu menerangkan sesuatu dengan kesan memarahi Felix karena tidak paham akan penjelasannya.

Felix berdiri, mencoba mencerna kata-kata anak itu, tapi hasilnya nihil. Bahkan kamus online pun tidak akan menemukan jawaban. Hanya pengasuhnya yang bisa memahami. Nah pengasuh! Felix kembali berjongkok.

"Siapa pengasuhmu?"

Anak itu terdiam, sekarang dia yang berganti mencerna kata 'pengasuh', dia tidak mengerti arti kata itu.

"On, Acia dak elti."

Dak elti dak elti! Anak ini datang dari mana sih??

Baby sitter anak itu datang tergopoh-gopoh sambil meneriakkan namanya.

"Alicia!"

"Kamu di sini," ucap si baby sitter lega.

"M-maaf Tuan. Saya teledor membiarkannya pergi dari rumah. Tadi dia mengikuti Nona ... Bianca ke sini, karena mereka sempat bermain bersama di taman."

Felix memutar bola matanya. Satpam hanya mengangguk cepat.

"Yuk, Alicia kita pulang dulu ya?"

"Dak au, au emu tak Anta!" teriak gadis kecil itu, yang akhirnya menangis keras dibopong paksa oleh si baby sitter.

Felix menatapnya.

Nona Bianca lagi .... Gadis aneh itu! Kenapa ulahnya setiap hari merepotkanku!

1
Khakha Nui
Kecewa
Khakha Nui
Buruk
Hencece06
aura kegalakan tuw😅🤣🤣
Hencece06
berulang kali baca part ini tetep ngakakkkk akuuu😭🤣
Fahdina
gak mirip, di aplikasi sebelah author juga ada cerita yg kayak gini. itu memang ide authornya kayak nya. coba di baca novel2 author yg ada di aplikasi sebelah
Tri Wahyuni
Biasa
Tri Wahyuni
Kecewa
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
😁😁
Lenni Namora
Luar biasa
Lenni Namora
😂😂😂
Sri Wati
kereeeen
Sri Wati
😂😂😂😂😂😂😂😂😂
Maya Ellydarwina
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Khoerun Nisa
si bajra ni bener2 ni
kanajuliani
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Amrih Wiludjeng
Luar biasa
Sweet Girl
Emang kenapa dengan Bianca, Fel..??
Sweet Girl
Enak tenan nasih bellboy...
tapi niatmu jahat.
Sweet Girl
Khan keliatan klo pegawai hotel...
with you
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!