Pemuda yang yang sedang mengawasi saudara yang sejak bayi berpisah dengannya lantaran kedua orang tua mereka berpisah, saudaranya itu tergoda oleh rayuan dari Ibu kos dan temannya sehingga ia melakukan hubungan terlarang dan menjadi candu untuk dirinya.
Apakah sang kakak aka berhasil membuat adiknya bertobat dan menyayangi anak istrinya? ikuti kisahnya dalam cerita ''Godaan teman dan ibu kos''
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Media film, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ke candi
Evan terus mengejar Fitri yang masih menghindari dirinya
"Kacian gak ada yang mau nolongin hahaha" ucap Evan sambil meledek Fitri sambil tertawa
"Udah dong Van, ampun" ucap Fitri yang pasrah kepada Evan
Lalu Evan berjalan mendekati Fitri dan menggandeng tangannya, Fitri hanya melongo, dikiranya Evan akan mencubit dirinya
"Ayo kita berangkat, aku gak akan cubit kamu kok" Evan lalu mengajak Lala dan Zaky untuk segera menuju ke tempat yang dituju.
Mereka berempat lalu bergegas menuju ke tempat tersebut, Fitri berboncengan dengan Evan sedangkan Lala bersama Zaky, mereka menelusuri pedesaan yang terpencil dimana ada candi-candi peninggalan nenek moyang, mereka melewati jalan setapak di antara kebun dan ladang milik masyarakat sekitar yang ada di tempat tersebut.
"Pelan-pelan Van, jalannya masih tanah asli" Fitri menyuruh Evan supaya kecepatan sepeda motornya dikurangi
"Iya sayang, kamu pegangan yang erat dong" balas Evan sambil tersenyum melirik ke arah Fitri yang sedang memboncengnya
Lalu Fitri memeluk tubuh Evan dengan erat supaya tidak jatuh, setelah mereka sampai di tempat tujuan lalu mereka berempat melapor kepada kepala desa dan ketua RT setempat, mereka berempat disambut oleh masyarakat sekitar dengan ramah, lalu ketua RT setempat memandu mereka menuju ke tempat candi-candi peninggalan nenek moyang mereka.
"Jadi candi-candi ini dibangun sejak kapan pak?" Evan bertanya tentang pembangunan candi tersebut kepada ketua RT setempat
"Sebelum negara ini merdeka Den, sudah lama banget sekitar tahun 1930 an" jawab pak Ali selalu ketua RT setempat
"Wah aku belum lahir dong pak" celetuk Fitri kepada Pak Ali sambil mencatat tahun pembangunan candi tersebut
"Iya Non, Bapak aja belum lahir" jawab Pak Ali kepada Fitri sambil tersenyum sendiri
"Yang kecil ini, namanya candi apa pak?" Tanya Zaky kepada Pak Ali sambil menunjuk ke arah candi yang paling kecil
"Kalau yang itu namanya candi buntek Den" jawab Pak Ali kepada Zaky
Mereka terus meneliti dan menelusuri setiap candi yang ada di tempat itu, cuaca siang itu sangat panas lalu mereka menghentikan penelitian tersebut lalu mereka berjalan ke kedai yang ada di sekitar tempat tersebut
"Ayo Pak diminum dulu esnya" Evan menyuruh Pak Ali supaya meminum es teh tersebut
"Makasih Den" lalu Pak Ali meminumnya
"Van, nih kue sama gorengan buat cemilan" Fitri memberikan kue dan gorengan tempe kepada Evan untuk cemilan mereka bersama Pak Ali
"La kamu mau soto gak?" Fitri menawarkan soto kepada Lala
"Mau dong Fit" jawab Lala sambil memegang bukunya
"Mang buatin soto lima porsi" Fitri memesan penjual tersebut untuk membuatkan soto lima porsi
"Baik Non, ditunggu yah" jawab penjual tersebut lalu tersenyum
"Sip Mang" Fitri mengacungkan jempolnya kepada penjual tersebut
Tak lama kemudian pesanan datang, Fitri membagikan soto tersebut satu persatu
"Ini buat Pak Ali, ini buat kamu Van, La kamu ambilkan buat Zaky dong" Fitri menyuruh Lala untuk mengambilkan soto buat Zaky
"Iya Fit" Lala lalu mengambil soto buat Zaky dan dirinya sendiri
"Ayo Pak dimakan dulu sotonya" Evan menawarkan kepada Pak Ali untuk memakan soto tersebut
"Iya Den" jawab Pak Ali lalu memakan soto tersebut
Mereka berlima makan soto bersama-sama sambil menikmati pemandangan alam disekitar candi tersebut, karena cuaca sangat panas mereka berteduh sambil menikmati soto tersebut, lalu Fitri membagikan kerupuk udang untuk menemani soto tersebut.
*Bersambung*
Lanjuuuutkan Thoooooorr....👍👍😍😍💪💪🔥🔥