❌Warning! Di larang Spam Promo disini, pliss masih novel baru, silahkan promo di Novel yang sudah End. ❌
Menceritakan tentang kehidupan Arya dan Jenar setelah memiliki baby twin J. Dimana rumah tangga mereka akan di uji.
Penasaran gak sih? Penasaran dong. Kuy simak dan ikuti perjalanan mereka, jangan lupa tekan Love yaa 🥳🥳🥳🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sidang isbat
Tanpa terasa kini sudah satu minggu Arya dan Jenar habiskan waktu di kampung halaman Jenar, kini saat nya mereka kembali ke ibukota dan memulai kehidupan dengan lembaran baru lagi.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 4 jam kini mobil yang di tumpangi Arya dan Jenar sudah sampai di rumah Utama.
Tamara langsung bergegas memanggil Ratih agar membantu nya mengambil Javie sedangkan dirinya mengambil Vier.
"Duhh cucu oma lama banget sih liburan nya." Kata Tamara sambil menciumi wajah Vier yang tengah tertidur pulas.
"Maaf mah," kata Jenar sungkan.
"Ayo buruan masuk Je, panas di luar." Kata Tamara sambil menggandeng Jenar agar masuk ke dalam rumah sedangkan Arya di bantu security untuk membereskan barang barang nya.
"Kamu istirahat saja biar anak anak sama Mama." Kata Tamara.
"Tapi Mah--" kata Jenar sungkan.
"Mama sangat merindukan cucu mama sayang. Aiden ikut dengan Dimas dan Chaca, Bian dan Ariel belom kembali dari honeymoon. Mama sangat kesepian." Keluh Tamara sedih.
"Maaf ya mah." Kata Jenar tidak enak.
"Sudah lah, sana kamu istirahat saja." kata Tamara akhirnya Jenar mengiyakan karena memang Jenar merasa sangat lelah, sedangkan Tamara langsung berusaha membangun kan si kembar agar terbangun dari tidur nya.
...🥱🥱🥱...
"Sayang, dimana suami kamu?" Tanya Tamara lembut saat melihat Jenar menuruni tangga.
"Ada di kamar Mah." Jawab Jenar. "Mau Jenar panggilkan?" Tanya Jenar.
"Hemm tidak usah, biar mama saja yang ke sana." Kata Tamara sambil membawa beberapa map yang entah Jenar sendiri tidak tau apa isinya.
"Ya sudah kalau begitu, Jenar mau bantu mbok Ni dulu ya mah." Kata Jenar lalu di balas anggukan kepala oleh Tamara.
Tamara langsung berjalan menuju kamar Arya dan Jenar, lalu ia mengetuk beberapa kali, karena tidak ada jawaban maka Tamara langsung masuk ke kamar anak kedua nya itu.
"Arya!" Panggil Tamara.
"Mah, Arya masih capek, besok aja." Kata Arya seolah tau tujuan Tamara sampai mendatangi nya ke kamar.
"Bangun Arya!" Seru Tamara sambil berusaha mengambil selimut Arya.
"Mah," keluh Arya.
"Bangun sekarang atau Mama teriak!" Kata Tamara.
"Iya iya oke. Nih lihat Arya bangun!" Ucap Arya lalu segera mendudukkan dirinya sambil bersandar di pinggiran tempat tidur.
Brak.
"Jelaskan sama mama!" ucap Tamara sambil melemparkan beberapa berkas kepada arya.
'Arlan lo bener bener cari mati sama gue.' Gumam Arya dalam hati, karena arya sangat yakin apa isi dari map yang di berikan oleh Tamara.
"Arya!" Seru Tamara lagi karena Arya hanya berdiam diri.
"Jangan kamu pikir Jenar bisa maafin kamu, mama juga maafin kamu ya Ar. Kamu tau seberapa kecewa nya mama dengan yang namanya kebohongan. Mama gak habis pikir dimana otak kamu itu hah, dimana Arya. Kamu sudah di permalukan sama dia dan kamu sudah di hianati sama dia kenapa otak kamu itu masih mikirin dia hah!" Ucap Tamara geram.
"Kamu lihat sekarang akibat dari ulah kamu itu kamu lihat arya. Apa yang kamu dapat dari ini semua apa?" Tanya Tamara dengan suara sedikit meninggi.
"Arya tau Arya salah mah, Arya akui itu dan arya juga sudah menyesali nya." Jelas Arya. "Dan juga Arya hanya sedikit khawatir dengan nya mah." Lirih Arya.
"Khawatir kamu bilang? Kamu pikir dia khawatir waktu dia mempermalukan keluarga kita? Kamu pikir dia khawatir saat dia ninggalin kamu hah! Pikir Arya pikir!" Ucap Tamara emosi.
"Mereka sudah bercerai mah, dan seperti yang mama tau HIV itu bukan penyakit yang ringan. Dia sendirian di sana. Maka dari itu Arya hanya sedikit simpati saja tidak lebih Mah." Jelas Arya.
"Simpati kamu bilang? Lalu dengan kamu bersimpati dengan dia kamu rela mengorbankan calon anak dan rahim istri kamu begitu Arya hah!" Seru Tamara semakin emosi.
"Arya menyesal mah, maaf." Kata Arya pelan.
"Apa dengan rasa penyesalan mu kamu bisa mengembalikan semua nya Ar? Anak kamu? Rahim istri kamu?" Tanya Tamara dingin, seketika membuat Arya menggelengkan kepalanya sambil menunduk diam.
"Sekali lagi kamu menyuruh Arlan atau siapapun untuk mencari tau keberadaan atau keadaan dia mama tidak bisa mentoleransi kamu lagi Ar. Mama sendiri yang akan membawa Jenar dan twin J pergi dari hidup kamu. Mama lebih baik kehilangan satu anak daripada mama harus kehilangan menantu dan cucu." Kata Tamara membuat Arya menelan Saliva nya dengan kasar.
"Sekali lagi kamu nyakitin menantu mama, abis kamu di tangan mama sendiri!" Kata Tamara lalu ia segera berjalan keluar kamar.
Begitulah Tamara sedari dulu bila sudah kecewa dan emosi, dia akan mendatangi kamar anak nya dan berbicara empat mata. Tamara tidak pernah memperlihatkan Amarah nya kepada anak anak nya di tempat terbuka dan di saksikan banyak mata.
'Semoga tidak ada sesi kedua.' Cuma Arya sambil mengusap wajahnya dengan kasar.
Karena yang Arya tau, sedari kecil Tamara saat marah akan ada sesi sesi berikutnya. Tidak cukup bila hanya mendatangi kamar nya sekali saja.
𝚒𝚝𝚞 𝚊𝚠𝚊𝚕𝚗𝚢𝚊 𝚐𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚔𝚘𝚔 𝚋𝚎𝚕𝚕𝚊 𝚍𝚒 𝚙𝚊𝚔𝚜𝚊 𝚖𝚗𝚒𝚔𝚊𝚑 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚛𝚘𝚋𝚎𝚛𝚝