Nanggong Li adalah orang dari dunia modern yang memiliki kekasih cantik. Namun, karena ia tidak terlalu tampan dan tidak punya latar belakang, ia malah dikhianati dan akhirnya menghilang. Setelah itu, ia bereinkarnasi menjadi seseorang yang dianggap sampah di dunia kultivasi, dengan mewarisi ilmu dari dunia lamanya serta bantuan roh primordialnya.
Di sana, ia memiliki kekasih yang kuat dan disebut sebagai wanita tercantik di wilayah timur. Seorang yang dianggap sampah ternyata bisa memiliki wanita yang bahkan seseorang yang sudah dianggap kuat pun tidak bisa mendambakannya. Apakah Dongfang Ling bisa mengubah takdirnya sebagai seorang “sampah” dari keluarga terkemuka?
Untuk Chapter di bawah 23 mungkin ada kesalahan karna author pemula 🙏
Judul lain : From Mortal to Divine Emperor: Transcending All Worlds
Update : 1 hari sekali jika tidak ada halangan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sh1-Han, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter-3 dunia lain
“Roh primordial? Kau sedang bermain peran ya? Memangnya ini film atau apa?”
Nanggong Li menghela napas, jelas tidak percaya.
Zhang Liuli sudah benar-benar kesal.
“Bisa-bisanya kau masih tidak percaya… baiklah, baiklah! Kalau begitu agar kau benar-benar percaya, aku akan membuatmu pergi ke dunia lain.”
Nanggong Li memutar matanya.
“Dunia lain? Kau pikir aku percaya omongan seperti itu? Itu cuma ada di cerita film atau novel.”
Ia pun berbalik hendak pergi. Namun Zhang Liuli menggeretak giginya, tubuh kecilnya bergetar kesal. Tiba-tiba, cahaya tajam muncul dari sekelilingnya.
Dalam sekejap, udara bergetar dan sebuah lubang dimensi terbuka tepat di depan Nanggong Li. Arus energi menyedotnya, dan sebelum ia sempat berteriak—blup!—dia langsung terseret masuk.
Ketika kesadarannya kembali, ia berdiri di tempat asing yang sama sekali tidak ia kenali. Langit ungu, pepohonan raksasa, dan aura yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.
“I–ini… benar-benar dunia lain…? Kau… kau tidak berbohong padaku?”
Suara Nanggong Li bergetar, kali ini penuh keterkejutan.
Zhang Liuli tersenyum bangga, dadanya membusung kecil.
“Tentu saja aku tidak berbohong.
Zhang Liuli, yang sebelumnya hanya berupa mainan hologram, kini sudah mendapatkan tubuh asli setelah tiba di dunia kultivasi. Cahaya di sekelilingnya berkumpul, lalu berubah menjadi sosok laki-laki muda dengan wajah tampan namun ekspresinya jutek dan malas menahan emosi.
Nanggong Li sedikit terkejut melihat perubahan itu.
“Eh… kau ternyata bisa punya tubuh manusia ya?”
Zhang Liuli menatapnya tajam, jelas kesal karena diremehkan.
“Tentu saja aku punya, bodoh! Kenapa kau selalu menganggapku mainan?
lalu mereka kembali kedunia sebelumnya
Setelah itu Nanggong Li memutuskan untuk berpamitan pada ibunya.
Sesampainya di rumah, ia melihat ibunya sedang berdiri di dapur dengan tangan yang sedikit terluka karena membuat sebuah kue untuk ulang tahun Nanggong Li.
“Li’er, ibu sudah buatkan kue untuk ulang tahunmu,” ucap ibunya sambil tersenyum lembut.
Nanggong Li langsung meneteskan air mata dan memeluk ibunya erat.
“I–ibu… a–aku sangat senang… terima kasih… aku benar-benar sangat senang…”
Ibunya tersenyum hangat.
“Baiklah, ayo makan kuenya nanti setelah matang. Duduk dulu ya, Li’er.”
Setelah kue itu matang, mereka berdua menyantapnya bersama dengan bahagia.
Nanggong Li yang baru saja patah hati terlihat seperti hidup kembali—seolah baru bangkit dari jurang yang gelap.
Namun di dalam pikirannya masih banyak pertanyaan. Akhirnya ia memberanikan diri bertanya pada ibunya.
“Ibu… sebenarnya ayah ke mana? Kenapa sudah satu tahun tidak pernah pulang?”
Ibunya terdiam sesaat. Mata itu mulai berkaca, lalu ia memeluk Nanggong Li dengan lembut. Suara merdunya terdengar bergetar.
“Li’er… suatu saat nanti ibu pasti akan memberitahumu. Tapi bukan sekarang. Saat kau sudah dewasa, ibu akan jelaskan semuanya. Apakah kau bisa mengerti, Li’er?”
Nanggong Li tidak puas dengan jawaban itu, tapi ia hanya bisa mengangguk. Ia tidak ingin membuat ibunya semakin sedih.
Ia memandangi wajah ibunya—cantik, lembut, dan jauh lebih anggun daripada Mei Ya.
Setelah itu, Nanggong Li meminta ibunya mengambilkan air minum.
Saat ibunya mengambil minum dan kembali ke meja makan, Nanggong Li sudah tidak ada di sana.
Yang tersisa hanyalah sebuah surat di atas meja.
Isinya:
“Ibu, aku akan pergi sebentar.
Nanti aku akan kembali, setelah semua urusanku selesai.
Ibu tidak perlu khawatir dan tidak perlu memikirkan aku.
Aku pasti akan hidup dengan layak dan baik.
— Salam hormat penuh cinta, anakmu.”
Ibunya menangis dengan kencang karna telah di tingalkan 2 orang yang sangat dia sayangi,
tangis haru itu pecah di seluruh ruangan.
