NovelToon NovelToon
Talak Di Atas Pelaminan

Talak Di Atas Pelaminan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / Konglomerat berpura-pura miskin / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Janda / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:150.9k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Dunia Yumna tiba-tiba berubah ketika sebuah video syur seorang wanita yang wajahnya mirip dengan dirinya sedang bercinta dengan pria tampan, di putar di layar lebar pada hari pernikahan.


Azriel menuduh Yumna sudah menjual dirinya kepada pria lain, lalu menjatuhkan talak beberapa saat setelah mengucapkan ijab qobul.


Terusir dari kampung halamannya, Yumna pun pergi merantau ke ibukota dan bekerja sebagai office girl di sebuah perusahaan penyiaran televisi swasta.


Suatu hari di tempat Yumna bekerja, kedatangan pegawai baru—Arundaru—yang wajahnya mirip dengan pria yang ada pada video syur bersama Yumna.


Kehidupan Yumna di tempat kerja terusik ketika Azriel juga bekerja di sana sebagai HRD baru dan ingin kembali menjalin hubungan asmara dengannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Cahaya matahari merambat pelan melalui celah tirai kamar, mengenai wajah Yumna yang masih pucat. Gadis itu membuka mata perlahan, kelopak matanya terasa berat seolah semalaman ia menangis, padahal yang terjadi barulah beberapa jam sebelumnya.

Yumna mendapati dirinya kembali di kamarnya sendiri. Gaun pengantin putih yang seharusnya menjadi simbol kebahagiaan kini mengerut di tubuhnya, kusut. Bunga kecil yang dijahit di pinggir gaun tampak layu, sama seperti harapannya.

“Apa yang terjadi?” batin Yumna, menatap langit-langit kamar yang dikenali sejak kecil namun terasa begitu asing. “Kenapa aku ada di sini?”

Yumna mengangkat tubuhnya pelan. Kepalanya berputar sesaat. Lalu, ingatan kejadian di acara pernikahan menamparnya keras.

Suara bisik-bisak tamu undangan. Video itu panas, caci maki orang-orang, tatapan menghina dan merendahkan dirinya. Ekspresi kekecewaan dan kemarahan Azriel.

Kalimat paling menyakitkan yang pernah ia dengar dalam hidupnya. “Aku menceraikanmu.”

Pernikahan yang Yumna impikan selama bertahun-tahun hancur tidak sampai satu jam.

Yumna tertawa kecil. Sebuah tawa getir tanpa kebahagiaan, tanpa hidup.

“Lucu sekali,” gumam gadis itu hambar. “Seperti drama murahan saja dan aku pemeran utamanya. Pemeran antagonisnya, tepatnya.”

Yumna menyentuh dada kirinya, merasakan degup yang tak teratur. Rasa sakitnya tidak terlihat, tapi menghantam keras dari dalam, menyiksa setiap inci perasaannya.

Lima tahun ia bersama Azriel. Lima tahun mengenal perangainya. Lima tahun yakin laki-laki itu akan selalu memperjuangkannya. Ia tahu semua kesukaannya dan apa tidak disukai olehnya. Dia tahu cara Azriel tersenyum miring saat malu, tahu bagaimana suaranya berubah ketika kesal.

Namun, ternyata pria itu tidak mengenal dirinya.

Tidak cukup untuk percaya. Tidak cukup untuk mempertahankannya. Sungguh Yumna kecewa, merasa mencintainya seorang diri.

“Tanpa mencari tahu kebenarannya, kamu tega menghempaskan dan mencampakkan aku begitu saja, Azriel!” ucap Yumna pecah, emosinya bergetar. “Lima tahun itu apa? Apa aku hanya mainan saja?”

Yumna mengusap pipinya yang terasa lengket oleh sisa air mata dan make-up. Matanya perih. Tenggorokannya seperti tersumbat batu.

Kekecewaan Yumna bukan hanya kepada Azriel dan keluarganya, tetapi kepada keluarga sendiri juga begitu. Mereka semua langsung percaya apa yang terekam di dalam video itu adalah dirinya. Selama ini dia selalu menjaga kehormatannya, walau berpacaran dengan Azriel sejak zaman kuliah.

“Keluargaku sendiri ....” Yumna menghela napas panjang, getir merayap di dada. “Kenapa, kalian juga tidak percaya padaku?”

Yumna sudah menjaga kehormatannya bertahun-tahun, di era zaman anak muda berpacaran sudah berani tidur bareng pasangannya. Ia tahu batas dan bisa menahan diri. Ia tidak pernah melewati batas apa pun dengan Azriel. Bahkan godaan pun ia abaikan. Ia pikir itu membuatnya aman. Ia pikir itu membuat keluarganya percaya. Ternyata, keteguhan tidak ada nilainya dibanding satu video keji.

Yumna menggerakkan tubuhnya perlahan. Matanya sekilas melirik jam dinding. Pukul dua lewat sedikit.

“Sudah jam dua, aku belum salat.”

Yumna berdiri dengan langkah gontai.

Perlahan Yumna melepas hiasan pengantin dari rambutnya satu per satu. Jepit, pita, bunga kecil, semuanya jatuh ke lantai dengan bunyi halus, seperti cinta dan martabatnya yang berjatuhan. Ia membersihkan wajahnya di depan meja rias.

Ketika melihat ke cermin, Yumna terpaku. Wajah di cermin seperti bukan dirinya. Tidak ada lesung pipi. Tidak ada senyum yang biasa menghangatkan suasana. Tidak ada pipi merona yang selalu membuatnya tampak hidup. Yang ia lihat adalah gadis lain. Seseorang yang patah, kosong, dan kehilangan sesuatu.

Yumna membasuh wajahnya, berharap air bisa menghapus rasa sakit yang menggerogoti dadanya. Namun, tidak. Rasa itu tetap menancap.

Ketika Yumna membuka pintu kamar hendak menuju kamar mandi, sebuah bayangan berdiri di sana.

Zakia, sepupunya. Teman masa kecilnya. Orang yang hidup di rumah ini sama lamanya dengan dirinya. Ironis, karena keduanya tumbuh bersama namun Yumna selalu merasa ada jarak yang tidak bisa dijelaskan.

Walau sepupu, tetapi sejak kecil wanita itu tinggal dan dibesarkan di rumah ini. Alasannya karena mendiang ayah Zakia merupakan adik kandung ayahnya Yumna. Kewajiban Pak Yongki memenuhi segala kebutuhan, bahkan sampai mengurus Zakia sampai menikah nanti. Itu adalah titah dari neneknya Yumna, dahulu. Sementara ibu kandungnya Zakia menikah lagi dengan duda beranak tiga. 

“Aku turut berduka atas apa yang terjadi kepadamu hari ini.”

Suara Zakia terdengar datar. Ada simpati, tetapi juga ada tatapan samar, entah iba, entah sesuatu yang Yumna sulit baca.

“Ya.” Yumna mengangguk tipis, suaranya berat. “Mungkin ini sudah takdirku.”

Yumna menarik napas, lalu melanjutkan dengan nada pahit yang bahkan mengejutkan dirinya sendiri. “Semoga saja takdir buruk selalu menyertai orang yang sudah berbuat jahat memfitnahku.”

Zakia mengernyit. “Kenapa kamu bicara seperti itu, Yumna? Jangan asal bicara, bisa saja ucapan itu berbalik kepadamu.”

Belum sempat Yumna membalas, suara berat tiba-tiba memotong percakapan mereka.

“Apa yang kamu ucapkan barusan?!”

Yumna menoleh.

Pak Yongki berdiri di ambang pintu ruang utama bersama Bu Yuniar. Wajah ayahnya merah karena marah. Ada lelah. Ada malu. Ada kemarahan yang menumpuk sejak pesta pernikahan berubah menjadi neraka pagi tadi.

Langkah Pak Yongki cepat menghampiri Yumna dan Zakia, diikuti oleh Bu Yuniar.

“Seharusnya kamu introspeksi diri dan bertaubat karena sudah melakukan zina!” teriak Pak Yongki.

Yumna membeku. Untuk sesaat ia tidak bisa bernapas.

“Sudah puluhan kali aku bilang, AYAH ....” balas Yumna suaranya meninggi tanpa bisa ditahan, “kalau wanita itu BUKAN AKU!”

Yumna merasa frustrasi karena keluarganya ikut menuduh dirinya. Tempat yang seharusnya memberi perlindungan dan kenyamanan, malah menambah beban mentalnya.

“Fitnah! Itu FITNAH!”

Namun, kemarahan Yumna tidak membuat ayahnya goyah. Sebaliknya—

PLAK!

Tamparan itu mendarat keras di pipi Yumna. Kepalanya terpelanting ke samping. Suara itu menggema di seluruh ruangan, memotong napas siapa pun yang mendengarnya.

Yumna mematung. Tangannya menyentuh pipinya yang panas membara.

“Ayah ....” ucap Yumna suaranya tercekat. “Ayah tega menampar aku?!”

Ini pertama kalinya Yumba ditampar dalam hidupnya. Pertama kalinya ayahnya menyentuhnya dengan kekerasan. Pertama kalinya ia merasa benar-benar tidak dianggap sebagai anak.

Zakia dan Bu Yuniar sampai shock. Mereka tidak mengira Pak Yongki akan melakukan hal itu.

Pak Yongki memang tipe ayah yang tegas dan keras kepala. Apalagi ketika mendidik Yugi dan Yumna. Jika melakukan kesalahan akan mendapatkan hukuman. Namun, hal itu tidak berlaku kepada Zakia. Alasannya karena memberi hukuman kepada Zakia, bukan haknya.

Pak Yongki menggenggam tangannya, seakan dirinya hampir kehilangan kendali.

“Itu karena kamu pantas mendapatkannya!”

Nada suara pria paruh baya itu meninggi, jelas ia dipenuhi amarah dan rasa malu yang meledak tak tertahankan.

“Ayah, sudah! Cukup!” Bu Yuniar memegang lengan suaminya. Ia berusaha menenangkan, tetapi tatapannya pada Yumna juga campuran kecewa dan pasrah.

Tangis Yumna pecah tanpa bisa dibendung.

“Aku tidak melakukan apa pun! Kenapa tidak ada yang percaya?! Kenapa semua orang menghakimiku tanpa pikir panjang?!”

“Kamu belum salat, kan?” Bu Yuniar berkata dengan suara lelah, mengabaikan pertanyaan putrinya. “Waktunya sudah mau habis, pergi salat, sana!”

Seolah itu saja solusi untuk rasa sakit yang menusuk dadanya. Seolah Yumna hanya perlu wudu agar tiba-tiba semua fitnah hilang.

Yumna mengusap air matanya, menahan suaranya agar tidak pecah lagi. Tanpa berkata apa-apa, ia berjalan melewati ayahnya, melewati Zakia, melewati ruangan-ruangan yang kini terasa lebih asing daripada rumah orang lain mana pun.

Langkah Yumna berat, tetapi hatinya lebih berat, dan untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Yumna merasa bahwa rumah ini bukan lagi tempat untuk pulang.

1
Eemlaspanohan Ohan
pergi dari rumah itu tunjukan pada mereka kamu bisa
Ita Xiaomi
Pak Yongki ini klo tau siapa Arundaru sebenarnya bakalan shock. Dia sptnya menganggap remeh Arundaru.
Eemlaspanohan Ohan
itu fitnah kasian ymna
nartie
ini bpk Yumna gimana sih cara berpikirnya,,, anak baik2 malah disalah2in terus. ponakan yg jelas2 salaah malah dibela.... aneh deh
EkaYulianti
sebel bgt sama bapaknya yumna. yang bikin malu itu kelakuan ponakanmu! kenapa menyalahkan yumna?
EkaYulianti
bagus/Good/
Siti Siti Saadah
kok ningkah ya
Ri_♡
Iiiiiii😬😬😬😬gedek kali aku liat ortunya si Yumna😤😤😡😡😡
Arieee
ortu pilih kasih 😡😡😡😡😡😡😡
Sulfia Nuriawati
aneh ortu kandung lho, kok lbh bela yg slh demi nama baik sementara anak gadisnya udah hancur sejak ijab qobul, yg g waras d sini sp y? yg baca kyknya😡😡😡😡
Cindy
next
Ila Latifah
ortu yumna sedeng. anak semdiri menderita docuekin. malah yg salah yg dib3la. kayanya ada.fitnah si azri3l.nih.
Ayesha Almira
kluarga yumna ko begitu,wjr arundaru berbuat sprt itu.ni mslhnya da pada pak yongki...
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
jadi maksudmu, lebih baik nama baik si yumna yang buruk!!??? bapak brengsekkk
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
kau masih membela ai zakia ponakanmu ntuh??? bapak laknaaatttt
Rahma Inayah
lucu Kel Yuma ank kandung nya yg di fitnah stlh terbongkr semua dalang nya adlh Zakia sepupunya sendri BKN menerima Yuma dan mengpus cap jelek nya yg SDH di tolong arundaru berterima kasih malah arundaru di tuduh mempealukan Kel mrk ..Kel yg aneh
Fittar
difitnah disalahkan, sekarang dengan baik-baik pun tetap disalahkan.
yumna itu anak kalian loh, pernah gak sih kalian pikirkan perasaannya
Ita rahmawati
berarti emang ortunya si yumna ini pilih kasih,,mereka pada sat yumna yg difitnah dipermalukan gk membela sm sekali malah ikut menyalahkan lah giliran si zakia sm kakaknya yumna yg digituin lgsg gk terima merasa ini lah itulah 🤦‍♀️🙄
jgn² yumna anak pungut lg makanya gk dibela 🤔
Sugiharti Rusli
padahal selama ini yang jadi korban putrinya sendiri, ko jadi Yumna seperti anak pungut yah kesannya dengan sikap kedua ortunya😔😔😔
Sugiharti Rusli
dan sekarang di saat sang putri mau meraih kebahagiaannya, mereka menentang habis karena Arundaru penyebab mereka kehilangan muka di sana
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!