NovelToon NovelToon
Manisnya Pembalasanku

Manisnya Pembalasanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Quisha Ainayya

balas dendam yang menyakitkan,percintaan dan keegoisan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Quisha Ainayya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 3

" tunangannya.." pikir Julia..

Mendengar kata itu,tubuh Julia langsung menegang,tatapan tidak percaya kembali tertuju kepada pria itu.

Saat bersaman,Rita juga buru buru menghampiri dengan wajah penuh permintaan maaf.

"Revan,maaf sekali..barusan..ini pertama kalinya kami mengundangmu ke rumah, malah di sambut dengan keributan seperti ini,sungguh memalukan."

" Gadis ini,putri dari istri pertama dari om Wisnu,biasanya memang dia agak liar dan suka bikin onar."

Takut citra preman kecil seperti Julia merusak hubungan perjodohan keluarga Hermawan dan keluarga kurnia.

Rita segera mengambil jarak dan berkata."tapi tenang saja,dia nggak tinggal bersama kami.tante dan om Wisnu pasti akan membereskan urusan pribadi seperti ini."

Mendengar semua itu,David tidak berkata sepatah katapun.

Dia hanya melirik Julia dengan dingin sebelum mengalihkan pandangan.

Tatapan dengan penuh rasa muak dan

Dinginnya itu dengan jelas menunjukkan rasa tidak hormat kepada Julia.

Benar saja,setelah tidur bersama Julia selama setahun,sifat liar,egois dan mata duitan,semua sifat buruk Julia itu sudah tertanam kuat dalam benaknya,belum lagi barusan dia menyaksikan langsung bagaimana orang ini menampar orang yang lebih tua.

" Kak,kenapa tiap kali pulang ke rumah selalu bikin heboh."

Anita menghampirinya dan dengan gaya seolah olah menjadi korban,menyentuh rambut Julia dengan lembut.

" Kalau ibu bilang sesuatu yang membuatmu tersinggung,aku minta maaf..ya.kamu mau marahi aku juga nggak apa apa,asal jangan lampiaskan ke ibu lagi,jantungnya lemah.."

" Minggir.." Julia paling benci rambutnya di sentuh,apalagi oleh di bunga teratai putih yang berpura pura suci ini.

Sambil memakinya dia mendorong Anita menjauh.

Anita terdorong beberapa langkah ke belakang dan hampir kehilangan keseimbangan,untung saja David dengan sigap menangkapnya.

Akhirnya,Revan tidak bisa menahan diri lagi..

Dengan sorot tajam di matanya,dia menatap julia dan berkata dengan suara dingin.

" Berani sentuh dia lagi.."

Mendengar ancaman itu,hukai tertegun sejenak..

Melihatnya memeluk wanita lemah lembut itu dengan sikap protektif,baru sekarang Julia benar benar sadar bahwa David akan menikahi wanita ini..

" Baiklah.." julia menyeringai sambil mengertakkan gigi,dia paling tidak tahan di ancam.

Detik berikutnya,dia langsung mengambil segelas air dari nampan yang di bawa pembantu,lalu menyiramkannya ke wajah Anita.

Setelah menyiramnya,dia melempar gelas ke tempat sampah di dekat kakinya.

Lalu seperti tidak terjadi apa apa,dia mengambil tas nya dan melengang ke pintu.

Namun,sebelum jauh dia melangkah, tiba tiba lengannya di cengkram oleh tangan yang besar dan kuat.

Begitu mendongak,dia kembali bertemu dengan tatapan David yang muram dan hampir berapi api karena amarah.

Julia berusaha melepaskan diri dari genggamannya,tetapi justru merasakan cengkramannya itu semakin kuat,seolah olah tulangnya akan di remukkan.

Dia malas bertanya,lalu dia balik bertanya dengan nada menggoda.

"Seorang pria sepertimu pegang pegang aku terus,memangnya kamu mau memperkosaku,ya.."

Mendengar ucapan Julia yang tidak tahu malu itu.revan menjadi serbah salah,dia tidak tahu apakah dia harus melepaskan tangannya tidak,menggenggam terus pun tidak,dia hanya bisa menatap wanita itu dengan tajam.

Melihat tunangannya rela bertindak kasar kepada julia demi membela dirinya,anita tidak bisa menahan rasa senang di hatinya.meskipun barusan di siram air ke wajahnya,dia pun tidak mempermasalahkannya.

Namun,begitu menyadari bahwa tangan Revan kini menggenggam erat lengan Julia yang terbuka,putih dan halus,rasa tidak nyaman pun muncul di hatinya.

" Revan,jangan memperdulikannya,dia itu gila..ngomng apa saja bisa,melakukan apa saja berani.suruh dia pergi saja,jangan sampai tangannya mengotori tanganmu."

" Betul,Revan.."sahut Rita yang juga mengompori." Aku tahu kamu nggak tega lihat Anita di perlakukan begitu,tapi kamu belum tahu,putri sulung om Wisnu ini,waktu di luar negeri belajar semua kebiasaan buruk,merokok,minum minuman,obat obatan,semuanya dia lakukan.ayahnya saja nggak bisa mengatur dia,demi keharmonisan keluarga,kami sebisa mungkin bersabar."

Revan seolah olah tidak mendengar ocehan ibu dan anak itu di telinganya.

Pandangannya tetap terkunci pada wajah Julia,tangannya juga masih mencengkram lengan putihnya yang ramping...

Julia mulai merasa kesal,dia memaksa membuka cengkraman pria itu,tetapi begitu matanya jatuh pada tangan besar yang sangat dia kenal itu,tangan yang penuh dengan kekuatan pria itu,dia malah berubah pikiran.

Dia langsung menaruh telapak tangannya di punggung tangan Revan.

Dengan sengaja mengusap lembut,lalu menatap pria itu dengan menantang.

Benar saja,menghadapi godaannya yang terang terangan di depan banyak orang, Revan merasa tidak nyaman,dan akhirnya melepaskan genggaman nya dengan ekspresi muak.

" Sudahlah,cepat pergi sana."ujar Anita yang tidak tahan lagi melihat wajah Revan di sentuh.

Dia tidak ingin lagi berpura pura, sambil menggandeng tangan Revan dan menyatakan kepemilikannya,dia berkata."kalau kamu suka goda laki laki, sana goda yang yang lain saja,jangan bikin tunanganku merasa jijik.dia bukan pria yang bisa kamu sentuh sesuka hati."

Julia tertawa dingin..

Terpikir akan semua malam yang penuh dengan gairah yang mereka lewati.lalu membandingkan adegan ' istri kesayangan dalam pelukan ' ini...dia merasa semua sangat ironis.

Ternyata,orang kaya tahu cara bersenang senang dengan luar biasa.

Julia tidak mau buang buang waktu dengan para setan busuk di sini.

Dia menoleh sebentar kepada pria itu,

Laku berjalan berbalik dan berjalan keluar tanpa menoleh sedikitpun ke belakang. Dia menegakkan punggungnya tinggi tinggi,berusaha agar langkahnya tidak terlihat.

Dia naik ke mobil porsche Panamera biru miliknya,lalu menutup pintunya dengan keras.

Setelah mundur dan memutar balik dengan mulus,dia menginjak gas dan melesat keluar dari vila dengan kecepatan tinggi.

Satu tangan memegang kemudi,dia menyetir dengan perasaan hampa.

Benaknya terus memutar ulang konflik di rumah keluarga Hermawan,terutama wajah pria itu yang terus menghantui benaknya.

.......

Saat tiba di tempat tinggalnya,waktu sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam.

Dia tinggal sendiri di sebuah komplek apartemen biasa,unit komersial seluas

Lebih dari sembilan puluh meter persegi

Harga total termasuk renovasinya tidak sampai sepuluh miliar.

Tempat ini tidak sebanding dengan luas dan mewahnya vila keluarga Hermawan.

Namun,di kota besar ini..

Rumah ini adalah miliknya sendiri,satu satunya rumah dan tempat yang bisa membuatnya nyaman.

Di rumah,dia memelihara seekor anjing

German shepherd yang cerdas dan gagah.

Melihatnya pulang,anjing itu langsung menyambutnya dengan ceriah.

Dia bermain sebentar dengan anjing itu,

Laku duduk di sofa dan mengobrol sebentar dengan santai bersama sahabatnya di luar negeri.

1
axm
double up thor
Muji Lestari Tari
mantap
Quisha Ainayya: Terima kasih
total 1 replies
Lili Inggrid
lanjut
Quisha Ainayya: Terima kasih
total 1 replies
Kenneth
Masukin ke list favorite aku deh, seru banget pokoknya.
Quisha Ainayya: 🙏Terima kasih
total 1 replies
♞ ;3
Ga sabar nunggu kelanjutannya, thriller terbaik yang pernah gue baca!
Quisha Ainayya: termah kasih sudah sampai di sini
total 1 replies
Sol Ronconi
Gak nyangka!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!