"Aku mau putus!"
Sudah empat tahun Nindya menjalin hubungan dengan Robby, teman sekelas waktu SMA. Namun semenjak kuliah mereka sering putus nyambung dengan permasalahan yang sama.
Robby selalu bersikap acuh tak acuh dan sering menghindari pertikaian. Sampai akhirnya Nindya meminta putus.
Nindya sudah membulatkan tekatnya, "Kali ini aku tidak akan menarik omonganku lagi."
Tapi ini bukan kisah tentang Nindya dan Robby. ini kisah tentang Nindya dan cinta sejatinya. Siapakah dia? Mampukah dia melupakan cinta Robby? dan Apakah cinta barunya mampu menghapus jejak Robby?
Happy reading~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ginevra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Like always
note: tokoh utama cerita ini adalah Nindya, jadi jangan bingung kalau kedepannya bakal ganti-ganti tokoh pria.
.
.
Happy Reading ^_^
.
.
6 Bulan telah berlalu, sekarang Nindya sudah dipertengahan semester 5. Kegiatan kuliahnya ia lakukan seperti biasa. Dia termasuk mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang- kuliah pulang). Tidak ada kegiatan yang berbeda. Ah... Ada sedikit yang membedakannya. Sekarang Nindya mulai main voli lagi setelah rehat 2 tahun dari jaman SMA.
Nindya dan Mila juga pindah ke kamar yang lebih luas. Karena kamar yang luas inilah bu kos menambahkan 1 anggota baru. Sebenarnya gak baru-baru amat. Mereka bertiga memang 1 kos tapi beda kamar. Sebenarnya mereka bertiga sudah dekat tapi karena sekarang 1 kamar jadi lebih dekat lagi. Kalau dulu Nindya dan Mila adalah Upin Ipin sekarang mereka bertiga jadi trio wek wek.
Mereka bertiga saling dukung dan Nindya sangat bersyukur punya mereka berdua. Walaupun setelah beberapa minggu, kedua temannya itu sudah punya pacar tapi ya... It's okay. "Lumayanlah bisa nitip makanan hehehe" batin Nindya.
Semakin lama Mila dan Sania (teman yang satunya) semakin meresahkan. Mereka berdua menjadi sering hang out sama pacarnya. Bahkan mereka berdua bisa pergi sama pacarnya mulai pagi hingga sore atau ketemuan 3 kali sehari. "Ck...ck..ck anak muda jaman sekarang pacarannya ngeri. Sampai nggak ingat waktu." batin nindya. (kamu juga anak jaman sekarang ya. Sok tua lu!)
Keadaan itu tidak membuat Nindya merasa kesepian atau sedih atau iri. Ya biasa aja, yang penting dia dapat manfaatnya seperti makanan gratis mehehehe. Emang anak satu ini hobinya kalau nggak drakor, baca novel, tidur, ya mukbang.
"Kalian berdua gua liat-liat jadi hobi keluar kos ya. Nggak capek apa?" Nindya menanyakan hal yang sudah pasti jawabannya. "ya nggak lah.. Kan bareng mas pacar. " jawab Sania.
"Hei seharusnya kalian prihatin liat temen sendirian di kamar. Mana jomblo lagi." canda Nindya.
"Heleh...buat apa prihatin. Lu aja kalau nonton drakor suka nggak ingat waktu. Tadi malam juga ketawa-ketiwi sendiri terus tiba-tiba nangis. Kalau ditanya bilangnya kasian do min joon." kilah Mila.
"Kisiin diminjin." sania menirukan sambil mengolok-olok. "yang ada itu kita yang kasian. Kita jadi gak bisa tidur tau!" tambahnya lagi.
"Iya iya maaf" kata Nindya sok merendahkan suaranya. "tapi nanti aku nitip baksonya Pak To ya. Hehehehe"
"Tuh kan! Kamu tu gak ada kasian-kasiannya. Jomblo itu cuma pencitraan aja kan biar dikasihani? ya kan?" candaan Mila memang selalu mak jleb.
"Ya kan aku perlu menata hatiku dulu. Aku ini lagi rapuh, lemah, lesu, lunglai" canda Nindya. "Itu patah hati atau gejala anemia?" sania menyahut. "hehehehe.. Udah ah sana kalau kalian mau malam mingguan. Tapi jangan lupa pajaknya!"
Kemudian dua temannya itu pergi malam mingguan. "Huft....indahnya masa muda. Jadi ingat jaman mudaku dulu." (hei jangan sok tua lu).
Setelah mendengar perkataan kedua temannya, Nindya mulai sadar. "Ya juga ya. Aku baru aja putus dari robby tapi kok rasanya seperti tidak ada yang berubah dari hidupku. Kayak biasa aja gitu. Masih suka ingat kenangan jaman SMA sih. Tapi ya udah gitu aja. Apa gara-gara aku sudah terbiasa sendiri? Ah udah ah mending manfaatkan waktu buat marathon drakor mumpung besok minggu kan. Tapi nonton x factor dulu ah."
Nindya nonton TV bersama adik kos dan mbak kos. "Mbak Nindya gak malmingan?" tanya salah satu adik kos nya.
"Nggak...aku belum punya pacar." jawab Nindya. mendengar hal itu, adik kosnya memasang wajah sedih seperti mengasihani Nindya.
"Hahahaha...gak usah sedih gitu. Aku gak papa kok. No father father."
"Mau aku kenalin sama temen pacarku nggak mbak?" ajak adik kosnya.
"Hah? Temen pacarmu berati berondong donk. Gak ah." jawab Nindya. "nggak mbak, dia udah dewasa kok. Mungkin sama mbak Nindya masih tuaan dia. Gimana?" tanyanya lagi.
"Mmm... Gimana ya dek. Kayaknya aku belum bisa deh." jawab Nindya.
"Beneran gak mau mbak? gak dicoba dulu? Siapa tau cocok. Dia juga cowok baik-baik kok." rayunya lagi.
"Heh! Kalau nindya bilang gak mau ya nggak mau. Nggak usah maksa gitu ! Saut mbak sari.
"Makasih ya dek Nining. Aku pikir-pikir dulu deh." Nindya mencoba menghibur Nining.
.
.
.
.
.
Apakah Nindya mau berkenalan dengan cowok baru nggak ya?
Lanjut ke eps 4
Love you all. Makasih dukungannya ya.
Jangan lupa like dan komen!
See ya!
