NovelToon NovelToon
Se Simple Bunga Selamat Pagi

Se Simple Bunga Selamat Pagi

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Diam-Diam Cinta / Cintapertama / Idola sekolah
Popularitas:691
Nilai: 5
Nama Author: happy fit

kinandayu gadis cantik tapi tomboy terlihat semaunya dan jutek..tp ketika sdh kenal dekat dia adalah gadis yang caring sm semua teman2 nya dan sangat menyayangi keluarga nya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon happy fit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 3 -antara random dan misteri abu abu

Author POV

Pagi itu, langit tampak cerah seperti mood anak SMA yang baru gajian uang jajan. Awan putih berarak lembut, dan halaman SMA Harapan Bangsa sudah ramai oleh murid-murid berseragam putih abu.

Di tengah keramaian itu, berdiri seorang gadis dengan rambut hitam panjang sepunggung yang berkilau kena cahaya matahari—Kinandayu Ratri Prameswari.

Kinan bukan tipe cewek yang bisa didefinisikan dengan satu kata. Dia cantik, tapi gak sombong; pintar, tapi gak kaku; ceria, tapi juga punya kedalaman pikiran yang bikin orang kagum sekaligus bingung.

Nilai akademiknya selalu tinggi. Ranking atas udah jadi langganan. Cita-citanya? Jadi dokter bedah.

“Karena aku pengen memperbaiki sesuatu yang rusak, bukan cuma di tubuh, tapi mungkin juga di hati,” katanya pernah dengan gaya sok filosofis yang langsung disambut tawa teman-temannya.

Tapi jangan salah, di balik otak cerdas dan mimpi besar itu, Kinan adalah queen of random thoughts.

Kalau hatinya punya speaker, isinya pasti monolog gak penting tapi lucu: antara bahas sel biologi atau kenapa kucing bisa duduk kayak manusia.

---

Kinan POV

Oke, hari ini harus fokus. Ada ulangan Biologi.

Tapi kenapa pas buka buku anatomi, otakku malah mikir:

“Otot jantung itu bekerja tanpa henti… kayak aku yang gak berhenti mikirin Danu.” 😭

Ya ampun, serius deh, aku butuh operasi perasaan.

Danu

Kapten tim basket sekolah, anak orang kaya yang gak pernah pamer. Gantengnya? Nggak usah ditanya.

Rambutnya selalu kelihatan rapi tapi santai, tatapannya tenang tapi dalam, dan senyumnya… ya Tuhan, senyumnya bisa bikin semua teori sistem saraf otonom langsung error.

Yang paling nyebelin? Dia juga pintar.

Nilai Fisikanya nyaris sempurna. Dan tiap kali dia lagi nulis di papan tulis, aku malah sibuk mikirin—itu rumus Fisika, apa kode hati?

Masalahnya, aku gak tahu dia sadar gak sih kalau aku udah jatuh cinta dari semester lalu.

Soalnya tiap aku ngomong, responnya tuh selalu santai tapi ngena.

Kayak waktu aku bilang, “Danu, kamu keren banget pas tanding basket kemarin.”

Dia jawab, “Makasih, Kin. Tapi yang penting bukan keren, yang penting menang.”

APA COBA 😭😭😭

---

Author POV

Kinan jalan ke kelas bareng sahabatnya, Maya, yang udah kayak kombinasi antara personal advisor dan badut panggung.

Maya punya pacar, Andi, si cowok chill yang kebal sama segala kelakuan dua manusia random ini.

“Kin, semalem belajar biologi gak?” tanya Maya sambil ngunyah roti cokelat.

“Belajar dong,” jawab Kinan dengan yakin.

“Serius?”

“Serius banget! Aku baca sampai bab terakhir.”

Maya langsung kagum. “Wih, keren. Terus kamu ngerti?”

“Enggak. Tapi aku hafal warna cover-nya.”

Andi yang baru datang langsung nyeletuk, “Gak heran Kinan kuat, otaknya kebal stres.”

“Ya jelas,” timpal Kinan santai, “kalau dokter bedah gampang stres, pasiennya bisa salah sayat.”

Maya ngakak sampai tepuk-tepuk meja.

“Kinan, sumpah, kamu tuh kombinasi antara calon dokter sama pelawak.”

“Ya biar seimbang, May. Biar pasien gak cuma sembuh fisik, tapi juga hatinya.”

---

Author POV

Jam istirahat kedua. Kinan dan Maya duduk di taman belakang sekolah—tempat yang mereka nobatkan sebagai “zona gosip dan refleksi kehidupan”.

Andi ikut duduk, makan kentang goreng dengan damai.

“Kin, kamu tuh kapan move on dari Danu?” tanya Maya sambil menyeruput jus jambu.

“Move on gimana, aku aja belum move in,” jawab Kinan cepat.

Andi ngakak. “Kemarin aku liat Danu nyari kamu di kantin, loh.”

Kinan langsung noleh cepat. “SERIOUSLY?”

“Iya. Tapi katanya kamu udah balik ke kelas.”

“YA TUHAN, NASIB CEWEK CEPAT MAKAN 😭.”

Maya ngakak parah. “Kalau jodoh gak bakal kemana, Kin.”

“Ya tapi bisa aja nyasar dulu ke cewek lain, May!”

Andi nyeletuk, “Makanya pasang papan petunjuk hati, biar dia gak salah arah.”

Kinan manggut serius. “Noted. Aku bakal bikin neon sign ‘Danu, parkir di sini’.”

Dan ketiganya langsung ketawa sampai guru piket yang lewat ngeliatin dengan tatapan “ini anak-anak waras gak sih?”

---

Author POV

Sore hari, bel pulang berbunyi. Maya udah pulang duluan, tapi Kinan masih di kelas, nyelesaiin catatan buat tugas kelompok biologi.

Rambut panjangnya terurai, sedikit berantakan karena angin dari jendela. Di tengah cahaya sore, dia terlihat kayak versi anime cewek rajin yang gak sadar lagi diamatin seseorang.

“Masih di sini?”

Kinan noleh. Danu berdiri di pintu—seragamnya setengah rapi, rambutnya agak basah habis latihan basket. Gantengnya meningkat 30% gara-gara keringat dikit itu.

“Halo, Kapten Basket,” sapa Kinan.

Danu nyengir. “Lagi belajar?”

“Iya, buat ujian minggu depan.”

“Gak capek?”

“Capek sih… tapi cita-cita jadi dokter bedah gak bisa dicapai sambil rebahan.”

Danu ngangguk pelan. “Keren.”

“Keren apanya?”

“Kamu. Serius banget ngejar mimpi.”

Deg.

“Eh, iya, makasih,” jawab Kinan buru-buru, nyembunyiin senyum.

Tapi Danu lanjut ngomong, suaranya rendah tapi hangat.

“Kamu tau gak, cewek yang punya ambisi itu keren banget. Apalagi kalau dia juga bikin suasana hidup jadi lebih… ringan.”

Kinan bengong. “Kamu ngomong gitu ke semua cewek, atau aku spesial?”

Danu nyengir tipis. “Kalau semua cewek kayak kamu, mungkin iya. Tapi sayangnya cuma kamu yang kayak kamu.”

Otak Kinan: SYSTEM OVERLOAD. Reboot dalam 3... 2... 1...

Dia cuma bisa ketawa kecil. “Kamu tuh, ngomongnya bisa bikin detak jantung gak stabil, tau gak?”

“Dokter masa depan ngomel soal detak jantung? Ironis banget.”

“Ya makanya, nanti kamu aku jadikan pasien pertama.”

“Boleh, asal kamu dokternya.”

Astagaaa 😭😭😭

---

Kinan POV

Tuhan, tolong hentikan cobaan manis ini.

Aku barusan di-flirt sama cowok yang jadi alasan aku buka buku biologi tiap malam.

Dia berdiri, ngambil tasnya, dan sebelum pergi, bilang,

“Jangan pulang sore-sore mulu, ya. Aku khawatir.”

Aku diem.

Satu kata: khawatir.

Dan saat dia pergi, aku cuma bisa bengong sambil nutup wajah pakai buku.

“APAAN ITU, LORD?! INI BUKAN ANATOMI LAGI, INI ANOMALI.” 😭😭😭

---

Maya POV

Besok paginya, Kinan datang ke sekolah dengan senyum yang… terlalu bahagia buat ukuran jam 6:45.

Aku langsung curiga. “Kin, spill. Ada apa?”

Dia pura-pura baca buku, tapi pipinya merah. “Enggak ada apa-apa.”

“Kinandayu Ratri, aku kenal kamu tiga tahun. Kamu cuma kayak gitu kalo cowok bikin kamu nge-bug.”

Akhirnya dia cerita. Dari obrolan di kelas, tatapan Danu, sampai kata “khawatir.”

Aku langsung teriak kecil, “KIN! Itu sinyal cinta jelas banget!”

“Tapi bisa aja dia cuma sopan!”

“Cewek pinter tapi denialnya tinggi banget sih 😭.”

Kami berdua ngakak sampai guru lewat nanyain “ada yang lucu?”

Dan di sela tawa itu, aku bisa liat tatapan Kinan yang berubah lembut—kayak seseorang yang baru sadar, mungkin rahasia abu-abu bernama Danu ini… pelan-pelan mulai berubah jadi warna merah muda.

---

To Be Continued...

1
Rachmad Irawan
semangat author.. jangan lupa update yg rutin ya thor 😍😍 love you author
Guillotine
Bravo thor, teruslah berkarya sampai sukses!
Winifred
Gak terasa waktu lewat begitu cepat saat baca cerita ini, terima kasih author!
happy fit: makasih komentar nya best..dukung author trs ya 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!