NovelToon NovelToon
Tajamnya Lidah Mertua

Tajamnya Lidah Mertua

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam
Popularitas:90.3k
Nilai: 5
Nama Author: citra priskilai

Liana menantu dikeluarga yang cukup berada tapi dia dipandang rendah oleh mertuanya sendiri. Mahendra suaminya hanya bisa tunduk pada ibunya, Liana dianggap saingan bukan anak menantu..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon citra priskilai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Suamiku mengutarakan niatnya

Sore itu Mahendra hendak makan malam, Liana masih berbenah dan membereskan tempat tidur. Mahendra menghampiri ibunya yang ada di ruang makan.

"Ibu, aku mau bicara sesuatu"

"Tapi ibu jangan berburuk sangka dulu"

pinta Mahendra pada ibu Hindun.

"Ya apa..." jawab ibu Hindun dengan jutek.

"Mulai hari Senin Mahendra mau kerja"

"Di tempatnya pak haji Rahmad "

"Jadi kenek pengantar beras ke kota" jelas Mahendra.

Ibu Hindun tampak tidak senang, dan mulai menunjukkan ekspresi wajah yang tidak suka dengan keputusan Mahendra. Karena Mahendra tahu ibunya akan mengomel Mahendra pun memilih pergi keluar dari rumah.

Mahendra pun pergi dari hadapan ibunya, dan keluar rumah sambil membawa Dion.

Kudengar ayah mertua yang dari sawah pulang lewat pintu belakang yang langsung tembus ke ruang makan. Ibu Hindun tiba tiba nyerocos tak terkendali

"Itu pak si Liana"

"Masak suami disuruh kerja terus"

"Emangnya kurang enak gimana jadi istri Mahendra"

"Paling uang yang digunakan untuk modal jualan juga uang Mahendra"

"Masak sudah punya usaha dan cari modal sendiri masih aja nyuruh nyuruh suaminya kerja"

Ketus ibu Liana.

Pada saat itu Liana mendengar jelas apa yang dikatakan oleh ibu Hindun sang mertua. Liana menangis sambil merapikan tempat tidur, seharusnya dulu ditoko itu diberi kamar tidur, kamar mandi dan dapur. Agar Liana, Mahendra dan Dion anaknya bisa tinggal disana dan tidak serumah dengan kedua mertuanya.

Tapi ekspektasinya sangat berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh ibu Hindun. Liana harus mondar mandir ke beberapa bank agar pengajuan proposal permodalan berbentuk pinjaman diberikan oleh bank. Dan tanpa sepengetahuan kedua mertuanya Liana telah memasukkan surat rumah milik bapaknya yang ada di kota.

Liana menangis tanpa suara, air matanya berlinang membasahi pipi. Tanpa disadari omongan sang mertua begitu menyayat hati. Ibu Hindun tidak pernah berfikir bahwa Mahendra tidak memiliki keunggulan sama sekali dalam bidang bisnis dan manajemen.

Kemampuan berfikir pun jauh dibawah kecerdasan otak Liana.

Akhirnya Liana memutuskan untuk mengambil apa yang pernah ditawarkan oleh salah satu bank yang menjadi anggunan dana di toko Mahendra.

Liana memang sangat cerdas dalam hal mengelola keuangan, tapi sang suami Mahendra tidak mengetahui kemampuan yang dimiliki Liana meski Liana hanya tamatan SMK.

Beberapa menit Mahendra dan Dion pulang dari warung dan didapati ibu Hindun lagi makan buah di ruang tamu.

"Lho kamu keluar sama Dion doang" tanya ibu Hindun pada Mahendra.

"Iya Bu, Liana lagi beres beres kamar" jawab Mahendra sambil menuju kamar.

Mahendra melihat mata Liana sembab seperti habis menangis. Mahendra

Menyuruh Dion agar duduk di kursi dan Mahendra menghampiri Liana.

"Ada apa sayang... "

"Jangan menangis lagi"

"Aku tau aku tidak pernah mampu ngebahagiain kamu"

Rayu Mahendra pada Liana.

Liana menatap suaminya lekat lekat, mungkin Liana sangat bodoh mencintai lelaki yang otaknya masih mau dipengaruhi oleh ibunya.

Liana pun mengatakan sesuatu yang membuat Mahendra sangat malu pada dirinya sendiri.

"Mas"

"Aku mau bilang"

"Kamu gak usah kerja ke bapak haji Rahmad "

"Aku masih sanggup menghidupi keluargamu dan keluarga kita''

"Aku sakit mas"

"Waktu dengar kamu ada niatan kerja"

"Tapi ibumu seolah kamu gak perlu kerja''

"Aku juga wanita normal mas"

"Yang ingin dinafkahi oleh suami''

"Kalau kondisimu cacat atau sakit parah"

"Aku harap maklum mas"

"Tapi kamu sehat bugar mas"

"Jangan mengandalkan aku terus meski aku bisa menghasilkan uang jutaan dari hasil permutaran modal hasil pinjaman mas"

Liana berkata sangat lirih dan akhirnya Liana pun menangis.

1
Syafira Putri
sampai lupa cerita ny..saking g pernah up lagi
Dina Wan
tanda bacanya harus di perhatikan ya, harus di bedakan antara pernyataan sama pertanyaan..
Dina Wan
ceritanya kok di puter2?
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Sri Wahyuni: terima kasih kk
total 1 replies
Rosana Dilkhakhi
bagus ceritanya
Sri Wahyuni: terima kasih kk
total 1 replies
Surat Gogox
ngerawat orang trok harus longgar sabarnya sedangkan yng sakit orangnya dulunya gak ada itu kasih sayang sekarang di abaikan aja tu Bu hindun
Tiana
baca judulnya aja udah ngenes
Sri Wahyuni: hehehe...
total 1 replies
SUKARDI HULU
jangan lupa mampir y kk
AZ & AR
telat amat Pak Suparman. dr dulu dong sadarnya.. ya syukur deh akhirnya sadar..
Gabriella Rhina
bagus aq suka bacanya tp ada beberapa kata2 yg diulang dan kadang tidak nyambung klo dibaca dalam kalimat..tp tetep semangat berkarya ya..next pasti lebih bagus lg karyamu..semangat 💪
Sri Wahyuni: makasih kk, masih tahap belajar harap dimaklumi
total 1 replies
Bethmory
hai thor ceritanya cukup bikin penasaran,kapan mau dilanjut 😁
Sri Wahyuni: harap bersabar ya...
total 1 replies
ephaa
Salam kenal Kak, aku udah mampir di karya Kakak nih. Bantu like dan dukung karyaku yaitu Beautiful Heart
Terimakasih
Sri Wahyuni: salam kenal juga
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!