NovelToon NovelToon
The Land Of Methera

The Land Of Methera

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Isekai / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: lirien

WARNING!!
Kita akan berkelana ke Dunia Fantasi, Karena itu, ada beberapa lagu yang akan di rekomendasikan di awal cerita untuk membawamu ke sana. Putarlah dan dengarkan sembari kamu membaca >>

___
Di sebuah kerajaan, lahirlah dua putri kembar dengan takdir bertolak belakang. Satu berambut putih bercahaya, Putri Alourra Naleamora, lambang darah murni kerajaan, dan satu lagi berambut hitam legam, Putri Althea Neramora, tanda kutukan yang tak pernah disebutkan dalam sejarah mereka. kedua putri itu diurus oleh Grand Duke Aelion Garamosador setelah Sang Raja meninggal.

Saat semua orang mengutuk dan menganggapnya berbeda, Althea mulai mempertanyakan asal-usulnya. hingga di tengah hasrat ingun dicintai dan diterima sang penyihir jahat memanfaatkannya dan membawanya ke hutan kegelapan. Sementara itu, Alourra yang juga berusaha mencari tahu kebenaran, tersesat di tanah terkutuk dan menemukan cinta tak terduga dalam diri Raja Kegelapan, makhluk yang menyimpan rahasia kelam masa lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lirien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perangkingan Tahun Kedua akademi Stevia

‧˚♪ 𝄞 :

...ᝰ.ᐟ...

Satu tahun telah berlalu. Usia Alourra dan Althea kini genap dua belas tahun.

Hari ini, Akademi Stevia kembali dipenuhi riuh kegembiraan. Seperti tradisi setiap akhir semester, tiba saat yang dinantikan seluruh siswa.

Pengumuman perangkingan tahunan.

Di aula megah yang dilingkupi cahaya kristal gantung, Althea duduk bersebelahan dengan Arzhel. Sorak-sorai memenuhi ruangan, sementara para guru besar duduk di kursi kehormatan di tengah aula, mengamati dengan wibawa.

Tatapan Althea terpaku pada hamparan aula, namun pikirannya melayang pada tragedi setahun silam, hari ketika ia dan kakaknya nyaris dipermalukan, jika saja Kepala Sekolah tidak turun tangan menyelamatkan mereka, entah apa yang akan terjadi selanjutnya. Hari ini juga menandakan telah satu tahun penuh Althea tak bertemu Alourra dan ia sudah sangat merindukan sang kakak.

"Althea… Althea," panggil Arzhel lembut, menyadarkannya dari lamunan.

"Ah… maaf, ada apa, Arzhel?" tanyanya, sedikit tersipu.

"Wajahmu tampak murung. Ada yang mengganggumu?"

Althea menarik napas panjang. "Aku hanya… teringat kakak."

"Alourra?" tebak Arzhel. Althea mengangguk.

"Seharusnya ia sudah kembali, bukan? Bukankah pelatihannya hanya setahun?" tanya Arzhel sambil menoleh, seolah berharap kakak Althea tiba-tiba muncul di antara kerumunan.

Pelan, Althea menggeleng. "Dia bilang… waktu tercepat adalah satu tahun untuk menguasai kekuatannya. Itu pun jika berhasil. Kalau tidak… mungkin akan lebih lama, bahkan tak pasti kapan kembali."

Arzhel terdiam sesaat, lalu menatapnya dengan serius. "Kalau begitu… ini masalah besar, Althea."

"Masalah?" alis Althea berkerut.

"Aku tak bisa selalu di sisimu jika aku naik ke tingkatan Regalist," jawab Arzhel lirih.

"Mengapa?"

"Tingkatan Regalist dikhususkan bagi para pewaris mahkota dan calon duta kerajaan. Mereka dibentuk menjadi pemimpin atau perwakilan di Dewan Tinggi. Latihannya berat, tugasnya menumpuk, ada yang bahkan nyaris tak tidur karena terlalu sibuknya. Kelas Regalist juga terpisah, berada di bangunan utama, Main Stevia. Tentu akan sangat sulit menemuimu."

Raut wajah Althea meredup. "Tak apa, Arzhel. Aku akan baik-baik saja."

"Tetap saja, aku khawatir." Arzhel menggenggam tangannya erat, hangat. "Aku akan mengunjungimu setiap kali aku sempat."

Sentuhan itu membuat darah Althea berdesir. Jantungnya berdebar lebih cepat, dan senyum kecil tak kuasa ia tahan. "Baiklah…"

Sorak-sorai mendadak meninggi, pengumuman perangkingan dimulai. Satu per satu nama dipanggil, tepuk tangan menggema di setiap sudut aula.

Hingga tiba giliran tingkatan Virelion. Nama Arzhel disebut, meraih tiga penghargaan sekaligus, Terbaik, Terpintar, dan Paling Menginspirasi. Aula meledak oleh teriakan kagum.

Namun kejutan terbesar menanti di tingkatan Aristelle.

"Selamat kepada Althea Neramora," suara guru besar yang sedari tadi memimpin acara bergema lantang, "atas nilai sempurna dan keberhasilan meraih empat kategori sekaligus, Terbaik, Terpintar, Terhebat, dan Paling Menginspirasi!"

Sejenak, aula terdiam… lalu meledak dalam sorak-sorai yang jauh lebih dahsyat. Bisik-bisik keheranan menyapu ruangan; pencapaian itu belum pernah terjadi sepanjang sejarah akademi.

Arzhel menoleh, matanya berbinar. "Luar biasa… kau benar-benar melampauiku, Althea."

"Aku… aku sendiri masih tak percaya," bisik Althea, hatinya masih bergetar di antara rasa kaget dan haru.

“Kau berhak mendapatkannya, Althea. Cepatlah maju,” ujar Arzhel dengan senyum tulus yang menyembunyikan rasa bangganya.

Althea merapikan gaun putih beraksen merah yang membalut tubuhnya. Dengan langkah anggun, ia berjalan menuju podium megah di tengah aula. Ujung gaunnya terseret lembut, berkilau di bawah cahaya lampu kristal, sementara hembusan angin tipis dari jendela tinggi membuat kainnya bergetar, menambah kesan bak putri kerajaan yang turun dari singgasana langit.

“Dia… cantik sekali,” gumam Arzhel pelan, nyaris hanya terdengar oleh dirinya sendiri. Tatapannya tak lepas dari sosok Althea yang berjalan mantap menuju panggung kehormatan.

Namun, tak semua mata yang memandangnya memancarkan kebahagiaan. Di sela senyum dan tepuk tangan, terselip tatapan iri dan bisikan-bisikan yang menusuk telinga. Rumor lama tentang darah keturunan cahaya yang tak benar-benar mengalir di dirinya masih beredar, berbisik dari mulut ke mulut, dan kini kembali mencuat di tengah keramaian.

“Althea, selamat untukmu.”

Guru Besar berdiri anggun di podium, menyerahkan empat plakat berukir lambang kerajaan.

“Terima kasih banyak,” ucap Althea, menunduk sopan sambil sedikit mengangkat gaunnya, mengikuti tata krama bangsawan.

Tatapannya kemudian mengembara menyapu riuhnya kerumunan. Dalam hati ia berharap, mungkin… hari ini Kakak akan datang. Mungkin dia melihat pencapaianku, dan tersenyum bangga.

Namun harapan itu terasa rapuh. Apa Kakak benar-benar tidak bisa pulang? gumamnya dalam hati, semburat kesedihan menyelusup di balik kebahagiaan.

...────୨ৎ────...

1
anggita
like👍 iklan👆, moga novelnya lancar.
anggita
iri 😏
anggita
visualisasi gambar tokoh dan latar belakang tempatnya bagus👌
Nanachan: wah trimakasih banyak kak, jadi makin semangat 🫰🫶
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!