NovelToon NovelToon
Dicampakam Calon Suami Diratukan Suami Penganti

Dicampakam Calon Suami Diratukan Suami Penganti

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikah Kontrak / Pengantin Pengganti Konglomerat
Popularitas:115.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sheena Sheeila

calon suamiku tidak datang di hari pernikahan kami,sementara keluarga pamanku mendesak agar aku mencari pengantin penganti agar mereka merasa tidak di permalukan.terpaksa,aku meminta supir truk yang ku anggap tengil untuk menikahiku,tapi di luar dugaanku, suami penganti ya aku sepelehkan banyak orang itu...... bukan orang sembarang bagaaiman bisa begitu dia berkuasa dan sangat menakutkan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheena Sheeila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

perkara kebaya

Lihatlah! Kedua wanita itu sungguh terperanjat melihatku ada di tempat yang sama seperti mereka. lebih- lebih Sindy. Mukanya memerah sudah seperti kepiting rebus.

Aku tidak tau apa di malu dengan wanita yang derajat jauh di bawahnya.

"Risna?" Sindy menatapku tak berkedip.

"Iya. apa kabar, Sindy?" tanyaku mencoba bersikap sewajarnya. Meski di dalam dada ini sudah tidak karuan gemuruhnya.

"O-oh,Eng. Baik. Aku ikut prihatin atas gagalnya pernikahanmu dan pak Genta.

Sindy pasti merasa bahwa aku tidak mengetahui hubungannya dengan mas Genta.

" Benarkah? Bagaimana bisa kau prihatin klau kau sendiri yang merebut calon suamiku itu? Bahkan di dalam perutmu itu sudah hasil penghianatan mu padaku. Aku benar-benar tidak mengerti kau ini sahabatku tapi malah menusukku dari belakang."

Entahlah, kenapa aku bisa begitu saja mencoploskan kata-kata itu dari mulutku. Tidak bisa sebentar saja mengulur waktu untuk menikmati sandiwaranya. Mungkin gejolak di dada ini sudah tidak bisa di bendung lagi.

Ya sudahlah. Mumpung khodamku keluar,sekalian saja aku menyampaikannya.

"Kamila? K-kau,sudah tau?" Sindy sedikit tercekat menyadari aku sudah mengetahuinya lebih cepat.

Kata- kataku membuat dua wanita itu kelimpungan. Sindy sibuk memikirkan sikap untuk menghadapi ku yang sudah mengetahui kelakuan nya..

Sementara ibu nyalah yang seperti marah, karna berani mengatakan putrinya itu.

"Jaga mulutmu! Apa kau punya etika? Inj di tempat umum. Kau seharusnya bisa menahan diri agar tidak membuat kita malu di depan orang." ibu Sindy menunjuk-nunjuku dengan geram.

Malu katanya? Lalu Apa dia pikir aku tidak merasa dipermalukan ketika mas Genta tidak datang di pernikahan kami karna ulah putrinya itu?

"Apa putrimu itu juga punya etika? Dia bahkan mengancam bunuh diri agar mas Genta menikahinya sementara menggagalkan pernikahan kami."

Aku tidak tau dari mana aku punya mental yang cukup berani untuk membalas ucapan mereka.

Namun, setelah bisa mengatakan hal itu aku merasa gunung kesal yang terjebak di rongga dadaku seketika meletus dan terasa lebih longgar.

Rizal benar. Aku memang sepatutnya menghadapi mereka. Bukan hanya menyembunyikan diri dan menangisi keadaan.

"Tutup mulutmu, Risna! Kau tak pantas berkata seperti itu pada mamaku. Kau seharusnya sadar selama ini aku banyak membantumu karna kasihan kau mahasiswa miskin. Begini caramu membalas kebaikanku?"

Melihat aku bersikap ketus pada ibunya, Sindy mulai kesal. Dia mulai menunjukan sikap aslinya di hadapanku. Selama ini pasti dia berbaik-baik padaku karna membutuhkanku saja.

"Oh.kau itung-itung soal itu? Bagaimana jika aku menghitung bermalam-lama aku rela bergadang demi mengerja kan setiap tugasmu, setiap absenmu yang aku isikan, dan untuk penghianatan yang kau lakukan selama ini di belakangku. Uangmu yang tidak ada apa-apanya itu sangatlah tidak sebanding, Sindy!"

Wanita ini dengan tidak tau malunya menghitung sedikit traktiran dan barang yang diberikan padaku. Semua itu sangatlah tidak ada harganya dibanding apa yang aku lakukan untuknya.

"Maaf, ya. Jadi bagaimana urusan kebaya ini?" pegawai butik mencoba melerai. Atasannya pun sengaja di panggil karna ada keributan. Untung saja tidak ada pelanggan lain.

Ya Allah. Jujur aku tidak suka dengan keributan macam begini. Tapi aku tidak bisa sekali lagi mereka mencoba mengambil apa yang lebih dulu aku pilih.

Ini_Bukan hanya tentang kebaya.

Seharusnya dua wanita itu paham.

"Wanita miskin ini tidak akan bisa membayar kebaya semahal ini. Jadi mending kasih saja buat putriku. Aku bisa menambahi setengah harga klau kalian mau."

Mendengar penawaran ibu Sindy pegawai butik saling melirik lalu sang atasan bedehem mengambil solusi.

"Begini saja. Izinkan saya memegang kebayanya. Biar adil bagaimana klau kita lelang? Siap dari mba-mba ini memberikan harga yang sesuai, maka dialah yang mendapatkannya."

Aku mengeleng kepala. Sudah pasti mereka akan menjadikan ini kesempatan untuk mengeruk uang karna persaingan ini.

"Maaf,kak. Bagaimana ini bisa di benarkan? Seharusnya kau menjual dengan harga yang tertera. Jangan karna hal ini lalu kau mengabaikan asas melayani pelanggan. Kakak ini tau saya yang mengambil dulu kebaya ini," kataku tidak setuju dengan ide wanita itu.

"Alaaaaah.....bilang saja tidak mampu beli. Sudah bungkus buat kami saja. Tidak akan menaikan level butik kalian klau orang miskin sepertinya yang beli," ibu Sindy mendesak.

" saya ini ipar gubernur lho.mba. Kalian akan bangga klau kebaya dari butik kalian di kenakan oleh seorang keponakan gubernur." tambah ibu Sindy dengan menatapku sinis.

Sudah bisa di perkirakan,pegawai butik itu pasti mengikuti maunya. Aku pun hanya mendegus. Siap- siap saja meninggalkan tempat ini.

bukankah memang selalu seperti itu? Mereka yang berkuasa lah yang akan mendapatkan hak istimewa.

Tibalah saat pembayaran, ibu Sindy sangat kebingungan karna dompetnya tidak ada di tasnya. Dia bertanya pada sindy yang juga kebetulan tidak membawa kartu keuangan nya. Uang di dompetnya pun tidak seberapa.

" Kamu gimana sih,Sindy? Belanja kok tidak bawah kartu?"

"Habis mama yang keburu-buru. Sindy jadi lupa bawa tas, 'kan? Ada juga uang tidak seberapa di dompet."

"Bagaimana, Bu?" pegawai butik masih bertanya.

Kulihat mereka sedang menghubungi seseorang namun juga tidak tersambung. Tiba-tiba saja terbentik ide di kepalaku.

"Pakai saja kartu saya,kak." aku mengulurkan kartu yang diberikan Rizal untuk membayar.

1
🌞Oma Yeni💝💞
mau mampir baca, tapi byk kesalahan y thor,, terlalu byk typo dan penempatan tanda baca yg asal-asalan 🙏
Nur Halida
pengen liat risna dan anak2nya bahagia walau tidak dg rizal ..
Reni Anjarwani
sampai bab 124 kok risna masih aja menderita kapan bahagianya , tertindas trs kasihan
Aghitsna Agis
jgn2 resort itu kalau ufaj jadi buat risna dan makanya isna isuruh tunggu diwarung karena mau bikin playgoun buat anak2nya makanya biar nga kedengaran sm risana disuruh mwnunggu lanjut langsubg thor mks
N_ariya
bukan haus ..tapi i ginnakan orang......😠✊
🌜💖Wanda💕🌛
semoga pengajuan cerai yg diperbuat oleh genta dl tidak sah. jd risna dan rizal blm cerai 🤲
aq suka banget baca cerita ini 🥰👍👍
Lanjut kak author... 💪💪💪💪
N_ariya
apa sebenarnya Rizal udah tau kebenarannya ya.....
tapi dia ingin menjadi kan Risna pribadi yang lebih baik, gk gampang berprasangka terhadap orang lain..
Reni Anjarwani
kalau bisa doubel up thor seru
nissa
kenapa update nya sedikit sih kenapa gak semua episode
Reni Anjarwani
lanjut thor kenapa upnya lama thor
Nur Halida
kenapa sih rizal dari dulu sikapnya santuy banget
Nur Halida
kenapa rizal gak penasaran sama anak2nya risna .. kenapa malah salah paham.lagi??
Ida Khalifah: iya Thor..salah paham g selesai "sebagai CEO Rizal masa g bisa sat set wat nyelidikin .. kapan bahagia nya mereka ?.. maaf Thor aku gregetan soalnya 😅🙏
total 1 replies
Rahma Wati
awal pertama baca karna update nya tiap hari..kadang 1 hari sampe 4 episode..eh makin kesini jd jarang update
Aulia Syafa
thor sdh ga sabar nunggu lanjutannya
Andi
tdk serius dlm berkarya.. suka-suka hati dlm update. buat pembaca kecewa.. tdk profesional
Andi
lama x update
Aulia Syafa
kapan updatenya thor
Veronica Tri Widadi
suka banget sama ceritanya, dan tiap hari selalu menunggu updatenya, semogabiaa up tiap hari ka othor
Aghitsna Agis
semiga rizal penasaran anak siapa itu dan felux suruh menyelidikinya
Aghitsna Agis
semoga rizal menyuruh felix untuk ngikutin risna dan memfoto ansk2nya dan anak2nya mirip dgnnya atau suruh tes dna semangat risna harus kuat demi anak2 biarkan orang lain bicara apapun anggap angin lalalu pasti suatu saat kebenaran akan terkuak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!