Audrey mengira hari pernikahan yang ada di depan matanya saat ini akan membawa kebahagiaan. Menikah dengan kekasih yang begitu dicintainya adalah mimpinya sejak dulu. Namun, dalam sekejap mata, hari yang dinanti adalah hari yang begitu menyakitkan baginya. Dimana dia harus menerima kenyataan jika kekasihnya malah memilih bersanding dengan Kakak tirinya. Hatinya rapuh, disaksikan gaun pengantin yang melekat indah di tubuhnya. Seorang Kakak yang ia sayang dengan tega mengkhianatinya tanpa perasaan.
Bagaimana kisah Audrey selanjutnya? Akankah wanita cantik itu depresi atau malah melakukan hal yang tidak bisa di bayangkan. Baca yuk!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mhaya Yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
GTJ 20
"Kok sepi!" ujar Audrey membuka pintu kamarnya, suasana sepi iaa tangkap ketika baru saja keluar dari kamarnya. Kepala Audrey melonggok ke kanan dan ke kiri, mencari sesuatu yang bisa membuatnya tak lagi merasa takut.
Namun, nihil, ia tak menemukan siapapun selain dirinya disana. "Itu bukannya ruangan kerja milik dia!" gumam Audrey kembali melihat sekitar. Tak ada siapapun dan hal itu membuat langkah Audrey berani melangkah lebih dekat lagi ke arah ruangan Jason.
"Kenapa gak ditutup? Tumben," ujar Audrey yang tak biasa melihat pintu itu terbuka. Dan naasnya, tidak ada seorangpun disana.
Dengan perasaan yang campur aduk, langkah kaki Audrey tanpa bisa di cegah semakin masuk kedalam ruangan itu. Ruangan yang minim pencahayaan dan itu sangat menggambarkan seorang Jason.
"Wanginya..." seru Audrey menghirup dalam-dalam aroma yang ada di dalam ruangan itu. Wangi mint bercampur greentea, membuat Audrey teringat dengan Jason. Sekelabat bayangan wajah Jason seketika memenuhi otaknya. Namun, Audrey dengan cepat menggelengkan kepalanya, ia berusaha melenyapkan pikirannya yang mulai tak sinkron dengan hatinya.
Audrey kembali melangkah, matanya terus saja mengoreksi barang-barang mewah yang ada di dalam sana. Takjub, begitulah yang Audrey rasakan ketika masuk kedalam ruangan itu. "Hah, ada senjata juga!" ujar Audrey ketika ia melihat banyaknya senjata api bahkan pedang samurai menjadi hiasan dindingnya. Arsitekturnya yang modern, membuat terpesona bagi siapapun yang melihatnya.
Langkah kaki Audrey semakin berani masuk ke dalam ruangan Jason. Ia membelokkan kakinya ke arah skak pertama, dan hal pertama yang ditangkap oleh matanya adalah meja kebesaran Jason, Sungguh menawan di mata Audrey. Ia tak pernah melihat keindahan ruang kerja seperti yang dimiliki Jason. Hingga di detik kemudian tatapannya teralihkan oleh sebuah banyaknya gambar di balik kaca besar yang terdapat di ruangan rahasia. "Ruangan apa lagi itu!" gumam Audrey semakin mendekatkan diri pada dinding kaca besar tersebut.
Ceklekk ...
Tidak di kunci, itulah yang ada di dalam benaknya, Audrey berhasil membuka pintu itu tanpa kesusahan.
"Hah, apa-apaan ini?" Audrey sungguh terkejut dengan barang-barang yang ada di dalam ruangan berkaca itu. Banyak foto yang begantung disana bahkan ada pula foto yang terpampang di dinding degan berbagai ukuran. "Kenapa foto-fotoku ada disini? Ini kan..." Audrey tidak melanjutkan ucapannya kala ia melihat foto paling besar terpampang di sana. Yah, lagi-lagi itu adalah fotonya yang tengah memakan lolipop beberapa tahun lalu.
Audrey merasa tak percaya, ia menggelengkan kepalanya beberapa kali sembari berusaha tetap waras. Rasanya sangatlah mustahil jika Jason memiliki foto-fotonya di zaman terdahulu.
Audrey hendak pergi, meninggalkan ruangan itu. Entah mengapa mozaik- mozaik kenangan bersama Kent mulai datang lagi di ingatannya. Ia tersiksa, sudah beberapa tahun lamanya melupakan sosok itu. Namun, semuanya hanya sia-sia. Audrey masih bisa mengingat dengan jelas kenangan manis bersama Kent.
"Akhhh..." Audrey terpekik ketika tubuh mungilnya menabrak sesuatu yang keras. Bukan tembok, tapi mampu membuat hidung Audrey merasa berdenyut nyeri.
"Siapa yang mengizinkanmu masuk kesini?" seketika suara bariton yang sangat Audrey kenal terdengar di indera pendengarannya. Yah, suara itu milik Jason, suaminya.
"Aku..."
"Kamu tau apa hukuman seseorang yang masuk keruangan ku tanpa permisi!" potong Jason melangkahkan kakinya maju, yang mana membuat tubuh Audrey sepontan mundur, yah, wanita itu berusaha menghindari Jason yang membuat jantungnya berdetak tak karuan.
Bersambung...