Gharial El Barrack, seorang pria yang dijodohkan dengan selebriti papan atas. Namun, hasratnya justru hanya bangkit ketika bersama sang adik, Liliyana.
Hingga suatu kejadian membawa Liliyana terjebak dengan kegilaan Gharial.
Akankah mereka bersatu? Sementara di mata umum, cinta mereka adalah cinta terlarang?
Noted : Banyak umpatan kasar, dan kata-kata nyeleneh. Kalau tidak suka harap skip!
Salam anu 👑
Follow Ig @nitamelia05
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20. Kemarahan Alessandro
"Siapa dia?" tanya Alessandro dengan tatapan menyelidik. Sebab selama ini ia tahu bahwa Ghara tidak pernah serius dengan seorang wanita.
"Yang tinggal serumah sama kita."
Deg.
Jantung Alessandro langsung terjun seketika setelah mendengar jawaban Ghara. Seperti De Javu, dia teringat masa lalunya dengan Arabella—sebab sang istri pun anak angkat dari kedua orang tuanya.
Namun, karena perasaan cintanya, dia menjerat wanita itu dengan sebuah drama. Dan sekarang, sang putra kembali mengulang kisah yang sama. Ketakutannya seolah menjadi nyata.
"Jangan bercanda, Ghara!" cetus Alessandro, merasa sesak nafas. Karena dia tidak mungkin percaya begitu saja, dia takut Ghara hanya memanfaatkan Lily untuk kepentingannya.
Ghara berdecak keras, ini yang tidak ia suka dari sang ayah. Tidak pernah menganggap serius ucapannya, padahal dia sudah bicara apa adanya.
"Aku bohong salah, serius juga salah. Aku harus gimana, Dad?!"
Ghara balik bertanya, lalu menggerakkan lidah hingga menyetuh pipi bagian dalam, mencoba berpikir bagaimana caranya meyakinkan sang ayah, bahwa dia hanya mencintai Liliyana.
"Lily itu adik kamu! Jangan manfaatkan dia, demi memutuskan pertunangan dengan Keysha!" sentak Alessandro dengan menggebu.
"Adik? Lily itu cuma anak angkat!" teriak Ghara, mengingatkan sang ayah status Lily di keluarga mereka. Sebab Lily hanyalah seorang bayi yang mereka temukan di depan rumah, ketika Ghara berusia 5 tahun.
Plak!
"Jaga bicaramu!"
Alessandro kembali melayangkan tangannya, sebab Ghara sudah berani berteriak kencang di hadapannya, bahkan menyebut Lily sebagai anak angkat.
Padahal dia tidak pernah membedakan status mereka berdua. Bagi dia, Lily adalah putri kandungnya.
Nafas kedua pria itu saling beradu, karena tarikannya terdengar sangat keras.
"Jangan pernah bicarakan status Lily di rumah ini, karena dia anak Daddy dan Mommy!" sambung Alessandro, masih dengan tatapan yang begitu nyalang.
Dari sana Ghara tahu, bahwa ayahnya sangat menyayangi sang adik, bahkan mungkin bisa bertaruh jiwa dan raga demi kebahagiaan Liliyana.
"Tapi Lily udah tahu semuanya," ujar Ghara dengan intonasi suara yang mulai rendah. Membuat jantung Alessandro berdegup tak menentu, tak habis pikir bagaimana bisa Lily tahu semuanya.
Sedangkan hanya anggota keluarga saja yang mengetahui rahasia besar itu.
Alessandro melangkah lebar, lalu dengan cepat mencengkram kerah kemeja Ghara. "Kamu yang kasih tahu dia?!" Tanyanya pria paruh baya itu dengan nada yang menyentak.
"Aku terpaksa, Daddy! Karena aku sama Lily udah pernah ngelakuin sesuatu yang gak bisa dilakuin sama adik kakak," jawab Ghara dengan jujur. Ya, bukankah dia baru saja berciuman penuh gairah dengan Lily? Dan itu artinya, mereka sudah melewati batas wajar.
"Kurang ajar!" teriak Alessandro, tak segan lagi untuk menghantam wajah sang anak. Hingga membuat Ghara tersungkur di lantai, sebab serangan itu terasa begitu mendadak.
"Jawab Daddy apa yang sudah kalian lakukan?!"
Alessandro berdiri di antara tubuh Ghara, dan kembali mencengkram baju putranya. Sementara Ghara terlihat sangat pasrah, demi bisa mendapatkan Lily dia rela dihajar oleh Alessandro. Hah, perjuangan yang tidak mudah, tapi akan dia tempuh dengan sekuat tenaga.
"Daddy tahu kenapa malem itu Lily basah kuyup di kamar Ghara? Daddy tahu kenapa Ghara selalu nolak Keysha? Daddy tahu kenapa Ghara bakar mobil orang sembarangan? Itu semua karena hubungan kita beda! Aku bisa lindungi Lily, aku bisa kasih dia kenyamanan, bahkan aku bisa wujudin apapun yang dia mau, tapi satu yang gak bisa aku lakuin, yaitu anggep Lily sebagai adik!" jelas Ghara dengan gamblang, namun karena merasa dibohongi Alessandro kembali menghajar wajah Ghara dengan keras, hingga darah segar mengalir dari hidungnya.
"Bisa-bisanya kamu merusak dia!" teriak Alessandro penuh murka, sebab yang ada dalam pikirannya Ghara telah mengambil kesucian putrinya. Dia benar-benar merasa mendapat karma, sebab selama ini dia banyak berdosa pada ayahnya.
Sementara di dalam kamar, Lily tampak sangat cemas, sebab dia masih samar-samar mendengar pertengkaran antara Ghara dan ayahnya. Tidak hanya ada adu mulut, tetapi suara pukulan pun ikut serta memenuhi gendang telinganya.
Walaupun kak Ghara nyebelin, tapi kalo kayak gini aku jadi kasihan juga. Batin Lily sambil meremasss buku jarinya.
Di luar sana.
Ghara tak memberikan perlawanan apapun, meskipun ia mampu melakukan itu. Dia terus menerima bogem mentah dari sang ayah, hingga akhirnya dia tergeletak lemah.
"Pertanggung jawabkan semua perbuatanmu!"
"Yah, Ghara pasti lakuin itu," jawab Ghara dengan nafas yang terengah-engah. Sementara dalam hatinya sangat puas, karena dapat meracuni otak ayahnya tentang hubungan ia dan Liliyana.
Tunggu aja, Li. Abis ini lu gak bakal bisa nolak Jeky.
***
Kasih aku civokk basyah guysss💋💋
Note : Nak bocil harap melipir, ini tidak bagus untuk kesehatan pikiran kalian 🙄
"maen apa dad?? "😆😅