NovelToon NovelToon
10 Ribu Ditangan Istri Yang Tepat

10 Ribu Ditangan Istri Yang Tepat

Status: sedang berlangsung
Genre:Menikah Karena Anak / Pelakor jahat / Pelakor / Selingkuh / Konflik etika / Mengubah Takdir
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Tiara Pradana Putri

"Mas! Kamu tega!"
"Berisik! Gak Usah Bantah! Bersyukur Aku Kasih Kamu 10 Ribu sehari!"
"Oh Gitu! Kamu kasih Aku 10 Ribu sehari, tapi Rokok sama Buat Judi Online Bisa 200 Ribu! Gila Kamu Mas!"
"Plak!"
"Mas,"
"Makanya Jadi Istri Bersyukur! Jangan Banyak Nuntut!"
"BRAK!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pradana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

"Jadi, Mas mau tugas luar selama tiga hari?"

Anisa menghela nafas. Tadi saat Bambang pulang ke rumah, Nisa melihat apa yang Bambang bawa.

Tak sedikit, dari ujung kaki sampai ujung rambut, perlengkapan dari mulai jas, kemeja, sepatu, ikat pinggang dan lainnya membuat Nisa menjadi bertanya-tanya.

Bambang menjelaskan bahwa selama tiga hari ke depan Ia diperintah Bossnya ada pekerjaan di luar kota.

Namun, yang tak bisa Nisa percaya, tugas apa yang diberikan Boss Suaminya hingga sudi memodali barang-barang mahal yang akan digunakan selama disana.

Bambang hanya bercerita, Mereka akan mengamankan Si Boss yang akan ada urusan di Kapal Pesiar.

Tapi menurut Nisa jawaban Bambang tak masuk akal. Biasanya Bodyguard atau Seorang Pengamanan hanya berseragam serba hitam. Itu yang Nisa ketahui. Tapi entahlah. Meski jawaban Bambang tampak masuk akal dan terperinci, tetap saja Nisa masih ada keraguan dan sisi ketidakpercayaan pada Suaminya.

"Iya, Mas kan tadi sudah cerita."

Sambil membantu Bambang berkemas, memasukkan pakaian pemberian Si Boss ke dalam koper yang juga diberikan, membuat Nisa tetap mendua hati , satu sisi senang Karir Suaminya meningkat, tapi ada disisi lain yang sulit terdefinisi sebuah keraguan, kehati-hatian dan perasaan was-was.

"Kamu kenapa diam begitu Nis? Gak suka Mas tinggal? Ini cuma tiga hari kok. Setelah itu ya Mas pulang. Kerja seperti biasa."

"Oh, enggak kok Mas. Nisa cuma terkejut aja, Boss Mas itu baik banget ya. Jarang ada Boss yang mau modalin begini ke pegawainya."

Semoga Nisa gak mikir macam-macam. Kalo aja gak harus prepare begini, Nisa kan gak bakal tahu dan curiga. Tapi, Ah sudahlah! Toh sudah dijelasin! Pasti ngerti!

"Mas pergi sendiri atau pegawai lain ikut?"

Bambang mengunci kopernya, menyandarkan di dinding. Kemudian, duduk dilantai, menepuk sisi sebelahnya meminta Nisa ikut serta.

"Kamu pasti dari tadi mikiran dua temen perempuan Mas kan? Anita sama Irma?"

Anisa mengangguk. Bambang tersenyum. Senang sekali, rasanya masih ada harapan, Istrinya cemas pasti karena cemburu.

"Mas, memang pergi sama Mereka. Sama dua pegawai laki-laki juga. Si Black sama Si White. Kami berlima. Sama Si Boss jadi berenam."

Nisa tertawa, "Apa yang lucu?" Bambang mengernyitkan dahi melihat Nisa tertawa.

"Itu. Temen Mas namanya kayak hewan peliharaan. Nama asli Mas?"

"Ya kali orang tua kasih nama Black sama White buat anaknya. Itu nama panggilan aja."

"Oh Nisa pikir nama di KTP begitu. Kurang kerjaan banget! Jadi Mas berangkatnya kapan? Malam ini?"

"Iya. Seperti berangkat kerja aja. Tapi Kita nanti langsung ke Bandara. Si Boss mau naik pesawat."

Nisa ber o ria. Melihat wajah sumbringah Bambang, Nisa urungkan untuk bertanya macam-macam. Apalagi sebetulnya yang mau Nisa tanyakan sesuatu yang bisa saja membuat mood Suaminya jelek.

"Kalo gitu Mas mau makan dulu ga? Nisa masakin gitu."

"Ga usah Sayang, Mas tadi sudah dikabari. Kata Si Boss sebelum naik pesawat bakal makan dulu di Bandara."

"Wah! Hebat ya! Mas bakal ngerasain naik pesawat."

"Makanya, Kamu doain aja Mas, supaya punya rezeki banyak, ajak Kamu naik pesawat juga."

"Aamiin."

***

Bambang, White, Black, Irma dan Anita, kini sudah berada di tempat yang sudah direncanakan.

Si Boss, dengan stelan berkelas, semua yang melekat ditubuh Si Boss begitu mewah, dan tentunya sangat eksklusif.

Perlahan, dengan langkah pasti namun membuat degup jantung diantara Mereka semakin meningkat.

Mata Si Boss memandang satu per satu kepada anak buahnya bergantian.

Seakan menguliti, diperhatikan dari ujung kaki hingga ujung kepala, seakan tak boleh ada cela dan tampak biasa.

"Bagus. Kalian malam ini kerja keras. Saya tidak mau mendengar Klien Kita komplain apalagi bikin kacau! Ingat! Jika ada sesuatu yang terjadi di luar rencana, Kalian sudah tahu kan? Kalau konsekuensinya apa?"

Jawaban kompak kelimanya, menciptakan seringai licik dari wajah Si Boss.

Dengan cerutu yang mengebul, Si Boss perlahan, mendekati Bambang, sambil menepuk bahu Bambang, "Kamu jangan bikin Saya kecewa. Kamu tahu kan resikonya kalau ini sampai berantakan?" Tangan Si Boss semakin kuat mencengkram bahu Bambang.

Bisa Bambang rasakan bukan hanya sekedar gertakan tapi dengan segala kuasa yang dimiliki Si Boss, orang seperti Bambang bisa dengan mudah dibuat luluh lantah.

"Saya mengerti Boss."

"Bagus! Memang seharusnya begitu. Kamu tahu, Saya bisa saja libatkan Istri Kamu kalau Kamu berani macam-macam sama Saya. Paham?"

"Paham Boss."

Bambang tidak tahu saja, sebetulnya Si Boss sudah mengetahui perihal Anisa. Selain video yang memang dibuat untuk menjerat Bambang, Si Boss, Anita dan Irma juga sudah membidik Anisa sebagai kelemahan Bambang jikalau Bambang membelot.

"Kalian berdua, sini!" Kali ini Bambang bebas. Si Boss beralih kepada Anita dan Irma.

Dua wanita ular dengan binal melenggang, berjalan menggoda kehadapan Si Boss.

"Pastikan Klien puas seperti biasa. Jangan sampai ada komplain. Atau Kalian tahu sendiri apa konsekuensinya. Kalian pahamkan maksudku?"

Seringai licik Si Boss sekilas sukses membuat Irma dan Anita memucat, meski keduanya kembali tersenyum, gesture tubuh merayu, belai tangan sudah mulai berkeliaran menjamah pada bagian-bagian yang Mereka yakini mampu menahan emosi dan amarah Si Boss.

"Sudah! Simpan tenaga Kalian untuk Klien. Malam ini puaskan Mereka. Siapkan semua yang terbaik termasuk barang yang sudah Mereka minta siapkan. Jangan sampai ada satupun kesalahan. Karena Aku tidak akan mentoleransi hal itu."

"Paham?!"

"Paham Boss!"

"Bagus. Oke. Selamat berjuang! Pergilah!"

Satu per satu keluar ruangan, melaksanakan tugasnya masing-masing, dan Bambang dengan nafas tertahan, memantapkan langkah. Entah, kejutan apa lagi yang akan Ia terima.

***

"Jadi Suamimu lagi tugas keluar kota Nis?"

Mbak Nani sambil menyetrika pakaian laundry sambil berbincang dan mendengarkan cerita Anisa yang sedang memasukkan baju ke mesin sambil Ia pilah pilah dahulu.

"Iya Mbak. Tiga hari. Makanya males pulang buru-buru. Sendirian juga."

"Loh, Nisa, Nani, Kalian masih sibuk, ini sudah jam pulang. Kenapa masih disini. Nanti Ibu dibilang tega loh sama orang!" Bu Esti pemilik Laundry tiba-tiba datang terkejut melihat kedua pegawainya masih ada disana.

"Ini Bu, Nisa lagi cerita, Suaminya lagi tugas luar Kota dari kerjaannya. Makanya mending disini. Dirumah sepi."

"Begitu Nis?"

"Iya Bu, lagian ini tanggung, jadi sekalian aja. Ibu belum pulang?"

"Ibu justru mau pulang, tapi Kalian mau sampai jam berapa? Jangan malam-malam. Istirahat itu perlu Nisa, Nani."

"Iya Bu nanti selesai yang ini Kita balik. Ya kan Nis?"

"Iya Bu. Nanti balik bareng Mbak Nani."

"Nih untuk Kalian."

"Loh ini?"

"Anggap buat makan atau siapa tahu Kalian mau ngebakso dulu setelah dari sini. Ibu kalau gak ada keperluan juga mau, tapi itu dirumah mau ada tamu. Jadi Kalian saja berdua."

"Ya Allah Bu, makasi ya. Semoga Ibu tambah banyak rezeki. Laundryannya semakin rame."

"Aamiin. Ya sudah Ibu duluan ya. Nis, Nan, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam. Hati-hati Bu."

"Iya. Kalian juga setelah ini sudah dilanjut besok lagi loh!"

"Siap Bu!"

1
Rahma Inayah
jgn sampe Nisa km terjebak SPT Bambang apalgi sama bos yg suka celap celup
Rahma Inayah
ngeri juga liat nasib mu bang ..km SDH terlampu jauh masuk dunia kelam dan GK takut dosa Krn byk pundi2 uang yg mengalir ke kamu ...apakah akn di jadikan video bambang begituan dan akn di perjual belikan ke situs2 video dewasa baik luar maupun dlm negeri ..mkn SPT tu ya
Rahma Inayah
bagus ceritanya
Rahma Inayah
si Bambang LP akan dosa stlh melihat byk uang gepokkan.tp tnp dia Sadri klu rumh tangga nya terancam bercerai berai
Rahma Inayah
Bambang SDH di peralat dan t
dan tak berdaya dia SDH di monitor oleh si bos
Rahma Inayah
semkn HR Bambang berkubang dlm lingkaran dosa ..
Rahma Inayah
Bambang dilema dgn sikap Nisa ..tp tnp Nisa tau uang yg dibeli buat mkn uang GK halal klu dia tau mkn GK mau
Rahma Inayah
masa HBS keguguran SDH bisa sholat ....BKN nya Mash nifas ..
Rahma Inayah
ank Bambang pergi sblm sempat dilahrkn Krn dia tau bpknya kerja GK halal JD lbh baik dia GK mnt dilahirkn
Rahma Inayah
yaa nm nya jg lacur mn ada urat malu nya .Bambang SDH masuk perngkp dan GK BS keluar jg GK BS berkutik mati kutu dan akibat km berulah Nisa keguguran
Rahma Inayah
rasakan km Bambang masuk jebakan WC umum
Wanita Aries
Kok makin terjerumus si bambang
Wanita Aries
Hadeh bambang bloon
Nisa jg trllu bodoh jd istri
Wanita Aries
Ya udh bambang nikmati aja peranmu,, nisa mending pisah aja deh
Wanita Aries
Hadeh si bambang suka banget main api
Wanita Aries
Mau sampe kapan bambang bgtu.. gk ada niatan kanur pindah ke desa atau keluar pulau
Wanita Aries
Si bambang cari penyakit aja
◦•●◉✿penapianoh✿◉●•◦: Halo kak baca juga d novel ku 𝙖𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profilku ya. trmksh🙏
total 1 replies
Wanita Aries
Bodohnya bambang yg gmpng terbuai nafsu akhirnya kena batunya
Wanita Aries
Cobaanmu berat mbang
Su Millah
siip..👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!