Rian. Seorang pemuda SMP berusia 15 tahun yang biasa saja Seketika hidupnya berubah 180 derajat setelah dia menelan pil Paracetamol saat dia pingsan di UKS tepat di hari Senin saat upacara bendera sekolahnya. Tidak tanggung-tanggung dia mewarisi kekuatan Kaisar Sihir bintang 9 dari dunia lain.
Perlahan-lahan dia bangkit dari yang latar belakangnya biasa-biasa saja dan selalu hidup sederhana kini berubah menjadi pemuda berwibawa dihormati dan disegani kemanapun dia pergi. Dia yang awalnya hanya memiliki status rendah di masyarakat perlahan bangkit hingga berdiri di puncak tertinggi.
Inilah perjalanan seru Rian, yang mendapat berkah tersembunyi berawal sakit deman dan menelan sebuah pil paracetamol. Yang mana pil Paracetamol tersebut ternyata bukan pil biasa, tapi pil yang telah mengandung kekuatan dari seorang Kaisar Sihir bintang 9.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19. Davis of Darkness.
Bab 19. Davis of Darkness.
Malam itu menjadi malam yang paling mencekam, karena fluktuasi energi yang begitu dahsyat meledak dan menyebar ke segala arah. Di arah kiri merembes dengan elemen kegelapan yang luar biasa. Di sisi kanan bersinar dengan kekuatan cahaya yang begitu terang. Seolah keduanya saling menekan satu sama lain dan saling menundukkan.
Pertarungan antara dua petarung dengan kekuatan yang sangat dahsyat itu membuat para penduduk Bumi yang menjadi pengikut Reciver of Darkness mundur serempak dengan ketakutan.
Di sisi lain, pria paruh baya yang melihat Reciver of Light di depannya ternyata hanya memiliki 17 esensi cahaya seketika langsung mencibir dengan nada merendahkan.
Ia masih mengira jika Rian adalah seorang Reciver dan belum menyadari jika ia adalah seorang Davis.
Pria paruh baya itu bernama Thomas. Nama lengkapnya Thomas Robinson.
Thomas berkata,
“Aku kira siapa? Aku kira kau adalah Reciver of Light dengan kekuatan yang lumayan besar sehingga bisa menghiburku. Tidak menyangka, ternyata kau hanyalah Reciver yang bahkan tidak layak disebut sebagai pemula,” ucapnya terkekeh.
Kemudian, seketika raut wajahnya berubah menjadi sangat dingin dan ia kembali berkata dengan suara berat,
“Berani-beraninya semut kecil yang hanya mengembunkan 17 esensi cahaya sepertimu mengacau di sini.”
Detik berikutnya, kekuatan dari ranah Beginner Level 4 tahap awal langsung meletus dari dalam tubuhnya. Di saat yang sama, elemen angin bercampur dengan elemen kegelapan yang begitu besar meluap menyelimuti seluruh area.
Di sisi lain, mendengar apa yang dikatakan oleh lawannya, Rian sama sekali tak bergeming. Ia bahkan tidak merasa tersinggung atau marah.
Secara pribadi, ia mengakui jika dirinya memang masih lemah. Namun selama lawannya adalah seorang Reciver, ia tidak akan terkalahkan.
Di sisi lain, ia juga tersenyum kecut dan menggelengkan kepalanya dengan tak berdaya. Entah dia harus bersyukur atau menyesal, harus tertawa atau menangis mengenai kondisinya saat ini. Jika Davis of Darkness sendiri yang datang, maka ceritanya akan berbeda. Mungkin dia akan menjadi bulan-bulanannya yang bisa dihancurkan kapan saja.
Untung saja yang datang hanyalah para Reciver, yang mana, jika ia membunuh mereka semua, ia bisa memurnikan esensi kehidupan dan jiwa mereka untuk memperkuat dirinya sendiri.
Akhirnya, Rian berkata dengan acuh tak acuh,
“Hei, Pak Tua, jika ingin bertarung, maka bertarunglah. Ini bukan lomba adu mulut. Kalau ingin adu mulut, maka carilah anjing, kemudian kalian berdua bisa menggonggong dan beradu mulut sepuasnya.”
Mendengar apa yang dikatakan oleh Rian, seketika wajah Thomas berubah menjadi lebih dingin lagi. Tanpa menunda waktu, ia segera melesat ke depan. Di saat yang sama, elemen angin dan elemen kegelapan yang ada di sekitarnya segera memadat dan membentuk 100 bilah pedang energi yang sangat tajam.
Itu mulai menyebar dan mengepung Rian dari segala arah. Thomas sangat marah dan bermaksud untuk mencabik-cabik tubuh pemuda yang ada di depannya dengan satu gerakan.
Merasakan ancaman dari energi pedang tajam yang diselimuti oleh elemen angin dan kegelapan, ekspresi Rian tidak berubah. Namun, 17 esensi cahaya yang mengembun di dalam tubuhnya mulai bersinar dengan terang.
Di saat yang sama, ia sedikit membuka segel Prism of Light miliknya.
Dengan suara yang sangat tenang, ia mulai merapalkan sebuah mantra kuno yang didapatkan dari ingatan ayah angkatnya.
“Cum benedictione elementi lucis me ambientis.
Cum luce cum omni energia universi coniuncta.
Corpus et anima mea lux sunt.
Per voluntatem meam et voluntatem universi.
Ordo Lucis, surge!”
(Dengan berkah elemen cahaya yang menyelimuti diriku. Dengan cahaya yang terikat dengan seluruh energi yang ada di alam semesta. Tubuh dan jiwaku adalah cahaya. Dengan kehendakku dan kehendak alam semesta. Domain Cahaya, bangkitlah.)
Dalam sekejap, kekuatan cahaya yang begitu besar menyembur seperti air bah, menyebar ke segala arah dan terus meluas hingga mencapai jarak 1 kilometer.
Tidak lama kemudian, perisai energi setinggi 8 meter terbentuk dengan cahaya keemasan yang begitu megah dan menyilaukan. Akhirnya, Domain Cahaya pun terbentuk.
Dan segala sesuatu yang ada di dalam jangkauan perisai tersebut berada di bawah kekuasaannya.
Thomas sangat tercengang saat dia melihat Domain Cahaya seluas satu kilometer yang ada di sekitarnya. Di saat yang sama, hatinya diselimuti oleh keraguan. Pikiran-pikiran buruk mulai berkelebat.
Terlebih lagi saat ia mendengar lantunan mantra kuno yang terasa familiar diucapkan oleh sosok yang ada di depannya.
Dirinya pernah mendengar mantra kuno di suatu tempat. Namun, sekeras apa pun ia mencoba mengingatnya, ia tak bisa mengingat apa pun.
Belum sempat keterkejutannya hilang, pemuda yang ada di depannya berkata dengan dingin,
“Gravitasi 100 kali lipat.”
Seketika…
“BOOM!”
Sebuah tekanan yang maha dahsyat langsung menimpa tubuhnya. Seolah dihimpit oleh gunung raksasa seberat jutaan ton. Semua kekuatannya ditekan dan dibubarkan begitu saja.
“WUSH! BRUGH!”
Tubuhnya langsung tersungkur dengan suara bantingan yang begitu keras, hingga seluruh tulangnya hancur berkeping-keping. Tidak cukup sampai di situ, bahkan organnya juga terluka parah dan pecah di semua sisi.
Berusaha mengedarkan inti energi yang ada di dalam tubuhnya untuk melakukan regenerasi, namun usahanya percuma saja.
Di bawah tekanan gravitasi 100 kali lipat, semua usahanya sia-sia. Apalagi Rian juga mengamati gerak-geriknya dan mengunci setiap pergerakannya dengan hukum ruang dan waktu.
Inti energinya tersumbat, tak bisa diedarkan, sehingga rasa sakit yang ia rasakan benar-benar tak terbayangkan. Perlahan-lahan, inti energinya mulai retak sedikit demi sedikit.
Jika dipikir-pikir, ini bukan hal yang mengejutkan karena Rian sendiri juga telah membuka sedikit segel Prism of Light yang ada di dalam tubuhnya. Sehingga tekanan itu turun dengan kecepatan yang luar biasa. Walaupun itu hanya sedikit, akan tetapi kekuatan itu tidak bisa ditanggung oleh seorang petarung di ranah Beginner Level 4 tahap awal.
Melihat lawannya yang begitu mudah ditundukkan, Rian hanya tersenyum sinis dan ia tak sabar untuk menyerap esensi kehidupan dan jiwanya untuk memperkuat dirinya.
Tidak ada rasa kasihan sedikit pun di matanya. Karena para Reciver of Darkness ini menganggap para manusia adalah semut yang bisa ia permainkan, maka ia akan balik mempermainkan mereka dan menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat kejam, membuat mereka mengharapkan kematian, namun kematian itu sendiri tidak akan pernah datang dengan mudah.
Sementara itu, di tempat lain yang sangat jauh, yang mana jaraknya miliaran tahun cahaya dari Bumi, kehampaan lebih tepatnya di alam semesta, ada sebuah planet yang melayang dan berputar dengan tenang. Meskipun terlihat tenang, namun sebenarnya itu berputar dengan sangat cepat. Sama seperti Bumi, siklus terus berganti antara siang dan malam.
Bedanya, planet ini memancarkan energi yang tidak dimiliki oleh planet Bumi itu sendiri. Jika di Bumi penuh dengan energi Qi,
maka di planet ini energi yang bernama "Mana" melimpah ruah.
Dan planet itu tidak lain adalah Planet Barboza, sebuah planet yang penuh dengan energi sihir bernama "Mana".
Dijadikan setiap penduduk di sana untuk berlatih dan menjadi seorang magician.
Jika di Bumi mereka disebut petarung, juga di Planet Barboza mereka semua disebut magician.
Mereka semua adalah orang-orang yang menempuh atau mencari kekuatan lewat jalan sihir.
Di sebuah wilayah tertentu di Planet Barboza, yang mana lingkungannya diselimuti oleh elemen kegelapan yang begitu pekat, aura kematian yang sangat tebal, ada sebuah istana yang sangat megah, namun istana itu dipenuhi oleh energi jahat yang dipenuhi oleh hawa membunuh yang menjangkau ke segala arah.
Setiap makhluk hidup yang terjangkit elemen tersebut akan berubah menjadi iblis, matanya akan berwarna merah darah, dan dia akan kehilangan akal.
Wilayah itu disebut Palace of Darkness.
atau disebut juga Istana Kegelapan.
Dalam istana tersebut, di sebuah ruang tertutup, ada seorang pemuda yang seumuran dengan Rian, namun tubuhnya diselimuti oleh energi iblis yang sangat pekat. Pemuda itu bernama Raizel.
Para ras iblis menyebutnya Pangeran Raizel.
Memiliki status yang sama dengan Rian, dia adalah Davis of Darkness, sang pewaris elemen kegelapan.
Saat ini, ia sedang duduk bermeditasi untuk mencoba mengembunkan esensi kegelapan yang seratus. Dengan begitu, ia bisa melangkah ke ranah Beginner Level 1 tahap awal.
Meskipun itu hanya ranah awal dari tingkatan kekuatan, namun perlu diingat, dia adalah seorang Davis. Dengan menjadi seorang pewaris elemen kegelapan, maka lonjakan kekuatannya bisa meningkat drastis.
Itu selaras dengan kecepatan cahaya. Maka dari itu, cahaya dan kegelapan adalah dua kutub yang berbeda, namun dengan kecepatan dan kekuatan yang sama. Saat cahaya menghilang, kegelapan datang. Saat kegelapan hilang, cahaya kembali bersinar terang.
Tiba-tiba matanya terbuka dan ekspresi kegembiraan melintas di matanya. Dengan bersemangat ia berseru,
“Davis of Light! Dia telah muncul.”
Raizel bisa menyadari itu semua karena berkat energi kegelapan yang tertanam pada salah satu Reciver yang menerima berkah darinya.
Lokasinya sangat jauh. Itu adalah miliaran tahun cahaya dari Planet Barboza, sebuah planet kecil bernama Bumi. Itulah informasi yang ia dapatkan saat energi kegelapan mulai memindai ingatan Reciver tersebut.
Namun Reciver tersebut terancam akan mati.
“Tidak! Aku tidak bisa membiarkannya mati. Walaupun hanya sebentar, setidaknya aku harus menyapanya,” ucapnya dengan senyum menyeringai.
Kemudian ia mengerutkan kening saat menyadari jika Reciver itu berada di
Ranah Beginner Level 4 tahap awal.
“Sial! Reciver ini sangat lemah. Dengan kekuatanku saat ini, aku hanya bisa menggunakan sekitar 10 esensi kegelapan dari dalam tubuhku, itu pun hanya 5 detik sebelum tubuh Reciver itu meledak.”
Namun dalam sekejap, ia segera mengambil keputusan.
“Baiklah, walaupun 5 detik, tidak masalah. Setidaknya aku bisa bertukar satu atau dua pukulan dengannya dan meninggalkan kesan bahwa kami sebagai sesama Davis cepat atau lambat pasti akan segera menentukan siapa yang paling kuat.”
Kemudian, seutas jiwanya yang mengandung kekuatan kegelapan yang sangat pekat segera melesat ke arah tertentu dengan kecepatan yang sangat tinggi. Seutas jiwa itu melesat dengan kecepatan cahaya, menembus ruang dan waktu dan menerobosnya lapis demi lapis.
Hanya tidak butuh waktu lama sebelum akhirnya
seutas jiwa itu menembus ruang dan masuk ke dalam kening Reciver tersebut.
Dan Reciver ini tidak lain adalah Thomas.
Saat Thomas berada di dalam kondisi hidup dan mati, tiba-tiba kekuatan kegelapan yang sangat dahsyat meledak dari dalam tubuhnya.
“BOOM!”
Domain cahaya milik Rian bergetar dengan hebat.
Energi kegelapan terus menyebar, yang mana membuat perisai emas yang merupakan domain miliknya mulai retak sedikit demi sedikit. Hingga akhirnya, itu runtuh sepenuhnya.
Sementara Rian yang sebelumnya sangat santai, matanya terbelalak lebar karena tiba-tiba Reciver yang ada di depannya kekuatannya melonjak drastis.
Elemen kegelapan itu begitu kuat, bahkan hampir mengimbangi miliknya.
Kekuatan kegelapan itu sangat besar, setara dengan ledakan yang mengandung kecepatan cahaya.
Kali ini, bukan hanya Distrik 97 yang berguncang. Namun... seluruh Planet Bumi mulai berguncang dan bergetar.
Ketika wajah Rian langsung berubah serius, dan ia menyadari apa yang terjadi.
Yang ada di depannya bukanlah Reciver sebelumnya, namun jejak jiwa seorang Davis yang mengambil alih tubuh sang Reciver.
Dan itu adalah Davis of Darkness.
“Sial! Ini akan merepotkan,” ucapnya.
Kemudian, dengan satu hentakan, tubuhnya melesat ke langit, menjauh dari keramaian.
Setidaknya inilah yang bisa ia lakukan agar kota-kota yang ada di sekitarnya tidak hancur lebur.
Sementara itu, jiwa Raizel yang merasuki tubuh Thomas langsung tersenyum menyeringai. Detik berikutnya, ia melesat dan dengan satu hentakan kakinya, tubuhnya meluncur seperti roket mengejar ke mana arah Rian pergi.
“DUAR!”
Seketika Distrik 97 hancur lebur dan direduksi menjadi kawah raksasa, efek dari ledakan dari tubuh Thomas yang dikendalikan oleh Raizel.
Sementara orang-orang yang ada di sekitarnya meledak menjadi kabut darah.