NovelToon NovelToon
Setahun Untuk Mencintaimu

Setahun Untuk Mencintaimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romantis / Dijodohkan Orang Tua / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Konflik etika
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Cakra Atlas, seorang pria rupawan yang bekerja di sebuah bar, rela menerima pernikahan dadakan demi membayar hutang janji orang tuanya di masa lalu. Namun, siapa sangka, wanita yang dia nikahi adalah Yubie William, seorang wanita yang baru saja gagal menikah karena calon suaminya memilih menikahi wanita lain.

Yubie, yang masih terluka oleh kegagalan pernikahannya, berjanji untuk menceraikan Cakra dalam setahun ke depan. Cakra, yang tidak berharap ada cinta dalam hubungan mereka, justru merasa marah dan kesal ketika mendengar janji itu. Alih-alih membenci istrinya, Cakra berusaha untuk menaklukan Yubie dan mengambil hatinya agar tidak menceraikannya.

Dalam setahun ke depan, Cakra dan Yubie akan menjalani pernikahan yang tak terduga, di mana perasaan mereka akan diuji oleh rahasia, kesalahpahaman, dan cinta yang tumbuh di antara mereka. Apakah Cakra akan berhasil menaklukan hati Yubie, atau akankah Yubie tetap pada pendiriannya untuk menceraikannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 18.

Tuan William tidak ingin lagi memperpanjang masalah setelah Cakra bersuara dengan tegas tentang apa alasan dirinya memukul Kanny. Dan bagaimana cara Cakra memihak serta melindungi istrinya tanpa bersikap kurang ajar pada Tuan William sebagai orang tua dari Yubie, membuat Tuan William tidak bisa untuk tidak semakin kagum pada menantu pilihannya itu.

"Harusnya kau lebih bisa menjaga sikap dan tahu batasan diri. Daddy tidak mau lagi mendengar permasalahan seperti ini terjadi." Tuan William menatap Kanny cukup lama, sebelum pergi meninggalkan ruangan keluarga bersama istrinya.

"Daddy percaya bahwa kaulah yang menggoda Kakak," sinis Lusy setelah kepergian ayahnya. Susah payah ia membuat drama untuk memutar fakta. Tapi, lagi-lagi Yubie lah yang berakhir sebagai pemenangnya.

Kanny menoleh malas ke istrinya itu. Ia tidak ingin berdebat, sehingga ia memilih untuk kembali ke kamarnya.

"Mau ke mana?! Kita belum bicara!" Lusy menyusul Kanny yang terus membawa ayunan langkahnya. Sama sekali tidak berniat untuk menunggu Lusy meski berulang kali istrinya itu meminta agar ia berhenti.

"Kau tidak mendengarkanku, Kak?!" Lusy menarik kuat lengan Kanny saat mereka sudah masuk ke dalam kamar. Berusaha menahan suaminya itu. "Kau mengabaikanku?!" marah Lusy atas sikap suaminya. Wanita hamil itu seperti menahan sebuah emosi yang besar dan siap untuk meledak.

"Apa lagi?! Aku sedang tidak ingin bertengkar!" kata Kanny dengan raut wajah yang kesal.

Lusy tersenyum sinis mendengar perkataan Kanny. Tangannya mengepal erat. Ingin sekali ia mengumpat pada suaminya itu. Karena mengatakan sedang tidak ingin bertengkar. Apa selama ini, setiap kali mereka bicara hanya pertengkaran hasilnya?

Tapi, Lusy menepis semua amarah yang terdorong akan hal itu. Ada yang jauh lebih penting saat ini yang ingin ia pertanyakan.

"Kau kembali mendekati Kak Yubie? Apa sebenarnya yang berusaha kau lakukan, Kak?!" tanya Lusy tajam pada suaminya.

Kanny terlihat enggan menanggapi pertanyaan istrinya itu. Apa yang ia lakukan pada Yubie bukanlah urusan Lusy.

"Jawab, Kak? Kau bersamanya di ruangan terkunci itu, apa maksudnya? Kak Yubie pasti yang sudah menggodamu? Dia berusaha mempengaruhimu untuk kembali padanya dan meninggalkan aku 'kan?!"

"Hentikan, Lusy!" bentak Kanny yang seketika membuat Lusy terdiam. Kanny akhirnya tidak tahan dengan tuduhan-tuduhan Lusy yang terus menyalahkan Yubie.

Dirinya lah yang mendekat. Ia lah yang berusaha terus membujuk Yubie agar mau kembali padanya. Agar tetap bertahan menunggunya. Menjaga hati untuknya dan memastikan Yubie tidak bisa menerima baik Cakra.

Tapi, bibir Kanny terlalu kelu. Tak cukup berani dan tak mampu untuk menyuarakan isi hatinya itu langsung di hadapan Lusy. Ia hanya bisa berteriak keras dalam benaknya. Tangannya mengepal erat dengan gigi yang bergemeletuk.

Sementara Lusy, dada wanita itu sudah turun naik. Ia menatap tajam Kanny. "Atau sebenarnya, kau lah yang ingin kembali padanya..."

Nada suara Lusy sudah turun, tapi masih tersirat kuat ketajaman dan kemarahannya di sana. Bahkan Lusy terkekeh sinis setelahnya karena melihat Kanny yang diam saja. Suaminya sama sekali tidak membantah.

"Jadi benar, ternyata kau ingin kembali padanya." Lusy lagi-lagi tertawa. Ia bahkan sampai mendongak dan memutar diri.

"Bukan begitu..."

"Apa kau pikir Kakak akan masih mau menerimamu, hah?!" teriak Lusy dengan netranya yang mengeluarkan air mata. Ia menatap Kanny sangat tajam. Seakan ingin memperlihatkan kobaran api kemarahannya atas sikap pria itu.

"Aku sungguh penasaran, bagaimana reaksi Kakak jika tahu kekasihnya selama dua tahun ini sebenarnya sudah berkhianat sejak awal..." Lusy tersenyum miring.

"Lusy, jangan bicara sembarangan!"

"Lepas!" Lusy menepis tangan Kanny yang menarik lengannya. Ia kembali tertawa pada suaminya itu yang kini menatapnya dengan sangat tajam.

"Apa sebaiknya Kakak juga perlu tahu kalau kau mendekatinya hanya karena menginginkan kedudukan di perusahaan William?!"

Kanny geram pada Lusy. Rahangnya mengeras mendengar ucapan istrinya itu.

"Cinta?" Lusy tersenyum kian sinis. "Kau hebat, Kak. Kau hebat berhasil membuat Kak Yubie percaya bahwa kau sangat mencintainya dengan selalu memperlihatkan sikap bucinmu itu padanya. Padahal semuanya hanyalah bulshit! Kau sendiri yang bilang padaku; Kak Yubie bukanlah wanita yang pantas untuk dicintai. Dia terlalu kasar, sangat arogan, sok mandiri, dan begitu ambisius! Itu yang kau katakan tentang Kak Yubie!"

Deg!

Lusy beberkan semua di hadapan Kanny. Amarah dan perasaan cemburu membuat ia mengatakan semuanya, berniat agar Kanny ingat bahwa dirinya mengetahui semua kebusukkan suaminya itu.

Namun, siapa yang menyangka jika pertengkaran suami istri itu malah didengar oleh orang lain. Pintu kamar mereka tidak tertutup rapat, membuat suara dari dalam terdengar begitu jelas sampai keluar.

Cakra berdiri dengan berjarak dari sana. Tangannya yang tersimpan di dalam saku celana mengepal kuat seiring suara-suara pertengkaran yang ia dengar. Netra birunya membidik lurus punggung kecil yang berada tak jauh di hadapannya.

Wanita itu berdiri kaku, seperti patung es yang membeku di tengah musim dingin. Netranya melebar, tak berkedip, tidak bergerak. Ia seperti telah berubah menjadi batu, tidak ada lagi kehidupan di dalam dirinya.

Suara-suara di sekitar menjadi samar, seperti datang dari jarak yang sangat jauh. Ia tidak bisa mendengar apa-apa lagi, kecuali kata-kata yang baru saja diucapkan oleh Lusy, yang seperti sebuah pisau, menusuk jantungnya, membuat darahnya berhenti mengalir.

"Yubie bukanlah wanita yang pantas untuk dicintai. Dia terlalu kasar, sangat arogan, sok mandiri, dan begitu ambisius!"

Kata-kata itu seperti ledakan bom yang menghancurkan hatinya, membuat Yubie merasa seperti dirinya telah hancur berkeping-keping. Ia ingin menangis, ingin berteriak, ingin menghancurkan segala sesuatu di sekitarnya. Tapi tidak ada apa-apa yang keluar dari mulutnya, kecuali napas yang berat dan tidak teratur.

Ternyata dirinya telah ditikam dari belakang, dirinya sudah dibohongi sejak awal. Ia tidak bisa percaya bahwa Kanny, pria yang selama ini ia nilai baik, menyimpan rapi semua kemunafikan seperti ini.

Yubie pikir, pengkhianatan Lusy dan Kanny adalah hal yang paling menyakitkan dan susah payah ia mencoba keluar sekaligus bertahan di situasi toxic seperti ini. Tapi, ternyata kejutan besar telah disimpan rapat darinya.

Dengan ekspresi yang sulit dibaca, Yubie memaksa dirinya berbalik, ia tidak jadi melangkah ke tujuan awalnya. Rasa haus yang membuat ia ingin mengambil minum di dapur urung Yubie lakukan. Coba tadi ia mendengar ucapan Cakra, menunggu suaminya itu selesai mandi dan mengambilkan minum untuknya. Ia pasti tidak akan mendengar hal semenyakitkan ini. Bukan malah memaksa untuk pergi sendiri.

Akan tetapi, betapa terkejutnya Yubie saat berbalik, ia sudah mendapati Cakra yang berdiri di belakangnya. Suaminya itu masih mengenakan kemeja hitam, tampak belum membersihkan dirinya.

Tak ada suara dari keduanya. Berdiri dengan berjarak, mereka hanya saling menatap. Mata keduanya seakan berbicara di tengah suara pertengkaran Lusy dan Kanny yang masih berlangsung.

Yubie tercekat, ia sulit menelan saliva saat melihat netra biru itu kian lekat saat menatapnya—tatapan yang penuh dengan rasa iba serta kasihan. Alih-alih ingin marah, netra Yubie malah mengembun. Ia sulit mengontrol diri. Tatapan Cakra kembali membuat tenggorokannya rasa tercekik, ingin sekali ia berteriak mengadu pada pria itu.

"Sejak kapan kau ada di sini?" tanya Yubie tidak bisa menyembunyikan getar di balik suaranya. Ia mengepalkan tangan, mengalihkan perasaan getir yang kian menyeruak karena netra suaminya itu. Ia tidak boleh terlihat lemah, sekalipun bidikkan Cakra seakan mampu meluluhlantakkan segala pertahanannya.

"Sejak istriku mendengar ucapan buruk tentangnya."

Deg!

Bibir Yubie bergetar, tangannya mengepal semakin erat. Jadi, Cakra juga mendengar semua ucapan Lusy. Yubie tak bisa lagi mendongak, sesuatu yang berat membuatnya menunduk.

Tapi, sebelum air mata itu berhasil menetes, Cakra sudah lebih dulu mendekat, dan mendekap istrinya.

"Jika, kau ingin menangis. Menangislah di bahuku." Jari jemari Cakra menelusup dan meremas pelan surai hitam Yubie. Ia bisa merasakan kemejanya yang mulai terasa lembab seiring Yubie yang menyembunyikan wajahnya kian dalam di dadanya.

1
〈⎳ FT. Zira
mo ngomelin si onoh maksudnya..
Dew666
💐💐💐💐💐
Perushaa
queen, si cakra kasihan nahan hasratnya.
syukurlah retensimu tembus, jadi mapple emang sayang kamu.

queen salam buat mapple dan tears, ya
kamu gak suka galau lagi kan di gc atau gak bisa galau lagi, berbagi air mata
Mamanya Raja
kentang bnget Thor ah,lanjut dong up. ny 🤭
ora
Siap-siap yang bakal kena amuk Cakra😂
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ👑: berani²nya ngehasut dia dan istrinya kan 🤣
total 1 replies
ora
*marah
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ👑: yupz marah, marah pada tempatnya /Grin//Joyful//Facepalm/
total 1 replies
ora
Cak, ngapain kamu. Yubie masih polos loh Cak😭🤣🤣🙈🙈
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ👑: ngasih pemanasan doang /Shy//Grin//Silent/
total 1 replies
Nita Nita
wekwekwek yubie kalah 🤭 lanjut kak
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ👑: bingung gimana caranya lawan suaminya /Facepalm/
total 1 replies
Dew666
👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩
Asriani Rini
Lanjut thor masih kurang 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ👑: siap kakak 🤗🥰
total 1 replies
Mamanya Raja
aku ny kebawa perasaan Thor,lanjut dong Thor yg banyak2🤭
Perushaa
kalau janda ditinggal mati boleh baper gak queen, tapi masa idahku belum selesai 🫢
Perushaa: amin 🤲

makasih, queen supportnya
total 2 replies
Asriani Rini
Adtaga cakra benar benar berubah dia jadi susmi yg krren banget
ora
Aku yang belum jadi istri, berarti boleh ya baper sama suaminya Yubie🤣🤣✌
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ👑: yang jomblo boleh lah🤣🤣 klw dah punya suami, kasian suaminya yang di rumah /Joyful//Joyful//Facepalm/
total 1 replies
ora
Percayalah Yubie ....
ora
Perlu, sih. Yubie ih, bisa-bisanya percaya sama hasutan orang gila😌😌😌
ora
Yubie kenapa langsung marah😭
Lee 0893
bisa bisa ny si kak author ,,
/Facepalm//Smug/
Perushaa
tembus gak retensi ya, kalau gak tembus cubit aja maple
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ👑: alhamdulillah tembus. semua berkat kalian pembaca setia 🤗🥰
total 1 replies
ora
Kenapa aku deg-degan. Terasa nenyeramkan Yubie😭😭😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!