Ditahun ketiga pernikahan, Laras baru tahu ternyata pria yang hidup bersamanya selama ini tidak pernah mencintainya. Semua kelembutan Hasbi untuk menutupi semua kebohongan pria itu. Laras yang teramat mencintai Hasbi sangat terpukul dengan apa yang diketahuinya..
Lantas apa yang memicu Laras balas dendam? Luka seperti apa yang Hasbi torehkan hingga membuat wanita sebaik Laras membalik perasaan cintanya menjadi benci?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehidupan setelah saling jauh.
"Nyonya tidak ikut makan?" seorang pelayan membawakan secangkir teh yang masih mengeluarkan asap samar pada seorang wanita yang duduk di ruang baca.
"Aku tidak mau jadi pengganggu mereka," suaranya terdengar pelan tapi cukup jelas, dia melanjutkan, "Mas Rio sudah menantikan momen ini begitu lama," kali ini ada getar didalam suara lirih itu.
Pelayan itu menatap iba majikannya, wanita yang duduk sendiri di dalam ruang baca adalah seorang nyonya yang rela tak melahirkan anak untuk sebuah hubungan, benar. Sebuah hubungan yang sudah lama rusak karena keegoisan masa muda. Romania adalah wanita yang rela mengalah disaat dia yang seharusnya menang.
"Tapi Tuan minta saya untuk memanggil nyonya untuk turun," ujar pelayan itu kemudian.
"Bilang saja aku nggak enak badan, "
"Tapi, Nya.., "
"Oh, Bi. Aku lupa hubungi Kakaku, besok Ranveer tidak perlu datang." Ucapan pelayan itu terpotong oleh pekikan kecil Romania.
Wanita cantik itu kemudian meninggalkan meja baca, keluar dengan terburu-buru.
Di meja makan mewah keluarga Mario terhidang berbagai macam jenis makanan, tetapi hanya dua bangku yang terisi.
"Dia... nggak mau gabung?" Laras bertanya tenang.
Meskipun dulu sempat tinggal bersama, baik Laras maupun Romania tidak benar-benar saling mengenal, saat Romania datang sebagai wanita idaman lain untuk Mario, saat itu Laras masih berusia enam belas tahun.
"Aku benar-benar nggak bermaksud mengusik hidup kalian, " ucap Laras mengatakan tujuannya. "Sebenarnya aku hanya ingin melihatmu lebih dekat, aku hanya,.. "
"Maafkan Ayah, Laras. Maaf." Mario tahu sekedar ucapan maaf tidak akan bisa menghapus kebencian Laras terhadapnya, tapi hanya itu yang bisa ia ucapkan untuk saat ini. Sekedar meminta putrinya tinggal, dia sungguh tak punya keberanian.
Ayah dan anak itu kemudian makan dengan tenang, Laras tak menyinggung lagi soal Romania, dia malah bertanya apa yang Mario lakukan pada keluarga Hasbi.
"Ayah tak usah khawatir, aku sendiri yang akan mengirim surat cerai padanya." itu menjadi akhir pembicaraan mereka di meja makan.
Laras hendak kembali ke kamarnya, langkahnya terayun pelan menaiki tangga, saat hampir mencapai undakan terakhir dia beradu tatap dengan Romania. Laras tak bereaksi dia hanya diam sebentar sebelum melanjutkan langkahnya ke kamarnya sendiri. Laras akui Romania sangatlah cantik, ada darah Turki mengalir di tubuh wanita seumuran Mamanya itu, postur tubuhnya benar-benar idaman kaum Hawa, tak heran Mario terpesona di jamannya, sekarang saja walau sudah berumur, wanita itu masih terlihat cantik.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Kehidupan Hasbi tanpa Laras berubah total.
Pagi ini dia terbangun akibat rasa nyeri di perutnya.
Obat anti nyeri yang belikan Hera tak mampu meredam sakitnya, meskipun Hasbi sudah meminumnya tiga puluh menitan.
"Bantu aku berdiri," pintanya pada Hera yang sejak tadi juga tak tenang.
Hera baru akan meraih tubuh suaminya saat suara dentuman di susul suara jerit tangis kencang mengalihkan fokusnya.
Dari tempatnya, Hasbi melihat Cantika tergeletak dengan genangan darah di dasar tangga, gadis kecil itu menangis hebat, Hera berlari menghampiri putri keduanya, wajahnya panik saat suara tangis itu tiba-tiba menghilang.
Hasbi?
Dia terpaku tanpa bisa bergerak, butuh ratusan detik bagi laki-laki itu untuk mendapatkan kesadarannya kembali, dan ketika dia menghampiri Hera dan Cantika yang ada di pelukan Hera, bocah itu sudah tidak bergerak.
#######
Waduh, Hasbi hidupnya jadi nggak karuan nih sejak Laras pergi.