NovelToon NovelToon
Pedang Terkutuk Pemulung Misterius

Pedang Terkutuk Pemulung Misterius

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan / Roh Supernatural / Pusaka Ajaib / Balas Dendam
Popularitas:788
Nilai: 5
Nama Author: Black _Pen2024

"Takdirnya ditulis dengan darah dan kutukan, bahkan sebelum ia bernapas."

Ling Yuan, sang pewaris yang dibuang, dicap sebagai pembawa kehancuran bagi klannya sendiri. Ditinggalkan untuk mati di Pegunungan Sejuta Kabut, ia justru menemukan kekuatan dalam keterasingan—dibesarkan oleh kuno, roh pohon ajaib dan dibimbing oleh bayangan seorang jenderal legendaris.

Kini, ia kembali ke dunia yang telah menolaknya, berbekal dua artefak terlarang: Kitab Seribu Kutukan dan Pedang Kutukan. Kekuatan yang ia pegang bukanlah anugerah, melainkan hukuman. Setiap langkah menuju level dewa menuntutnya untuk mematahkan satu kutukan mematikan yang terikat pada jiwanya. Sepuluh tahun adalah batas waktunya.

Dalam penyamarannya sebagai pemulung rendahan, Ling Yuan harus mengurai jaring konspirasi yang merenggut keluarganya, menghadapi pengkhianat yang bersembunyi di balik senyum, dan menantang takdir palsu yang dirancang untuk menghancurkannya.

Akankah semua perjuangan Ling Yuan berhasil dan menjadi Dewa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 Evolusi Tehnik Dasar.

Ling Yuan merasakan getaran itu. Bukan getaran spiritual yang lambat dari sisa-sisa roh yang baru saja ia bersihkan, melainkan resonansi metalik yang tajam, dingin, dan artifisial. Itu seperti jarum es yang menusuk lapisan segelnya, sebuah alarm yang mematikan yang tidak bisa diabaikan.

“Sialan,” suara Jendral Mao terdengar tajam dan mendesak di benak Ling Yuan. “Mereka bergerak cepat. Penggunaan Pedang Kutukan, bahkan hanya sarungnya, mengirimkan gelombang ke dimensi lain. Selir Sin telah mendirikan jaring pendeteksi yang sangat efisien.”

Ling Yuan segera menyarungkan Pedang Kutukan Mao dan melompat mundur ke bayangan gudang rongsokan yang gelap. Kehangatan yang baru saja ia rasakan setelah sesi pemurnian spiritual lenyap, digantikan oleh kewaspadaan yang mematikan.

“Seberapa cepat?” tanya Ling Yuan secara mental, kini berhati-hati agar tidak mengeluarkan suara fisik.

“Sangat cepat. Dalam waktu dua hari fana, tim bayangan tingkat tinggi akan ada di sini. Mereka tidak akan datang untuk menyelidiki, Yuan'en. Mereka datang untuk membunuh, dan memastikan tidak ada yang tersisa dari darah Yang yang terkutuk ini,” jelas Jendral Mao. “Waktu untuk latihan penebusan telah berakhir. Kini, kita beralih ke mode bertahan hidup. Kita harus menguasai teknik yang Jendral Yong panggil ‘Langkah Pedang Petir’—sekarang kita akan mengenalnya sebagai ‘Teknik Bayangan Tanpa Jejak’.”

Ling Yuan menarik napas dalam-dalam. Ia telah mencapai Mortal Peak, tetapi kultivasi ini masih rapuh di hadapan kultivator yang didukung oleh Sekte Bayangan Hitam. Kecepatan dan penyembunyian adalah satu-satunya bentengnya.

“Filosofi Pedang Kutukan didasarkan pada dua hal: Penebusan dan Kecepatan Absolut,” Jendral Mao memulai pelajarannya, nadanya kini beralih menjadi guru yang kejam. “Kau telah menguasai dasar penebusan dengan membersihkan roh. Sekarang, mari kita bicara tentang kecepatan. Jika kau tidak dapat menyerang dengan kecepatan kilat, atau menghilang lebih cepat dari kilat, kau mati. Tidak ada kesempatan kedua.”

Jendral Mao melanjutkan, menjelaskan bahwa teknik ini memanfaatkan energi kutukan yang terpendam di tubuh Ling Yuan untuk memanipulasi ruang di sekitarnya. Bukan sihir spasial yang rumit, melainkan adaptasi murni dari hukum alam—membuat diri menjadi tidak terdeteksi oleh indra fana dan spiritual.

“Kecepatan yang kau butuhkan bukan hanya fisik, Yuan. Itu adalah kecepatan niat. Jiwamu harus memutuskan untuk berada di suatu tempat, dan tubuhmu harus mengikuti tanpa jeda sepersekian detik. Ini adalah nirwana kecepatan,” perintah sang arwah.

Latihan dimulai segera. Di ruang sempit gudang, Ling Yuan dipaksa bergerak dengan kecepatan yang mustahil. Jendral Mao, melalui koneksi spiritualnya, menciptakan hambatan mental—ilusi panah spiritual yang menyerang dari berbagai arah.

Awalnya, Ling Yuan gagal total. Setiap gerakan cepatnya meninggalkan jejak aura kultivasi yang samar, seperti riak di air. Dalam pertarungan tingkat tinggi, jejak sekecil itu sudah cukup untuk dihantam dan dihancurkan.

“Fokus, Yuan'en! Kau bergerak dengan kekuatan, bukan dengan keheningan!” bentak Jendral Mao, mental. “Bayangkan dirimu adalah bayangan yang ditarik oleh cahaya bulan. Kau tidak berjuang melawan kegelapan, kau menjadi bagian darinya!”

Keringat membasahi dahi Ling Yuan. Ia merasakan tekanan fisik yang luar biasa. Setiap ototnya berteriak protes. Menggunakan energi kutukan untuk meningkatkan kecepatan tanpa melepaskan aura sama sulitnya dengan menahan napas sambil berlari sprint di bawah air.

Ling Yuan mencoba lagi. Kali ini, ia memusatkan energi di kakinya, namun ia juga menyalurkan energi gelap ke permukaan kulitnya. Energi kutukan, ketika dikendalikan dengan sempurna, memiliki sifat menyerap cahaya dan suara.

WHOOSH!

Ia melesat dari satu sudut ke sudut lain. Jauh lebih cepat dari sebelumnya. Namun, Jendral Mao menggeleng.

“Tidak cukup. Aku masih mendengarmu. Langkah kakimu terdengar seperti guntur bagi kultivator Demigod. Jika Selir Sin yang datang, kau hanya akan menjadi debu,” kritik Jendral Mao tanpa ampun. “Pikirkan tentang identitasmu, Yuan'en. Pemulung. Kotoran. Benda yang diabaikan. Ketika kau bergerak, kau harus bergerak seolah-olah kau tidak ada. Menjadi ketiadaan.”

Kalimat itu menusuk Ling Yuan. Ia mengingat hinaan dan tatapan jijik yang ia terima setiap hari. Menjadi ketiadaan. Inilah esensi dari penyamarannya.

Ling Yuan menutup matanya lagi. Ia memvisualisasikan dirinya sebagai partikel debu yang terbawa angin, bergerak tanpa bobot, tanpa niat, hanya mengikuti aliran. Ia melepaskan sebagian kontrol kesadaran atas tubuhnya, membiarkan naluri kultivasi kutukan memimpin.

Energi kutukan ungu gelap kini tidak hanya beredar, tetapi membentuk lapisan tipis di sekelilingnya, jubah kegelapan yang bergerak bersama udara.

SSSHHHHT!

Kali ini, pergerakannya tidak menghasilkan suara gesekan udara. Ia melesat melintasi gudang. Hanya siluet kabur yang terlihat, seperti bayangan yang salah diproyeksikan.

“Ya! Itu dia!” seru Jendral Mao, nada kepuasannya tidak tertahankan. “Kecepatan niat telah dicapai. Kau melampaui hambatan fisik. Ini adalah Teknik Bayangan Tanpa Jejak tahap awal. Kini, tidak ada kultivator Mortal yang dapat mendeteksi atau menyentuhmu, bahkan yang berada di tingkat puncak.”

Ling Yuan berhenti, bernapas lega. Ia merasakan energi kutukannya, yang kini telah berevolusi, menjadi lebih stabil dan terintegrasi dengan kecepatan geraknya. Pedang Kutukan Mao di punggungnya bergetar ringan, mengakui penguasaan baru ini.

“Jadi, apa langkah selanjutnya?” tanya Ling Yuan, suaranya sedikit serak karena fokus yang ekstrem.

“Langkah selanjutnya adalah persiapan. Teknik ini memberimu kecepatan, tetapi kau belum memiliki kekuatan untuk menghadapi tim pembunuh Selir Sin,” kata Jendral Mao. “Mereka akan mencari energi kutukan yang kau gunakan tadi malam. Kau harus menarik mereka ke dalam jebakan, bukan konfrontasi langsung. Kita harus mengumpulkan lebih banyak informasi, Yuan'en. Kita harus tahu siapa yang Selir Sin gunakan.”

Jendral Mao kemudian memperingatkan. “Aku merasakan dua aura mendekat dari arah timur laut. Mereka bukan yang dikirim Selir Sin, tapi mereka membawa bau Kota Kekaisaran—aura klan Yang.”

Ling Yuan menoleh ke arah yang ditunjuk. Jantungnya berdebar kencang. Setelah sepuluh tahun, apakah ini adalah perjumpaan pertamanya dengan sisa-sisa keluarganya?

Ling Yuan tak ingin berspekulasi lagi....

“Mereka terlalu dekat, Yuan. Lebih baik kau bergerak ke selatan sekarang. Tapi ingat, setiap pergerakanmu, setiap bisikan, harus didasarkan pada strategi,” tutup Jendral Mao, suaranya dipenuhi firasat buruk. “Pengejaran telah dimulai, dan kau adalah target utama.”

Ling Yuan mengangguk, menyelimuti dirinya dalam jubah lusuh. Ia melesat pergi, kini bergerak dengan keheningan yang mematikan. Namun, saat ia melewati perbatasan kota, ia merasakan gelombang energi lain. Energi ini terasa muda, arogan, dan sangat familier—seperti darah yang sama, tetapi terkorupsi oleh keangkuhan. Itu adalah energi Sui Hui, pewaris palsu klan Yang, yang sedang melakukan patroli dini hari. Sebuah pertemuan yang tak terhindarkan kini semakin dekat.

1
Nanik S
Cukup menarik diawal
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: Terima kasih sudah mampir kakak. semoga suka. ikuti kisah author yang lain juga. thx all. lope lope sejagat😍🙏👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!