Naura saqyla gadis cantik berusia 17 tahun, merantau ke kota Yogyakarta dan bekerja sebagai ART di sebuah rumah mewah.
dengan niat hati ingin mengumpulkan uang untuk oprasi ibu nya yang sedang di rawat di rumah sakit, karena kanker otak.
setelah mengabdi selama 5 tahun, saat dia menginjak usia 21 tahu. majikannya tiba-tiba menawarkan sebuah pernikahan yang tidak terduga pada Naura.
Usia mereka terbilang terpaut cukup jauh yang di mana majikannya berumur 35 tahun, dan sedangkan Naura dia masih muda dan labil. akankah keduanya bisa saling mencintai atau malah sebaiknya.
Bagaimana kelanjutan nya yuk baca aja 🤗
well aku UP gak setiap hari guys🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tayanlee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
_Setelah makan malam seperti biasa mereka menghabiskan waktu berdua saling mengenal satu sama lain, dan bicara hati ke hati.
di sebuah ruangan terlihat dua insan tengah duduk di sofa panjang, keduanya menikmati film nya, Naura maupun Adrian tidak saling berbicara.
sedangkan Naura memilih diam, dia masih canggung dan bingung bertanya apa pada suaminya untuk mencairkan suasana yang begitu bening.
lama keduanya saling diam, akhirnya Adrian menggeser posisi duduknya agar dia lebih dekat dengan istrinya, Adrian tahu Naura masih belum beradaptasi dengan kehidupan barunya sebagai nyonya atau istrinya dari majikannya.
terkadang Naura juga sering salah menyebut nya, lidahnya masih belum terbiasa memanggil Adrian dengan sebutan sayang, tapi Adrian tetap sabar mungkin suatu hari nanti dia akan melihat Naura ber manja-manja dan memanggilnya sayang.
Saat Naura fokus menonton tanpa memperdulikan mempedulikan suaminya yang semakin menempel tanpa adanya jarak di antara mereka, tiba-tiba saja tanpa aba-aba dan tanpa pemberitahuan Adrian mencium bibir Naura.
Naura tersentak saat Adrian mencium nya, namun Ia segera menutup matanya dan hanya diam membiarkan Adrian mencium nya.
Adrian tersenyum puas melihat Naura tetap diam seperti ini, lalu Adrian memperdalam ciuman mereka.
keduanya larut dalam kehangatan yang tercipta, Adrian mulai menggerakkan bibir nya dan bibir mereka saling berpautan satu sama lain, terdengar suara ciuman yang semakin merdu di denger nya.
tangan Adrian menarik pinggang Naura dengan pelan agar lebih dekat dengannya, setelah Adrian puas Ia melepaskan pautan bibir mereka, menatap manik mata hitam pekat Naura dengan mendalam.
keduanya saling terdiam. Adrian tersenyum tipis lalu kembali mencium bibir istrinya dengan lembut, ciuman itu tidak bertahan lama. ciuman nya turun ke leher jenjang Naura, Adrian menyibak rambut panjang istrinya ke belakang agar dia bisa leluasa mencium leher Naura.
tangan Naura meremas ujung sofa, Ia juga mengigit bibir bawahnya ada sensasi yang belum Naura rasakan seumur hidupnya.
Adrian tersenyum licik, lalu mengigit leher jenjang Naura dengan pelan hingga Naura kesakitan dan meringis.
Aaaww_ sstthh
" sakit " ucap Naura pelan Ia langsung menyentuh lehernya yang di gigit tadi. menatap Adrian dengan kesal.
" maaf " Adrian lalu tersenyum pada Naura.
Adrian berdiri lalu tiba-tiba Ia membawa Naura dalam gendongan nya. membuat Naura terkejut dan membulatkan matanya.
" sayang " pekik Naura. suaminya hanya tersenyum saja tanpa memperdulikan Naura.
" turunkan aku_ aku ini berat loh " pinta Naura.
" kamu tidak berat_ sayang, biarkan aku menggendong mu sampai kamar kita " kata Adrian dengan suara berat.
Adrian membawa Naura ke kamar mereka, lalu merebahkan tubuh istrinya di ranjang, dan mereka saling ber adu pandang satu sama lain, keheningan pun tercipta di antara mereka.
Naura merasa gugup saat Adrian memandang nya begitu dalam.
" t_ sayang tolong jangan memandang ku seperti itu _ kamu terlihat seperti om-om mesum " ucapa Naura, Ia memalingkan wajahnya.
" kamu menyebutku om-om mesum "
Naura hanya diam, Ia merasa wajahnya sekarang terasa panas, dan jantung nya berdebar-debar Naura berfikir apa hanya dirinya saja seperti ini atau Adrian juga merasakan hal yang sama.
" Naura " panggil Adrian, kali ini suaranya berbeda terasa dalam dan berat, tatapannya pun seolah menginginkan Naura.
" apa kamu ingin pergi berbulan madu ke suatu tempat " tanya Adrian.
Naura segera melihat Adrian, tatapan mereka bertemu, masih dengan posisi Adrian menindih nya.
" bukannya kamu sibuk, pekerjaan di kantor begitu banyak bukan _ "
" dua hari lalu kamu sendiri yang bilang "
" aku ingin menghabiskan bulan madu kita sebuah hotel mewah, dan kita punya waktu untuk saling memahami satu sama lain "
" tidak perlu _ kapan-kapan saja, jika kamu memiliki waktu luang dan semua pekerjaan di kantor selesai " ujar Naura.
" bukan kah ini yang pertama untuk mu, aku ingin menjadikannya momen bahagia yang tidak terlupakan untuk kita berdua " kata Adrian. menatap Naura sendu.
" tidak apa-apa, toh kamu sibuk. _ jika ada waktu ajak aku liburan ke tempat-tempat bagus ya, " ucap Naura sambil tersenyum manis.
" janji " pinta Naura mengulurkan jari kelingkingnya. Adrian pun tersenyum lalu membuat janji kelingking bersama Naura.
" iya " jawabnya pelan
jika kamu tau apa yang telah aku lakukan selama ini pada mu _ akankah senyum manis di bibir mu masih tetap sama seperti saat ini.
Adrian menatap mata hitam Naura dengan sangat mendalam, lalu pandangan nya perlahan turun ke bibir Naura yang merah muda tanpa polesan lipstick.
Adrian mengecup bibir istri nya dengan lembut,bibir nya menantu dengan bibir kenyal Naura seakan candu bagi Adrian.
" sayang aku menginginkan nya _ apa boleh " bisik Adrian di telinga Naura.
deg__
Naura mengigit bibir bawahnya jangan di tanya, betapa gugupnya dia sekarang dan jantung nya terus berdendang seperti irama musik. Naura mengangguk pelan.
" tapi bisakah kita mematikan lampunya " pinta Naura dengan suara kecil yang nyaris tidak terdengar.
" tidak _ saat kita melakukannya aku ingin melihat wajah cantik mu sayang " kata Adrian dengan senyum tipis di bibir nya.
" aku malu " gumam Naura. Ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
" kan hanya aku yang melihatnya, tidak ada orang lain hanya kita berdua yang tahu " bisik Adrian dengan suara berat dan maskulin.
" tetap saja _ matikan lampunya atau tidak jadi " ancam Naura, Ia menekuk wajahnya.
" oke-oke tapi kita gunakan lampu tidur yang ada di meja samping " kata Adrian yang terdengar sedikit memohon.
" aku ingin melihat wajah cantik mu, dan mengukir kenangan yang kita buat malam ini " kata Adrian dengan suara berat.
Naura hanya tersipu malu dengan kata-kata dari Adrian yang menggoda nya, entah kenapa ada sesuatu yang hangat meresap di hati Naura, sesuatu yang belum dia rasakan sebelum nya terhadap lawan jenis.
Adrian pun mengambil remote control untuk lampu di kamarnya, lalu dia mematikan semua lampu kamar, yang tersisa hanya lampu tidur yang remang-remang.
remang-remang dari lampu di samping ranjang membuat siluet Adrian terlihat tegas dan menawan. Dia menatap Naura, pandangannya dipenuhi dengan hasrat yang mendalam. Jari-jemarinya yang hangat perlahan menyusuri garis rahang Naura, sementara ibu jarinya membelai lembut bibir bawah Naura.
"Naura, sayang" bisik Adrian, suaranya serak dan berat. "Aku tidak akan melepaskanmu malam ini." bisiki Adrian dengan nada berat.
jantung Naura seperti di tabuh genderang, terasa suasananya menjadi begitu gerah. Naura hanya mengangguk pelan membiarkan suaminya melakukan apa yang dia inginkan.
malam ini akan menjadi malam pertamanya memberikan sesuatu yang paling berharga yang telah Naura jaga selama ini, dan malam ini dia akan memberikannya pada suaminya yang dia nikahi tiga bulan lalu.
belaian lembut menyentuh kulit Naura, Adrian mulai mengukir tanda kepemilikan di setiap incinya.
membuat sang pemilik tubuh menggeliat, " apa seperti ini ya rasanya " gumam Naura di dalam hatinya.
Adrian tersenyum. dan senyuman itu penuh dengan kemenangan. Adrian menundukkan kepalanya menyatukan bibir mereka, dan malam itupun menjadi milik mereka berdua.lembut pada awalnya namun semakin lama semakin menuntut, ciuman
wajah Adrian semakin dekat, dan Naura memejamkan matanya, merasakan napas Adrian menerpa kulitnya. jantungnya berdebar memompa adrenalin ke seluruh pembuluh darah, bibir Adrian terus bergerak menyentuh bibirnya. awalnya lembut namun perlahan menjadi lebih menuntut, ciuman itu intens, Adrian seperti menumpahkan rasa sayang nya yang begitu dalam.
Semangat terus yah 💪