NovelToon NovelToon
Menanti Cinta Sang Letnan

Menanti Cinta Sang Letnan

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Menikahi tentara
Popularitas:103.8k
Nilai: 5
Nama Author: Hasna_Ramarta

FB Tupar Nasir, ikuti FB nya ya.

Diam-diam mencintai kakak angkat. Namun, cintanya tidak berbalas. Davira, nekad melakukan hal yang membuat seluruh keluarga angkatnya murka.

Letnan Satu Arkaffa Belanegara, kecewa dengan kekasihnya yang masih sesama anggota. Sertu Marini belum siap menikah, karena lebih memilih jenjang karir yang lebih tinggi.

Di tengah penolakan sang kekasih, Letnan Arkaffa justru mendapat sebuah insiden yang memaksa dia harus menikahi adik angkatnya. Apa yang terjadi?

Yuk kepoin.

Semoga banyak yang suka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 Takdir Belum Mau Mempertemukan

     Malam itu Kaffa baru saja pulang dari dinas lapangan. Seragamnya masih melekat di tubuh, keringat bercampur dengan debu jalanan. Namun meski lelah, langkahnya tidak langsung menuju kamar. Seperti biasa, ia mengarahkan mobilnya berkeliling, mengikuti naluri yang entah mengapa selalu menyeretnya mencari bayangan Davira.

     Ia berhenti di sebuah persimpangan jalan besar, menatap kanan-kiri. Di salah satu sisi, ada sebuah toko buku yang masih terang meski jarum jam sudah hampir pukul sembilan. Entah kenapa pandangannya terhenti lama di sana. Sejenak ia menimbang, lalu turun dari mobil.

     "Coba saja masuk, siapa tahu.…" bisiknya lirih.

     Ia melangkah masuk. Aroma kertas dan tinta buku langsung menyambutnya, menimbulkan rasa damai yang aneh di dadanya. Di balik meja kasir, berdiri seorang pria muda dengan kemeja rapi, tersenyum ramah menyapa.

     "Selamat malam, Mas. Cari buku apa?"

     Kaffa sempat menatap sekeliling. Pandangannya menyapu rak demi rak, berharap menemukan wajah yang selama ini ia cari. Namun yang ia lihat hanya buku-buku tersusun rapi dan pria muda itu yang kini berjalan mendekat.

     "Tidak, saya hanya lihat-lihat,” jawab Kaffa singkat.

     Arda pria muda dan mapan itu, menyodorkan sebuah buku kepada Kaffa. Arda sengaja datang ke toko buku itu, meluangkan waktu selepas bubaran dari kantor.

     “Kalau suka sejarah atau kepemimpinan, ini buku yang tepat. Bagus sekali."

     Kaffa hanya mengangguk, sekilas membaca judulnya. Sejarah Strategi Perang Dunia. Buku itu memang sesuai minatnya, tapi ia tidak terlalu memperhatikan. Hatinya kecewa karena sosok yang diharapkannya tidak ada di sana.

     "Terima kasih,” ucapnya datar. Ia meletakkan buku itu kembali, lalu keluar tanpa membeli apa pun.

     Arda hanya menatap punggungnya yang tegap, bertanya-tanya. “Orang itu… wajahnya seperti pernah kulihat.”

     Ia tidak tahu bahwa pria yang baru saja keluar, adalah suami sah dari perempuan yang diam-diam kini ia kagumi.

**

     Keesokan harinya, Davira datang ke toko seperti biasa. Ia menata rak-rak buku dengan hati riang, meski tubuhnya masih terasa pegal akibat tidur di kasur tipis kontrakannya. Saat Arda muncul, ia langsung menyapanya sopan.

     "Mas Arda! Mau cari buku lagi?”

     Ardan tersenyum. "Hari ini tidak beli, cuma lewat. Tapi, kemarin ada orang aneh masuk ke toko. Badannya tegap, wajahnya tegas. Seperti tentara. Dia masuk, matanya berputar seperti mencari sesuatu. Tapi, dia nggak beli."

     Davira tertegun. Tubuhnya kaku seketika, seolah jantungnya berhenti berdetak. Tentara? Wajah tegas? Hanya ada satu orang yang terpikir olehnya. Kaffa. Kerinduannya kini kembali menyeruak.

     Namun, ia cepat-cepat menggeleng, berusaha menutup kegugupannya. "Bisa jadi orang itu tidak menemukan buku yang dia minati, makanya dia pergi lagi."

     Ardan mengangguk, tidak curiga. "Ya, bisa jadi. Sepertinya memang begitu. Dia mencari sesuatu, tapi tidak ketemu. Yang bikin heran, pandangannya nampak kosong."

     Davira pura-pura tersenyum, padahal hatinya berguncang hebat. "Kak Kaffa, apa kamu yang datang?" batinnya.

     Hari-hari berikutnya, Arda semakin sering hadir. Kadang ia membawakan roti kecil untuk Davira. Kadang hanya sekadar menanyakan kabar.

     "Vira, kamu tinggal sendiri?” tanyanya suatu sore.

     Davira terdiam sejenak. "Iya, Mas. Saya ngontrak rumah kecil di dekat sini.”

     "Wah, sendirian? Tidak takut?"

     Davira menggeleng sambil tersenyum. "Sudah biasa. Lagipula saya tidak punya pilihan lain."

     Ada nada getir dalam ucapannya, tapi ia menutupinya dengan senyum.

     Arda memandangnya lama. Dalam hatinya, ia merasa iba sekaligus kagum. Gadis itu begitu tegar meski jelas terlihat banyak luka tersembunyi. Perlahan, rasa kagumnya berubah menjadi keinginan untuk melindungi.

     Namun, Davira tidak menyadarinya. Baginya, Arda hanyalah sosok ramah yang selalu menyenangkan diajak bicara.

     Sementara itu, Kaffa semakin terobsesi dalam pencariannya. Ia mulai menyebarkan informasi ke teman-teman leting maupun adik letingnya.

     "Kalau ada yang tahu seorang perempuan bernama Davira, tolong kabari saya,” begitu pesannya.

     Beberapa teman mencoba membantu, menanyakan ke lingkaran pertemanan mereka, namun hasilnya selalu sama, nihil.

     "Bro, mungkin dia pindah jauh,” kata salah satu rekannya.

     Kaffa hanya menggeleng. "Tidak. Aku yakin dia masih di kota ini. Aku bisa merasakannya.”

     Keyakinan itu membuatnya terus mencari, meski tidak jarang membuatnya kelelahan. 

     Malam berikutnya, Davira pulang dari toko buku dengan langkah letih. Hujan turun deras, jalanan becek, dan kontrakannya bocor parah. Air menetes dari langit-langit, membuat lantai becek.

     Ia hanya duduk di pojok, memeluk lutut. Air mata jatuh tanpa bisa ditahan. "Ya Allah… kuatkan aku. Aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi."

**

     Keesokan harinya, selepas dinas, Kaffa kembali menelusuri jalanan kota. Hatinya menolak menyerah, meski tubuhnya mulai letih karena semalaman tidak bisa tidur memikirkan Davira. Entah sudah berapa kali ia melewati rute yang sama, menyisir setiap sudut jalan, setiap tempat yang menurutnya mungkin saja menjadi persinggahan Davira.

     Sore itu, cuaca mendung. Awan kelabu menggantung berat, seolah menyerap semangat orang-orang di bawahnya. Kaffa memarkir mobil tidak jauh dari halte kecil di tepi jalan raya. Ia berdiri di sana, matanya awas memperhatikan setiap wajah perempuan yang lewat.

     Lalu… sekelebat.

     Sosok dengan langkah cepat, hijab krem segi empat, wajahnya sebagian tertutup masker. Namun mata itu, mata yang pernah ia tatap penuh kebencian setiap pagi sebelum berangkat satgas, membuat jantungnya seketika berdentum keras.

     "Davira.…?” bisiknya lirih, nyaris tidak percaya.

     Kaffa refleks melangkah maju, ingin memanggil. Tapi, bersamaan dengan itu, sebuah angkot berhenti di depan halte. Sosok itu buru-buru masuk ke dalam, tanpa sempat menoleh. Pintu angkot menutup, kendaraan itu langsung melaju ke jalan yang ramai.

     Kaffa terpaku. Napasnya tercekat. Tangannya sempat terulur, tapi terlalu terlambat.

     Ia segera berlari ke arah mobilnya, mencoba mengejar. Namun, lalu lintas padat membuatnya kehilangan jejak. Angkot yang ditumpangi Davira sudah menghilang di antara deretan kendaraan lain.

     Ia menepuk setir mobil dengan gusar, dadanya naik turun. Ada rasa penyesalan menusuk. "Itu pasti dia, aku tidak mungkin salah lihat. Itu Davira-ku." Suaranya menekan.

     Padahal hanya selangkah lagi, ia bisa benar-benar memastikan. Sayangnya, dia terlambat. Kini bayangan Davira kembali raib, menyisakan perasaan hampa yang semakin menyesakkan.

     Kaffa mengusap wajahnya kasar, lalu bersandar ke jok. Ia menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri. "Aku tidak boleh menyerah. Kalau tadi aku bisa melihatnya, berarti dia benar-benar ada di kota ini. Aku harus lebih teliti lagi."

     Sementara itu, di dalam angkot yang berguncang, Davira duduk menunduk. Hujan mulai turun, kaca jendela dipenuhi titik-titik air. Ia tidak sadar bahwa hanya beberapa detik sebelumnya, seseorang yang kini selalu menantikan kepulangannya dan mulai menganggapnya, hampir saja berhasil menemukannya.

     Takdir kembali memainkan jarak untuk keduanya, membuat keduanya tetap terpisah, meski hati mereka sama-sama bergetar pada waktu yang sama.

1
Rieya Yanie
marini kebakaran rambut ini panas
Ella
bisa² gagal kulia ini davira🤣🤣🤣
Ella
hahahahaha niat bareng² giliran ketahuan main ilang aja tu bu reta🤣🤣🤣
Sur Yanti
buat davira gk takut ya thore sama marini 🙏🙏🙏
semangat 💪💪💪 lanjut up thor
Sari Nilam: Duh marini gayamu ...angkuh sekali belum tahu aja kalau davira calonnya kaffa , kejang2 ntar yang ada. Jadi cewek matre sih gak ,gak setia.
ayo davira lawan marini dengan main cantik
total 1 replies
Marufah Rufah
ngapain tuh si marini sibuk urus Kaffa kok gk urusin cwok slingkuhn mu itu marini
Neng Itay"85"
sejak kapan ya,, Kaffa jadi Yoda🤔🤔
Sholikhah Sholikhah
nama baru atau panggilan kesayangan itu ..... ?
Penapianoh📝
Yoda siapa thor🥴🥴🥴
Nasir: Typo Kak... 🙏
total 1 replies
Jana
lha Yoda lg... 🤭🤭
Nasir: Typo Kak 🙏
total 1 replies
Tini Uje
koq yoda thor..ngantuk yaaaa 😅
Sholikhah Sholikhah
ketemu isteri bawaannya langsung ngegasssss aja tu kaffa
Jana
semangat kak
Nasir: Mksh byk Kak... 🥰
total 1 replies
Rina Nurvitasari
ceritanya bagus, seru dan bikin penasaran👍👍👍
dewi_nie
tiba2 Kaffa jd romatis mungkin Krn menghirup asap pembakaran bandrek jampi2 vira🤭 trima ajalah yg penting Kaffa GK tensian lagi sama kamu vir..
Nasir: Wkwkwkwkkwk🤭🤭
total 1 replies
Jana
kak othor ini karakter Kaffa apa beneran sekaku itu.. ga ada manis2 nya gitu sama vira 🤭🤣
Nasir: Kaffa sih memang sejak awal karakternya dingin, diceritakan selama menjadi Kakak angkat juga dia karakternya dingin jarang bicar. Nanti deh ya, sedikit dibuat lebih luwes, klo langsung bucin, rasanya enggak natural. 🙏🙏
total 1 replies
Ella
Thor..pengen Sa maki ini si marini 🤭
Nasir: Maki aja Kak gpp. 😄😄😄
total 1 replies
Ella
Jauhkn dari segla hal buruk amin🙏
Nasir: Aamiin...
total 1 replies
Sabaku No Gaara
mantav Arda
Sabaku No Gaara
buat kaffa jera sejera²nya kak...
gedek bayikk
Sabaku No Gaara
iiihhh...mauknya ini si Kaffa...
buat Vira pergi lagi ...biar nyaho kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!