Warga desa yang berasal didaerah pulau kecil yang terletak dibagian wilayah Timur mendadak dihebohkan dengan penemuan mayat dengan tubuh yang tinggal tulang belulang saja, karena bagian daging dan organ tubuhnya habis tidak tersisa.
Awalnya warga mengira jika korban dimakan hewan buas. Namun hal itu terbantahkan setelah beberapa warga menghilang dan ditemukan dalam kondisi yang sama dengan menyisakan tulang belulang saja.
Tak hanya itu, teror semakin merebak, dimana pelaku sudah menyerang mereka saat berada didalam rumah.
Siapakah sang peneror? Dan warga menyebutnya 'Hantu Suanggi, sebab berasal dari daerah pulau tempat dimana mereka tinggal berdekatan.
Apakah warga dapat menemukan sang peneror?
Ikuti kisah selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Serangan
Dikegelapan malam yang pekat. Sosok hewan berkaki empat dengan dua tanduk melengkung itu melemparkan korbannya ke udara, dan membuat suara bantingan yang cukup keras.
Buuuuuugh
Tubuh sang pria terhempas diatas tanah, mendarat dengann posisi duduk terkena tulang ekornya, dan tentnya dengan luka yang cukup serius. Jikapun selamat maka akan lumpuh secara permanen.
Hal itu, tentu saja tak ingin dilewatkan begitu saja. sosok Babirusa perlahan merubah wujudnya menjadi sosok wanita cantik. Lalu berjalan dengan melenggokkan pinggulnya, yang melebar bagaikan sebuah gitar.
Setiap langkahnya seolah sebuah cibiran, dan ingin pengakuan dari korbannya, jika ia adalah sang penguasa kegelapan yang sesungguhnya.
Ia menatap pria yang sedang dalam kesakitan itu. Bertarung dalam memepertahankan nyawa yang akan berpisah dari raganya.
Wujudnya yang berubah menjadi wanita cantik, tak seperti hatinya yang sudah dikuasai oleh iblis sebagai pengendali.
Kulitnya yang putih, begitu kontras dengan kegelapan malam, seolah sebuah batu marmer saat cahaya rembulan membias dengan sebuah pantulan.
Puas memandangi korbannya yang sedang meregang nyawa. Ia kemudian berjongkok, dan menarik leher pria bertubuh kekar yang sudah tak berdaya itu, sejajar dengan dadanya.
Ia tersenyum menyeringai. Memperlihatkan dua taring yang mencuat dari sudut mulutnya.
Kemudian menancapkannya pada leher mangsa yang sudah tidak beradaya, bahkan untuk mengangkat jemari tangannya saja sudah tak mampu.
Gadis berwajah cantik menyesap darah sang pria hingga mengering, dan membuat korbannya mengejang, dengan tatapan penuh kengerian.
Andai saja ada yang melihatnya, maka dipastikan akan berlari tunggang langgang, sebab kengerian yang diciptakannya membuat bulu kuduk meremang.
Setelah meminumnya hingga habis, ia memilih memakan dua butir telur milik sang pria. Ia merobek celana itu dengan kasar menggunakan kukunya yang meruncing tajam.
Ia menariknya dengan paksa. Lalu membuatnya tercabut. Kemudian ia jadikan sebagai makanan pembuka. Ia masih dengan senyum seringainya, tanpa rasa iba sedikitpun.
Pria itu sudah tak lagi bergerak. Sosok wanita cantik tersebut mulai menyantapnya, mengunyahnya dengan cepat, lalu menelannya tanpa jeda.
Setelah selesai dengan makanan pembukanya, ia mulai mencabik daging bagian pahanya, dan anggota tubuh lainnya. Tak luput pula organ tubuh sang pria, ia menghabiskannya tanpa sisa. Hanya dalam sekejap saja
"Eeeeeerrrrgh...," ia bersendawa. Memakan korbannya bukan untuk membuatnya kenyang, melainkan untuk mempertahankan kesaktiannya.
Ia menyeka sisa cairan darah yang menempel di sudut mulutnya, lalu menggeliatkan tubuhnya, dan menggerakkan kepalanya, seolah sedang meresapi sebuah energi yang masuk kedalam tubuhnya.
Baginya, tidak dapat membunuh Hera malam ini, maka membunuh ayahnya sudah menjadi hal yang setimpal, sebagai pelajaran untuk sang gadis, agar tidak ikut campur dengan urusannya.
Setelah menyelesaikan mangsanya. Ia kembali merubah wujudnya menjadi sosok Babirusa, lalu melesat di kegelapan malam. Melewati pohon damar yang tinggi menjulang, dengan aroma khas yang mengiringi kepergiannya.
Sosok itu meninggalkan sang pemburu handal, yang kali ini tewas diburu hewan buruannya, dan menyisakan kerangka saja.
Ia menoleh ke arah lengannya, ada luka goresan akibat terkena ujung mata tombak. Sepertinya ada bubuk racun yang berasal dari hewan, dan biasa digunakan untuk berburu.
Sosok itu hanya menyapu lengannya, dan luka itu akan kembali sembuh dengan cepat. Hal itu sangat mudah baginya.
Kemudian, ia berlari kencang untuk pulang kerumah, dan merasakan hatinya sangat puas malam ini.
Tommy meletakkan wadah toples berisi camilan roti kering kenari khas Maluku diatas meja kerjanya.
Ia kembali keluar, dan memeriksa ruangan untuk melihat dimana Milea bersembunyi.
Tidak mungkin gadis itu gadis itu keluar rumah, sebab pintu dapur masih terkunci, bahkan pintu depan masih terkunci, lalu darimana ia keluar?
Ia memeriksa kamarnya. Tidak ada gadis itu disana. Lalu mencoba memeriksa dapur, dan bahkan ia mencari hingga kolong meja, tak ada sang gadis disana.
Pria itu kembali ke ruangan kerjanya. Lalu duduk diatas kursi, dan mengunyah camilan yang baru saja diberikan oleh sang gadis manis.
“Apakah aku hanya berhalusinasi saja? Tidak mungkin ia pergi dengan menembus dinding.” Ia terus menyuapkan roti kering itu ke dalam mulutnya.
Rasa asin dari margarin, dan manis dari olesan susu kental dan gula pasir, serta renyah, dan gurih bercampur jadi satu dimulutnya.
“Dia seorang dukun. Apa mungkin ia memiliki ilmu menghilang?” gumamnya dalam hati, sembari terus menyuapkan camilan tersebut.
“Tetapi mengapa ia melecehkan? Bukankah disini ada banyak pria? Atau aku terlalu menarik baginya?” kali ini jiwa narsisnya mulai kembali tumbuh.
Hingga tanpa sadar tangannya mencari-cari kepingan roti yang ternyata sudah kosong, dan habis dimakannya dalam sekejap.
Kemudian ia meraih botol air mineral, dan meneguknya untuk meloloskan sisa remah yang tersangkut dikerongkongannya.
“Heeem, sepertinya aku terlalu berfikir jauh. Tidak mungkin gadis itu memberikan tubuhnya pada pria asing.” Ia menepis semua prasangkanya, lalu menuju kamarnya. Ia ingin beristirahat malam ini.
*****
Hera dan ibunya tampak gelisah. Sebab sang Bapa tak juga kembali pulang, sedangkan hari semakin larut malam.
“Mama, beta rasa cemas fikirkan Bapa,” ia berdiri, lalu dengan langkah terseok menatap pintu yang masih terbuka, dan menantikan pria itu kembali pulang, tidak meski dengan hasil buruannya, namun dengan masih bernyawa saja sudah cukup baginya.
Wanita paruh baya itu juga merasakan hal yang sama. Ia terlihat gelisah, dengan wajahnya tampak penuh kekhawatiran.
“Tuhan, tolong kasih selamat suami beta,” ucapnya sembari menatap langit malam yang pekat.
Hatinya terus merasa was-was. Hingga terlihat goyangan angin di pucuk pohon kenari, dimana angin bertiup sangat kencang, dan seolah ingin memberikan pesan, jika mereka tidak perlu lagi menunggu.
Perlahan halilintar memperlihatkan kilatan cahayanya yang terang benderang, membelah kegelapan malam yang hening bersama kegelisahan.
Duuuuuuaar
Suara petir menggelegar, memecah sunyi. Hal itu membuat keduanya tersentak kaget.
Hera menggenggam jemari tangan sang mama dengan erat. Keduanya berusaha saling menguatkan, saling berdoa, jika pria yang sedang mereka tunggu muncul membawa harapan bagi kegelisahan jiwa dua wanita itu.
“Tutup pintunya,” ucap wanita paruh baya itu, yang mana hatinya mulai patah, seolah harapan mulai sirna, namun terus meminta, kiranya ada keajaiban.
Hera menutup pintu dengan langkahnya yang terseok, sebab tusukan tanduk babirusa yang runcing itu menembus betisnya.
Hujan mulai turun rintik-rintik. Wajah wanita itu mulai sendu. Ia merasakan firasat yang buruk sedang terjadi pada suaminya.
Ia sudah terbiasa ditinggal berburu. Namun, kali ini, hatinya mengatakan hal yang lain, ada perasaan yang mengganjal, dan membuatnya tak tenang.
Ditempat lain, dibawah rintikan hujan daun damar, sisa tulang belulang yang tergeletak tanpa secuil daging pun, kini dibawa kawanan anjing liar. Mereka meletakkan tulang belulang itu pada mulutnya, seolah ingin membereskan sisa dari kejahatan yang baru saja terjadi.
mkne jgn mudh di hasut lahh kann mbalek kann
itulah yg terjadi pada si ibu nya milea
tp klo di lihat dr ilmu hitam nya ngeri juga e awk baca nya masa iya makan dan minum darah hiii smoe licit tuh tulang kekk kucing makan tulang aja. 🫣🫣🫣