NovelToon NovelToon
Asmaraloka

Asmaraloka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Reinkarnasi / Time Travel / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Naik Kelas
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: ryuuka20

Ketika Romeo dan Tina mengunjungi sebuah museum desa terpencil, mereka tidak pernah menyangka bahwa patung kuno sepasang Dewa Dewi Asmara akan membawa mereka ke dunia lain—Asmaraloka, alam para dewa yang penuh kemegahan sekaligus misteri. Di dunia ini, mereka bukan lagi manusia biasa, tapi reinkarnasi dari Dewa Kamanjaya dan Dewi Kamaratih—penguasa cinta dan perasaan.
Terseret dalam misi memulihkan keseimbangan cinta yang terkoyak akibat perang para dewa dan iblis, Romeo dan Tina harus menghadapi perasaan yang selama ini mereka abaikan. Namun ketika cinta masa lalu dan masa kini bertabrakan, apakah mereka akan tetap memilih satu sama lain?
Setelah menyadari kisah cinta mereka yang akan berpisah, Sebagai Kamanjaya dan Kamaratih mereka memilih hidup di dunia fana dan kembali menjadi anak remaja untuk menjalani kisah yang terpisahkan.
Asmaraloka adalah kisah epik tentang cinta yang melintasi alam dan waktu—sebuah petualangan magis yang menggugah hati dan menyentuh jiwa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ryuuka20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Kehidupan anak SMP

Pagi itu, sekolah mulai ramai setelah liburan studi tour berakhir. Siswa-siswa berlarian, beberapa masih sibuk bercerita tentang kejadian lucu selama perjalanan kemarin.

Di kelas 8A, Tina datang lebih awal dari biasanya. Ia mengambil penghapus papan tulis dan mulai membersihkan sisa tulisan kemarin. Tapi tinggi badannya yang mungil membuatnya kesulitan menggapai bagian atas.

"Kerjaan siapa sih yang nulis sampai atas begini? Nyebelin!" gerutunya, berjinjit sambil menjulurkan tangan.

Tiba-tiba, sepasang tangan muncul dari belakangnya dan menghapus bagian atas papan dengan mudah. Tina menoleh—Romeo berdiri di sana, dengan ekspresi sok pahlawan.

"Makanya, lain kali kalau daftar kelas pilih yang ‘Tinggi di Atas Rata-Rata’," godanya santai.

Tina manyun. "Ih, usil banget sih! Sana sana!"

"Eh, gue nolongin lo lho. Gak usah galak-galak," balas Romeo sambil tertawa.

Tina mengambil penghapus kecil dan melemparnya ke arah Romeo. Sayangnya, lemparannya meleset dan malah kena papan tulis.

"Wah, kalau jadi pitcher baseball, lo langsung out, Tin."

"Lo aja yang pindah ke klub badut!" sahut Tina.

Romeo tertawa sambil duduk di bangkunya. Tina juga ikut tersenyum walau sebal.

Meski setiap hari seperti kucing dan anjing, tapi kelas 8A tak lengkap rasanya tanpa mereka

yang selalu ribut dari pagi.

Hari itu pelajaran Matematika akan dimulai di jam pertama. Suasana kelas masih ramai, beberapa murid sibuk menyelesaikan PR yang semalam mereka abaikan demi main game atau nonton YouTube.

Tina datang dengan langkah tergesa, rambutnya masih sedikit acak-acakan karena buru-buru.

"Romeooo… pinjem PR-mu dong," pintanya tanpa basa-basi, sambil langsung duduk di kursi sebelah cowok itu.

Romeo meliriknya dari ujung mata, menyeringai.

“Tiap hari lo minta PR gue. Lo pikir ini fotokopian gratisan?”

“Yaelah, lo kan pinter. Sekali-kali bantu temen yang kesusahan.”

“Sekali-kali? Ini udah kayak langganan tiap minggu, Tin.” Romeo menutup bukunya dan memeluknya erat-erat ke dadanya. “Gak bisa. Gue lagi sayang sama PR ini.”

Tina menghela napas panjang, lalu menatapnya dengan mata memelas. “Please… Gue janji minggu depan ngerjain sendiri.”

Romeo menahan senyum. “Lo juga janji minggu lalu. Dan minggu sebelumnya. Dan minggu sebelumnya lagi.”

“Ya ampun, banyak banget arsipnya di kepala lo,” kata Tina sambil mencolek pinggangnya.

“Oke oke, tapi cuma liat ya, jangan semua dikopi plek-plekan. Ntar ketahuan Bu Ratna.”

“Sip, lo emang sahabat terbaik sedunia.” Tina segera menyalin dengan gaya panik tapi penuh semangat.

Romeo hanya menggeleng pelan, pura-pura kesal. Padahal… dia sudah tahu Tina pasti bakal minta sejak semalam, dan diam-diam ngerjain PR-nya dua versi—satu untuk dia sendiri, satu untuk Tina. Tapi dia gak akan pernah ngaku.

Bu Ratna masuk kelas sambil membawa buku paket dan spidol. Semua murid langsung duduk rapi… atau pura-pura rapi, dengan wajah setengah bangun, setengah masih di dunia mimpi.

“Selamat pagi, anak-anak.”

“Selamat pagi, Bu Ratna…” jawab murid-murid serempak, meskipun ada yang menguap sambil ngomong.

Bu Ratna langsung menulis soal di papan tulis. Seperti biasa, Tina mulai menunduk, pura-pura sibuk sama penghapus.

“Ayo siapa yang bisa ngerjain soal nomor satu,” kata Bu Ratna.

Beberapa detik hening. Lalu Bu Ratna menunjuk.

“Romeo! Ke depan, ya.”

“Hah? Tapi, Bu…” Romeo kaget, padahal dia lagi asyik nulis-nulis gambar di belakang buku.

“Ayo, jangan malu. Kamu pasti bisa,” kata Bu Ratna sambil tersenyum lebar.

Tina cekikikan sambil nutup mulut."Lo kan jago matematika,"

“Doain gue, Tin.”

“Tenang, kalau lo salah, gue siap jadi penonton pertama yang ketawa,” jawab Tina.

Romeo pun maju ke depan. Dia nulis pelan-pelan, ragu-ragu, sambil sesekali ngelirik ke belakang. Bu Ratna berdiri tepat di belakangnya, melipat tangan.

“Kamu yakin jawabannya begitu, Romeo?” tanya Bu Ratna dengan alis naik sebelah.

“Yakin kan saya jago…”

Tiba-tiba… “BUUURP!”

Satu kelas terdiam. Lalu serempak menoleh ke belakang. Adi duduk santai sambil pegang botol soda.

“Maaf Bu, kebanyakan gas…”

Kelas langsung pecah ketawa, bahkan Bu Ratna sempat nutup mulut, menahan tawa.

“Aduh, Adi… Lain kali minumnya pas istirahat ya.”

“Siap, Bu.”

Bu Ratna geleng-geleng sambil bilang,

“Romeo, duduk dulu. Kita bahas bareng-bareng.”

Romeo kembali ke tempat duduknya dan berbisik ke Tina:

“Gue rasa, sendawa Adi lebih yakin dari jawaban gue.”

“Dan lebih meyakinkan buat bikin sekelas ketawa,” balas Tina sambil nyengir.

Tapi Bu Ratna tiba-tiba menatap ke arah bangku mereka.

“Tina, kamu pindah tempat duduk ya? Kok duduk di sebelah Romeo?”

Tina kaget, langsung gugup.

“Eh, ini Bu… tadi biar kelihatan papan…”

Sebelum Tina selesai ngomong, Dika—yang kursinya dipakai Tina—langsung nyeletuk:

“Mereka pacaran, Bu!”

“Apa?!” Bu Ratna melotot kecil sambil buka catatan denah duduk.

Langsung satu kelas rusuh.

“Cieeee!”

“Pacaran diem-diem, yaaaa!"

"Udah jadian belum, Tin?”

Tina langsung merah padam. Romeo angkat tangan kecil, mencoba menjelaskan.

“Enggak, Bu! Serius. Dia tiba-tiba duduk di sini sendiri.”

“Gue cuma mau pinjam penghapus, terus sekalian duduk bentar,” bela Tina, panik.

“Bentar? Lo duduk dari jam pertama!” sela Dika lagi.

Semua makin ngakak.

Bu Ratna menghela napas sambil senyum kecut.

“Oke, cukup. Tina, balik ke tempatmu. Kalau emang gak bisa lihat papan, nanti Ibu atur ulang tempat duduknya.”

Tina berdiri dengan muka kecut. Tapi sebelum jalan, dia nyubit pelan lengan Romeo.

“Gara-gara lo, gue jadi bahan gosip sekelas.”

“Loh? Bukannya lo yang duduk sendiri?” bisik Romeo sambil tahan ketawa.

Tina manyun sambil balik ke tempat duduk aslinya, disambut Dika dengan senyuman lebar.

“Welcome back, cewek Romeo,” bisik Dika sambil tunjukin jempol.

Jam istirahat. Kantin penuh sesak kayak antre sembako. Semua anak berebut beli jajanan favorit—terutama cilok Bu Siti yang terkenal pedasnya bisa bikin orang nangis sambil ketawa.

Tina berdiri di dekat tiang kantin, ogah masuk ke kerumunan.

"Romeo, lo aja yang antre ya. Gue nitip cilok 3 tusuk, sambal banyakin, kasih kecap dikit, jangan terlalu kenyal, dan..."

“Tin, itu cilok, bukan pesen pop ice” kata Romeo sambil ngelirik malas.

“Yah, tapi penting. Gue tuh sensitif sama tekstur cilok,” jawab Tina sok penting sambil nyodorin duit dua ribu.

“Dua ribu? Lo kira ini zaman SD?” Romeo geleng-geleng, tapi tetap ngantre sambil bawa pesenan.

Setelah perjuangan berdempetan dan desak-desakan kayak mau nonton konser, Romeo akhirnya dapet dua bungkus cilok—satu buat dia, satu buat Tina.

“Nih. Cilok lo. Gue sampe keringetan.”

Tina buka bungkusnya dan langsung ngendus ciloknya kayak detektif.

“Ini sambalnya kurang. Lo bilang sambalnya banyak, enggak?”

“Lah, itu udah kayak lahar Gunung Merapi! Lo mau makan cilok apa buka lava tour?”

1
sjulerjn29
" kita beneran dewa"😂
sjulerjn29: ya ampun thor suasana kerajaan tp gk ngebosenin .
thor mampir di episode baru ceritaku😊🤭
total 1 replies
HNP
semangat, jangan lupa follback.💪
iqbal nasution
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!