NovelToon NovelToon
PRESDIR ITU TERNYATA SUAMIKU

PRESDIR ITU TERNYATA SUAMIKU

Status: tamat
Genre:Misteri / Ibu Tiri / CEO / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:338.7k
Nilai: 5
Nama Author: pelangi senja11

Setelah kepergian Papaku, aku diasingkan oleh Mama tiriku dan Kakak tiriku.
Aku dibuang kesebuah pulau yang tak berpenghuni, disana aku harus bertahan hidup seorang diri, aku selalu berharap, akankah ada seseorang yang membawaku kembali ke kota ku ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18. Sera Ketakutan

"Mas, jangan mendekat, jangan, aku istrimu, aku sayang sama kamu, mas." Ujar Nyonya Sera sembari mundur hingga terhenti karena punggungnya sudah terbentur dinding.

Sedangkan Brian, dia tidak peduli, tatapannya sangat tajam seakan ingin menelan Nyonya Sera hidup-hidup.

Langkah Brian masih terayun pelan kearah Nyonya Sera. Nyonya Sera yang sangat ketakutan, dia terus berkata jangan mendekat pada Brian.

"Mas, kamu mau apa ?"tanya Sera takut, karena dia tau betul bagaimana sifat Brian.

Brian itu, psikopat, dia suka main kekerasan, kalau sudah mengatakan membunuh, maka Brian akan membunuh, itulah yang sangat membuat Nyonya Sera takut pada Brian yang sudah beberapa tahun jadi suaminya.

Kedua tangan Brian terangkat, Nyonya Sera memejam matanya, keringatnya sudah bercucuran, jantungnya berdetak cepat, tubuhnya gemetar, karena dia pikir Brian akan membunuhnya, padahal tangan Brian terangkat karena mengunci tubuh Sera di dinding.

"Dengarkan aku baik-baik, Sera, aku sudah tidak mau dengar lagi apapun yang kamu katakan, aku ingin harta itu dibagi dua, itu kalau kamu masih ingin hidup." Ancam Brian.

Nyonya Sera yang sangat ketakutan, dia langsung mengangguk setuju, tanpa berpikir kalau sampai saat ini semua harta milik Cindy belum dia dapat sertifikatnya.

"Bagus, rupanya kamu masih ingin hidup." Ujar Brian lagi, setelah itu Brian berbalik badan ingin pergi.

Tetapi Nyonya Sera yang segera sadar bahwa dia belum mendapatkan sertifikat, dia langsung bersuara hingga membuat langkah Brian segera berhenti.

"Tapi aku belum mendapatkan sertifikatnya." Ujar Nyonya Sera.

Mendengar itu, Brian langsung berbalik badan menghadap Nyonya Sera.

Sekali lagi Brian mencekik leher Nyonya Sera sembari berkata.

"Aku tidak mau tau, dalam satu Minggu kamu harus mendapatkan sertifikat itu, mengerti ?"

Sera segera mengangguk, dia sangat ketakutan, walaupun dia sendiri tidak yakin untuk mendapatkan sertifikat itu, tapi Nyonya Sera langsung saja menyetujui permintaan Brian, saking takutnya dia pada Brian.

Brian segera berbalik badan, karena Nyonya Sera sudah setuju seperti yang dia inginkan.

Namun sekali lagi, langkah Brian berhenti, dia kembali melangkah pada Nyonya Sera.

"Sekarang berikan semua uang padaku, jika kamu masih ingin melihat dunia ini." Brian tidak main-main, ancamannya begitu serius.

Nyonya Sera menatap Brian, dia tidak tau harus berkata apa lagi, jika dia memberikan semua uang pada Brian, maka dia tidak punya uang lagi.

"Mau kamu apakan ung itu ?" tanya Nyonya Sera, walaupun tubuhnya gemetar, namun Nyonya Sera harus bertanya karena dia tidak mau kalau Brian akan menghabiskan semua uang ditempat judi.

"Kamu tidak berhak bertanya, sekarang cepat serahkan." Bentak Brian.

Lagi-lagi Nyonya Sera mengangguk, dan secepat mungkin dia mengambil uang itu untuk Brian.

Setalah beberapa menit, Nyonya Sera kembali lagi pada Brian, dia menyerahkan semua uang yang dia punya pada Brian.

"I,i,ini uangnya, mau kamu apain ?" tanya Sera sembari menyerahkan uang pada Brian.

"Itu bukan urusanmu." Jawab Brian Tampa menoleh pada Sera.

Setelah mendapatkan uang, Brian tertawa puas, dia langsung keluar dari rumah.

Diluar rumah, Brian berpapasan dengan Olivia yang baru pulang dari mall.

Olivia melihat tas yang sangat dia suka saat di mall, dia sekali membeli tas branded itu, tapi uangnya sangat tidak cukup.

Brian tidak menjawab, matanya menatap penuh hasrat pada Olivia, apa lagi Olivia memakai rok mini yang menampakkan paha mulusnya pada Brian.

"Om, kok banyak kali uangnya, dapat dari mana ?" tanya Olivia matanya seakan keluar melihat uang banyak ditangan Brian.

"Ini punya ku lah, aku ingin mengajak kamu shoping dan minum-minum." Jawab Brian.

"Benarkah ?" Olivia sangat senang, itu berarti dia bisa membeli tas yang tadi dia inginkan di mall.

"Iya," jawab Brian. "Gimana, apa kamu mau ikut ?" tanya Brian, dia sudah mengatur rencana. Dia juga berpura-pura tidak terjadi apa-apa saat dirumah dengan Sera.

"Mau Om, Oliv, mau Om, tapi nanti belikan tas yang Oliv suka ya ?" Oliv sangat gembira, dia langsung mengajak Brian ke mobil miliknya.

Sedangkan Brian, dia tersenyum penuh arti, dan setelah itu dia langsung naik ke mobil Olivia.

***

Devan dan Cindy sudah jauh dari pulau itu, namun tidak ada tanda-tanda adanya perahu atau kapal yang melintasi lokasi mereka.

Cindy sangat kelelahan, apa lagi matahari begitu panas. Cindy tertidur diperahu , saking lelahnya dia.

Sedangkan Devan dia tetap pada kemudi mengarahkan perahu berlayar mencari daratan.

Mata Devan, menatap kesegala arah, berharap ada perahu nelayan, atau kapal yang lewat.

Angin yang bertiup sedikit kencang membawa perahu itu sedikit cepat.

***

Di tempat lain, Nyonya Reisa nampak kurus dari sebelumnya, dia juga sering pingsan atau sakit-sakitan karena terlalu memikirkan Devan Putranya.

Saat ini Nyonya Reisa berada disebuah pusat perbelanjaan, dia hari ini pergi sendiri berbelanja kebutuhan rumah tangga, karena pembantunya sedang pulang kampung.

"Kamu pulang duluan aja, bawa barang semua, aku ingin bertemu dengan teman dulu." Ujar Nyonya Reisa pada sopir pribadinya.

"Baik Nyonya, apa nanti harus saya jemput lagi ?" tanya sopir pribadinya.

"Tidak usah, nanti aku naik taksi aja, kalau Tuan nanya, bilang aja aku ada urusan."

Setelah itu, Nyonya Reisa berjalan kaki kesebuah restoran dimana temannya sudah menunggu disana.

Dia segera menghampiri temannya yang melambai tangan padanya.

"Hai, lama tidak bertemu, kamu makin tua makin cantik aja." Ujar temannya itu.

"Biasa aja lah, kamu juga sudah gemukan sekarang, pasti kamu sangat bahagia," tebak Nyonya Reisa.

"Alhamdulilah, suami aku baik banget, walaupun bukan pengusaha, tapi dia selalu menomor satukan ku." Jawab temannya itu yang Nyonya Reisa panggil Nita.

Nita teman Reisa waktu SMA, dan kuliah juga mereka satu kampus, keduanya berteman baik, tidak pernah selisih paham.

"Kamu sendiri gimana, pasti Mas Bagas sangat mengidolakan kamu, waktu kuliah aja dia begitu bucin sama kamu ?"

"Ya seperti sekarang ini, kamu tau 'kan kalau mas Bagas sangat mencintaiku ?" jawab Nyonya Reisa sembari tertawa.

"Oh ya, aku turut berduka, atas kejadian yang menimpa Devan, maaf banget aku tidak bisa datang waktu itu, aku dan suami waktu itu sedang berada dikampung mertua."

"Tidak apa-apa, aku sudah mengikhlaskannya, semua yang terjadi atas kehendaknya." Jawab Nyonya Reisa sedikit sedih, bisa dilihat dari raut wajahnya.

Kedua wanita paruh baya itu, kemudian melanjutkan obrolan mereka, membahas tentang masa lalu, dan juga masa sekarang.

Obrolan mereka berakhir kurang lebih satu jam, Nita pamit duluan karena suaminya sudah menelpon.

"Reisa, aku pamit duluan ya, Pak su, sudah telepon ni." Ujar Nita pada Reisa.

Setelah Nita pergi, Nyonya Reisa juga pergi, dia berjalan keluar dari restoran itu dan hendak mencari taksi.

Ketika hampir sampai ditepi jalan tiba-tiba...

Bersambung.

1
Azwa Azwa
gebuk/gubuk author
Eiin
kalo bisa banyakin cerita tntng cindy dan Devan jangan Olivia melulu pusing😇
Shindy MargarethaTongena Donggu
crita nya bnyak liku2 nya hmmmmm
yeni kusmiyati
terlalu kejam Thor kenapa nggak dikasih ke polisi aja ,takutnya jadi balas dendam lagi
Hr sasuwe
👍
Mega Arum
Luaar biasa.....
Mega Arum
berasa ikut dalam cerita author...
Pelangi Senja: terimakasih kak, baca juga novel baru SUAMI YANG AKU SIA-SIAKAN
total 1 replies
Sunarmi Narmi
Ini Author nya oleng apa gimana ? bulannya tdi sempat mencuri dengar tlpon klo pny barang bagus..mosok tidak curiga.....yg bener Thor 🥴🥴🥴🤔
MSIT
👍👍
Pelangi Senja: terima kasih h kak.
baca juga novel baru SUAMI YANG AKU SIA-SIAKAN.
total 1 replies
Marina Tarigan
untung tdk sampai muka cindy seperti upin ipin mereka tdk salah mereka tdk tahu bos bohong terus
Marina Tarigan
kenapa kamu marah Rima sm cindy Devan tak pernah melihatmu ada kok otakmu perlu dicuci pake deterjen kali
Marina Tarigan
sembunyikam identitasmu supaya Bosmu itu makin brutal baru tahu rasa
Marina Tarigan
orang yg disakiti dari dulu sangay luar. biasa akan berubah dgn sangat bahagia
Marina Tarigan
setiap kebohongan akibatnya fatal bisa mengundang malapetaka yg merugikan Devan
Marina Tarigan
kok dari remaja Cindy disakiti terus thour dan juga ditempat kerjanya selalu mau dilecehkan itu kebangeten dong sdh cukup dia 3 thn di pulau terpencil walsupun novel jgn terlampau sadislah
Pelangi Senja: nanti dia yang sangat bahagia, sedangkan yang membuat Cindy menderita akan menuai karmanya. baca juga novel baru ya kak, suami yang aku sia-siakan.
total 1 replies
Marina Tarigan
suka 2 pengarang kan mau mati mati saja mau hidup ys hifup
Marina Tarigan
cepat bawa istrimu kermh orang tuamu ostrimu dlm bahaya
Marina Tarigan
terus novel jalang ngangkang sm pria walaupun kudisan dan kutuan demi uang kamu mau mencelakai Devan bagus kalau mampu apakah sebodoh itu tuan Bagas
Marina Tarigan
orang tua yg bijak tdk akan menolak cindy adakah orang kaya juga
Marina Tarigan
kalau mama Reisa nanti menolak dan kamu sdh mengatakan bagaimana lamu terdsmpar di sstu pulau dan vindy yg menolongmu bisa bertemu lagi dgn kelusrgamu betsrti ibumu adalah wanita biadap tdk tahu terima kasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!