NovelToon NovelToon
Balas Dendam Pengantin Pengganti

Balas Dendam Pengantin Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Pengantin Pengganti / Balas dendam pengganti / Roman-Angst Mafia
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Leira Anggara sang pemimpin dunia gelap bawah tanah terpaksa harus menjadi pengantin pengganti adik kembarnya demi menuntut balas pada kekasih pria yang di jodohkan dengannya. Ia terus mengumpulkan bukti kejahatan Flomy yang telah membayar orang untuk memperkosa adik kembarnya yang bernama Leika hingga Leika memilih untuk bunuh diri. Sampai ia mendapatkan bukti, ia menghukum Flomy dan mengirimnya ke penjara.
Namun dalam mencari bukti tersebut, Leira mengalami banyak kesulitan karena Bima Putra sang suami sangat mencintai dan mempercayai Flomy. Apapun yang ia lakukan selalu di tentang oleh suaminya sendiri. Hingga pada akhirnya Leira harus menjauhkan keduanya dengan membuat Bima jatuh cinta padanya.
Bagaimana kehidupan Leira dan Bima setelah itu? Apakah Leira memilih pergi dan melanjutkan kehidupan yang sebenarnya atau ia memilih melanjutkan hidup bersama Bima?
Yuk dukung kisahnya mau sad ending atau happy ending tergantung suport dari readers ya. Terima kasih..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BUKTI KASIH BIMA

Mengandung kekerasan dan kata kata kasar. Tidak untuk di tiru!!

Happy Reading!!!

...----------------...

Tubuh Bima tercengang begitu melihat Flomy yang duduk tersungkur di lantai. Kondisinya sungguh sangat memprihatinkan. Bajunya compang camping, wajahnya lebam lebam, bahkan ada tetesan darah dari goresan pisau dari anak buah Leira. Serta rambut yang sudah tidak berbentuk lagi. Tak jauh dari tempatnya, ada tujuh pria yang mengalami kondisi yang sama.

" Gue ke Flomy dulu." Ucap Leira kepada Bima. Ia berjalan mendekati Flomy lalu jongkok di depannya.

" Angkat kepalamu!"

Flomy mendongak, ia terkejut melihat Leira ada di depannya. Ia menoleh melirik Bima yang berdiri tak jauh di sana. Ia yakin, mereka berdua akan menghukum dirinya akibat kesalahannya.

" Nona Rosse, aku salah. Aku minta maaf! Tolong minta mereka untuk membebaskan aku!" Ucap Flomy menyentuh lengan Leira. Leira memang tidak pernah mengikat tangan lawannya karena ia sengaja memberikan kesempatan kepada mereka untuk melawan, namun sepertinya yang sudah masuk ke ruangan ini tidak akan bisa melawan lagi.

" Seharusnya elo sudah bisa membayangkan kalau hari ini pasti akan datang. Makanya sebelum elo berani mengusik orang lain, seharusnya elo berpikir lebih dulu." Sahut Leira menonyor kepala Flomy.

" Aku tahu aku salah. Tolong maafkan aku! Aku sudah mendapat hukuman. Mereka semua sudah menggilirku, sama seperti apa yang mereka lakukan pada Leika waktu itu. Kalau kau tidak percaya, kau bisa tanyakan pada anak buahmu." Ujar Flomy.

" Apa benar ucapannya?" Tanya Leira pada anak buahnya.

" Benar bos." Sahut mereka.

" Bagus, gimana rasanya di manja oleh ke tujuh pria bayaranmu itu, Flomy?" Sinis Leira.

" A.. Aku tidak kuat nona Rosse. Rasanya aku ingin mati saja hiks... " Isak Flomy.

" Elo tidak boleh mati dulu sebelum elo lihat video elo di tampilkan di halaman pertama di internet. Gue yakin seluruh dunia pasti akan menertawakan elo. Dan gue yakin bi Asih dan suami elo pasti ikut menontonnya."

Deg...

" Tolong jangan sebarkan video itu nona. Aku tidak akan punya muka lagi untuk menghadapi mereka. Hiks.. Aku mohon nona." Pinta Flomy.

" Mana videonya. Aku harap terlihat bagus di setiap sisinya." Leira mengadahkan tangannya, Bondan langsung memberikan sebuah ponsel yang ia gunakan untuk merekam kelakuan bejat para pelaku pemerkosa Leika menggilir Flomy tadi.

" Hiks.. Aku mohon maafkan aku nona." Ucap Flomy.

Leira memutar video tersebut. Nampak jelas gambar para pelaku yang sedang menyetubuhi Flomy. Dan terdengar jelas jeritan Flomy saat itu.

" Tidak!!! Arghhh sakit!!!!"

" Tolong lepaskan aku! Aku mohon, tolong lepaskan aku! "

" Kami tidak akan melepaskan wanita cantik sepertimu nona. Kau lebih nikmat di banding gadis cupu itu."

" *Sialan! Lepaskan a*ku!!!! Haaaaaa."

Jeritan Flomy tidak mereka dengarkan. Meksipun kondisi mereka sudah babak belur namun semangat mereka tetap berkobar. Kondisi Flomy saat itu benar benar kacau. Seluruh tubuhnya menjadi bulan bulanan ke tujuh preman pasar itu. Hidup Flomy sudah berakhir saat itu, ia menyesal telah bermain main dengan Leika.

Leira tersenyum senang, ia menatap Flomy yang saat itu mendongak menatapnya.

" Lo bakal tahu gimana rasanya di gunjing seluruh dunia ini. Bahkan suami dan anak lo akan menanggung malu seumur hidupnya." Ujar Leira.

" Aku mohon nona Rosse, maafkan aku! Tolong lepaskan aku! Aku akan kembali pada suamiku, aku tidak akan mengganggu hidupmu lagi. Aku tidak akan mengganggu kak Bima lagi. Aku mohon nona Rosse, hiks.. Tolong lepaskan aku."

" Argh!!!!" Flomy berteriak ketika Leira menginjak jari jari tangannya.

" Balas aku jika kau mampu Nina. Jangan diam saja, aku tidak suka menyiksa musuh tanpa perlawanan." Leira menginjaknya semakin keras membuat Flomy berteriak kesakitan.

" Siram dengan air garam semua luka yang ada di tubuhnya." Titah Leira.

Deg...

" Tidak, jangan lakukan itu nona Rosse! Aku tidak akan sanggup menahan perihnya. Aku mohon!!!!"

Tiba tiba...

Byurrrr....

" Argh perih. Tolong aku perih!"

Bima yang melihatnya langsung memejamkan mata. Ia tidak menyangka jika ia bisa jatuh cinta pada wanita kejam seperti Leira.

" Potong tangan dan lidahnya agar dia tidak bisa memerintah orang lain untuk melakukan kejahatan lagi."

Mendengar perintah Leira membuat bulu kuduk Bima merinding. Begitu pun dengan Flomy.

" Jangan nona aku mohon! Tolong maafkan aku!"

Leira memberi perintah kepada anak buahnya untuk membawa Flomy ke ruang belakang menggunakan kode gerakan tangannya.

" Baik bos."

Bondan dan yang lain segera menyeret Flomy ke ruangan belakang. Flomy tahu apa yang akan terjadi, ia menjerit ketakutan.

" Tidak.. Tolong aku!! Kak Bima tolong aku!! Tolong maafkan aku kak!!!" Teriak Flomy.

Tiba tiba Bima mendekati Leira.

" Ada apa?" Tanya Leira menatap Bima.

" Apa ini tidak keterlaluan? Seharusnya kamu tidak perlu sampai membuat tangan atau pun lidah Flomy hilang. Lebih baik kita serahkan saja dia ke polisi biar polisi yang menangani." Ujar Bima.

" Elo bela dia?" Leira menatap Bima dengan tatapan tajam.

" Bukan membela, aku rasa kamu telah menyalahi prosedur. Negara ini di lindungi hukum Lei, kita serahkan saja pada pihak yang berwenang." Ujar Bima membujuk Leira.

Brak!!!!

Leira melempar pisau kecil di tangannya hingga menancap di pintu yang menghubungkan ruangan Leira saat ini dengan ruangan belakang dekat kandang buaya. Bima kaget di buatnya.

" Dia saja tega membuat adik gue tiada, kenapa gue nggak boleh melakukan hal yang sama dengannya hah? Apa mentang mentang elo gak cinta sama adek gue makanya elo nggak menaruh iba padanya? Sedangkan dengan Nina, elo jatuh cinta padanya kan makanya elo mau belain dia." Leira nampak murka, ia menatap Bima dengan tatapan tajam.

" Bukan begitu Lei. A... Aku tidak mau kamu menjadi kejam seperti ini. Please! Hentikan semua ini. Bawa mereka ke kantor polisi sekarang juga." Ujar Bima.

Leira tersenyum sinis menatap Bima. " Bukan kah sudah gue katakan, elo nggak akan sanggup lihat sisi kejam gue. Lalu kenapa elo masih bersikeras untuk melihat semua ini? Ini belum seberapa karena akan ada siksaan siksaan yang lebih kejam dari ini sampai mereka semua menginginkan kematian mereka sendiri." Ujar Leira setengah berteriak. " Kalau elo nggak sanggup, elo bisa pergi dari sini. Gue juga nggak butuh elo di sini." Imbuh Leira.

" Leira, aku mohon! Setidaknya gunakan sisi kemanusiaanmu untuk mengasihani mereka. Leika wanita lembut, dia tidak akan suka dengan caramu menyiksa mereka semua. Jika saja Leika bisa melihat perbuatanmu ini, dia pasti akan sangat sedih. Dia pasti tidak mau kamu jadi jahat karenanya. Tolong pikirkan hal itu juga." Ujar Bima.

" Elo nggak tahu apa apa soal gue. Lebih baik sekarang elo pergi dari sini, atau gue bakal tembak elo."

Ceklek ceklek

Leira menarik pelatuknya lalu menodongkan pistol ke arah Bima. " Elo terlalu banyak omong. Lo nggak kenal gue atau pun adek gue, jadi nggak usah sok tahu tentang kami. Elo juga nggak pernah ngerasain bagaimana sakitnya adek gue dan keluarga gue menerima penderitaan yang Nina berikan pada kami semua. Sebelum gue puas menyiksa Nina dan antek anteknya, gue nggak bakal ngelepasin mereka. Sekarang elo mau pergi dari sini dengan selamat atau elo mati di tangan gue." Ucap Leira penuh penekanan.

" Aku akan pulang bersamamu, nenek pasti sudah menunggu. Ayo kita pulang!" Ajak Bima. Bukan karena Bima ingin membela Flomy, namun Bima tidak rela jika Leira terus terusan terjerumus ke dalam lembah dosa. Menyiksa seseorang sama saja dengan main hakim sendiri, dan itu melanggar aturan. Bima ingin Leira kembali ke jalan dimana ia menjadi wanita rumahan yang baik hati. Yang bebas dari dendam, dengan begitu hidup Leira bisa tenang.

" Itu bukan rumah gue, rumah gue di sini. Jadi mending elo yang pulang. Gue udah nggak ada urusan sama elo. Besok urus surat cerai ke pengadilan dengan begitu gue bisa bebas." Ucap Leira.

Bima menghembuskan kasar nafasnya. Ia harus bisa mencari cara untuk membawa pulang Leira. Ia akan membuat Leira berubah pelan pelan.

" Kali ini pulang lah bersamaku demi nenek. Setelah nenek pulang dari rumah sakit, kita bicarakan lagi tentang perceraian. Aku tidak mau membuat nenek kepikiran karena masalah ini. Bisa bisa kondisi nenek semakin drop. Tahu kamu bukan Leika saja membuat kami terkejut bukan main." Ujar Bima.

Leira mencoba berpikir realistis, sampai tiba tiba Felix menghampirinya.

" Lei, apa kau sudah siap menghukum mereka semua?" Tanya Felix.

Bima langsung mencekal tangan Leira. " Leira harus pulang sekarang, nenek menunggu kami." Sahut Bima.

" Aku tidak bertanya padamu, aku bertanya pada Leira." Ujar Felix.

" Elo saja yang tangani masalah ini Fel. Gue lelah mau istirahat." Sahut Leira membuat Felix tercengang. Biasanya Leira tidak akan melepaskan musuh begitu saja.

" Gue pulang dulu, bye." Leira segera melangkah keluar meninggalkan ruangan bawah tanah itu. Bima langsung mengejarnya, ia tersenyum senang.

" Semoga aku bisa menuntunmu ke jalan kebaikan Leira."

TBC...

1
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
VANESHA ANDRIANI
siap makasih suportnya
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
VANESHA ANDRIANI
siap makasih suportnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!