"Sudah ku katakan namaku Sarah bukan sarang! " seru Sarah pada polisi yang membawanya itu.
Meski belum fasih bahasa korea, tapi dia mengucapkan dengan jelas apa yang dia katakan.
Dia masih saja harus menjelaskan pembetulan ejaan namanya pada mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shikacikiri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17
Pelanggan sedang penuh, malam itu beberapa kru film di traktir makan oleh produser. Ki Yong juga ada di sana, dengan beberapa aktris cantik lainnya.
"Wahhh kamu cantik banget! " puji Sarah pada Han Ye Ri.
Han Ye Ri tersenyum melihat reaksi Sarah yang manis.
"Terimakasih" ucap Ye Rin dengan sedikit menutup mulutnya.
"Aku suka melihat mu di aplikasi film, ternyata aslinya lebih cantik" ucap Sarah lagi sambil meletakkan minuman yang mereka pesan.
Ki Yong mendengarkan, merasa Sarah hanya menyapa aktris saja, dia bahkan tak pernah memujinya.
Namun saat dia kembali ke tempat kasir, Sarah terdiam memandangi ponselnya. Ki Yong memperhatikan, merasa raut wajahnya sangat kontras.
Kemudian datang pelanggan lain, Sarah langsung tersenyum lagi. Ki Yong semakin heran.
Da Jin memintanya menyiapkan makanan, bergantian dengannya juga So Min yang sudah merasa kepanasan di dapur.
Ki Yong tak bisa lagi melihatnya, dia terlihat kecewa.
"Hei Ki Yong! " seru produser.
"Ya Pak! " jawab Ki Yong.
"Kerja bagus! " ucapnya, memuji aktingnya.
"Terimakasih Pak! " jawab Ki Yong seraya mengangkat gelas untuknya.
Tapi dia malah melihat Sarah yang keluar dari dapur, masih memperhatikan raut wajahnya. Kali ini tetap terlihat senang dan riang. Namun saat berbalik hendak ke dapur lagi, raut wajahnya berubah lagi.
Ki Yong jadi memikirkan Sarah.
***
Acara makan-makan selesai, sebagian dari mereka pulang. Namun produser dan Ki Yong juga Jin Guk masih di sana.
Sarah duduk, Jin Guk bergabung dengannya seraya ingin bertanya padanya.
"Apa yang terjadi? " tanyanya.
Sarah menoleh, kemudian tersenyum karena ingat apa maksud pembicaraan nya.
"Tidak apa-apa" jawab Sarah.
Sarah menatap produser, sebenarnya sedang melamunkan bagaimana cara dia mendapatkan uangnya, namun tatapan kosong nya berarah ke produser.
"Dia produser andal, semua proyek selalu berhasil ditangannya, entah itu film atau drama" ucap Jin Guk. n
Sarah menoleh, merasa Jin Guk mulai banyak bicara.
"Hmmm" jawab Sarah datar.
"Ki Yong juga pernah menjual idenya dulu" ucap Jin Guk.
"Benarkah? " nada nya seolah penasaran tapi wajah Sarah benar-benar sedang sendu.
"Ya, itu pertama kalinya dia menghasilkan uang banyak, sayangnya, produser lebih tertarik lada wajahnya yang cocok jadi model dan aktor. Dan akhirnya dia jadi aktor" jelas Jin Guk.
Mata Sarah membulat mendengar uang banyak. Teringat lagi bagaimana cara ia mendapatkan uang dalam waktu singkat.
Sarah menghela lagi. Jin Guk bergabung dengan Ki Yong dan produser kemudian mengobrol panjang lebar.
"Kau tahu, 4 bulan lalu, polisi menangkap sindikat perdagangan organ tubuh, lengkap dengan anak buah dan koki penyedia makanan mereka, berandalan itu dipenjara tapi tak mau bercerita tentang penangkapan nya. Dia sangat sombong" ucap Produser Go He Jin.
Sarah yang sedang melap meja di dekat mereka, langsung terdiam.
"Aku mau buat film nya, tapi sangat sulit untuk bicara dengannya, polisi dan anggota lainnya pun tak mau mengatakan apapun, padahal ini kasus besar dan bisa jadi film box-office" lanjutnya.
"Wahhhh, bisa jadi proyek milyaran won, kau akan jadi lebih kaya lagi" ucap Ki Yong.
"Hahahha kamu bisa saja. Padahal aku berencana akan menjadikan mu aktor utama dalam film ini nantinya" ucap Produser Go.
"Iya benar, ajak dia. Biar dia sibuk, tak sendu lagi" ucap Jin Guk.
Seon Yu melirik pada Sarah yang datang ke dapur dengan gemetar.
"Ada apa? " tanyanya.
"Bagaimana ini? " Sarah panik sendiri.
Dia berpikir akan membantu Produser Go untuk membuat film itu. Tapi, dia takut untuk menceritakan nya, juga untuk mengingat hal tentang Jin Hyuk.
Seon Yu memperhatikan dan ikut panik. Sarah menatapnya.
"Dengar, aku akan cerita tapi jangan katakan pada siapapun kecuali aku mengizinkannya" ucap Sarah.
"Apa itu? " Seon Yu jadi takut.
"Aku butuh, tapi aku takut"
Seon Yu mengerutkan dahinya tak paham. Sarah menelan salivanya berkali-kali, merasa bingung sendiri mau menceritakan atau tidak.
"Astaga Nuna, tolong! aku jadi ikut panik" Seon Yu memegangi bahunya karena Sarah tak bisa diam.
Sarah terdiam menatapnya, tapi Seon Yu malah fokus pada bibirnya.
"Aku orang yang pernah diculik pria yang produser itu bicarakan" ucap Sarah perlahan.
Tapi Jin Guk yang masuk tanpa sengaja mendengar nya.
"Apa? " Jin Guk terkejut.
Sarah dan Seon Yu terkejut melihatnya. Mereka menarik Jin Guk, Seon Yu memeluk tubuhnya dari belakang, Sarah menutup mulutnya.
"Hmmm... hmmmm" Jin Guk meronta.
"Bagaimana ini" Sarah ketakutan.
Ki Yong mendengar keributan di dalam, dia menatap ke arah dapur, penasaran namun Produser Go masih bicara, jadi dia tidak bisa masuk untuk memeriksa.
Sementara itu, akhirnya Sarah melepaskan tangannya dari mulut Jin Guk.
"Janji jangan teriak" ucap Sarah.
Jin Guk mengangguk. Lalu Seon Yu melepasnya.
"Astaga, kalian seperti rampok" ucap Jin Guk.
"Maaf, aku benar-benar terkejut kamu masuk begitu saja" ucap Sarah.
"Lagipula ngapain masuk ke dapur segala" Seon Yu mendelik.
"Katakan apa maksudnya tadi? " tanya Jin Guk.
Sarah menelan salivanya, akhirnya dia harus menceritakan semuanya.
Jin Guk dan Seon Yu serius mendengar cerita Sarah dengan gerak tangan yang menggambarkan semua yang dia ceritakan. Mereka sangat serius dengan dahi yang mengerut.
"....begitu.... " ucap Sarah sebagai penutup.
"Coba saja, Produser Go mungkin bisa membantumu, kau tawarkan saja" ucap Jin Guk sambil menggoyang tubuhnya.
Ki Yong yang hendak memanggilnya melihat tingkahnya.
"Apa itu? " gumamnya.
"Ok.... aku pulang! " ucap Jin Guk melihat Ki Yong masuk.
Seon Yu dan Sarah pun ikut berdiri.
Ki Yong merasa sudah mengganggu pembicaraan mereka, dia sedikit membungkuk saat pamit.
Sarah dan Seon Yu tersenyum kaku mengantar kepergian mereka.
"Kau yakin Jin Guk tak akan mengatakannya pada Ki Yong? " tanya Seon Yu tanpa banyak menggerakkan bibirnya.
"Entahlah, dia tau pun tak apalah, sudah terlanjur" Sarah lunglai duduk di kursi dengan lemas.
"Aku rasa Jin Guk benar, cobalah dulu, siapa tahu bisa, diakan punya banyak uang, mungkin juga bisa memberi sedikit uang muka dan bisa bayar sedikit dari jumlah uang yang kakak mu pinjam dari rentenir" Seon Yu memberi ide.
Sarah menghela, menggigit bibirnya karena masih ragu. Tiba-tiba, Da Jin dan So Min datang.
"Mereka semua sudah pergi, kenapa belum dirapikan? " seru Da Jin.
"Ya siap Bos, kami bersihkan! " seru Seon Yu sigap.
Sementara Sarah tak menjawab apapun dan hanya mengambil lap untuk membersihkan meja.
Da Jin memperhatikannya, dia teringat dengan ucapan So Min yang mengatakan bahwa Sarah mau bertanya sesuatu tapi tak jadi karena mereka membicarakan uang sewa kedai.
Tapi mereka berdiskusi, jika itu masalah uang mereka pun juga sedang kesulitan.
...****************...