"Apa kau tau, sebenarnya aku adalah istri pertama Aldan, dan kau adalah madu ku Aura" ujar Vega.
Aura terkejut dengan fakta yang di berikan Kakak ipar palsunya itu, selama 2 tahun mereka hidup bersama ternyata Aura membiayai kehidupan istri pertama suaminya. aura tidak bisa membalas perkataan Vega karenya tubuhnya sangat lemah berbicara pun sangat kesulitan.
"Aura apa kau tau kenapa kamu bisa selemah ini? kamu bisa selemah ini Karen obat ini, selama 2 tahun aku memberikannya kepada mu perlahan - lahan sampai kamu mati secara perlahan. dan Seseorang yang sangat membantu ku adalah!!"
seseorang masuk ke dalam kamar aura dan itu adalah Virsa Asisten nya di perusahan ternyata dia seorang penghianat.
"Apa wanita itu sudah mati sayang?" tanya Aldan
"Dia sedang sekarat sayang" balas Vega
di detik - detik kepergiannya semua orang yang dia anggap baik muncul dan menertawakan kepergiannya.
"Tuhan beri aku kesempatan sekali saja, dan membalas semua perlakuan mereka terhadap ku....."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17
"Terus kalo kaya gini mau gimana? Kalo si aura gak hamil, kita mau dapet harta si aura caranya gimana lagi VEGA!!" kesal Rianti
Vega hanya terdiam mendapat Omelan dari mertuanya itu, dia tidak mau jatuh miskin lagi namun dia juga gak mau kalo Aldan berhubungan badan dengan aura apa lagi punya anak.
"Mah.. Nanti kita cari cara lain aja" ucap Aldan dia melihat istri pertama nya
Itu sudah menundukkan kepalanya karena Omelan ibunya.
"Cari cara lain? Cara lain apa hah? Mamah gak mau tau ya, mamah gak mau jatuh miskin lagi" ucap emosi Rianti .
Rianti langsung masuk ke dalam mobil di ikuti Lia dan Rumi yang masuk ke dalam mobil meninggalkan Aldan dan Vega..
Vega dan Aldan melihat mobil Rianti yang melaju dengan cepat hanya bisa diam.
"Mamah kamu malah nyalahin aku terus sih. Mamah kamu gak pernah ngertiin aku sama sekali, dia cuma mikirin dirinya sendiri dari awal kan aku gak setuju jadi jangan salahin aku" kesal Vega sambil berlari masuk ke dalam rumah
Aldan yang melihat istri pertama nya marah hanya terdiam di tempat tanpa ada niat untuk mengejarnya.
"Akhhhh masalah lain belum beres, muncul lagi masalah baru akh!!" emosi Aldan.
Aldan dengan perasaan yang emosi, dia langsung masuk ke dalam rumah dan bejalan ke kamar utamanya.
15 Menit Kemudian
Aldan sudah berganti baju dengan baju nongkrong nya, dia langsung pergi tanpa berpamitan kepada Vega.
Entah dia akan kemana namun pakaian nya sangat bergaya dan anak muda sekali.
"Buka gerbangnya" judes Aldan
Security pun langsung membuka gerbang, dan Aldan langsung mengendarai mobil dan keluar dari rumah.
Saat mobil Aldan di hidupkan, dari dalam rumah Vega mendengar mobil Aldan yang menyala.
"Aldan? Aldan mau kemana?" gumam Vega.
Vega langsung melihat ke arah kaca mobil, dan melihat Aldan yang sudah rapih dengan pakaian casual nya.
Vega dengan emosi langsung keluar dari kamar untuk mengejar Aldan, namun saat Vega sudah sampai di luar rumah Aldan sudah keluar dan menjauh dari rumah.
"Aldannnn" teriak Vega yang sudah ada di luar gerbang dan melihat mobil Aldan menjauh.
"Akhhhhh.... Dia malah pergi, saat situasi kaya gini" emosi Vega
Vega berjalan mendekati security...
"Aldan tadi bilang mau kemana?" tanya judes Vega
"Tuan Aldan tidak memberi tahu saya mbak" jawab security
"Ck!! Gak guna" balas emosi Vega dengan mata yang seperti ingin keluar.
Dia langsung pergi dengan menghentikan kakinya.
"Aneh banget tu orang. ngapain juga gue nanya mau ke mana? Bisa - bisa gue yang di amuk" gumam security..
Brakk....
Vega dengan marah masuk ke dalam kamar dengan membanting pintu.
Dia duduk di agar ranjangnya dengan deru nafas amarah yang menggebu
"Kenapa sih dia kalo udah kaya gini pasti pergi. dia bukan nya bujuk buat nyelesain masalah malah pergi gitu aja, harusnya dia ngertiin istrinya yang gak mau di madu. gue nyesel banget udah setuju sama rencana sialan ini" emosi Vega.
Vega pun hanya bisa terdiam di tempat, dan menatap ke luar jendela.
**
30 menit Aldan mengendarai mobil nya di tengah ibu kota.
Mobil Aldan terhenti di sebuah cafe cukup besar dan di penuhi dengan anak muda.
"Al" ucap seorang teman Aldan
Aldan hanya mengangkat tangannya dan berjalan mendekati mereka.
"Al tumben Lo mau ikut nongkrong? Ribut sama istri Lo ya?" tanya rifal
"Ya gitu lah bisa" jawab Aldan sambil duduk di samping rifal.
"Kata gue jangan kawin Lo malah kawin, jadi gini kan ribet" balas rifal
Aldan hanya terdiam mendapat Omelan temanya itu, ada sekitar 6 teman alasan termasuk rifal yang sedang menikmati waktu santainya dengan berkumpul di cafe.
Mereka dengan asik mengobrol tanpa ingat waktu, sekarang sudah jam 9 malam dan Aldan belum juga pulang membuat Vega khawatir.
"Kemana sih Aldan, kamu kenapa belum pulang" gumam Vega yang terus duduk di ruang tamu untuk menunggu kedatangan Aldan.
Vega terus menunggu di ruang tamu untuk menunggu Aldan pulang ke rumah.
Jam 3 Pagi
Vega terbangun karena di tertidur di sofa saat menunggu Aldan.
"Akhhh pundak gue sakit banget" gumam Vega
Vega melihat ke arah jam di dinding.
"Udah jam 3 pagi, gue ketiduran di sofa pantes pegel ni badan" gumam Vega sambil berdiri karena punggungnya yang sakit.
"Aldan udah pulang kali ya. Dia masih marah jadi gak mau pindahin gue" lanjut Vega
Vega pun berjalan ke lantai 2 untuk melihat ke kamar utama melihat apa Aldan sudah pulang apa belum.
Cklek....
Pintu terbuka dan Vega melihat kamar yang gelap sunyi, saat Vega menghidupkan lampu tidak ada siapapun di dalam kamar.
"Sayang!!" panggil Vega
"Di kamar mandi kali ya" gumam Vega.
"Sayang" panggil lagi Vega
Vega berjalan mendekat ke kamar mandi namun kamar mandi kosong tidak ada siapapun, dia juga melihat ranjang yang masih bersih tidak ada tanda - tanda orang tidur di sana.
"Kemana sih kamu hah!! Kamu malah ngilang kaya gini" emosi Vega.
Dengan emosi Vega keluar dari kamar utama, Vega langsung turun ke lantai 1 dan masuk ke dalam kamarnya dengan emosi.
Jam 9 Pagi
Ughhhh....
Aldan merentangkan badanya karena baru bangun tidur, dia melihat ke sekitar kamar namun dia melihat kamar yang asing di matanya.
"Gue di mana?" gumam Aldan
Saat Aldan ingin bangun, tiba - tiba terasa sesuatu yang menindih di pergelangan tangannya.
Aldan refleks melihat ke arah tangannya.
Dan terlihat dari raut wajahnya membelalak terkejut saat dia melihat seorang wanita asing tertidur di tangannya tanpa memakai sehelai benang pun....
"si*lan!!" panik Aldan
dah tahu sibangsat tu ada dlm bilik bawa sekali yg dikehendaki oleh keluarga sibangsat sedih