NovelToon NovelToon
Saya Alona

Saya Alona

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Wisye Titiheru

Alona gadis introvert yang mulai merasakan sesuatu yang berbeda di hatinya ketika bertemu dengan Vier pemuda tegas yang cuek di tempat tugasnya didaerah terpencil. Di daerah perbatasan Indonesia dan Kalimantan.
Apakah cinta seorang dokter spesialis penyakit dalam dengan seorang perwira angkatan darat yang tegas dan cuek bisa terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisye Titiheru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. Resepsi

Pukul tujuh, semua kenalan Vier dan Alona hadir dalam resepsi yang digelar dihotel bintang lima. Baju pengantin yang berbentuk slim mengikuti bentuk tubuh Alona berwarna putih namun ada sentuhan berwarna hijau dan bersanding dengan Vier yang menggunakan baju seragamnya lengkap.

Acara pedang pora yang dipimpin langsung oleh komandannya Vier, membuat suasana hikmat. Disitulah Alona merasakan menjadi seorang istri perwira. Tak kalah haru adalah sepasang suami istri orang tua Alona menyaksikan kebahagian anak satu - satunya. Berharap pernikahan mereka sampai oma dan opa, bahkan maut memisahkan.

Acara berlangsung sampai pukul sembilan malam. Silas yang merupakan kejutan bagi rekan medis timnya Alona tadi pagi sudah menampakan dirinya. Akhirnya mereka berenam bisa foto bersama dihari bahagia dokter Alona dan Mayor Vier.

Alona sudah kembali ke kamar pengantin di hotel ini. Kakinya sudah pegal, dia meminta ijin suaminya untuk kembali duluan. Dalam perjalanan menuju kamar, dia bertemu dengan sosok yang tidak asing sedang duduk sendiri sambil mengusapkan air matanya.

"Papa, apakah papa sakit? Ayo Alona bantuh papa ke kamarnya."

Pak Charles Andreas hanya pasrah waktu dibawa ke kamarnya. Setelah dirasa mertuanya aman. Alona ke kamarnya mengambil perelengkapan medis dia akan memeriksa papa mertuanya walau baju pengantin masih melekat di badannya.

"Mas, adek di kamar papa Charles, sepertinya beliau menahan rasa sakit mas."

"Mas akan kesana." Jefry yang masih ada akhirnya menemani letting mereka duduk ngobrol . Vier sampai di kamar papanya sudah ada mba dan mertuanya.

"Mas, papa harus dibawah ke rumah sakit."

"Oke." Vier langsung menghubungi pihak hotel untuk menyiapkan kendaraan. Dan dengan ditemani usi dan mertuanya. Papa dibawah ke rumah sakit. Sementara Vier dan Alona berganti baju dulu.

Papa menderita sakit Jantung akut ternyata sudah lama di rasakan namun papa tidak memeriksa. Papa harus nginap karena mau diberikan tindakan. Sementara orangtua Alona, mertua Vier sudah diantar kembali ke hotel oleh Jefry sahabatnya.

"Kalian berdua kembali ke hotel. Biar papa, usi yang jaga. Terima kasih ya dek, untung penangan pertama sudah kamu lakukan."

"Usi, sendiri tidak masalah."

"Tidak, kamar ini nyaman. Besok usi kerja?"

"Tidak usi cuti empat hari. Puji Tuhan bisa digunakan merawat papa."

"Besok pagi, kami kesini."

"Aman santai saja."

Sampai di hotel dikamar pengantin mereka, Alona tertidur setelah membersihkan dirinya. Vier yang tidak tega menganggu istrinya, pun tertidur disamping Alona sambil memeluknya erat.

Pagi hari sinar matahari tidak malu - malu menampakan cahayanya. Sehingga menembus tirai tebal penutup jendela kamar mereka. Alona sudah terlihat mau bangun. Vier yang hanya tidur sebentar terus memperhatikan gerak gerik istri manjanya.

"Selamat pagi istriku sayang."

"Selamat pagu mas." Alona langsung mencium bibir suaminya begitu mesra, waktu Alona hendak menarik mukanya dipegang erat tekuk kepala istrinya agar tidak terlepas.

"Maafkan ade." Vier hanya mengangguk,

"Ade salah apa?"

"Ya tidur lebih dahulu, padahal ini kan moment penting kita."

"Pintar. Ternyata tahu juga. Kalau sekarang mas mau bagimana?"

"Emang masih hot ?"

"Mau mas buktikan." Vier mengoda genit ke arah istrinya langsung dilahap bibir istrinya di cumbu begitu dalam. Berpindah ketempat sensitif Alona istrinya. Dirasa istrinya sudah siap, dia pun melancarkan aksi penyatuan. Ternyata masih sama seperti pertama Vier menyentuh Alona, begitu susah.

"Agak, sedikit kasar sayang, jika sakit gigit badan mas." Alona yang pada dasarnya sudah hot, berusaha untuk mengerti maksud suaminya. Terdengar suara Alona dan Vier menyatu waktu junior Vier berhasil membobol goa istrinya, tempat ternyaman buat juniornya."Sakit sayang." Alona hanya mengangguk. Vier melihat ada air mata di pelupuk mata istrinya. Langsung dicium. Ketika dirasa istrinya sudah mulai nyaman Vier pun menjalankan aksinya. Hentakan demi hentakan Vier berikan ritmenya dari yang pelan sampai cepat. Berkali - kali suara desahan manis keluar dari mulut Alona, sampai pada waktu akan terjadi pelepasan bersamaan, bunyi tubuh yang beradu semakin nyaring dan merdu, diiringi dengan ritme cepat yang dihasilkan. Alona dan Vier bersama - sama sampai pada puncak kenikmatan. Vier mencium kening istrinya begitu mesra.

"Terima kasih sayang, ini sangat indah sekali." Vier tertidur lemas disamping tubuh istrinya dengan rambut yang acak - acakan karena di jambak oleh kekasih hatinya. Ditarik tubuh istrinya mendekat dan dipeluk sekali - kali diendus - endus mukanya membuat Alona merasa geli dan tertawa.

"I love you nyonya Anthonio."

"I love you too suamiku sayang."

Vier mengendong tubuh istrinya ke kamar mandi. Mereka membersihkan diri, sesudah itu sarapan.

Hari ini rencananya, Vier dan Alona serta mama dan papa Alona akan ke rumah sakit melihat mertua Alona. Sebelum ke rumah sakit Alona mampir membeli buah serta kue dan kebutuhan mertuanya.

"Selamat pagi papa."

"Selamat pagi anak mantuku."

"Nyesalkan papa? menjauh dari Vier dan Usi. Seketika papanya menangis. Alona langsung memeluk papa mertuanya.

"Mas, jangan gitu ngomongnya." Vier langsung memeluk papanya dan memohon maaf.

"Kalian ngak jadi bulan madu?"

"Nyonya Vier belum mau. Katanya kita urus papa saja." Kembali papa Charles menangis.

"Papa kenapa menangis? Papa harus bahagia, karena papa sekarang diurus oleh kami."

"Tetapi adek - adekmu?"

"Mereka sudah besar, ada mama mereka. Sekarang papa sama kita berdua. Papa tinggal sama usi saja. Atau mau sama anak mantu?"

"Papa sama usi saja."

"Terserah papa, tetap Alona dan Vier akan ke rumah usi, lihat papa. Sekarang papa istirahat, tadi Alona sudah dapat kabar dari dokter, kondisi papa siap buat operasi besok."

"Terima kasih anak - anak papa."

Papa dan mama Alona sedang ngobrol bersama besannya, memberi semangat kepada papanya Vier. Karena sebentar sore, mereka akan kembali ke Bali. Pukul satu siang, mama dan papa Alona pamit mau kembali ke hotel mau siap - siap berangkat kembali ke Bali.

Sebelum mereka balik ke hotel. Usi Saviera datang bersama orang kerja, yang akan membantunya mengurus papa. Ini hasil pembicaraan, usi dan Vier serta Alona, karena mereka semua punya pekerjaan. Dan kebetulan ada OB yang mau dikeluarkan karena di fitnah oleh rekan kerjanya. Anak timur, yang kebetulan juga dekat dengan Usi di tempat kerja.

"Obet, terima kasih karena mau membantu kami."

"Beta yang terima kasih, karena diberi pekerjaan."

"Usi sudah bilang kamu digaji berapakan?"

"Sudah bapak."

"Di Jakarta tinggal sama siapa?"

"Seng ada keluarga, beta merantau saja."

"Sekarang kamu adalah keluargnya saya dan usi. Ini saya punya istri."

"Hai obet, terima kasih sudah mau membantu kami."

"Ingat obet kita semua keluarga. Usi bilang katanya kamu satu kampung dengan saya punya oma di Maluku."

"Iya."

Satu masalah mereka selesai ketika, Tuhan memberi Obet untuk membantu mereka menemani papa dan Usi di rumah.

1
Tuxedo Mask
Gemes banget 😍
Ceisye: terima kasih 🙏🙏🙏
total 2 replies
Elysia
Gak bisa berhenti baca
Ceisye: 😊😊😊 terima kasih
total 2 replies
Devan Wijaya
Bikin galau.
Ceisye: terima kasih sudah membaca semoga bab selanjutnya juga suka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!