NovelToon NovelToon
KAMU : Setitik Rasa

KAMU : Setitik Rasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Meridian Barat

Milana, si gadis berparas cantik dengan bibir plum itu mampu membuat Rayn jatuh cinta pada pandangan pertama pada saat masa kuliah. Namun, tak cukup berani menyatakan perasaannya karena sebuah alasan. Hanya diam-diam perhatian dan peduli. Hingga suatu hari tersebar kabar bahwa Milana resmi menjadi kekasih dari teman dekat Rayn. Erik.

Setelah hampir dua tahun Rayn tidak pernah melihat ataupun mendengar kabar Milana, tiba-tiba gadis itu muncul. Melamar pekerjaan di restoran miliknya.

Masa lalu yang datang mengetuk kembali, membuat Rayn yang selama ini yakin sudah melupakan sang gadis, kini mulai bimbang. Sisi egois dalam dirinya muncul. Ia masih peduli. Namun, situasi menjadi rumit saat Erik mencoba meraih hati Milana lagi.

Di antara rasa lama yang kembali tumbuh dan pertemanan yang mulai diuji. Bagaimana Rayn akan bersikap? Apakah ia akan mengikuti sisi dirinya yang egois? Atau harus kembali menyerah seperti dulu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meridian Barat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 17 (Rayn tergesa, Milana Tertekan)

...✨Cerita ini alurnya memang sedikit lambat, Guys. Konfliknya pun juga ringan. Maaf banget kalau mungkin membosankan ✌️...

.......

...~Selamat Membaca~...

.......

.......

"Rayn, apa yang kau pikirkan saat pertama kali menerimanya bekerja di sini?" Pertanyaan Adit mengalihkan perhatian Rayn. "Dia sama sekali tidak bisa diandalkan, Rayn," sambung Adit.

Adit adalah teman Kakak Rayn, mereka sudah mengenal jauh sebelum Rayn mengelola restoran milik Papanya. Dia juga sudah lama bekerja di restoran itu. Pria yang menjadi koki itu sudah dianggap Rayn seperti kakaknya sendiri. Mereka akan bicara santai ketika tidak ada orang lain.

"Iya ... maaf ya, Mas. Aku usahakan segera mencari asisten koki baru yang benar." Rayn merasa bersalah dengan keputusannya menerima Milana membuat Adit harus bekerja ekstra, karena masalah-masalah yang ditimbulkan gadis itu.

"Maaf ya, Ray, bukan bermaksud gimana-gimana, tapi memang benar, Milana tidak bisa diandalkan sama sekali dalam pekerjaan ini." Adit sungguh merasa tidak enak.

Rayn menggeleng. "Nggak apa-apa, Mas. Memang salahku, kok. Asal menerima karyawan tanpa persetujuan, Mas Adit, padahal yang akan bekerja dengan dia 'kan, Mas Adit."

"Aku benar-benar kewalahan jika Milana di dapur, Ray. Bukannya kerjaku jadi beres. Malah aku harus kerja dua kali."

"Iya ... Maaf ya, Mas. Aku pasti Carikan partner kerja yang bisa diandalkan untuk Mas Adit."

"Aku ada teman, dia lumayan berpengalaman dalam bidang ini, Ray. Ya ... dia dulunya juga koki sepertiku. Kalau kau mau, aku bisa berikan kontaknya padamu nanti," ujar Adit.

"Mas Adit saja yang bilang padanya untuk datang. Aku yakin orang rekrut-an, Mas Adit pasti benar. Jadi, suruh saja dia datang membawa CV dan langsung bekerja."

Adit tersenyum. "Kalau begitu besok akan aku bawa dia datang, tapi ...."

Rayn mengernyi, karena Adit memberi jeda pada ucapannya. "Tapi apa, mas?"

"Milana bagaimana?" Meskipun Milana tidak bisa bekerja di dapur sama sekali, tetapi Adit tahu bahwa gadis itu membutuhkan pekerjaan ini. Dia sudah dengar dari Firsha tentang Milana yang tinggal seorang diri di tempat kos, juga tentang Milana yang selalu susah mendapatkan pekerjaan.

Rayn mengangkat kedua alis. "Gimana apanya, Mas?" Tak paham dengan arah bicara Adit.

"Ya, kalau kamu sudah dapat asisten koki ... Apa Milana tetap kau pekerjakan atau bagaimana?"

"Oh ... soal itu, dia akan tetap bekerja di sini, sebagai waitress. Kenapa memangnya, Mas?"

Adit tersenyum kecil. "Ya ... meskipun gadis itu tidak bisa diandalkan di dapur, tapi aku tau dia butuh pekerjaan, Ray. Aku akan merasa bersalah jika kamu memecatnya karena aku tidak cocok bekerja dengannya."

"Bukan Mas Adit yang tidak cocok, tapi mungkin dia memang tidak cocok menjadi asisten koki." Rayn merasa dari awal seharusnya memang posisi asisten koki ini tidak diberikan untuk Milana, mengingat saat tes membuat schotel saja gadis itu tidak bisa. Dia terlalu tergesa-gesa menerima Milana bekerja di sana.

Adit tersenyum. "Baiklah. Aku lega mendengar dia tidak akan dipecat. Soalnya, aku selalu mendengar kata ancaman dari mulutmu untuk gadis itu."

Rayn tertawa kecil. Dia akui memang selalu mengancam Milana. "Sekarang, ayo aku bantu, Mas Adit di sini."

Adit mengangkat kedua alis. "Kamu mau bantuin di sini?"

"Iya ... soalnya aku tau, Mas Adit harus sering bekerja dua kali, karena ulah Milana. Aku jadi merasa bersalah akan hal itu. Sini, apa saja yang bisa aku kerjakan?" Rayn meraih apron dan mengenakannya.

Adit tertawa kecil. "Kalau begitu ... Mari bantu aku mengupas bawang-bawang itu." Adit menunjuk nampan berisi bawang merah dan bawang putih. "Kebetulan, stok bawang kupas kita sedang habis, tadi yang terakhir." Adit menyengir.

Rayn menghela napas. "Bagaimana kalau aku mengerjakan yang lain saja, Mas?"

Adit menggeleng. "Tidak ada yang bisa kau kerjakan selain ini, Rayn. Aku harus menyiapkan ikan bakar pesanan customer. Jadi, kalau benar mau membantu, kerjakan saja apa yang kubilang." Adit tertawa kecil, kemudian beranjak menyiapkan pesanan. Meninggalkan Rayn yang berwajah masam memandangi nampan berisi bawang di depannya.

'Aku menyesal mengatakan akan membantunya.'

...***********...

Hari ini restoran sangat ramai, lebih ramai dari biasanya. Membuat Milana harus pulang lebih larut dari hari biasanya. Dia harus pulang sendiri malam ini, karena Firsha sedang jadwalnya libur.

Milana menyebrangi jalan besar di depan restoran, ia akan pulang menggunakan angkutan umum saja, menurutnya naik ojek cukup mahal. Uang sisa gaji bulan lalu sebelum ia dipecat dari pekerjaan sebelumnya sudah menipis. 'Aku harus berhemat sampai mendapatkan gaji dari restoran ini.' Begitu pikirnya.

Jalanan lumayan agak sepi, hanya beberapa kendaraan pribadi yang lewat. Milana melihat jam di tangannya. Sudah hampir 30 menit ia menunggu, tetapi tidak ada tanda-tanda angkutan umum lewat.

Angkutan umum memang sudah mulai jarang, karena sekarang ada ojek atau taksi online. Banyak yang lebih memilih ojek online karena mereka bisa diantar sampai depan rumah langsung. Berbeda dengan angkutan yang hanya membawa penumpang sampai tepi jalan besar.

Milana mengeluarkan dompet dari dalam tas ranselnya dan mengecek lembaran uang yang tersimpan di sana.

"Wah ... aku harus benar-benar berhemat," gumamnya setelah melihat sisa uangnya. "Masa aku harus jalan kaki." Milana menatap jalanan. Menimbang-nimbang apakah sanggup berjalan atau tidak.

Gadis itu menghela napas dalam. "Bisa-bisa besok aku tidak bisa berdiri kalau malam ini jalan kaki sampai tempat kos." Jarak antara restoran dan tempat kosnya lumayan jauh. 16 KM.

'Apa aku ke rumah saja? Jaraknya 'kan lebih dekat dari sini, tapi ....'

Milana ragu. Berdiam dan berpikir cukup lama di sana. Setelah menimbang-nimbang cukup lama, gadis itu memutuskan akan memesan ojek online, tetapi dia tidak akan pulang ke tempat kos, melainkan ke rumahnya yang berada sekitar 6 KM dari sana.

'Semoga aku bisa masuk ke sana.'

Milana mengecek uang yang di bawanya. Lalu mengecek saldo e-wallet nya. Angka 3.000,00 menghiasi layar beranda e-wallet yang di dominasi warna biru itu. Lalu tiba-tiba muncul pesan operator di sana.

[Sisa kuota internet aplikasi kurang dari 200MB, pastikan kamu punya paket internet lainnya. Cek kuota secara berkala dan beli di .......]

Begitulah isi pesan tersebut. Milana berdecak malas. Mengurungkan niatnya untuk memesan ojek online. 'Malang sekali nasibmu, Milana. Uang menipis, eh ... quota juga abis.' Milana meringis dalam hati. 'Kerja tertekan dengan ancaman pecat, mau pulang dengan ojek pun tertekan dengan keadaan. Lucu sekali hidupku.' Dalam hati Milana menertawakan hidupnya sendiri yang penuh dengan tekanan. Menyimpan kembali ponselnya ke dalam tas. Memasukkan dua tangannya ke dalam kantong jaket baseball coklat muda yang ia pakai malam itu. Mau tidak mau dia harus menunggu angkutan umum lewat.

'Semoga saja segera ada angkutan yang lewat.'

.

.

.

Bersambung....

1
Rosalina
akhirnya up Lg, nexttt kk
Hatus
Serba salah memang, niat baik tapi belum tentu orang akan beranggapan sama🥹
MeridianBarat🐣🌼: 😮‍💨 begitulah ... terkadang sampai jadi bingung harus responnya gimana 😑
total 1 replies
⌓̈⃝𓆩ImAntifragile𓆪દᵕ̈૩
Nexttt, semangat nulisnya 🌸🌸🌸
Widia Ningsih
deskripsi nya bagus, aku jadi bisa membayangkan keadaannya
Widia Ningsih: menurut saya ini sudah bagus kok, semangat terus ya.
saya juga belajar
MeridianBarat🐣🌼: terimakasih banyak, Kak ♥️ Maaf kalau mungkin deskripsinya terkadang agak ambigu dan kurang jelas ya, Kak ... terimakasih sudah mampir dan baca ♥️
total 2 replies
Widia Ningsih
haii.....
Milana. ,gadis SPG seperti diriku/Hey/
MeridianBarat🐣🌼: oh, halo ... terimakasih sudah mampir baca ceritaku, Kak ♥️ semoga tertarik baca selanjutnya ya 🤩💫
total 1 replies
Tyra A.S
oke kak mantap 👍, jangan lupa mampir di cerita ku makasih
iqbal nasution
oke
MeridianBarat🐣🌼: aww 🤩 tengkiu , Abang 💨
total 1 replies
Proposal
🔥BAGUS KAKA🌟💫,Mampir Karyaku Juga Ya 🙂‍↔️🥰
Rosalina
Ko pendek part kali ini KK lagi seru-serunya pdhl
MeridianBarat🐣🌼: hihihi ... iya, Kak ... nanti up lagi part berikutnya ya. Terimakasih sudah mampir baca. ♥️
total 1 replies
Prita
KK knp skrg up nya cm 1 part ?
MeridianBarat🐣🌼: hehe iya, Kak. Aku up 1/1 ya hehe ... terimakasih banyak sudah berkenan baca ♥️
total 1 replies
iqbal nasution
masa lalu..
iqbal nasution
judul babnya resep masakan ala chef autor
MeridianBarat🐣🌼: 🤣🤣 itu resep beneran, tau, Kak ... coba bikin deh. 🤧
total 1 replies
Rosalina
Parah ni milanaaaaa
MeridianBarat🐣🌼: 😭 kebangetan dia mah
total 1 replies
Rosalina
Jenis cerita ini alurnya ringan banget ya KK. buat ak yg suka cerita ringan ini bagus dan rekomen tapi mungkin untuk orang yg terbiasa baca cerita yg part awal udah dar der dor naik turunkan emosi ini mungkin sedikit membosankan tapi untuk ak penyuka bacaan ringan ini rekom KK.
Rosalina
Cerita ini jenis cerita yang ringan. Untuk yang suka cerita gak terlalu berat konfliknya, ini cocok. tapi kalau yang biasa baca cerita dar der dor di awal, kayaknya mungkin menurut mereka membosankan.tapi buat aku yg suka cerita ringan dan alur santai, ini rekomen
iqbal nasution
alur ceritanya terlalu datar...gampang bosan kalau bacanya, yg lain udah bagus
MeridianBarat🐣🌼: ah, bener kak ... cerita ini emang alurnya lumayan lambat 🤧 emang ini cerita ringan hihihi. Terimakasih banyak, Kak 🫰
Rosalina: nah kan. Kk ini kyknya terbiasa baca cerita yg di part awal udah dar der dor Ama konflik, JD psti menganggapnya bosan. tp ttp smngat up y kk.
total 3 replies
The first child
Milana kalo di kamar mandi menghayal gak ya??🥲
MeridianBarat🐣🌼: 😂 kayaknya nmenghayal sambil nyaynyi, Kak 🤣

Btw, tengkiu udah mampir dan berkenan baca, Kak. 🤩🫰
total 1 replies
Rosalina
next thor, semngat sllu ya
MeridianBarat🐣🌼: wah ... terimakasih banyak, Kak. Ditunggu aja ya, next part insyaallah aku up besok🫰
total 1 replies
⌓̈⃝𓆩ImAntifragile𓆪દᵕ̈૩
semangat nulisnya😺
MeridianBarat🐣🌼: Terimakasih banyak, Kak 🫰🫰
total 1 replies
iqbal nasution
next..
MeridianBarat🐣🌼: 🤩 ditunggu ya, Kak. 🫰 Terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!