NovelToon NovelToon
Istri Warisan Adik

Istri Warisan Adik

Status: tamat
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Obsesi / Naik ranjang/turun ranjang / Tamat
Popularitas:836.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: Noor Hidayati

Seorang kakak yang terpaksa menerima warisan istri dan juga anak yang ada dalam kandungan demi memenuhi permintaan terakhir sang Adik.

Akankah Amar Javin Asadel mampu menjalankan wasiat terakhir sang Adik dengan baik, atau justru Amar akan memperlakukan istri mendiang Adiknya dengan buruk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Resah

Keesokan paginya Amar turun dan langsung mencari-cari keberadaan Mahira. Namun setelah memeriksa kebeberapa sudut ruangan, Amar tidak menemukannya. Begitu pula di ruang makan dimana biasanya Mahira menyajikan sarapan untuknya maupun sekedar menghidangkan kopi.

Kini Amar hanya bisa menikmati sarapannya hanya seorang diri seperti hari-hari sebelum ia menikahi Mahira. Hatinya kembali terusik mengingat kata-kata yang sudah terlontar dari mulutnya, yang mungkin membuat Mahira marah dan tidak mau bertemu dengannya.

"Maaf Tuan..." ucapan Bibi mengagetkan Amar yang tengah memikirkan semua itu.

"Ini vitamin untuk Tuan, supaya stamina Tuan tetap terjaga dan tidak kelelahan seperti kemarin." jelas Bibi sambil menyodorkan vitamin tersebut.

"Aku tidak memerlukan itu!" tegas Amar yang kemudian bangkit sambil menendang kursinya ke belakang

"Tapi Tuan..."

Tidak mau mendengar apa yang diucapkan Bibi, akhirnya Bibi mengatakan jika Mahira lah yang menyuruhnya memberikan vitamin tersebut.

"Apa!?" Amar kembali berbalik badan dan mendekati Bibi.

"Apa yang baru Bibi katakan?"

"Iya Tuan, sebenarnya Nyonya Mahira yang meminta Bibi memberikan ini pada Tuan, tapi Nyonya melarang Bibi mengatakan ini, tapi karena Tuan menolak, jadi..."

Tak lagi mendengarkan apa yang Bibi katakan, Amar mengulas senyum tipisnya. Merasa lega karena ternyata Mahira masih memikirkan kesehatannya meskipun meminta Bibi yang melakukannya.

"Jadi dia masih peduli padaku?" lirih Amar. Tapi itu di dengar oleh Bibi yang kembali menjawab apa yang Amar katakan.

"Tentu saja Nyonya Mahira peduli, semalam saja Nyonya Mahira nangis-nangis saking khawatirnya melihat Tuan tenggelam."

"Apa!? dia menangis?"

"Iya Tuan... Bibi masih inget kata-kata yang Nyonya ucapkan."

"Dia bilang apa Bi?" tanya Amar dengan antusias.

"Nyonya bilang..." Bibi yang usianya sudah lebih dari lima puluh tahun terdiam mengingat apa yang semalam Mahira katakan.

"Bilang apa Bi... katanya ingat." Amar merasa geregetan karena rasa penasarannya belum juga dijawab oleh Bibi.

"E-eum kurang lebih begini... Kak Amar.... bangun kak Amar, buka matamu, Aku sudah kehilangan Mas Amir dan aku tidak bisa kehilangan mu." ujar Bibi menirukan apa yang semalam Mahira katakan ketika Amar belum sadarkan diri.

Mendengar cerita Bibi, Amar kembali mengulas senyum tipisnya. "Jadi benar, dia sangat mempedulikan ku, bahkan dia takut kehilangan ku?" batin Amar yang entah kenapa merasa bahagia mendengar itu.

"Tuan... jadi gimana vitaminnya, nanti kalau Nyonya Mahira tanya bagaimana?"

"E-jangan khawatir Bibi, Aku akan memakannya," ucap Amar yang kembali bersemangat melangkah ke meja makan dan meminum vitamin tersebut."

"Sekarang Mahira kemana?"

"Sedang di taman nyuapin baby Emir."

Mendengar itu, Amar bergegas menuju taman dan melihat Mahira tengah duduk di ayunan sambil menyuapi baby Emir makan.

Setelah menarik nafasnya dalam-dalam, Amar mendekati Mahira dan mengayunkan ayunan itu secara perlahan.

Mahira yang berada diatasnya merasa terkejut dan menoleh ke belakang melihat siapa yang mengayun ayunannya.

"Kak Amar..." lirih Mahira yang kembali menatap lurus ke depan.

"Pa pa pa pa..." baby mengoceh kata itu sambil mengulurkan kedua tangannya kearah Amar. Dengan luwesnya Amar mengambil baby Emir dan menggendongnya.

"Apa kak Amar sudah sarapan?" tanya Mahira begitu turun dari ayunan.

"Tidak perlu mengkhawatirkan ku, kamu sendiri sudah sarapan atau belum?"

Mendengar pertanyaan yang sebenarnya sepele, tapi membuat Mahira tersentuh mengingat ini pertama kalinya Amar menanyakan hal itu.

"Aku bisa makan kapan saja, aku kan hanya duduk di rumah."

Mendengar itu, Amar terdiam, merasa tidak enak hati karena semenjak menikahinya Amar tidak pernah mengajak Mahira keluar meskipun sekedar makan-makan.

"E-setelah aku pulang kerja, kamu bersiaplah kita makan malam di luar," ucap Amar yang kemudian memberikan baby Emir pada Mahira lalu pergi begitu saja seolah ingin menyembunyikan rasa gugupnya karena telah mengajak Mahira makan malam.

Bersambung...

1
Emily
menikah salah gak menikah salah .. dasar tetangga julid
Emily
eh ya..sangking asyik bacanya sampe lupa tekan jempolnya😆
Itsmenoor (Author Gragas): jangan lupa lagi yah 😅
total 1 replies
yuning
akhirnya dilanjut
yuning: ceritanya dan ceritanya tentunya 😁
Itsmenoor (Author Gragas): dilanjut apanya nih? 😁
total 2 replies
Sutarwi Ah
smg witing tresno jalaran soko kulino. tumbuhnya cinta karna biasa.
Sutarwi Ah
dari zaman baholak lambe turah pasti tukang nyinyir.
Sutarwi Ah
yg namanya wasiat wajib hukumnya tuk dilaksanakan.
TS
ini Amarnya yg bodoh ap gimana ya
Airin Mukherjee
sabar ya amar tahan dulu sampe mules🤣🤣🤣
Fera Damayanti
Luar biasa
Sutarwi Ah
baru 1episod kok banyak banget bawang merahnya.
Heryta Herman
waaahh...klo melihat kondisi tuan Rustam..yg kurang sehat....dpt di pastikan si nyonya Rustam rupanya jadi tante girang...Rian jadi piaraan nyonya Rustam nih...
Rian diam diam menghanyutkan...istri orang mau di embat juga...
yg jadi musuhndlm selimut di rmh Amar,mungkin baby sitter Lia..
Heryta Herman
baca parti ni di siang hari yg panas...eeehhh semakin panasa sekujur tubuh ku thor..
harreeeuudaang.../Facepalm/
Itsmenoor (Author Gragas): hahaha... coba dini hari bacanya 😆
total 1 replies
Heryta Herman
hahaha...Amar amar...akhirnya merasakan surga dunia,sdh di rasa sekali mau lagi dan lagi...bikin nagih yaaa...
Airin Mukherjee: amar malah ketagihan 🤣🤣
total 1 replies
Heryta Herman
akhirnya...apa yg harus teradi sejak lama,terlaksana...aaaa...ikutan panas dingin bacanya thor../Chuckle/
Airin Mukherjee: akhirnya amar unboxing juga🤣🤣🤣😝
total 1 replies
Heryta Herman
hihihi...bener thor..malu" tapi mau.. ga cinta tapi nyosor terooos...
Airin Mukherjee: alaahhhh mar mar bilang aja mau
total 1 replies
Heryta Herman
harus ada kejadian yg tdk menyenangkan sprti ini, barulah kamu menyadari betapa berharganya istrimu,Amar...
Heryta Herman
sungguh miris nasibmu Mahira..rmh yg harusnya tmpt ternyaman untuk tinggal malah menimbulkan trauma...
Heryta Herman
beri pelajaran pada Amar..abaikan keberadaan nya di sekitarmu..egois banget jadi laki"...
klo sllu bertengkar hanya krna mslh yg sengaja di caei" sama Amar..untuk apa menikah?mau di bawa sampai kemana peenikahan ga sehat itu yg akhirnya hanya menyakiti kalian berdua...
Airin Mukherjee: enaknya tinggalin aja dulu si amar biar mampus to kesepian baru nyaho
total 1 replies
Heryta Herman
Kau sendiri yg mengajak istrimu ke pesta,kau sendiri yg cari masalah,sdhnya kau salahkan istrimu krna trauma mu...maumu apa Amar..klo tdk bisa menjalani pernikahan itu krna trauma mu,jngn paksakan dirimu...bebaskan Mahira..biarkan dia bahagia dgn caranya...
Airin Mukherjee: makanya amar punya istri itu di perhatiin bukan di cuekin
total 1 replies
Heryta Herman
karena trauma masa lalu??klo begitu...jngn ksh harapan yg tak pasti pada Mahira.. lepaskan mahira...biar mahira bahagia bersama emir si buah hati...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!