NovelToon NovelToon
Bound By Capital Chains

Bound By Capital Chains

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Obsesi / Percintaan Konglomerat
Popularitas:930
Nilai: 5
Nama Author: hellosi

Ketika takdir bisnis mengikat mereka dalam sebuah pertunangan, keduanya melihatnya sebagai transaksi sempurna, saling memanfaatkan, tanpa melibatkan hati.

Ini adalah fakta bisnis, bukan janji cinta.

​Tapi ikatan strategis itu perlahan berubah menjadi personal. Menciptakan garis tipis antara manipulasi dan ketertarikan yang tak terbantahkan.

***

​"Seharusnya kau tidak kembali," desis Aiden, suaranya lebih berbahaya daripada teriakan.

"Kau datang ke wilayah perang yang aktif. Mengapa?"

​"Aku datang untukmu, Kak."

"Aku tidak bisa membiarkan tunanganku berada dalam kekacauan emosional atau fisik sendirian." Jawab Helena, menatap langsung ke matanya.

​Tiba-tiba, Aiden menarik Helena erat ke tubuhnya.

​"Bodoh," bisik Aiden ke rambutnya, napasnya panas.

"Bodoh, keras kepala, dan bodoh."

​"Ya," bisik Helena, membiarkan dirinya ditahan.

"Aku aset yang tidak patuh."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hellosi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Helena kini kembali fokus pada layarnya, mengabaikan Lux yang masih terkejut di hadapannya.

Lux, yang biasanya kaku, buru-buru menenangkan diri.

"Nona Nelson, kami akan sangat menghargai template yang Anda sebutkan itu."

Tepat saat itu, Felix keluar dari ruangannya.

Langkahnya yang teratur terhenti saat dia melihat Lux, seorang analis senior yang berpengalaman, berdiri dengan canggung di depan meja Helena.

Felix tidak bertanya. Dia hanya menatap  Lux, lalu beralih ke Helena, dan kemudian ke dua monitor canggih di meja Helena, seolah dia bisa membaca seluruh drama yang baru saja terjadi.

Lux, merasa terdesak, menjelaskan,

"Tuan Felix, Nona Helena baru saja memecahkan masalah data sourcing triwulan. Dalam waktu semalam. Dia... dia luar biasa efisien."

Felix tidak bereaksi secara emosional. Dia hanya mengangguk perlahan, ekspresinya tidak berubah. Namun, ada kilatan pengakuan yang sangat tipis di matanya.

"Saya sudah mendengar dari beberapa staf bahwa Nona Helena bersedia menjadi asisten," ujar Felix, suaranya tenang.

"Saya harus mengingatkan Anda, Tuan Lux, bahwa Nona Helena adalah mata dan telinga Tuan Fedrick. Pekerjaannya bukan menyalin dokumen. Tugas Nona Helena adalah mengamati proses, bukan menanggung beban kerja operasional."

Meskipun kata-katanya terdengar seperti teguran, itu sebenarnya adalah pembelaan terkuat yang bisa diberikan Felix.

Dia secara resmi melarang staf lain untuk meremehkan Helena, sekaligus menetapkan bahwa Helena jauh di atas tugas asisten.

Felix kemudian beralih ke Helena.

"Nona Nelson," katanya.

"Karena Anda sudah membuktikan kemampuan Anda dalam efisiensi data, saya ingin Anda segera menyusun laporan ringkas mengenai dampak skandal Aliston terhadap kreditur Esco Corporation. Saya ingin itu di meja saya sebelum makan siang."

Itu bukanlah tugas asisten. Itu adalah tugas analis strategis yang penting.

Helena tersenyum tipis.

"Tentu, Tuan Felix. Saya akan segera menyelesaikannya."

Felix kemudian pergi, meninggalkan Lux dan staf lainnya dalam keheningan yang penuh pemahaman.

Felix baru saja menempatkan Helena secara fungsional ke dalam lingkaran dalam Nelson Corporation.

***

Setelah Felix memberinya tugas analisis strategis, Helena duduk di mejanya yang canggih.

Itu adalah tugas yang kompleks, menuntut pemahaman bukan hanya terhadap kelemahan Nelson di mata Esco, tetapi juga bagaimana skandal moral Aliston telah memengaruhi pihak ketiga.

Helena mulai mengolah data, tetapi dia segera menemui jalan buntu.

Analisis ini membutuhkan perspektif predator, sebuah cara pandang yang dia pelajari dari Aiden.

Ada beberapa poin yang hanya bisa dijawab oleh pemain yang berada di inti permainan kotor, seseorang seperti Aiden.

Tangannya bergerak otomatis ke ponselnya. Ikon berlian Aiden terasa seperti jalan keluar yang mudah, sebuah kunci emas untuk memecahkan kode yang sulit.

Dia bisa menelepon Aiden, dan tunangannya yang genius itu pasti akan memberikan analisis tajam hanya dalam dua menit.

Namun, Helena menghentikan dirinya. Nelson tidak pernah menang dengan menghancurkan, kenanganya akan ucapan Ayahnya.

Ini adalah masalah Nelson, dan Nelson harus menyelesaikannya dengan integritas. Membocorkan data sensitif Nelson, bahkan kepada tunangannya di Harvard, adalah tindakan yang berisiko dan merupakan pengkhianatan kecil terhadap Ayahnya.

Helena menyingkirkan ponselnya. Dia kembali menatap data, memaksa dirinya untuk berpikir seperti Aiden mengidentifikasi kelemahan musuh dan peluang tetapi dengan fondasi moral Fedrick.

Dia bekerja keras hingga larut malam, menyusun laporannya sendiri.

Keesokan harinya, sebelum jam makan siang, Helena meletakkan laporannya di meja Felix.

Felix mengambil laporan itu, alisnya sedikit terangkat karena kecepatan Helena.

Dia menghabiskan lima belas menit membacanya, tidak terganggu oleh suara kantor di sekitarnya.

Laporan Helena tidak hanya menguraikan bagaimana skandal Aliston menciptakan paranoia di antara kreditur Esco (seperti yang diharapkan Felix), tetapi laporan itu juga mengidentifikasi celah etika kecil dalam operasi Esco sendiri.

Sesuatu yang Nelson bisa gunakan untuk menetralkan tuntutan mereka tanpa melanggar prinsip integritasnya.

Helena telah menemukan cara untuk menang tanpa harus menenggelamkan lawannya.

Felix menutup laporan itu dengan gerakan lambat. Dia menatap Helena, yang kini duduk di depannya, tampak tenang dan siap menerima kritik.

"Nona Nelson," ujar Felix, suaranya tenang.

"Laporan ini sangat baik. Anda tidak hanya menjawab pertanyaan strategis saya, tetapi Anda juga menawarkan solusi yang mempertahankan integritas moral kita sekaligus menghancurkan klaim Esco secara hukum."

Felix melihat buku catatan Helena yang terbuka di meja, penuh dengan coretan data dan catatan tangan.

Dia melihat gairah, tetapi juga kepedihan akibat kerja keras.

"Saya harus jujur," lanjut Felix, nadanya berubah serius.

"Ketika Anda datang ke sini, saya meremehkan Anda. Saya melihat Anda sebagai putri dangkal yang diutus Tuan Fedrick. Tetapi sekarang," Felix memberi jeda,

"saya melihat ambisi pewaris Nelson yang sesungguhnya."

"Anda memiliki kecepatan dan analisis Aliston, tetapi Anda mempertahankannya dengan fondasi moral yang hanya dimiliki Tuan Fedrick," ucap Felix.

"Anda tidak mencari jalan termudah. Anda mencari jalan yang benar dan paling menguntungkan."

Felix menyandarkan diri.

"Sekarang saya mengerti mengapa Tuan Fedrick ingin Anda belajar sekarang. Dia tidak hanya menyiapkan Anda untuk menjalankan Nelson. Dia menyiapkan Nelson untuk dijalankan oleh Anda."

Sejak saat itu, posisi Helena di samping Felix tidak lagi dipertanyakan.

Dia adalah seorang analis strategis yang berharga, dan Felix sang penjaga gerbang Nelson, secara resmi mengakui otoritas dan kecerdasannya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!