Gavin terpaksa harus menelan Pil pahit,ketika ia tidak bisa mewujudkan mimpinya untuk menikahi sang kekasih yang sudah dipacarinya selama 4 tahun.karna orang tua seila sang kekasih meminta mahar yang besar yang tidak bisa dipenuhi oleh Gavin.
ditengah kegalauannya orang tua Gavin malah semakin mendesak anaknya untuk menikahi anak dari sang sahabat karna merasa berhutang janji.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aqilaarumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 16
Mentari pagi mulai memancarkan keindahannya.cahayanya masuk melalui cela jendela.membuat Gavin mengeliat saat sinar itu menerpa wajahnya.mata Gavin terbuka ia berusaha menghalau sinar itu dengan tangannya.
Gavin memegang kepalanya yang terasa pusing karna sisa mabuk semalam.netranya langsung tertuju pada Yuna yang sedang duduk dikursi dekat tempat tidurnya tentu saja hal itu membuat Gavin begitu murka.
" Hey bangun! Ngapain kamu tidur dikamar aku."
Yuna membuka matanya secara perlahan dan yang paling pertama dilihatnya adalah wajah Gavin yang masih terlihat berantakan.
" Mas.kamu sudah bangun apa kamu merasa enakan?."
" Yuna sudah kubilang berhenti mengurusiku.aku minta kamu keluar dari kamar aku."
" Yuna." Bentak Gavin.
Akhirnya Yuna keluar dari kamar Gavin.
Yuna tidak memperdulikan apa yang dikatakan oleh gavin.dia berjalan kearah dapur untuk membuatkan sarapan untuk Gavin.
Selesai membuat sarapanya.terlihat Gavin keluar dari kamarnya.dahi Yuna mengrenyit ketika mendapati Gavin masih memakai pakaian yang ia kenakan tadi malam.
" Lo mas kok kamu belum siap siap bukanya kamu harus pergi kekantor ya."
"Aku sudah dipecat.aldo sendiri yang mengatakannya kepadaku sekaligus memberikan surat pemecatan aku."
" Ya Allah mas.tapi kamu tenang aja. Kamu kan masih bisa bekerja dibengkel."
" Aku pun malas membuka bengkel itu lagi."
" Lalu kamu mau kerja apa mas?"
" Aku sudah tidak peduli tentang pekerjaan,lagi pula seila sudah memutuskan ku jadi untuk siapa lagi aku bekerja."
Yuna meremas agamis yang dipakainya air matanya tertahan dan air mata yang tertahan itu adalah air mata yang paling menyakitkan.
" Aku istri sah kamu mas,kamu bisa bekerja untuk aku.untuk kita,rumah tangga kita. Jika tidak ada lagi seila dalam hidup kamu."
" Sudah kubilang jangan mengharapkan sesuatu yang lebih dari aku.hatiku, jiwaku hanya untuk seila aku bersamanya dan tidak akan mudah orang baru seperti mu mengantinya. Ucapnya dengan nada keras.
_____
Hati hari berganti Gavin semakin malas malasan tinggal dirumah.ia membuktikan ucapannya dia tidak lagi bekerja,bengkelnya pun terlihat sepi meskipun pelangan berdatangan tapi Gavin menolaknya mentah mentah.
Semangat hidupnya seperti dibawah oleh seila.melihat Gavin yang seperti itu membuat Yuna menghembuskan nafas beratnya.
" Sampai kapan kamu akan seperti mayat hidup mas."
Suatu hari Yuna membujuk Gavin untuk sekedar keluar berjalan jalan.gavin yang hampir setiap hari mengurung diri dengan meminum Minum alkohol membuat Yuna berinisiatif untuk mengajak Gavin keluar dari rumah.
" Kamu begitu ingin jalan jalan denganku ya.baiklah ikut aku sekarang juga." Gavin menarik tangan Yuna.
" Mas.pelan pelan tangan aku sakit."
Gavin tidak peduli apapun tentang Yuna.Gavin tidak pernah peduli.
" Ini pakai helmnya."
Yuna mengambil helmnya lalu memakainya.
Gavin mulai melanjukan motornya dengan kecepatan tinggi.ia sengaja melakukan hal itu untuk menakut nakuti Yuna.
Disepanjang perjalanan Yuna mengerjapkan mata karna merasa takut.hingga Gavin merem motornya Secara mendadak membuat tubuh seila terhenyu kedepan dan membuat wajahnya terbentur keras pada punggung Gavin.
" Auuu" ringisnya
Netra Yuna melihat seila naik kemobil mewah berwarna hitam dengan seorang pria dan beberapa barang belanjaan yang berada ditangannya.seila terlihat sangat bahagia senyumannya tidak luntur dari wajahnya.sekaran gyuna mengerti kenapa Gavin merem motornya secara mendadak.
Darah Gavin mendidih ia kembali menancap gasnya untuk mengejar mobil hitam itu dengan kecepatan tinggi.gavin berhasil menghadang mobil sport itu.
" Seila turun." Ucapnya sambil menunjuk nunjuk seila yang terlihat panik didalam mobil.
Seila akhirnya turun.
" Kamu apa apasih Gavin?"
" Kamu yang apa apaan ternyata kamu sama matrenya dengan kedua orang tua kamu."
Plakkkk
Satu tamparan mendarat di pipi Gavin.
" Kamu sudah keterlaluan gavin.kamu yang menikahi perempuan lain dibelakang aku.tapi kamu malah menyudutkanku.harus kukatakan berapa kali kalau hubungan kita sudah berakhir.""
" Oh jadi ini yang namanya gavin.anak tukang bangunan itu.bagus sih Seil akhirnya kamu sadar dan memilih aku hampir saja seumur hidup kamu.kamu hanya dibonceng dengan motor tua itu."ucap laki laki yang berada disamping seila.
Tangan Gavin mengempal.yuna yang sedari diam menyaksikan perdebatan mereka kini berlari saat melihat Gavin hendak memukul laki laki itu.
" Mas.hentikan kamu bisa terkena masalah! Dia punya uang punya kuasa dia bisa melakukan hal buruk kepada mu."
" Wah wah kedua pasangan suami istri ini tampak terlihat begitu romantis ya."ucap seila dengan nada menyindir .jujur ia merasa sangat cemburu melihat Gavin bersama Yuna.
" Ayo Ar .kita pergi saja pasangan pembohong ini tidak usah ditanggapi."
" Baiklah sayang."
Artdi dan Seila masuk kedalam mobil sport hitam itu, meningalkan Yuna dan Gavin.
" Kamu tidak apa apa mas" ucap Yuna.
Yuna mengengam pundak Gavin hanya untuk sekedar memberikan ketenangan disana.gavin menepis tangan itu.
" Tidak usah sok peduli dengan ku.ini kan yang kamu mau?"
Gavin naik kemotornya begitupun Yuna segera naik kejob belakang motor.
" Ahhhhh" teriak Gavin lagi dan lagi Yuna melihat Betapa hancurnya Gavin.
" Kenapa aku harus terlahir miskin?" Teriaknya
Yuna hanya bisa diam mendengarkan segala uneg uneg suaminya namun sudut matanya mengeluarkan air mata.
Hingga motor Gavin menepi disebuah bibir danau.dan Yuna sangat terkesima dengan pemandangan alam yang ada didepanya.sayangnya pemandangan indah itu tidak seindah hati Yuna dan Gavin saat ini.
Gavin duduk sambil memandang air danau yang terlihat tenang.
Yuna menghampirinya dia duduk didekat Gavin.
" Mas."
" Berhenti bicara!"
" Tapi kali ini aku harus bicara dan kamu harus mendengarkan ku mas!"
" Kamu harus bangkit mas,kamu harus bekerja jangan seperti ini,jika kamu terus terpuruk seperti ini keluarga Seila akan semakin mengolok ngolok kamu dan akan semakin membuat kamu rendah."
" Aku bekerja hanya untuk seila."
Kanaya mengerjap.entah sudah beberapa kalinya Yuna mendegar kalimat itu.kalimat yang seperti pisau belati yang menusuknya.
" Jika kamu hanya ingin bekerja untuk seila baiklah mas aku mundur,aku janji akan mengatakan kepada seila kalau pernikahan kita hanya sementara."ucap Yuna perkataanya terdengar ringan tapi begitu berat dihatinya.
semangat thor 💪💪💪👍👍👍♥️♥️♥️
lanjut thor 👍👍👍♥️♥️♥️♥️
semangat thor 👍👍👍💪💪💪