Perselingkuhan yang dilakukan sang suami membuat Selena terpukul. Hingga ia bertemu dengan seorang pria yang menawarkan pembalasan kepada sang suami dengan cara berselingkuh dengannya.
Akankah Selena menerima ajakan pria yang ternyata sudah menargetkan dirinya sejak lama ?
" Maafkan aku sayang, kumohon jangan tinggalkan aku " (Jonathan Miles)
" Aku pernah memintamu untuk meninggalkanku tapi kau menolak. Sekarang aku sendiri yang akan meninggalkanmu " (Selena Reyes)
" Aku pastikan apa yang jadi milikku sejak awal akan selalu menjadi milikku " (Leandro White)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda Nova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
WLYG 16 - Terciduk
Selena menuju perusahaan milik Jonathan. Ia membawa berkas perceraian yang diberikan oleh pengacaranya. Surat itu telah Selena tanda tangani, hanya tinggal meminta tanda tangan Jonathan dan mereka resmi bercerai tanpa perlu naik ke persidangan.
" Kau yakin melakukannya sekarang baby ? " tanya Leandro.
Ia memang sengaja mengantar Selena menemui pengacara dan kini menemaninya ke perusahaan Jonathan.
" Ya, lebih cepat lebih baik " jawab Selena yakin.
Leandro tak lagi banyak bertanya, jujur saja ia merasa bahagia karena Selena mempercepat proses perceraiannya. Itu berarti jalan bagi dirinya untuk memiliki Selena semakin terbuka.
Mobil yang dikemudikan oleh Leandro telah sampai di depan perusahaan milik Jonathan. Selena pun mengatur nafasnya. Mencoba untuk bersikap tenang, meskipun ia tahu jika Jonathan tidak akan menerima begitu saja.
" Aku bisa mengantarmu bertemu... "
" Tidak ! Untuk saat ini, kau tidak perlu melibatkan diri. Aku bisa menghadapinya " potong Selena.
" Baiklah, baby. Aku percaya padamu " ucap Leandro tak ingin memperpanjang lagi.
Baru saja Selena akan keluar dari mobil, ia melihat Jonathan dan Sherly berjalan menuju mobil milik Jonathan.
Selena pun urung keluar, ia hanya memerhatikan keduanya dengan pandangan yang sulit diartikan. Leandro bisa melihat tatapan terluka dan kecewa di mata Selena.
" Baby... "
" Tolong ikuti kemana mereka pergi, akan lebih mudah jika aku bisa menangkap basah apa yang mereka lakukan " ucap Selena berseru kepada Leandro.
Leandro pun menuruti perintah Selena. Mereka berdua mengikuti laju kendaraan milik Jonathan dan akhirnya sampai di sebuah restoran.
Rupanya Jonathan dan Sherly bertemu dengan klien. Cukup lama mereka berada disana, Selena hanya mengawasi dari kejauhan. Setelah itu, keduanya kembali menuju perusahaan.
Tidak ada yang aneh dalam interaksi diantara mereka berdua. Hanya gestur antara atasan dan bawahan saja. Siapapun tidak akan menyangka jika selain partner kerja, mereka juga partner di atas ranjang.
" Apa kita masih akan mengikuti mereka ? " tanya Leandro setelah mereka kembali ke perusahaan Jonathan.
" Ya. Aku yakin mereka akan bertemu di luar konteks sebagai bos dan sekretaris " jawab Selena.
" Baby... Jika nantinya kau merasa semakin sakit, lebih baik kita tidak lanjutkan " ucap Leandro yang memahami perasaan Selena sebagai seorang wanita yang dikhianati oleh pasangannya.
" Tidak ! Aku hanya ingin menunjukkan kepada mereka jika aku sudah tahu apa yang mereka lakukan di belakangku " tukas Selena yakin.
" Kau yakin ? " tanya Leandro.
" Tentu saja... Apa kau meragukan keputusanku ? " Selena balik bertanya.
" Aku tahu kau sudah mengambil keputusan. Tapi... Aku juga tahu bagaimana perasaanmu. Kau pasti merasa terluka, kecewa karena dikhianati... Aku, aku hanya tidak ingin kau semakin terluka, baby... " jawab Leandro lirih.
Selena menatap ke arah Leandro. Ia bisa merasakan kekhawatiran dan ketulusan pria di sampingnya ini.
" Aku harus melakukan ini... Mau, tidak mau... Suka, tidak suka. Aku harus mengakhirinya. Aku tidak ingin hubungan yang nantinya terjalin antara kita berdua didasari pengkhianatan. Ya, meskipun harus kuakui jika aku juga sudah mengkhianati pernikahanku. Apapun alasannya, aku sadar jika pengkhianatan itu salah. Karena itu, aku harus melakukannya... " ucap Selena memberi pengertian kepada Leandro.
" Aku hanya takut, kau akan berubah pikiran saat kau nanti mendengar alasan calon mantan suami itu. Dan kau akan kembali padanya lagi, meninggalkanku... " sahut Leandro sambil meraih jemari Selena.
" Aku tidak bisa kehilanganmu, baby " tambah Leandro lalu merengkuh Selena ke dalam pelukannya. Mendekap Selena begitu erat seolah takut kehilangan.
" Aku tidak akan meninggalkanmu " ucap Selena membalas pelukan Leandro.
" Promise me ? "
" Yes, i promise "
Leandro melonggarkan pelukannya, ia menatap wajah Selena lekat-lekat. Menempelkan keningnya dengan kening Selena.
" Aku mencintaimu, Elen... Sangat mencintaimu " ucap Leandro penuh penekanan.
" Ya, aku tahu " sahut Selena lalu kembali memeluk Leandro. Menghirup dalam-dalam aroma pria itu.
Entah mengapa ia merasa begitu tenang dan nyaman bersama dengan Leandro, padahal kebersamaan mereka diawali karena kesalahan dan juga paksaan dari pria tampan itu.
" Aku harus pergi sekarang, supaya ini semua segera berakhir "
Selena segera melepaskan diri dari pelukan mereka. Kembali perhatiannya teralihkan saat melihat Jonathan dan Sherly keluar dari perusahaan.
Mereka kembali mengikuti kendaraan yang digunakan oleh Jonathan. Dan seperti tebakan Selena, mereka berdua pergi menuju apartemen milik Jonathan.
Selena tidak langsung masuk ke apartemen milik Jonathan. Ia sengaja menunggu, karena ia sudah bisa menduga apa yang akan dilakukan oleh mereka berdua.
Setelah menjeda waktu selama satu jam, Selena akhirnya masuk ke dalam apartemen milik Jonathan. Dan seperti biasa, dengan mudahnya ia bisa memasuki apartemen suaminya itu karena
Jonathan tidak mengganti password apartemennya.
Selena bisa mendengar suara-suara laknat dari depan pintu kamar yang tidak sepenuhnya tertutup. Untuk yang ketiga kalinya, ia menyaksikan pertunjukkan live antara suaminya dan sekretarisnya itu.
" Ahhh... I'm coming sayang... " pekik Jonathan saat pelepasannya terjadi lalu ambruk di atas tubuh polos sang sekretaris.
Brak
Pintu kamar dibuka dengan kasar oleh Selena.
" Akhirnya kalian selesai juga. Aku sudah pegal berdiri di depan pintu menyaksikan permainan panas... Ah tidak hanya panas tapi juga men ji ji kan... "
Jonathan terkejut melihat keberadaan sang istri yang berdiri di depan pintu sambil melipat tangan di depan dada. Ia segera meraih jubah mandinya, sedangkan Sherly hanya bisa menutupi tubuh polosnya dengan menggunakan selimut.
" Ho... Honey... Aku bisa jelaskan. Ini... "
" Menjauh dariku ! Apa yang ingin kau jelaskan ? Ini hanyalah salah paham, itu yang akan kau katakan ? " potong Selena dengan tatapan tajam.
" Sayang... "
" Jangan pernah memanggilku dengan kata itu lagi. Aku jijik mendengarmu memanggilku seperti itu " bentak Selena.
" Bersihkan diri kalian, aku tunggu di sofa " titah Selena dingin lalu berbalik tanpa ingin menatap Jonathan.
Jonathan mengusap kasar wajahnya. Ia tak mengira jika Selena akan memergokinya seperti ini.
" Tu Tuan... Bagaimana ini ? " tanya Sherly frustasi, antara bingung, takut dan malu semuanya menjadi satu. Entah bagaimana ia harus menampakkan wajahnya kepada istri atasannya itu.
" Pakailah pakaianmu, kita akan bicarakan ini " jawab Jonathan yang sama frustasinya.
Setelah berpakaian, Jonathan berjalan menuju ruang tamu diikuti oleh Sherly.
Selena duduk dengan anggun di sofa. Kedua tangannya masih terlipat di dada. Raut wajahnya tenang tak menunjukkan amarah berlebihan. Ia hanya melirik dengan ekor matanya saat melihat kedatangan Jonathan dan Sherly.
" Kalian berdua duduklah ! " seru Selena sambil menunjuk sofa kosong yang ada di depannya menggunakan dagu.
Jonathan akan membuka mulutnya, namun Selena mengangkat tangannya meminta agar Jonathan untuk tidak mengatakan apapun.
" Tidak perlu menjelaskan apapun. Asal kalian tahu, ini bukan pertama kalinya aku menonton pertunjukkan panas kalian berdua " ucap Selena, membuat baik Jonathan maupun Sherly menelan salivanya dengan susah payah.
" Tanda tangani surat ini dan aku tidak akan memperpanjang masalah ini ! " seru Selena lalu melemparkan map yang berisi surat perceraian ke atas meja.
lanjut thor 🙏
👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
❤️❤️❤️❤️❤️