NovelToon NovelToon
Ipar Dan Mertua Rasa Madu

Ipar Dan Mertua Rasa Madu

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Keluarga / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Romansa / Konflik etika
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Rossa memeiliki suami yang selalu berpihak kepada keluarganya karena dia satu-satunya lelaki dalam keluarganya

Dirinya selalu merasa tersisihkan manakala ipar dan mertuanya selalu berusaha memonopoli suaminya dari segala sisi baik keuangan maupun perhatian,

Dia beruntung dibalik sikap mertua dan ipar bak Seorang madu untuknya, suaminya akhirnya sadar dengan semua perbuatannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

Fatan menangkap tangan ibunya dengan baik, dia tidak mau kembali ditampar ibunya walau dia tidak ingin melawan tapi ibunya sudah kelewatan jika terus seperti ini.

"Kau berani membantah ibu". Kasih menatap anaknya dengan tidak percaya.

Fatan hanya menatap ibunya dengan dingin, dia berusaha untuk tidak kurang ajar, ibunya selalu membela kakaknya seolah semua yang dilakukannya itu benar walau salah sekalipun.

"Aku hanya ingin uangku, dan itu tidak sulit, Kak Farah yang mengambilnya, berani berbuat harusnya berani tanggung jawab, jangan mau enaknya, giliran dilapor seperti ini malah ngamuk seolah dia yang paling tersakiti".

Fatan menurunkan tangan ibunya kemudian berjalan mendekati sang kakak, wajahnya kini sangat menyeramkan dan penuh amarah, Pras langsung berdiri menghadang sang adik ipar

"Jangan Fatan, dia kakakmu". Ucapnya pelan penuh penekanan.

"Aku tidak meminta uangnya, aku hanya meminta uangku kembali, seperti yang kukatakan, tidak ada masalah damai jika kalian tidak mengganti uangku sampai tadi malam, tapi kalian sendiri yang menganggap itu sebagai gurauan semata, jadi aku membuktikan kata-kataku".

Fatan menyingkir kan Pras dari hadapannya kemudian kini berhadapan dengan sang kakak, tangannya mengepal dan wajahnya memerah

"Tan". Cicit Pras dengan pelan.

Dia langsung melindungi sang istri karena dia takut Fatan malah melakukan kekerasan padanya.

"Ganti uang yang kau ambil kak Farah, jangan membuat aku nekad untuk memasukkan mu ke penjara sekarang juga, aku tidak akan mengingat jika kau adalah kakakku sekalipun ibu membantu dan menganggap ku anak durhaka". Teriak Fatan dengan penuh emosi.

Suaranya menggelegar dikantor polisi itu menjadikannya pusat perhatian oleh semua orang.

Kasih mematung, dia tidak bisa lagi mengontrol anak lelakinya saat ini, dia yakin ini akan berbahaya.

"Kami akan kirimkan sekarang uang kamu Tan, jangan sakiti dan masukkan kakakmu ke penjara, tolong, kasian kedua anakku". Pras menghela nafas dan memegang bahu Fatan dengan pelan.

Fatan malah menepis tangan kakak iparnya itu dengan kesal lelaki ini sudah berjanji untuk mengganti uangnya semalam tapi ternyata hanya kebohongan belaka.

"Tidak usah banyak bicara, jika semalam kalian sudah mengirimkan uangnya, aku tidak akan melakukan hal ini, kalian yang menganggap remeh aku, hanya karena aku selalu mengalah dan menuruti apapun perkataan kalian, jadi kirimkan saja tidak usah bertele-tele".

Tatapan tajam menghunus sang kakak ipar, lelaki itu kesulitan menelan salivanya melihat amarah yang berkobar dimata sang adik ipar.

"Baik tunggu sebentar, tolong ketik nomor rekeningmu". Pras menyodorkan handphonenya

Handphone itu langsung dirampas oleh Fatan dengan kasar, dia sudah bersikap lembut tapi mereka mencari masalah dengannya.

Farah menggelengkan kepalanya melihat suaminya akan mengirim uang itu pada Fatan, tabungan mereka akan habis tanpa sisa jika seperti ini.

"Tan, jangan nak, kasihan kakakmu, kalau tabungannya habis, bagaimana dengan kedua keponakanmu". Cicit sang ibu berusaha tenang dan berbicara lembut.

Dia melakukan nya untuk kembali menjinakkan sang anak agar menurut padanya.

"Jadi menurut ibu, aku harus menunggu usahaku bangkrut terlebih dahulu baru mereka menggantinya??, apa itu tidak keterlaluan??, selama ini aku memberikan keuntungan toko pada kalian tapi ibu bahkan tidak peduli, aku ini anak ibu juga kan?? ". Tanyanya dengan suara bergetar, marah, terluka dan juga merasa gagal.

Kasih terhenyak melihat tatapan anaknya itu, apa dia sungguh keterlaluan sampai anaknya merasa seperti itu.

"Bukan begitu nak, hanya saja, dia kakakmu, bukankah itu sedikit keterlaluan?? ". Cicitnya pelan.

"Jadi menurut ibu menipu saudara sendiri selama bertahun-tahun dan mengambil sesuatu yang bukan miliknya hingga usahaku hampir bangkrut itu tidak keterlaluan?? ".

Dia menatap ibunya dengan rasa kecewa mendalam, ibunya tak pernah berada di pihaknya padahal selama ini dia berjuang mati-matian untuk mencukupi dan memenuhi semua keinginan ibunya bahkan mengorbankan anak dan istrinya dan sekarang ibunya malah terus memojokkan dirinya seperti ini.

Nafas Kasih tercekat, dia seperti kehilangan kata melihat anak lelakinya yang begitu kecewa padanya.

"Ini sudah Tan, kakak mengirim 2 milyar sesuai yang tertera disana, maafkan kakakmu, tolong". Cicitnya dengan pelan.

Fatan tidak menjawab, tapi membuka aplikasi m-banking miliknya untuk dia periksa, setelah melihat transaksi itu, dia berjalan tanpa menghiraukan mereka.

"Mereka sudah mengganti rugi pak, saya mencabut laporan itu, Terima kasih".

Pak polisi mengangguk kemudian membalas jabat tangan Fatan, Fatan berbalik kemudian berjalan keluar tanpa menoleh pada keluarganya, dia bahkan melewati sang ibu tanpa kata.

Sebelum dirinya berjalan terlalu jauh, dia berbalik sedikit dan menengok mereka yang tengah menatapnya.

"Mulai hari ini, aku tidak akan memberikan apapun pada kalian, hanya ibu dan Fani yang ku kirimkan, cukup atau tidak aku tidak peduli". Ucapnya dengan dingin.

"Dan ibu, jangan pernah ibu datang kerumahku untuk mengusik istriku masalah bulanan ibu yang kurang atau apapun itu, silahkan datang jika ingin berkunjung tapi jika aku tahu ibu menyakiti dan mengganggu istriku, maka aku tidak akan tinggal diam".

Ucapnya berlalu meninggalkan mereka yang menatapnya dengan tatapan tidak percaya dan amarah terutama sang ibu.

"Kau mau jadi anak durhaka sama ibu Fatan, ibu tidak ridho kau memperlakukan ibu seperti ini, ibu tidak ridho". Teriak Kasih dengan suara bergetar.

Fatan tidak peduli, dia tetap berjalan dengan langkah tegap dan mantap karena dirinya sudah lelah, hatinya sungguh sakit mendapatkan perlakuan yang tidak adil dari orangtuanya sendiri.

"Bagaimana ini bu, Fatan sudah berubah dan tidak peduli lagi pada kita". Rengek Farah sambil menggoyangkan tangan sang ibu dengan manja.

Pras hanya memutar matanya malas melihat tingkah istrinya itu, inilah mungkin yang membuat istrinya sangat egois karena dia selalu dibela oleh sang ibu sekalipun dia bersalah.

Setiap kali mereka juga bermasalah, istrinya ini datang mengadu pada ibunya tanpa memikirkan perasaannya, sejujurnya dia sangat lelah menghadapi itu.

"Ini terakhir kali kau membuat kelakuan seperti ini Farah, jika kau tidak bisa merubah sifat mu yang egois dan senang mencari masalah, mungkin aku juga akan pergi dari hidupmu, kamu sudah keterlaluan, dan harusnya ibu membela anak yang benar bukan malah membela yang salah, aku sungguh kecewa".

Pras meninggalkan keduanya, dia berusaha meredam emosi nya sejak tadi, walau dia mencintai istrinya tapi sikap istrinya tidak pernah berubah dan selalu egois menurutnya.

"Bu". Rengek Farah melihat suaminya ikut marah padanya.

Kasih memijit pelipisnya, dia sungguh pusing dengan kejadian hari ini, jika dia tetap seperti ini, Fatan pasti tidak akan bisa dia taklukan lagi.

" Sudahlah, ini juga salahmu, kenapa kau melakukan itu pada adikmu??, ayo pulang ibu pusing". Kasih menarik tangan sang anak untuk keluar dari sana

1
Adi Sudiro
Ratih apa Ningsih thor
ChikoRamadani
bagaimana mau bicara kamu saja terlalu sibuk dengan keluargamu daripada istri & anakmu.... sampai kamu lupa memberikan mereka kepercayaan dan perhatian.
sekarang sudah tau kan tindak tanduk kakak & ibumu... kasih ketegasan dong fatan. jangan menyudutkan rossa apalagi rani sering sekali di bully oleh keponakanmu... jangan buat mereka makin tertindas harusnya kamu bisa melindunginya...
ChikoRamadani
baru beberapa bab udah nyesek x ... rani harus mengalami trauma karena perbuatan fattan sampai dia merasakan ketakutan ... keluarga macam apa yang dibangun fatan ini ya allah. kasian istri & anaknya hidup nya terganggu dengan keluarga fatan yg toxic termasuk ibu dan kakak fatan...
Ummu Umar
ok Terima kasih kritiknya😄
Soraya
dh mampir thor, untuk kata bawah sama bawa itu beda artinya thor baru awal perhatikan typo nya lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!