NovelToon NovelToon
Detektif Kerajaan

Detektif Kerajaan

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Fantasi / Putri asli/palsu / Cinta Seiring Waktu / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / TimeTravel
Popularitas:79
Nilai: 5
Nama Author: Staywithme00

"Kau berasal dari masa depan kan?" Ucapan Nares membuat Yarana diam. Bagaimana bisa Nares mengetahui hal itu?-Yarana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Staywithme00, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Cahaya pagi baru saja merambat masuk melalui jendela. Embun pagi yang dingin, membuat Yarana bangun lebih awal. Ia menunggu matahari agak tinggi, baru akan keluar. 

Dan entah kenapa sebuah ide terlintas pada pikiran Yarana dipagi hari.

“Apa aku menyelinap masuk ke ruangan perdana menteri?” Ide ini terus berputar di kepalanya. Detektif ini sudah berusaha sebisa mungkin untuk tak memikirkannya, tapi tidak bisa.

“Sepertinya, aku memang harus mengunjungi ruangan perdana menteri.” Yarana lekas beranjak keluar kamarnya.

“Vello, bisa tolong aku.” Ujarnya dengan senyuman manis, pertanda akan membawa Vello pada sebuah masalah.

“Tentu putri Yarana.” Hari ini, Vello merasa Yarana memang sudah sangat berbeda dari yang dulu ia kenal. Sekarang setiap kali ia meminta tolong pada Vello, pasti ia akan melakukan sesuatu yang berbahaya.

“Bisa tolong aku menyelinap keruang perdana menteri?” Ucapan Yarana membuat Vello menatapnya dengan mata yang lebar.

“Kau su… sungguh ingin menyelinap kesana?” Vello tergugup-gugup mendengarnya, pasti Yarana bergurau saja kan, mana mungkin ia akan nekat untuk menyelinap kedalam sana.

“Sungguh, kapan aku pernah berbohong.” Yarana menjawab dengan wajah tersenyum, sama sekali tidak merasa ada yang salah dengan permintaannya.

“Tapi jika ketahuan, anda akan berada dalam bahaya!” Vello mengingatkan Yarana agar tidak bertindak gegabah.

“Itukan jika ketahuan, kalau tidak ya tak akan berbahaya.” Yarana menaikkan kedua alisnya sambil tersenyum lebar.

“Baiklah, Putri.” Vello mengikuti rencana Yarana. 

“Tapi boleh aku tahu, kenapa anda ingin menyelinap kesana?” Vello bertanya dengan hati-hati, takut menyinggung Yarana.

“Percayalah padaku! Aku hanya akan melakukan hal baik, untuk tujuan yang baik. Jadi ini rahasia.” Yarana dengan mata yang berbinar-binar meyakinkan Vello, kalau apapun yang ia lakukan semata-mata demi kebaikan. Vello mengangguk mendengarnya, ia sangat percaya mengenai hal tersebut.

Yarana mulai menutup pintu kamarnya, dan berjalan menuju ruangan perdana menteri. Ruangan perdana menteri sedikit lebih sepi, sebab jarang ada yang berlalu lalang melewati jalur tersebut. Pagi hari adalah waktu yang tepat untuk menyelinap, sebab perdana menteri memulai pekerjaan dengan yang mulia raja di waktu terbit fajar diruang pertemuan. Jadi, Yarana mungkin aman sementara waktu.

Sekitar 30 langkah, ia dan Vello sudah sampai tepat ditempat tujuan.

“Baiklah, kau akan menunggu disini.”

“Jika perdana menteri atau orang lain datang sebelum aku keluar, carilah alasan dengan membawa namaku.” Yarana membuat sebuah strategi. Bila ada yang datang sebelum Yarana selesai, Vello akan mengalihkan perhatian orang tersebut. Jadi Yarana bisa bersembunyi untuk sementara waktu, jika ia ketahuan.

Yarana bergegas masuk dan menutup pintu ruangan. Matanya menelusuri satu persatu sisi ruangan. Banyak sekali barang-barang yang ada disana. Ada banyak sekali gulungan kertas, dan buku-buku yang sampulnya terbuat dari kulit hewan. 

Detektif moderen ini, memikirkan kira-kira dimana tempat yang pas untuk menyembunyikan barang berharga.

“Ada dimana barang itu ya?” Yarana membuka satu persatu barang-barang yang ada dengan hati-hati, agar posisi barang tetap ditempat semula. Hal ini dilakukan supaya target tak merasa curiga, kalau ruangannya baru saja digeledah.

Sampailah, mata Yarana tertuju pada sebuah meja yang memiliki ruang kecil dibagian bawah yang nyaris tak terlihat, kecuali menengok ke dalam.

“Apa ini?” Yarana merogoh bagian kecil yang tersembunyi. 

“Hemm..” Ujar Yarana berusaha dengan keras meraih kota tersebut.

“Dapat!” Seru Yarana ketika berhasil. Terlihat sebuah kain berwarna hijau tua. Kain dengan lebar sekitar 14 cm serta panjang 16 cm ini sedang membungkus sesuatu. Yarana membuka perlahan bungkusan kain.

“Hah!” Sontak ia kaget. Bagaimana tidak, didalamnya terdapat satu buah pisau dengan panjang sekitar 20 cm. Tapi, pisau ini sama sekali tidak memiliki noda darah. Berbeda dengan pisau yang ditemukan pada pelayan yang kemarin difitnah.

“Apa perdana menteri membersihkan noda darah yang ada dipisau ini?” Yarana bergumam seraya memegang bungkusan kain yang berisi pisau.

“Tuan putri, ada suara langkah kaki yang mendekat.” Vello panik sekali diluar, Yarana bingung caranya menyembunyikan bungkusan ini dari Vello dan orang lain bagaimana? Yarana terus memutar otaknya.

“Tuan putri!” Vello memanggilnya terus menerus, Yarana mendengarnya, hanya saja ia juga bingung bagaimana menyembunyikan barang tersebut. Gaun yang ia pakai, sama sekali tidak memiliki kantong.

“Sedang apa kau disini?” Perdana menteri tiba didepan ruangannya, lalu bertanya pada Vello yang terlihat sedang menunggu sesuatu.

“Eh.. begini Perdana Menteri, putri Yarana ingin menanyakan tentang materi gulungan perpajakan negara untuk dipelajari. Ia meminta saran dari anda, barangkali anda punya materi yang tepat untuk ia pelajari.” Untung saja Vello punya alasan yang cukup pintar untuk mengalihkan perhatian perdana menteri.

“Oh baiklah, tentu aku punya. Sebentar akan kuberikan.” Perdana menteri melangkah masuk keruangannya. Vello langsung melirik kearah ruangan untuk melihat keberadaan Yarana.

“Dimana putri Yarana?” Batin Vello menengok kesana kemari namun juga tak menemukannya.

“Apa dia berhasil bersembunyi?” Vello menebak-nebak yang terjadi.

“Ini! Berikanlah pada putri Yarana.” Perdana menteri menyodorkan sebuah gulungan berisi informasi perpajakan. Vello hanya diam mematung.

“Apa ada sesuatu lagi yang ingin dipelajari putri Yarana?” Perdana menteri bertanya karena melihat Vello diam saja melihat gulungan kertas yang diberikannya.

“Ti.. tidak Perdana Menteri. Hanya ini yang Putri butuhkan. Pelayan ini pamit, terima kasih.” Vello melangkah mundur dan meninggalkan putri Yarana yang entah bersembunyi dimana.

“Semoga kau berhasil, Putri.” Ujar Vello sambil memegang erat gulungan, ia berlalu pergi dengan menunduk cemas.

Selepas melihat kepergian Vello, perdana menteri kembali masuk ke ruangannya untuk mencari sebuah cap kerajaan. Cap ini digunakan untuk menandai gulungan resmi kerajaan Bellvana. Tak boleh disalahgunakan.

\#bersambung

1
kappa-UwU
Wah, gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya, thor! 😍
Staywithme00: ditunggu yaaaa ,terima kasih sudah mampir🙏
total 1 replies
menderita karena kmu
Sempurna deh ini. 👌
Staywithme00: terimaaa kasih kak🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!