NovelToon NovelToon
Kalian Adalah Suamiku

Kalian Adalah Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Romantis / Office Romance / Cinta Seiring Waktu / TimeTravel / Berondong
Popularitas:723
Nilai: 5
Nama Author: Arc Maulana

Cinta sejati seharusnya hanya terjadi sekali dalam hidup. Tapi bagi Alia, cinta itu datang berkali-kali, di dunia yang berbeda, dengan waktu dan takdir yang terus berganti.

Sejak kematian suaminya, Arya, hidup Alia telah kehilangan warna. Hingga suatu malam, alam semesta seolah mendengar jerit hatinya, Alia pun bertransmigrasi ke dunia paralel di mana Arya masih hidup.

Yang ajaib, Alia tidak hanya bertransmigrasi ke satu dunia paralel, melainkan dia terus berpindah-pindah ke berbagai dunia yang berbeda.

Di satu dunia paralel, Alia adalah sekretaris dan Arya adalah seorang CEO. Di dunia lainnya, dia remaja SMA sementara Arya adalah kakak kelas yang populer. Bahkan, ada dunia di mana ia menjadi seorang tante-tante sedangkan Arya masih seorang berondong muda. Dan masih banyak lagi situasi paralel yang lainnya.

Ini adalah perjalanan seorang wanita yang tak pernah bosan membuat pria yang sama jatuh cinta.

Jadi mari kita ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arc Maulana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Arya Dan Alia Sudah Pacaran?

Waktu istirahat.

Kelas lebih sepi dari biasanya. Siswa lain masih tercengang dengan kejadian hari ini. Diam-diam, mereka memperhatikan Alia. Hanya itu yang mereka bisa lakukan, sebab tak ada lagi yang berani mencari masalah dengannya.

Dan si gadis yang sebelumnya mencoret-coret meja Alia, sampai sekarang masih belum kembali ke kelas.

"Al, ayo kita makan di luar aja!" ajak Tia. Dia sudah tak lagi merasa nyaman berada di kelas tersebut.

Pas Alia mau mengiyakan, seseorang dari luar datang masuk ke kelas.

"Alia!?" Orang ini berkata kencang. Mata semua orang di kelas langsung tertuju ke arahnya. Mereka pun kaget karena yang datang tidak lain adalah Arya. "Kamu gak apa-apa?"

Arya bergegas mendekati Alia. Ada kekhawatiran yang jelas ketara di wajahnya.

"... Aku baik-baik aja. Memangnya ada apa, Kak?"

"Aku dengar ada orang yang nge-bully kamu di kelas ini!" Arya menoleh ke sekitar, coba mencari si pelaku.

"Itu cuma keisengan yang gak lucu aja. Tidak perlu terlalu dipikirkan." Alia cuek.

"Mana orang yang udah ganggu kamu itu?"

"Dia gak ada sini. Dia sudah dibawa oleh guru."

Mata Arya tajam menatap satu per satu teman sekelas Alia. Dan tak ada yang berani balas menatap, sehingga kebanyakan dari mereka hanya bisa membuang muka.

"Kamu istirahat sama aku aja mulai sekarang?" kata Arya. Dia tak lagi tenang meninggalkan Alia sendiri.

"I-Iya, boleh. Aku sih senang kalau bisa istirahat bareng Kakak." Tak ada alasan bagi Alia untuk menolak. "Tapi, temen aku ini boleh ikut kita kan? Aku gak enak ninggalin dia sendiri."

"Eh?" Tia yang ditunjukan oleh Alia kaget. Tak menyangka Alia akan mengajaknya. Normalnya, seorang wanita ingin cuma berduaan dengan orang tercinta. Tia jadi tersentuh karena Alia tak lupa akan temannya.

Arya pun sama kagetnya. Karena kebanyakan wanita lebih ingin berduaan dengannya. Lagi-lagi Arya disadarkan kalau Alia adalah gadis yang berbeda.

Ketiga orang ini lantas pergi meninggalkan kelas. Sesaat mereka tak terlihat, heboh lah orang-orang di sana. Sudah jelas terlihat betapa pedulinya Arya terhadap Alia. Rumor yang mengatakan mereka punya hubungan spesial tak lagi bisa disangkal.

Dan karena memiliki perlindungan dari Arya, kemungkinan Alia diganggu jadi semakin kecil.

Status Alia berubah begitu cepat, dari siswa culun yang tak penting, menjadi seakan permaisuri dari seorang kaisar.

...----------------...

Alia, Arya, dan Tia membeli makanan di kantin, tapi mereka memutuskan untuk makannya di area yang lebih sepi. Sebab mereka cuma akan jadi bahan tontonan kalau berada di kerumunan.

"Maaf ya, Al," ucap Arya di tengah mereka makan.

"Maaf untuk apa Kak?" Alia heran.

Arya menghela nafas, "Gara-gara aku, kamu jadi dapat gangguan lagi."

Ini kedua kalinya Alia dapat bully-an karena dekat dengannya. Wajar jika Arya merasa tak enak.

"Aku kan pernah bilang kalau aku gak keberatan. Diganggu oleh orang-orang yang iri tapi bisa Deket sama Kakak, aku yakin itu adalah bayaran sepadan."

"... !? Ehem! Ehem!"

Arya tak perlu mengaca untuk bisa tahu kalau wajahnya saat ini memerah. Makanya dia memutuskan untuk menunduk sambil pura-pura batuk.

"...."

Tia di sisi lain ingin kembali mengangkat jempolnya. Ia salut menyaksikan bagaimana mudahnya Alia mencuri hati Arya.

Tia jadi ingin mencatat hal yang Alia lakukan. Siapa tahu kan Tia bisa mencontohnya untuk mendapatkan pacar?

Lalu, ketika jantung Arya masih berdebar tak karuan. Alia malah sedikit mendekatkan wajahnya.

"Kak Arya pake parfum yang kemarin aku belikan ya?"

Melihat Alia mengendusnya makin membuat jantung Arya menggila. Arya takut jantungnya tersebut akan meledak.

"I-Iya." Arya berusaha tenang.

"Apa Kakak suka dengan parfum itu?" Wajah Alia masih lumayan dekat dengan Alia.

"S-Suka kok."

"Syukurlah."

"...."

Bentuk senyum lega di wajah cantik Alia adalah pemandangan yang membuat Arya terpana.

Jangankan Arya, Tia pun ikut berdebar melihat interaksi di depannya. Seperti menonton comedy romance secara live.

Setelah membuat perasaan Arya kacau, Alia malah lanjut makan tanpa merasa berdosa. Dia makan dengan tenang, beda dengan dua orang di dekatnya.

Tapi Alia diam-diam tetap memperhatikan sosok Arya. Dia jelas melihat reaksi Arya sejak awal.

Rencanaku jadi gadis pemalu yang di saat tak terduga bisa agresif, berjalan dengan sangat baik.

Kayaknya gak butuh waktu lama deh sampai Mas Arya menyatakan cintanya.

Alia menampilkan sisi yang elegan, sementara di dalam hati dia ada sebuah siasat yang tersembunyi.

...****************...

Satu minggu setelahnya, Alia menjalani hari-hari yang mulus. Si gadis yang mencoret-coret mejanya mendapatkan skors. Dan para gadis lain yang iri tak lagi berani macam-macam sebab tak ada yang mau memancing amarah Arya.

Konsekuensinya, Alia jadi cenderung dikucilkan, di mana yang mau berteman dengannya hanyalah Tia. Tapi bagi Alia hal itu bukan masalah sama sekali. Toh baginya, memiliki Tia dan Arya sudah lebih dari cukup.

Kerja paruh waktu juga masih rutin dilakukan. Tak butuh waktu lama, gosip kalau Arya dan Alia berpacaran juga menyebar di antara pekerja restoran.

Yang perlu dicatat, Alia dan Arya juga tak ada yang mau menyanggah gosip tersebut. Alhasil, yang tahu bahwa mereka sebenarnya belum pacaran cuma lah Tia. Bahkan ayah dan ibunya Alia juga sama-sama mengira kalau anak mereka sudah punya pacar.

...----------------...

"Oh, ternyata kau juga penggemar Manchester united!"

"Iya. Om juga sama ternyata."

Di rumah Alia, Ari bersama Arya ngobrol berdua di depan tv. Tidak seperti pertemuan pertama mereka, kini kedua pria itu tampak begitu akrab.

"Siapa sangka ayahmu bisa jadi sedekat ini dengan Arya?" celetuk Amira di dapur.

Alia yang ada di sebelah ibunya pun tersenyum. "Mereka sama-sama menggemari klub yang sedang terpuruk. Mereka jadi mengerti perasaan masing-masing."

Alia geleng-geleng kepala. Siapa sangka di dunia paralel ini klub berjuluk setan merah itu juga sedang dalam keadaan yang tak baik?

"Bawa makanan-makanan ini ke meja! Suruh juga ayah dan pacarmu itu cuci tangan! Mereka tidak akan terus ngomongin bola kalau tidak dihentikan!" seru Amira pada anaknya.

Alia mengikuti perintah tersebut tanpa mengkoreksi ucapan ibunya.

Beberapa belas menit kemudian, Alia beserta kedua orang tuanya, juga Arya sang tamu, duduk mengelilingi satu meja menikmati makan malam yang tersaji. Arya pun tampak sudah tak terlalu canggung berada di antara keluarganya Alia.

Di tengah makan malam itu, memperhatikan tiga orang di sekitarnya jadi hal yang Alia sering lakukan. Ada perasaan hangat di hatinya setiap melihat senyum ketiga orang ini.

Di dunia pertama, kumpul berempat seperti ini adalah hal yang hanya bisa jadi nostalgia.

Lirih Alia dalam hati. Namun, anehnya ada pula ketidaknyamanan di hati dia.

Aku seperti melupakan sesuatu ...

Apa keluargaku memang cuma bertiga ...

Atau ...

"!?"

Mendadak kepala Alia terasa sakit.

"Kamu gak apa-apa, Al?"

Suara Arya samar terdengar. Alia pun seperti tak punya tenaga untuk menjawab. Hingga pandangannya menghitam. Lalu kemudian,

Brugk!

Alia jatuh pingsan.

1
zhouzhou_zz
Gak sabar nunggu lanjutannya!
✨Wyn한✨
Tidak hanya cerita, tetapi juga pengalaman hidup. 🤗
Abadon007
Gue ga bisa berhenti baca!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!