Putri Huang Jiayu putri dari kekaisaran Du Huang yang berjuang untuk membalaskan dendam kepada orang-orang yang telah membunuh keluarganya dengan keji.
Dia harus melindungi adik laki-lakinya Putra Mahkota Huang Jing agar tetap hidup, kehidupan keras yang dia jalani bersama sang adik ketika dalam pelarian membuatnya menjadi wanita kuat yang tidak bisa dianggap remeh.
Bagaimana kelanjutan perjuangan putri Huang Jiayu untuk membalas dendam, yuk ikuti terus kisah lika-liku kehidupan Putri Huang Jiayu.
🌹Hai.. hai.. mami hadir lagi dengan karya baru.
ini bukan cerita sejarah, ini hanya cerita HALU
SEMOGA SUKA ALURNYA..
JIKA TIDAK SUKA SILAHKAN DI SKIP.
JANGAN MENINGGALKAN KOMENTAR HUJATAN, KARENA AUTHOR HANYA MANUSIA BIASA YANG BANYAK SALAH.
HAPPY READING...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Athena_25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERJAMUAN &PERBURUAN DI KEGELAPAN
Dibawah langit bertabur bintang.
Istana berpesta, riuh gemerlap.
Namun dibalik senyum dan tawa,
Gelap merangkak, niat menggapai.
Perahu naga berlaga di siang hari.
Malam hari dihiasi puisi dan lagu.
Ada yang menari di atas panggung istana.
Tapi siapa sangka, di balik layar,
Ada yang merangkak dalam bayang khianat.
Para pencuri bersiap dengan aksi jitu.
Siapa yang menang? Siapa yang jatuh?
Hanya malam yang tahu jawabnya nanti...
🌹🌹🌹
Festival Perahu Naga Kekaisaran Du Huang
Sungai-sungai di Kekaisaran Du Huang bergemuruh dengan sorak-sorai rakyat yang bersemangat menyambut Festival Perahu Naga.
Kaisar Huang Rong dan Permaisuri Lan Feng, serta selir Hong Muyin duduk megah di paviliun kerajaan, dihiasi bendera sutra berwarna emas dan merah.
Perahu-perahu naga berhiaskan ukiran indah melesat di air, didayung oleh pendayung yang berseragam cerah. Dentuman genderang menghentak, memacu semangat para peserta.
Rakyat berjejal di tepian, berteriak memberi dukungan, sementara pedagang asongan menjajakan kue bakcang dan minuman segar.
Langit dipenuhi lampion yang diterbangkan, menambah kemeriahan suasana. Kaisar tersenyum puas melihat kegembiraan rakyatnya, sementara Permaisuri melemparkan bunga ke arah pemenang. Festival ini menjadi bukti kejayaan dan persatuan Kekaisaran Du Huang.
🍒🍒🍒
Misi Gelap: Makanan Berbius dan Pencurian
Sementara istana berpesta, di sebuah rumah kecil di pinggir kota, Mei Yan dan kawan-kawannya sibuk mempersiapkan rencana mereka.
"Bagaimana persiapannya?" tanya Lu Yan, matanya tajam memeriksa setiap detail.
"Sudah hampir selesai," jawab Mei Yan sambil mengaduk sup dalam kuali besar.
"Setengah untuk kita, setengah lagi untuk para penjaga pejabat korup. Bubuk biusnya akan kuberikan nanti."
" Mei Yan, apakah kau yakin obat bius ini bekerja dengan cepat?" Lu Yan memegang bubuk putih dengan curiga.
" Percayalah paman Lu Yan, satu sendok saja bisa membuat kerbau tertidur selama tiga hari" Ucap Mei Yan dengan nada sombong.
Tiba-tiba, Du Feng—si anggota paling bodoh dalam kelompok—mengambil semangkok sup dan meneguknya.
"Aku coba dulu, siapa tahu obatnya nggak mempan!"
"Tunggu—!" teriak Mei Yan tapi sudah terlambat.
Setelah meneguk semangkok sup
Brukk!
Du Feng terjatuh, pingsan seketika.
"Astaga! Kenapa kita membawa orang idiot ini?!" keluh Jiayu, menghela napas panjang.
"Tenang," kata Mei Yin sambil tertawa.
"Kalau nanti dia belum bangun saat kita siap beraksi, kita lempar saja ke kolam belakang. Pasti langsung sadar! hahaha" Mei Yin tertawa terbahak-bahak membayangkan Du Feng di ceburkan ke kolam.
"Haahh, kenapa aku terjebak dengan orang-orang gila begini?!" Mei Yan menepuk dahinya.
🌹🌹🌹
Perjamuan Istana Tawa Dan Duka
Aula perjamuan istana Du Huang bersinar gemerlap di bawah cahaya lentera merah dan emas. Para bangsawan, pejabat, dan menteri duduk di meja panjang yang dipenuhi hidangan lezat—dari bebek panggang madu hingga sup sirip hiu. Anggur terbaik dituang, gelas-gelas diangkat, dan sorak-sorai mengisi udara.
Di atas panggung, sekelompok penari dengan kostum sutra berwarna-warni meliuk-liuk seperti kupu-kupu di musim semi. Lalu, seorang penyanyi dengan suara merdu mengalunkan lagu cinta, membuat beberapa tamu terbuai.
"Ah, betapa indahnya malam ini!" serah seorang menteri, wajahnya memerah karena anggur.
"Ya, benar-benar sesuai dengan kemegahan Kekaisaran Du Huang!" sahut yang lain sambil mengunyah daging kambing.
Namun, di tengah kemeriahan itu,
Putri Huang Mei duduk kaku di kursinya. Jarinya menggenggam erat saputangan, matanya berkaca-kaca.
"Jie-jie..." bisiknya pada Putri Huang Su yang duduk di sampingnya.
"Aku tidak mau menikah dengan Pangeran Bei Liang. Aku mencintai Guo Chang Ming!"
"Diam!" desis Huang Su, wajahnya dingin.
"Ayah sudah memutuskan. Kau harus patuh, atau kita semua akan malu."
Huang Mei menunduk, air matanya jatuh ke piring emasnya.
Tiba-tiba, Pangeran Bei Liang berdiri. Suasana hening seketika.
"Yang Mulia Huang Rong," ujarnya dengan suara lantang.
"Hamba datang ke sini dengan satu tujuan—untuk mempersunting salah satu putri Anda."
Kaisar Huang Rong mengangguk, senyum lebar menghiasi wajahnya.
"Baiklah, Pangeran. Aku izinkan kau menikahi putriku, Huang Mei. Semoga langit memberkati pernikahan kalian."
Huang Mei menggigit bibirnya sampai berdarah.
Di sudut lain, Zhuang Ling Jun mengamati semua dari balik anggurnya. Matanya menyipit saat melihat ekspresi Huang Mei.
" Tuan muda, kenapa anda memandangi Putri Huang Mei?" Lin Hao berbisik.
" Aku sedang mengamati... kucing yang terluka," Ling Jun sambil tersenyum sinis.
" Oh iya Tuan muda, semalam anda pergi kemana? aku mencari di kamar, tuan muda tidak ada" Lin Hao teringat ingin menanyakan hal itu sejak semalam, namun sekarang baru tersampaikan.
" Aku semalam melihat.... kucing liar yang ingin mencuri sesuatu" Ling Jun tersenyum tipis mengingat kelakuannya, karena semalaman dia mengintai seseorang di dalam kegelapan.
" Tuan muda, apakah sekarang anda mulai memelihara kucing? kenapa dari tadi anda membahas kucing yang terluka, lalu kucing liar, lalu sekarang dimana kucing liar yang terluka itu berada?" Lin Hao bertanya dengan menatap Ling Jun.
Ling Jun yang mendengar pertanyaaan Lin Hao barusan hanya bisa memutar bola matanya malas dan mendengus sebal.
🌹🌹🌹
Operasi Pencurian: Hampir Tertangkap
Malam semakin larut. Dengan hati-hati, kelompok itu bergerak.
" Ayo kita berangkat, kalian semua berhati-hatilah! semoga misi kita berhasil" Ucap Gong Lu Yan dengan lantang.
Lu Yan dan semua orang berangkat bersama namun mereka berpisah saat di gerbang kediaman yang mereka sewa, karena tujuan mereka berbeda.
Di kediaman Pejabat Liu, Jiayu dan Paman Du berpura-pura sebagai utusan istana.
Tok!
Tok!
Tok!
Setelah mengetuk pintu tiga kali, penjaga kediaman membuka pintu gerbang kediaman,
" Siapa kalian" Tanyanya dengan mengernyit bingung.
"Tuan-tuan, kami membawa hidangan khusus dari perjamuan istana!" ujar Jiayu dengan senyum manis.
Jiayu pun segera menjelaskan maksud kedatangannya, dia memberitahu penjaga tersebut bahwa istana mengutus untuk memberi makanan ke setiap warga agar bisa ikut merayakan kebahagiaan perjamuan yang di adakan pihak istana.
Penjaga itu ragu, tapi aroma makanan terlalu menggoda. "Baiklah... masuklah."
Begitu para penjaga dan pelayan mulai makan, mereka satu per satu pingsan.
"Sempurna!" bisik Jiayu.
Saat melihat para penjaga dan pelayan sudah pingsan,
Fiuuitt!
Jiayu bersiul memanggil paman Du dan beberapa orang yang ikut dengannya agar segera beraksi.
"Ayo, ambil semuanya!"
Mereka mengosongkan gudang harta dengan cepat. Setelah berhasil mereka segera meninggalkan kediaman Pejabat Liu, namun dalam perjalanan, Jiayu teringat sesuatu—
"Aiiyaa, aku melupakan sesuatu yang penting" batin Jiayu
" Paman Du, kalian pergilah terlebih dahulu! aku melupakan sesuatu, aku akan mengambilnya dulu kemudian menyusul ke rumah tempat kita berkumpul" Jiayu segera melesat pergi sebelum Du Feng menanggapi ucapannya.
Jiayu berbalik, masuk lagi ke dalam rumah. Dia menuju ruang kerja Pejabat Liu, dia mencari sesuatu yang berharga, setelah lama mencari akhirnya dia bisa menemukan barang tersebut, dia pun segera keluar dari kediaman.
Kreekk!
Pintu terbuka.
Jiayu kemudian keluar dari pintu gerbang, saat dia menutup pintu dan bersiap pergi. Dua orang prajurit patroli berdiri di sana, mata mereka terbelalak.
"Pencuri—!" Prajurit itu meneriaki Jiayu.
Jiayu segera melesat pergi, namun kedua prajurit itu terus mengejarnya, dan memukul alat yang mereka bawa, sehingga teman-teman mereka datang untuk memeriksa.
" Ada apa?" Tanya prajurit yang baru datang dengan tergesa.
" Ada pencuri memakai baju serba hitam berlari menuju selatan, ayo segera tangkap dia" Teriak prajurit yang tadi memergoki Jiayu, mereka pun berlari mengejar jejak Jiayu,
Sreeettt!!
Tiba-tiba ada yang menarik Jiayu ke tempat gelap, saat Jiayu akan berteriak Sebuah telapak tangan menutup mulutnya.
Eumm...
Eumm..
Jiayu tetap memberontak, namun tenaganya tidak sebanding dengan orang yang membekapnya.
" Diam!" bisik suara itu—dalam, dingin, dan familiar.
Jiayu membelalak. "Siapa..."
🌹Hai...hai... Sayangnya Mami🤗
Hayoo Siapa kira-kira yang menyelamatkan Huang Jiayu?
Apakah musuh Jiayu?
Dan bisakah Huang Mei menghindari pernikahan yang tidak diinginkannya?
ikuti terus kelanjutannya ya...
JANGAN LUPA KASIH LIKE & KOMEN
DI SETIAP BAB, DAN VOTE
SERTA HADIAH JUGA YAAAA.
TERIMA KASIH SAYANGKU🥰🥰🥰