NovelToon NovelToon
Salahkan Mencintainya

Salahkan Mencintainya

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:22.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

"Salahkah aku mencintainya?" -Regina-

"Ini hanya tidur bersama semalam, itu adalah hal biasa" -Arian-

-

Semuanya berawal dari kesalahan semalam, meski pria yang tidur bersamanya adalah pria yang menggetarkan hati. Namun, Regina tidak pernah menyangka jika malam itu adalah awal dari petaka dalam hidupnya.

Rasa rindu, cinta, yang dia rasakan pada pria yang tidak jelas hubungannya dengannya. Seharusnya dia tidak menaruh hati padanya.

Ketika sebuah kabar pertunangan di umumkan, maka Regina harus menerima dan perlahan pergi dari pria yang hanya menganggapnya teman tidur.

Salahkah aku mencintainya? Ketika Regina harus berada diantara pasangan yang sudah terikat perjodohan sejak kecil. Apakan kali ini takdir akan berpihak padanya atau mungkin dia yang harus menyerah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hanya Mengikatku Tanpa Status

Regina pergi ke rumah adiknya, melihat Alea yang menyambutnya dengan senyuman ceria. Mengingat bagaimana dulu adiknya ini pernah dia tinggalkan seorang diri melewati kehidupan yang tidak mudah juga baginya. Tapi sekarang, melihatnya bahagia, Regina bahagia.

"Bagaimana kabarmu, Al?"

"Baik Kak, akhir-akhir ini aku terus kepikiran Kakak. Kangen aja pengen ketemu"

Regina tersenyum, dia meraih tangan Alea yang duduk disampingnya. "Kakak banyak pekerjaan, jadi tidak sempat datang kesini. Tadi bertemu suami kamu di Kantor, dan dia bilang kamu ingin bertemu. Jadi Kakak datang"

"Iya Kak, aku juga hanya diam saja di rumah. Kak Rean juga bicara sama aku kalau dia bertemu dengan Kakak"

Alea menatap Regina yang hanya tersenyum, tidak banyak bicara seperti biasanya. Dan ini cukup aneh bagi Alea yang terbiasa melihat Regina ceria dan banyak bicara.

"Kakak baik-baik saja?"

Pertanyaan itu membuat Regina terdiam, bingung harus menjawab seperti apa. Seolah pertanyaan 'apa kau baik-baik saja?' adalah sebuah hal yang membuatnya harus bertanya lagi pada dirinya sendiri. Apa dia memang baik-baik saja? Atau mungkin keadaannya sedang tidak baik.

"Kak, semua orang punya masalah hidup masing-masing dan rintangan yang berbeda-beda. Tapi jika Kakak percaya jika bisa melewatinya, pasti akan bisa kok. Percaya padaku"

Regina tersenyum dan mengangguk pelan, mungkin itu adalah hal yang benar. Sekarang dia sedang berperang dengan perasaan dan keadaan. Semuanya tergantung pada dirinya sendiri, apa bisa melewati semuanya atau tidak. Yakinlah pada dirinya sendiri untuk bisa melewati semua masalah dan rintangan ini.

"Sekarang ayo kita makan malam dulu, Kak. Malam ini menginap saja disini ya, besok pagi pulang"

Regina terdiam sejenak, tapi lalu dia mengangguk. Sepertinya menghindar untuk saat ini cukup terbaik. Meski Arian berkata jika perempuan itu bukanlah siapa-siapa baginya. Tapi, Regina tahu jika tidak mungkin tidak ada hubungan diantara mereka, sementara kontak dengan nama Evelina itu sering sekali menghubunginya.

*

Arian kembali ke Apartemen malam hari, berharap ketika dia masuk sudah ada Regina yang menyambutnya, maka rasa lelah dalam dirinya mungkin lenyap dalam seketika. Tapi, ketika dia masuk ke dalam Apartemen dia tidak menemukan keberadaan Regina. Bahkan di kamar.

"Kemana dia?"

Arian mengeluarkan ponsel, mencoba menghubungi Regina saat ini. Namun nomor ponselnya malah tidak bisa dia hubungi. Arian mulai tidak tenang, merasa panik karena tidak menemukan Regina. Perasaannya mulai tidak tenang sekarang, bagaimana jika dia tidak bisa menemukan Regina? Bagaimana jika Regina pergi meninggalkannya? Tidak, itu tidak boleh terjadi.

Arian melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata, mencari keberadaannya yang dia sendiri tidak tahu dimana Regina berada sekarang.

"Alea"

Seketika Arian mengingat dimana kemungkinan Regina berada. Dia memutar arah laju mobilnya dan menuju ke rumah adiknya Regina yang menikah dengan sepupunya itu.

Sampai disana, Arian langsung turun dari mobil dan berjalan ke arah pintu rumah. Menekan bel beberapa kali di ikuti sebuah ketukan di pintu juga.

Ketika pintu di buka oleh pelayan rumah, Arian tidak bicara apapun dan langsung menerobos masuk.

"Kak Rean"

Panggilan itu membuat Rean dan istrinya keluar dari kamar. Mereka menuruni anak tangga, cukup terkejut melihat Arian yang tiba-tiba datang malam hari begini.

"Arian?"

Suara lemah itu, membuat Arian menoleh dan melihat perempuan yang dia cari sejak tadi berdiri disana. Arian langsung menghampirinya, menarik tangan Regina untuk pergi keluar dari rumah ini.

"Arian lepas, kenapa kamu tarik-tarik tangan Kakak aku" teriak Alea, merasa bingung dengan keadaan tapi dia tidak suka melihat Arian bersikap kasar pada kakaknya.

"Arian, ada apa ini?" tanya Rean.

Regina melepaskan paksa tangan Arian yang mencengkram pergelangan tangannya. Dia mundur beberapa langkah untuk menjauh dari Arian.

"Kak, aku akan jelaskan nanti. Tapi, sekarang aku hanya ingin dia pergi dulu bersamaku"

"Tapi, ada masalah apa diantara kalian?" tanya Alea, masih tidak akan membiarkan kakaknya pergi begitu saja dengan Arian.

"Tidak ada masalah apapun jika Regina ikut denganku"

Alea berbalik pada kakaknya, menatap Regina dengan lekat. "Kak, ada masalah apa diantara kalian?"

Regina menggeleng pelan, dia tidak mungkin menjelaskan apa yang sudah terjadi diantara dirinya dan Arian. Berawal tidak sengaja tidur bersama, hingga sekarang mereka tinggal satu Apartemen dengan hubungan tanpa status.

"Al, aku akan pergi dengannya. Ini hanya masalah pekerjaan. Maaf ya, malam ini Kakak tidak jadi menginap disini"

Akhirnya Arian membawa Regina keluar dari rumah itu. Meski Alea terlihat masih bingung, karena pastinya Alea juga tidak akan begitu mudah percaya dengan ucapan Regina. Urusan pekerjaan seperti apa hingga membuat Arian datang ke rumahnya, hanya karena Regina berada disana.

Berada di halaman rumah, Regina melepaskan tangan Arian dengan kasar. Menatap pria itu dengan tajam. "Kamu tuh kenapa sih? Aku hanya ingin menginap di rumah Adikku. Kenapa kau datang dan mengacaukan semuanya?"

"Aku yang kenapa? Kau yang kenapa, Regina! Pergi tidak pulang tanpa memberikan kabar, bahkan aku tidak bisa menghubungi poselmu!"

Regina menatap Arian dengan lekat, matanya berkaca-kaca. "Kau juga menghilang beberapa hari waktu itu. Dan aku tidak pernah melakukan hal seperti ini padamu. Lalu kenapa kamu harus seperti ini padaku?"

Arian mengusap wajah kasar, dia ingin meraih tangan Regina namun langsung di tepis kasar oleh gadis itu. "Ingat ya Arian, hubungan kita tidak pernah jelas seperti apa. Sejak awal kamu hanya mengikatku tanpa status!"

Regina langsung berlalu pergi menuju mobilnya terparkir. Dia pergi meninggalkan Arian. Tidak tinggal diam, Arian juga segera menyusulnya. Melihat cara mengendarai Regina yang begitu cepat, Arian takut sekali perempuan itu tidak bisa mengendalikan emosi dan malah membuat dirinya celaka.

Arian berhasil mengimbangi kecepatan Regina, mobilnya berhasil berada di samping mobil Regina saat ini. Arian membuka kaca jendela untuk berteriak pada gadis itu.

"Hentikan mobilnya! Regina, hentikan! Kau bisa celaka dengan mengemudi seperti ini di malam hari. Regina!"

Teriakan Arian sama sekali tidak di dengar oleh Regina, perempuan itu malah semakin dalam menginjak pedal gas. Mobilnya melaju lebih kencang melewati Arian sekarang.

"Sial, dia benar-benar keras kepala"

Arian segera mengikutinya, sampai dia melihat mobil Regina oleng karena sepeda motor yang melaju dari arah berlawanan. Regina membanting setir ke arah samping, dan mobilnya menabrak pohon besar pinggir jalan sekarang.

"Sial!"

Arian merasa tubuhnya bergetar melihat sendiri kecelakaan itu. Jantungnya seolah berhenti berdetak dalam beberapa detik, sampai ketika kesadaran kembali, jantungnya berdetak lebih kencang.

Arian turun dari mobil dan berlari menghampiri mobil Regina yang baru saja mengalami tabrakan. Bagian depan mobil penyok parah dengan kap mesin yang terbuka dan menimbulkan asap.

Bersambung

1
ken darsihk
Aq sdh di sana 👍👍
Mei.Na
/Smile//Good/
sagi🏹
kaka othor kenapa di cepetin tamat nya.
dika edsel
tiba2 udah tamat ajah...,tp gkpo2 sih mereka juga udah bahagia, takutnya klo diterusin entar sama othornya dimunculin pelakor..iih ngeri..!! ditunggu karya lainnya ya mak..terima kasih❤️
nonoyy
thanks thor cerita ny bagus dan happy ending semua, di tunggu karya selanjutnya 🙏🤩🌹
Rani R.i
cepet amat tamat thourr,,gpp dehhh nungguin cerita selanjutnya

terimakasih banyak thour,,akhir nya tamat dan happy ending🥰🥰🥰🥰🥰
ken darsihk
Eehhh langsung END yak
BTW makasih author , di tunggu karya berikut nya 💪🏼💪🏼😍😍
dika edsel
entar takutnya klo si kakek dateng malah kacau.. bukannya suuzon ya..tp aku belum percaya sama kakek ini..,dia beneran udah Nerima regina atau belum ..kok terkesan mudah banget gitu..!! kakek kamu kan sedikit licik.. jd ya begitulah...sulit mempercayai org macam si tua ini.
mbok Darmi
beneran ini kakek nenek aruan setuju mulus banget kok jadi curiga jgn sampai mereka berdua mr gagalkan acara pernikahan Arian dan regina, kelihatannya perlu melibatkan rean dan samuel
ken darsihk
Ikut deg deg an tapi alhamdulillah nya semua tidak seperti yng di bayang kan
Peluk sayang kakek nenek nya Arian 🤗🤗
ken darsihk
Benar Arian jangan terlalu egoist ingat Regina dan anak nya bukan hanya butuh diri mu , tapi mereka juga butuh makan dan butuh biaya
Jadi tetap semangat
sagi🏹
semoga ini awal yang baik untuk Arian dan regina menjalani kehidupan mereka tanpa adanya tekanan dari keluarga Arian bantuan dari rean membawa angin segar untuk Arian dan kedepanya kehidupan Arian dan regina akan lebih baik dan harmonis minim drama.
dika edsel
kemana perginya mak othor yah...udah menjelang malam tumben belum up...???
nonoyy
bahagia akhirnya mereka bisa bersama kembali.
ken darsihk
Benar Regina jngn mengulang kesalahan yng sama , yng akhir nya lahir lah adik nya Raifa
Menikah dulu lah baru na ni nu ne no 😂😂😂
Pujiastuti
akhirnya mereka bisa bersatu juga semoga ngak ada lagi masalah yang bisa membuat mereka berdua terpisah lagi
nonoyy
hiks.. hiks.. aq nangis lagi bacanya keputusan yg baik arian pergi dan memulai hidup yg baru dan bahagia bersama regina dan reifa 🤧🤧🤧
4U2C
semuanya akan baik bagi ARIAN maupun EVE,,kerana tanpa cinta takkan ada kebahagiaan,,yang ada kebencian,,sangat lama untuk memupuk hati untuk menyintai pasangan kita kalau tidak ada cinta dari mula,,memang sukar untuk melepaskan EVE juga wanita baik-baik,,tapi kerana tekanan membuat ARIAN susah untuk menyintai EVE,,terkebihnya cinta ARIAN sudah terpaut sama REGINA dan sudah ada RAIFA diantara mereka..biar enggak ada kedudukkan yang tinggi janji ada kebahagian dan keja yang halal hidup tetap diteruskan ARIAN demi anak dan isterimu nanti...
Jeng Ining
syukurlah ada yg waras😮‍💨, knp sbg seorg papa kok masih gamau anaknya dicereikan scr sah, pdhl udh jelas tidak diinginkan oleh Arian bahkan tidak pernah disentuh loh (etapi entah ya si papa ini tau engga fakta ini) dn anaknya sndiri pun sudh setuju utk bercerei
sagi🏹
di sini yang masih waras pemikiran nya cuma mama Delia dan juga bersikap bijak mama Delia tau segala sesuatu yang di paksakan tidak akan membuat orang bahagia dan nyaman dan yang kentara bersikap egois disini kakek Arian dan papa nya eve mereka tidak mau memahami perasaan Arian cenderung memaksakan kehendak masing2 agar eve dan Arian tetap bersama ortu yang egois.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!