Kehidupan sempurna. Paras cantik, harta melimpah, suami yang berkuasa. Nayla merasa hidupnya begitu sempurna, sampai ketika Stefan suaminya membawa seorang gadis muda pulang ke rumahnya. Kecewa dan merasa terkhianati membuat Nayla memutuskan untuk menuntut cerai suaminya ...
Dan di saat terpuruknya, ia menerima lagi pinangan dari seorang pria muda bernama Hayden yang menjanjikan kebahagiaan baru padanya ...
Apa yang akan terjadi selanjutnya? Mari bersama-sama simak ceritanya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nikma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mawar Merah
Saat malam semakin larut, pembawa acara menyampaikan kalau acara selanjutnya adalah berdansa. Musik lembut sudah diputar. Dan sudah ada beberapa tamu yang mulai turun ke lantai dansa. Nayla menatap Stefan di kejauhan yang masih bersama dengan Roselyn.
"Nona, kalau saya perhatikan wajah suami anda. Sepertinya sekarang waktu yang tepat untuk anda berdansa dengan saya?" Bisik Hayden sambil sedikit membungkukkan tubuhnya pada Nayla.
Awalnya Nayla kebingungan dengan ajakan Hayden itu. Karena, ebagai tuan rumah harusnya Nayla berdansa pertama kali bersama dengan Stefan. Namun, untuk menolak Hayden saat itu yang sudah membungkuk dengan tangan yang terulur padanya, akan membuat Hayden dipermalukan oleh banyak orang.
"Baiklah tuan. Saya terima ajakan anda, selama anda bisa mengikuti langkah kaki saya." Jawab Nayla pada akhirnya. Ia lebih memilih menerima uluran tangan Hayden.
"Tentu saja nona. Saya juga seorang penari yang handal. Justru saya khawatir anda yang akan menginjak kaki saya nanti." Jawab Hayden percaya diri.
"Itu tidak akan terjadi." Ujar Nayla yang juga sama percaya dirinya. Hayden yang melihat itupun langsung tersenyum lebar.
Setelah itu, Hayden segera memandu Nayla ke tengah lantai dansa. Dan di sana juga sudah ada Stefan dan Roselyn. Bisa Hayden liat, Stefan menatapnya dengan tajam.
Sebenarnya tadi Stefan sudah berjalan meninggalkan Roselyn dan hendak menuju ke Nayla. Namun, langkahnya terhenti saat melihat Nayla lebih memilih berdansa bersama Hayden.
Rahang Stefan mengeras melihat itu. Diam-diam ia juga mengepalkan tangannya. Nayla sempat melirik ke arah Stefan, namun ia mengabaikan itu seolah ia tak pernah melihatnya.
Karena merasa harga dirinya terluka, Stefan juga langsung mengajak Roselyn turun ke lantai dansa juga tanpa menanyakan telebih dulu apakah gadis itu bisa berdansa atau tidak.
Hayden menarik tangan kanan Nayla dalam genggamannya. Dan tangan satunya lagi sudah melingkar sempurna di pinggang Nayla. Nayla juga segera meletakkan tangannya yang satu lagi di bahu Hayden. Mereka saling bertatapan sambil mulai bergerak mengikuti alunan musik.
Beberapa kali keduanya saling berputar dan memeluk dalam suasana dansa itu dengan sangat sempurna. Hayden dan Nayla sama-sama tersenyum puas.
"Tarian anda sangat indah, nona. Anda memang luar biasa." Puji Hayden sambil mendekatkan bibirnya ke telinga Nayla.
"Terima kasih atas pujian anda tuan Hayden." Jawab Nayla dengan senyum diwajahnya.
Berbeda dengan Nayla dan Hayden yang terlihat sangat ahli dalam tarian mereka. Stefan sangat kesusahan, karena ternyata Roselyn sama sekali tak bisa berdansa. Sudah berulang kali gadis itu menginjak kaki Stefan.
"Aduh, maafkan saya tuan. Saya benar-benar tak sengaja. Saya baru pertama kali ini berdansa." Ucap Roselyn dengan panik dan rasa malu, karena melihat beberapa tamu lain mulai berbisik tentangnya. Dunia orang kaya itu memang dunia yang baru ia masuki sekarang. Banyak hal yang tak ia mengerti.
"Tidak apa-apa nona. Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan." Kata Stefan dengan memasang senyum sopan. Walaupun, dalam hatinya juga merasa malu dan kesal. Ia memang tak bisa marah pada Roselyn.
Stefan justru menyalahkan Nayla yang lebih memilih berdansa bersama Hayden daripada dirinya. Sampai membuatnya harus berdansa dengan Roselyn yang sama sekali tak bisa berdansa.
Beberapa saat kemudian lagu pertama pun selesai. Hayden dan Nayla saling membungkuk hormat. Lalu, tiba-tiba Hayden mengeluarkan setangkai mawar merah dari dalam sakunya bagaikan sulap dan memberikannya pada Nayla.
"Terimalah bunga ini nona, sebagai ucapan terima kasih karen anda sudah mau memilih saya sebagai teman dansa anda." Ucap Hayden dengan lembut.
Hal itu disaksikan banyak tamu undangan yang lain. Para gadis-gadis muda yang melihat itu juga ikut tersipu melihat betapa romantisnya Hayden. Dan karena citra baik keduanya selama ini, untung saja tak ada yang mempermasalahkan kedekatan mereka.
Kebanyakan tamu yang lain menganggap itu hanya komunikasi biasa antar kolega bisnis. Dan hal itu memang sudah biasa sebagai bentuk kesopanan. Hanya satu orang yang tak menyukai kejadian itu. Dia tidak lain adalah Stefan.
"Beristirahatlah dulu nona. Saya permisi." Kata Stefan sebelum berjalan pergi meninggalkan Roselyn, setelah melihat Hayden memberikan bunga pada istrinya. Ia segera mendekati mereka berdua.
"Selamat malam tuan Hayden. Senang bisa bertemu dengan anda di sini. Tadi, adalah tarian yang sangat indah." Ucap Stefan sambil berdiri di sebelah Nayla.
"Senang bertemu dengan anda juga tuan Stefan. Terima kasih atas pujian anda juga tuan."Jawab Hayden dengan senyum sopan.
Nayla mengamati kedua pria di depannya. Baru ia sadar kalau tubuh Hayden jauh lebih tinggi dan besar daripada Stefan. Padahal, Hayden 5 tahun lebih muda darinya. Stefan saat itu terlihat menyusut di samping Hayden.
Terlebih kharisma seorang pemimpin jauh lebih terpancar pada diri Hayden. Yah, mungkin saja karena pemuda itu masih diusia muda dan baru menginjak usia matang sebagai seorang pria.
Menyadari ia baru saja berpikir berlebihan tentang Hayden, membuat pipi Nayla bersemu merah karena malu. Ia segera memalingkan wajahnya dan berhenti menatap Hayden. Hayden sempat melirik itu dan itu membuatnya ikut tersenyum.
"Karena anda sudah selesai berdansa dengan istri saya. Bolehkan saya membawanya pergi, tuan?" Ucap Stefan penuh penekanan.
"Istri anda bukan barang tuan. Dia memiliki kehendak sendiri. Anda harus menanyakan pendapatnya juga." Kata Hayden dengan tatapan serius. Nayla yang mendengar itu pun ikut tersenyum dibuatnya. Stefan terlihat kesal dan merasa seperti kembali dipermalukan. Ia segera menatap Nayla di sebelahnya.
"Mari berdansa denganku juga, istriku." Ajak Stefan sambil mengulurkan tangannya. Karena semua mata sudah tertuju pada mereka, mau tak mau Nayla menerima uluran tangan Stefan. Agar mereka terlihat sebagai pasangan yang baik-baik saja.
"Saya akan membawakan bunga anda nona. Nanti, anda bisa mengambilnya lagi." Ucap Hayden menawarkan diri.
Nayla pun tersenyum dan memberikan bunga mawar dari Hayden sebelumnya kembali pada Hayden sebentar. Sebelum ia ditarik oleh Stefan kembali ke lantai dansa.
Musik kembali diputar, Stefan dan Nayla sudah kembali ke posisi sebelumnya. Keduanya sama-sama sudah menguasai langkah mereka. Bagaimanapun sudah bertahun-tahun lamanya, mereka selalu menjadi pasangan dansa. Stefan sendiri baru benar-benar merasa kehebatan Nayla setelah ia berdansa dengan Roselyn sebelumnya. Kedua wanita itu sangatlah berbeda.
"Kamu terlihat dekat dengan tuan Hayden itu." Sindir Stefan di tengah tarian mereka. Tapi, Nayla hanya diam dan tak menjawab. Hal itu membuat Stefan semakin kesal.
Di lain sisi Roselyn yang melihat Hayden di tepi lantai dansa mengamati Nayla dan Stefan, mencoba berjalan mendekati Hayden lagi.
"Selamat malam tuan. Kita bertemu lagi di sini." Sapa Roselyn dengan senyum cerah.
"Hmm" Jawab Hayden sebagai jawaban. Tak berhenti di situ, Roselyn mencoba kembali mengajaknya mengobrol.
"Tarian anda tadi sangat indah tuan."
"Terima kasih"
"Hm, walaupun saya tak sehebat nona Nayla. Apakah anda mau mencoba berdansa dengan saya?" Tanya Roselyn memberanikan diri. Hayden yang sedari tadi terkesan mengabaikannya dan tak menatapnya sama sekali kini menoleh dan menatapnya. Roselyn mencoba membuat ekspresi memohon yang biasanya ampun untuk merayu Stefan.
"Maafkan saya nona. Saya merasa lelah saat ini. Permisi." Ucap Hayden sebelum meninggalkan Roselyn dan memilih spot baru untuk mengamati Nayla yang masih berdansa bersama Stefan.
Sedangkan, Roselyn merasa kesal karena lagi-lagi tertolak oleh Hayden. Ia mencengkram gaunnya kuat-kuat. Dan saat ia menoleh kembali menatap Stefan yang masih berdansa dengan Nayla, tepat saat lagu selesai.
Dan mata Roselyn langsung membulat lebar saat ia melihat Stefan yang tiba-tiba mencium bibir Nayla di tengah-tengah banyaknya tamu di sana. Ia pun semakin kesal dibuatnya.
.
.
.
Bersambung ...