Diceraikan di malam pertamanya sebagai pengantin, membuat Embun terdiam dengan seribu bahasa.
Perceraian itu membuat ibunya kembali menjodohkan Embun dengan seorang tuan muda kaya raya. Mengetahui gadis itu pernah menikah dan bercerai, "Apa yang akan kau tawarkan agar aku mau menikahi mu?" seru tuan muda dingin itu padanya.
Waktu pun berlalu, tiga tahun kemudian setelah perceraian dengan Agra, mereka bertemu untuk pertama kalinya, "Milka, lihatlah betapa menyedihkannya dia. Selama tiga tahun ini apakah dia tidak bisa hidup dengan benar?" ejek Agra pada Embun, mantan istrinya.
Dia baru saja melempar bara api kehadapan istri seorang tuan muda Rendra.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon La_Sha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernikahan (3)
Upacara pernikahan pun usai dan sekarang tiba saatnya untuk memasuki acara pesta resepsi, masih di aula gedung yang sama.
Lagi, mereka semua memandang dengan takjub pada jelmaan Cinderella yang satu ini, A-Line dress yang dipakai Embun membuatnya benar-benar cantik, keahlian Grace dalam me-make over memang tak perlu dipertanyakan lagi.
Hari ini dia sukses membuat nona muda menjadi pusat perhatian karena kecantikannya, sungguh, gadis itu membuat iri para wanita yang hadir di acara pesta pernikahan, bagaimana bisa ada wanita super cantik yang mampu memikat hati sang tuan muda?
Di sebuah meja ibu terlihat sedang berbincang dengan para tamu, ada yang mengucapkan selamat dan ada juga yang sedang menyanjungnya.
Lihatlah cara ibu tersenyum, sepertinya dia sudah berkali-kali belajar melatih diri bagaimana caranya untuk tampil dan bersikap di depan para tamu yang berasal dari keluarga berada.
Ditengah-tengah obrolannya tak seberapa lama seorang pengawal dari Brilian Group datang menghampiri, "Permisi Nyonya, maaf, harus mengganggu kesibukan Nyonya."
"Ah tidak apa-apa, santai saja," jawab ibu dengan gaya yang elegan, membuat Rendra yang melihatnya dari kursi pengantin ingin muntah.
Dari kursi pengantin itu Rendra lagi-lagi membisiki hal yang menyakitkan di telinga gadis yang baru saja resmi menjadi istrinya.
"Kau lihat itu, betapa bahagia bisa menjadi bagian dari keluarga kami. Apakah kau yang memaksa ibumu untuk melakukan perjodohan ini?"
Embun tertunduk, merasa malu dengan apa yang dilakukan ibunya. Menjawab pun tidak, karena itu akan menjadi percuma.
Kembali ketempat ibu berada, dia terlihat masih berbincang dengan pengawal dari Brilian Group, entah apa tapi pengawal itu berhasil mengajaknya pergi meninggalkan aula, keluar tanpa memberitahukan besan dan putrinya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sampai di halaman belakang ibu terlihat sangat terkejut saat menatap ke sekelilingnya.
Tak jauh darinya berdiri sekitar tiga langkah ada sekretaris Alister.
"Tuan ... Ah, bukan, maksudku sekretaris Al apa yang kau lakukan disini? Mengapa tidak ikut dengan kami berpesta di dalam?"
"Pesta ini bukan untuk orang yang tak berkepentingan," ibu mengembangkan senyumannya dengan bangga, karena merasa perkataan itu bukan untuknya, melainkan untuk diri Alister sendiri.
"Seperti anda!" tegas Alister yang langsung melenyapkan senyuman di wajah ibu.
"Apa?!" matanya menatap tak percaya dengan garis kerut di keningnya yang bisa dilihat jelas dengan mata telanjang.
Dengan tegas dia memerintahkan para pengawal Brilian Group, "Kalian, bawa dia pergi dan kirim ke tempat yang jauh!"
Lalu dengan serentak mereka menjawab sembari mengangguk patuh, "Baik, tuan."
"Hei apa yang kalian lakukan, jangan menyentuhku. Aku adalah ibu mertua dari tuan muda kalian."
Suara itu tak mereka indahkan karena yang akan mereka turuti hanyalah titah dari sekretaris Alister.
"Jangan berani menyentuhku, lepaskan... lepaskan, mmh..." seorang pengawal membiusnya dari belakang hingga pingsan.
Kemana sekretaris Alister akan mengirimkan wanita baya itu, cukuplah dia yang mengetahuinya. Semua itu ia lakukan agar kelak di masa depan tak akan menjadi duri serta benalu di dalam rumah tangga tuan dan nona mudanya. Sepertinya Alister memiliki indera keenam dan bisa melihat masa depan seseorang dalam sekali tatap.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di dalam aula tadi pesta pernikahan masih berlanjut, sudah tiba saatnya bagi kedua mempelai itu untuk menerima ucapan selamat dari rekan bisnis, sanak saudara, dan para tamu penting lainnya.
Akhirnya, pesta ini pun akan segera berakhir.
wlpn sultan klu aku mah ogah punya suami spt Rendra nih.percuma aja baik" lembut" tapi kepala batu selip dikit salah pasti kena hukuman