NovelToon NovelToon
Antara Dia Dan Dirimu

Antara Dia Dan Dirimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Cahyaning fitri

Kiara Safira Azzahra harus menelan pil pahit mendapati kekasihnya tiba-tiba tidak ada kabar berita. Ternyata ehh ternyata, kekasihnya......

😱😱😱😱

Penasaran????

Yuk kepoin cerita author yang bikin kalian mewek-mewek baper abiss....

Hanya disini.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahyaning fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

"Ki, elu dipanggil Pak Regan di ruangannya?"

Kia dan Anne saling bertatapan.

"Kenapa Abang....!" Anne meringis, hampir keceplosan. Dia pun langsung meralat ucapannya, "Maksud gue, kenapa Pak Regan panggil elo?" tanya Anne sambil nyengir. Untungnya Kia nggak terpengaruh.

"Mana gue tau," Kia mengedikan bahunya, "Paling nanyain tugas yang belum gue kumpulin."

Kia beranjak dari tempat duduknya, "Gue ke ruangannya dulu?"

"Iya. Hati-hati....!" ucap Anne.

"Elo pikir Pak Regan makhluk buas makanya gue harus ati- ati!"

Anne malah terkekeh geli, "Maksudnya ati-ati elo bisa jatuh cinta. Dia kan dosen ganteng pujaan ciwi-ciwi mahasiswi di sini....!"

"Idihhh. Gue nggak ya...?" cibir Kia mengerucutkan bibirnya. Sementara Anne sudah ngakak senang karena berhasil menjaili sahabatnya.

Tok ...Tok ...Tok

"Masuk!" sahut suara dari dalam ruangan.

Kia melangkah masuk, setiap langkah terasa berat seolah dia sedang menghitung setiap gerakannya dengan seksama. Jantungnya berdetak cepat, sampai-datang di tenggorokannya. Napasnya terengah, naik turun seperti baru saja memanjat tangga beberapa lantai. Matanya menyapu ruangan, menahan gelombang gugup yang perlahan menaiki dada.

Dosen muda itu menatap Kia lekat, senyumnya hangat tapi sorot matanya tetap penuh ketegasan.

"Duduk!" suruhnya singkat.

Kia menunduk pelan, lalu menempati kursi di depan meja dosen Regan yang berdiri seperti penyekat di antara mereka. Tangan Lily mengatup di pangkuan, sedikit Kia menunggu.

"Ada apa ya, Pak? Kenapa saya dipanggil?" tanyanya dengan suara serak, mencoba menyembunyikan rasa cemas.

"Kamu belum mengumpulkan tugas?" katanya.

"Eh, iya, Pak. Kemarin saya tidak berangkat," jawab Kia tergagap.

"Kenapa?"tanyanya.

"Sakit, Pak," balas Kia, masih menundukkan pandangan.

"Sudah sembuh?"

Kia sedikit mengerjap kaget, lalu ia menganggukan kepala yang cepat, "Su-sudah, Pak. Alhamdulillah!"

"Kamu kelelahan?"

"Nggak juga, Pak," geleng Kia, "Tapi.... Insyaallah saya akan kumpulkan cepat," ujarnya.

"Ada kendala?" tanya Regan, tumben.

"Eh, apa?" Kia mendongakkan kepala, menatap Regan yang ternyata juga sedang menatapnya. Tatapan mereka bertemu. Saling menatap beberapa saat, lalu keduanya kembali melengos.

"Kalau ada kendala kamu bisa bertanya pada saya?" ucapnya.

"Nggak, Pak. Nggak ada kendala apa-apa. Kemarin saya memang sedang sakit. Makanya tugas-tugas yang bapak berikan tidak sempat saya kerjakan. Mau bantuin Banyu aja saya belum bisa, Pak?" ucapnya, meringis. Regan mengangguk paham.

"Nggak masalah. Banyu sudah dibantu mahasiswa lain. Ada Farel dan Satria yang membantunya."

"Iya, Pak," angguk Kia tersenyum tidak enak.

"Tapi.... sekarang keadaan kamu beneran sudah sehat kan?"

"Iya, Pak," angguk Kia.

"Bagus lah. Saya kasih waktu Kamu sampai besok siang. Saya tunggu tugas kamu di meja saya?"

Kia mengangkat kepala perlahan, menatap kagum wajah dosennya yang selalu berhasil mencuri perhatian semua ciwi  di kampus.

Setiap kali tatapan itu bertemu, jantung Kia serasa berdetak aneh

“Dia ganteng banget,” bisiknya dalam hati sambil menahan senyum.

"Iya, Pak. Besok tugasnya akan ada di meja bapak setelah istirahat!"

"Oke. Saya tunggu!" ucapnya tersenyum manis. Tanpa Kia tau, sebenarnya sengaja Regan bertanya soal tugas. Padahal itu semua hanya alibinya ---penasaran dengan kondisi gadis itu.

-

-

"Ada apa?" kepo Anne begitu melihat Kia kembali dari ruangan dosennya.

"Biasa tugas," jawab Kia. Lalu tatapannya beralih ke arah Banyu yang sedang ngobrol dengan Farel dan Satria.

"Nyu, tugas elo dah selesai?" tanyanya.

"Udah. Kenapa? Kalau mau bantu lo telat?"

"Sorry. Elo kan tau kemarin gue sakit?" ucap Kia merasa tidak enak.

"It's oke. Jangan dipikirkan!" kata Banyu santai.

"Jadi---kemarin elo nggak ada di kelas karena sakit, Ki?"tanya Farel yang duduk di samping Banyu.

"Iya," angguk Kia.

"Sakit apa?" Satria kepo.

"Sakit panu," Anne yang menjawab pertanyaan Satria, "Elo kepo banget sih?"

"Ih, kalau tau Kia sakit pasti gue jengukin, Ne?" kata pemuda berkacamata itu.

"Alah, gue temen deket elo aja kalau sakit nggak pernah tuh elo jengukin. Sok-sokan mau jengukin Kia?" sambung Farel, tergelak.

"Yeay, elo sakitnya nggak elit banget. Masa di rawat di RS gara-gara jatuh dari po'on mangga gara-gara ketauan nyolong. Malu-maluin elu yang ada....!"

"Ish, kampret.....!"

"Hahahaha.....! Sakit kok ya nggak elit banget gitu loh. Kecium trek, itu baru keren.....!" Banyu terbahak.

"Mati gue dong, Nyu....?" sahut Farel mencebikkan bibir.

Anne dan Kia ikut tersenyum.

"Emang napa elo ampe naik pohon mangga?" tanya Anne, penasaran.

"Nyolong mangga dia, Ne? Katanya demi emaknya yang lagi ngidam....!" jawab Satria.

"Hah, serius?" Banyu juga ikut penasaran, "Setua elo mau dikasih adik?" tanya Banyu, menatap Farel heran.

Farel malah meringis, "Iya," angguknya. Kemudian Banyu justru terbahak-bahak.

"Ternyata bokap nyokap elo produktif juga ya?" gelaknya. Anne, Banyu, Satria, serta Kia tertawa geli.

"Emang. Bokap gue yang bikin, gue yang repot harus nyari mangga," sungut Farel mengerucutkan bibir.

Banyu semakin ngakak.

"Harus nyolong lagi....!" lanjutnya.

"Buuuuhahahaha ......!" gelak Banyu dan Satria.

"Napa nggak beli aja?" tanya Kia yang sedari tadi diam ikut menimpali.

"Orang nyokap gue ngidamnya pengen mangga colongan......!"

"Idih, busyet......!!!!"

"Derita elo.....?" Anne ikut menimpali, disambung Satria yang tertawa lepas.

*****

"Ki, Tunggu!" Banyu menarik tas Kia saat gadis itu berjalan ke arah parkiran.

"Apa sih, Nyu?" Kia yang terkejut langsung berhenti.

"Elo mau pulang? Bareng yuk!" ajak Banyu.

"Nggak bisa. Abis ini gue mau kerja," jawab Kia. Banyu masih mengekor di belakang gadis itu.

"Elo kerja apa?" tanyanya penasaran.

"Bersih-bersih apartemen," jawab Kia.

"Art?"

"Ya bisa dibilang begitu,"

"Kenapa? Elo butuh duit banyak?" kepo pemuda itu.

"Iyalah, Nyu. Secara sekarang gue udah ngekos sendiri," jawab Kia.

"Oh gitu?"

Langkah Kia tiba-tiba berhenti. Dia menoleh ke arah Banyu yang berdiri kaku seperti patung. Matanya menatap antusias ke Banyu, ingin bertanya.

"Nyu, di kafe elo lagi butuh orang nggak?" suaranya keluar pelan, setengah berharap.

Banyu mengerutkan dahi, pikirannya melayang. "Kenapa?" jawabnya singkat, tak terlalu antusias.

Kia menghela napas, ragu-ragu. "Gue butuh kerjaan dari sore sampai malam..."

Banyu menatap ke depan sesaat, lalu mengangguk pelan. "Nanti gue tanya sama bokap dulu."

Kia mengangguk senang.

Untuk bulan ini, dia benar-benar kehabisan pilihan. Kemarin, tabungannya habis tersedot habis untuk membayar tempat tinggal baru dan membeli beberapa perlengkapan yang dibutuhkan. Kini, sisa uangnya tinggal sedikit sekali, dan rasa cemas mulai menggerayangi hatinya. Kalau terlambat dapat uang pengganti, bagaimana nanti dia bisa bayar uang kuliah tepat waktu? Dia menarik napas dalam, mencoba menenangkan diri meski kekhawatiran itu terus mengganjal.

"Beneran ya, Nyu. Soalnya gue butuh banget....?"

"Iya nanti gue tanyain?"

"Ya udah, gue cabut dulu. Gue buru-buru nih.....! Bye.....!"

To be continued.....

Mana komennya?????

Komen komen komen Komen komen komen

Vote..... Vote.... Vote.....

1
Mintarti
lanjut thor
Aditya hp/ bunda Lia
semangat Kia ... 💪💪
Mintarti
woooee ternyata ratu ga punya aklak ank yg di banggakan jatuhlah dia
Mintarti
ibuk e edan kwi greget aku ,ibuk durhaka
Mintarti
sapa suruh tante ada udang dibalik rempeyek/Grin/
Mintarti
ntar lulus kedokteran ratu belum tentu laku
Mintarti
nasib baik tk ada yg tau sabar kia Alloh pd saatnya akan angkat derajat mu
Aditya hp/ bunda Lia
kayaknya Kia mau di suruh jadi pacar boongan lagi .... 🤭
Aditya hp/ bunda Lia
baca dari awal koq aku baru ngeh kalo ratu mantannya pak dosen itu kakak nya Kia .... faktor U dah makin lemot ajah nih otak ... 🙈
Aditya hp/ bunda Lia
harus super duper tegasnya pak dosen jahat juga gak apa-apa lah kalo Sama cewe ulet bulu modelan si ratu mah
Gustinur Arofah
klo bisa dilahirkan maunya di orang tua yg kaya raya, tak ada yg meminta untuk dilahirkan dr perbuatan apa pun, miris bgt klo sampe seperti itu. 😭😭😭
Aditya hp/ bunda Lia
ternyata benar .... yakinlah Ki kamu akan mendapatkan kebahagiaanmu
Oma Gavin
rumit banget hidup kia, tetap semangat dan tegar kia raih cita" mu tunjukkan pada mereka yg meremehkan mu
Gustinur Arofah
😭😭😭😭
Aditya hp/ bunda Lia
Oh tidak jadi Kia anak dari si perampok? 😱
benarkah???
Aditya hp/ bunda Lia
ternyata Banyu leukimia... 🥺🥺
Aditya hp/ bunda Lia
pasti di kasih kerjaan Sama om Guntur ...
Aditya hp/ bunda Lia
udah Kia Ama pak dosen ajah banyu sama Anne ... 🤭
Oma Gavin
ayo bayu gercep jgn sampai keduluan pak dosen
Aditya hp/ bunda Lia
cerita dosen muda selalu bikin nagih baca .... lanjut 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!