Kisah dua wanita cantik yang terlahir dari ibu yang berbeda, terapi memiliki ayah yang sama. Morgan Tan memilki dua orang istri, anak dari pernikahan resmi bernama Pricilia Tan dan satu anaknya terlahir dari sebuah kesalahan bernama Claudia Tan.
Demi ingin mendapat pengakuan marga Tan dari sang Ayah, Claudia harus menggantikan posisi sang kakak sebagai istri dan menikah dengan Edward yang merupakan pewaris tunggal dari keluarga Chen.
Takut akan rumor dan kondisi buruk Edward, kelurga Tan sengaja menukar anak gadisnya Pricilia dengan anak haram Morgan Tan yaitu Claudia. Apalagi terdengar rumor pria tersebut memilki penyakit aneh dan istri-istrinya meninggal secara misterius.
Lalu, bagaimana kah nasib Claudia di tangan kelurga Chen?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enny76, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Godaan untuk Claudia
Claudia merasakan dirinya hancur karena di khianati oleh saudara tiri dan kekasihnya. Pantas saja Ayahnya begitu memaksa dirinya untuk mengganti posisi Pricilia menikahi kelurga Chen dengan iming-iming dirinya dan sang ibu akan mendapatkan marga Tan, sebuah kehormatan untuk menjadikan ibunya memiliki status sosial yang baik, tetapi siapa sangka semua ini rencana Pricilia dan Joseph.
"Sungguh mereka sangat jahat dan tidak punya hati nurani. Seharusnya aku tidak menerima tawaran Ayah ku untuk menggantikan posisi Pricilia." seru Claudia sambil terisak
"Ayah ku dan kelurga Tan pasti sudah tahu hubungan Pricilia dan Joseph. Lelucon macam apa yang sedang mereka buat?!
Air mata Claudia berlomba-lomba berjatuhan, dadanya begitu sesak dan sakit sampai sekujur tubuhnya.
"Berarti Joseph berbohong dengan mengatakan kuliah di Inggris. Ternyata ia akan bertunangan dengan Pricilia!" hiks..
Claudia terus melangkah, tangannya mengusap genangan air mata yang terus berjatuhan. Acara party masih terus berlanjut, ia berjalan kearah balkon dan bersandar pada dinding. Bola matanya menatap langit-langit malam, semilir angin menerpa tubuhnya yang kaku.
Seorang pelayan datang membawa nampan berisi minuman. Ia menawarkan Claudia dan menyodorkan minuman padanya.
"Silakan nona, minuman ini akan membuat nona rileks."
Claudia tidak banyak berpikir, ia meraih satu gelas berisi air putih dan mengucapkan terima kasih pada sang pelayan. Wanita yang sedang patah hati itu meneguk air putih tanpa melihat isinya.
Lama merenung, Claudia merasakan kepalanya pusing dan perutnya mual. Ia berusaha berjalan kearah toilet dan ingin memuntahkan semua isi perutnya. Posisi toilet lumayan jauh dari tempat party. Tiba-tiba suhu tubuh Claudia menjadi panas, bagian bawahnya berkedut-kedut membuatnya tidak nyaman.
Di sebuah lorong menuju toilet, tiga orang pria menghadangnya. Tentu saja Claudia mengenal mereka. Ia terkejut saat tiga pria itu mendekat kearahnya.
"Haii Claude, lama kita tidak berjumpa."
"Sudah empat bulan kamu menghilang dari kampus, kenapa sekarang datang ke party Cindy?"
"Malam ini kamu sangat cantik, dengan gaun seperti ini kecantikan mu berkali-kali lipat." pujinya sambil terkekeh.
Mereka adalah teman-teman Claudia satu kampus, tetapi beda jurusan. Tiga pria tersebut sangat terobsesi dengan kecantikan Claudia, mereka seringkali menggoda dan mendekati gadis ini saat berada di kampus, Namun Claudia tidak pernah merespon atau berinteraksi dengan nya. Tapi hari ini, kenapa pria-pria tersebut mendatangi di waktu yang tidak tepat. Biasanya Joseph selalu menyelesaikan masalah Claudia bila ada yang mengganggu, bak pahlawan yang selalu melindungi kekasihnya di saat membutuhkan.
Claudia mundur kebelakang dengan memegang dinding, kepalanya semakin pusing, pandangannya makin lama makin berbayang. Ia tidak ingin jatuh ke tangan pria-pria yang menginginkan tubuhnya. Mata mereka di penuhi tatapan penuh hasrat.
"Mau apa kalian?! Seru Claudia masih mundur kebelakang.
"Tentu saja menginginkan tubuh mu!"
"Kalian semua sudah gila!" teriak Claudia, sambil berusaha menahan hasrat yang mulai memanas.
Kaki mereka terus melangkah siap menangkap mangsanya. Claudia benar-benar ketakutan, ia berusaha ingin keluar dari tempat itu. Namun sayang, ketiga pria itu berhasil mengepung tubuh Claudia yang semakin bergairah.
"Jangan munafik Clau! Kamu menginkan sentuhan kami bukan? Ayolah kita buat pesta sex malam ini." kata salah seorang dari mereka
"Lepaskan, jangan sentuh aku!" pekik Claudia yang berusaha menepis tangan pria tersebut.
"Kalian sungguh jahat! Aku tidak pernah ada urusan dengan kalian!"
"Berteriak lah sepuas mu, tidak ada orang disini!" tantang nya dengan gelak tawa yang meledak.
"Lihat lah tubuh mu, tidak sinkron dengan ucapan mu. Tubuh mu mengingkan sentuhan bukan? kami bertiga bisa puaskan kamu sekarang."
Wajah Claudia memerah menahan hasrat yang mulai menjalar di seluruh tubuhnya "Pasti kalian yang memberikan aku minuman perangsang!"
"Hahahaha... rupanya Kamu sudah tahu, lihatlah tubuh mu mulai meliuk-liuk."
"Terkutuk kalian! teriak Claudia yang telah di jebak.
"Cepat kita bawa ke gudang!" seru pria ber jas hitam.
"Tidak! Tolong!!! Wanita itu berusaha berontak dan berteriak. Namun sayang tubuh Claudia tidak sanggup melawan tiga pria bertubuh tinggi besar. Pria itu membekap mulut Claudia dan membopong tubuhnya untuk di bawa kesebuah gudang. Namun belum sempat mereka membawanya. Sebuah tangan kekar menghantam tubuh mereka satu persatu.
Sebuah pukulan telak mengenai wajah ketiganya, bersama tendangan bebas mengenai perut dan dada mereka bertubi-tubi. Suara pekikan kesakitan dan darah segar keluar dari mulut dan hidung ketiganya.
"Si-apa kau?" tanya salah satu dari mereka sambil mengusap darah dari bibirnya.
"Berani sekali kalian menyentuh wanita ku!" seru pria tinggi tegap dengan suara bariton
"Pergi kalian! Apa ingin aku habisi satu persatu!" ancamnya dengan aura membunuh.
Tidak ingin mendapatkan masalah, ketiga pria tersebut bangkit dari lantai sambil berjalan tertatih-tatih karena pukulan dan tendangan pria tersebut begitu menyakitkan hingga membuat mereka terkapar di lantai dingin.
"Tuan, nyonya tidak bisa di kendalikan. Tubuhnya seperti__" sang asisten tidak sanggup meneruskan kata-katanya.
"Cepat bantu aku bawa ke kamar."
Pria itu menggendong tubuh Claudia ala bridal style yang mulai tidak bisa di kendalikan. Claudia terus meliuk-liuk kan tubuhnya seperti sesuatu ingin cepat ia salurkan. Terpaksa Pria dan asisten itu menggunakan lift barang yang berada di belakang. Mereka tidak menggunakan lift pengunjung sebab akan menimbulkan curiga.
Sang asisten membuka akses pintu dengan kartu khusus, setelah pintu terbuka pria tersebut masuk kedalam membawa tubuh Claudia. Pintu di tutup rapat oleh sang asisten dari luar.
Pria itu membaringkan tubuh Claudia di atas ranjang, namun Claudia menarik tangannya dan menjatuhkan tubuhnya kearah ranjang. Akal sehat wanita itu sudah hilang kendali dan terganti oleh hawa nafsu yang membara.
"Sentuh aku Tuan, aku sudah tidak kuat. Badan ku panas!" desis Claudia, la menarik dasi dari kerah bajunya dengan kasar, merobek kancing baju dengan kedua tangannya. Wanita itu begitu tak sabar dan hasratnya harus segera tersalurkan.
Pria tersebut tidak berontak sedikit pun, ia membiarkan Claudia terus bermain diatas tubuhnya. Melumat bibirnya dengan rakus dan menciumi dadanya yang bidang, hingga turun kebawah dan menarik kasar gesper yang mengikat pinggang nya. Tangannya membuka resleting dan menarik celana panjang hingga hanya terlihat celana boxer yang melekat di tubuh atletis nya.
"Kau sungguh tak sabar ingin bercinta dengan ku!" ucap pria itu sambil menarik gaun Claudia yang sudah berantakan. Kini mereka berdua melepas seluruh pakaiannya tanpa sehelai benangpun.
Pria itu membalikkan tubuh Claudia di bawah dan mulai melumat bibir di seluruh tubuh Claudia yang sudah panas karena hasrat. Namun Claudia masih bisa melihat wajah pria tampan di atasnya. ia sudah pasrah dan tidak akan bisa menolak cumbuan pria tampan bertubuh atletis.
Bahkan, Claudia sudah lupa kalau ia memiliki suami penyakitan. Yang ada di pikirannya saat ini, hasratnya harus tersalurkan.
Claudia menahan sakit saat sebuah batang besar menghujam area sensitif nya bertubi-tubi. Hingga suara pekikan keras menggema di dalam kamar, pria itu berhasil menjebol gawang milik Claudia. Gesekan demi gesekan memberikan sensasi nikmat, lama-lama suara jeritan menjadi suara rintihan kenikmatan.
Pria tampan itu tersenyum puas dan terus memberikan pelayanan terbaik pada Claudia. Tak terasa mereka melakukan berkali-kali hingga menjelang subuh. Suara dengkuran halus kelelahan terdengar dari kedua pasang pria dan wanita yang sedang berpelukan.
****
TOLONG BANTU RATE BINTANG 5 DI LINGKARAN MERAH, DAN BERIKAN KOMENTAR MU🥰🤗
jangan bohong kamu Chen pdhl udh d sentuh berkali kali tuh istrinya nek yah engg pa pa kan udh halal itu lagian engg ada sesuatu yg terjadi kan Ama kamu tuan Chen berarti penyakitmu sudah sembuh ya kan
Mantap bunda
Hatur nuhun