NovelToon NovelToon
Putri Pewaris Yang Ditukar

Putri Pewaris Yang Ditukar

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintamanis / Teen School/College / Putri asli/palsu / Idola sekolah / Pernikahan rahasia
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

Juan memutuskan membeli rahim seorang wanita karena istrinya belum juga hamil. Tapi pada saat wanita itu hamil, ternyata Allah berkata lain dengan membuat istri Juan hamil juga.
Setelah mengetahui istrinya hamil, Juan pun lupa kepada benih yang saat ini sedang tumbuh di dalam perut Kamila. Dia mengacuhkan Kamila dan benih itu membuat Kamila marah dan berniat balas dendam kepada Juan dengan menukarkan anaknya dengan anak Raina pada saat dilahirkan nanti.

Akankah Juan dan Raina tahu, jika anak yang selama ini mereka besarkan bukan anak kandung mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 14 PPYD

Dandi menghampiri dan membantu Alesha bangun. "Kakak jangan nangis lagi," ucap Dandi dengan wajah sedihnya.

Alesha tersenyum dan memeluk adiknya itu dengan deraian air mata. "Kamu beruntung Dek, bisa disayangi oleh Mama. Jangan nakal ya, biar Mama gak marah sama kamu," ucap Alesha.

"Kakak." Dandi tidak habis pikir, kenapa kakaknya begitu sangat sabar meskipun Mamanya sudah jahat dari sejak Alesha kecil.

Malam pun tiba....

Alesha mengunci diri di kamar, dia tidak masak untuk makan malam. Rasanya hatinya masih sakit dengan perlakuan Mamanya tadi sore bahkan tubuhnya terasa sangat sakit. Tiba-tiba pintu kamar Alesha digedor dengan sangat kencangnya.

"Alesha, kenapa kamu belum masak? Mama dan Dandi sudah lapar ini!" teriak Mama Kamila.

Alesha duduk di lantai dengan melipat kedua kakinya, lalu dia menutup kedua telinganya dengan tangannya sendiri. Alesha memejamkan matanya dengan air mata yang tidak henti-hentinya mengalir. "Ya, Allah aku capek hidup seperti ini terus," batin Alesha dengan bibir bergetar.

Suara gedoran pintu membuat Alesha semakin trauma, badannya masih sakit dan jika sekarang dia membuka pintu sudah pasti Mamanya akan memukulinya lagi. Dandi segera menghampiri Mamanya. "Ma, sudah gak enak malam-malam teriak-teriak seperti ini. Kak Alesha sepertinya sedang istirahat, Dandi bisa kok makan mie saja," ucap Dandi membujuk Mamanya.

"Dandi, kamu jangan membela kakakmu yang tidak bisa diatur itu lebih baik kamu diam dan jangan ikut campur!" bentak Mama Kamila.

"Mama, Dandi mohon hentikan semua ini!" teriak Dandi dengan deraian air matanya.

Kamila terdiam, untuk pertama kalinya dia melihat Dandi menangis. "Mama sudah terlalu jahat sama Kak Alesha, sejak kecil sampai sekarang Mama selalu menyiksa kakak. Apa Mama tidak kasihan sama Kakak? selama ini Kakak sudah sangat baik dan mengerjakan semua pekerjaan rumah tapi Mama tidak pernah bersikap baik sama kakak. Kasihan kakak, Ma," ucap Dandi dengan deraian air matanya.

Alesha mendengar ucapan Dandi, dia merasa sedikit lega karena adiknya masih sayang kepadanya. Perlahan dia bangkit dan membuka laci meja belajarnya. Di sana terlihat sebuah pisau kater dan dengan tangan bergetar, dia mengambil kater itu.

"Mungkin dengan aku mati, Mama akan bahagia," batin Alesha dengan deraian air matanya.

Alesha mengarahkan kater itu ke pergelangan tangannya. Tanpa ragu-ragu, dia menyayat urat nadi tangannya. Kater itu terjatuh, darah seketika mengalir deras, Alesha terjatuh ke lantai dengan tidak sengaja menjatuhkan lampu belajar sampai terdengar sangat keras.

"Kakak, kakak lagi apa?" teriak Dandi dengan berusaha membuka pintu kamar Alesha.

"Alesha, buka pintunya jangan macam-macam kamu. Buka atau Mama buka paksa menggunakan kunci cadangan!" teriak Mama Kamila.

Alesha sudah terkapar di atas lantai, darahnya mengalir deras dan perlahan dia pun menutup matanya. Sementara itu Kamila berlari mengambil kunci cadangan, dia sudah sangat emosi ingin memarahi Alesha. Setelah mendapatkannya, Kamila pun segera membuka pintu kamar Alesha.

"Kamu benar-benar anak-----" ucapan Kamila terhenti kala melihat Alesha sudah tidak sadarkan diri dengan darah yang terus mengalir.

"Kak Alesha!" teriak Dandi.

"Dandi, cepat minta bantuan untuk mengangkat tubuh kakakmu," ucap Mama Kamila panik.

"Iya, Ma."

Dandi berlari dan meminta bantuan kepada tetangga mereka. Alesha diangkat ke dalam mobil Kamila dan dengan cepat Kamila pun membawa Alesha ke rumah sakit. Wajah Kamila terlihat khawatir begitu juga dengan Dandi.

Sesampainya di rumah sakit, Alesha segera mendapatkan pertolongan. Butuh waktu yang lumayan lama, hingga akhirnya nyawa Alesha pun tertolong dan saat ini sudah berada di ruangan rawat inap. Kamila dan Dandi duduk di samping ranjang Alesha, bahkan Kamila memperhatikan Alesha dengan tatapan sulit diartikan.

"Dandi, sudah malam lebih baik kamu tidur biar Mama jagain kakak kamu," ucap Mama Alesha.

"Tidak Ma, Dandi juga ingin menjaga kakak," tolak Dandi.

"Besok kamu sekolah, jangan banyak membantah sudah sana tidur," ucap Mama Kamila dingin.

Dandi pun tidak bisa membantah lagi, akhirnya dia tidur di atas sofa. Kamila masih menatap Alesha. "Sebenarnya Mama tidak mau menyiksa kamu, tapi setiap Mama melihat wajah kamu, kenangan Mas Juan menyakiti Mama membuat Mama selalu ingin melampiaskan kemarahan Mama sama kamu. Wajah kamu mirip sekali dengan Mas Juan dan itu yang menjadi alasan Mama selalu ingin melampiaskan kemarahan Mama sama kamu," batin Mama Kamila.

Egois, Kamila memang egois sudah melampiaskan kemarahan dan dendamnya kepada anak yang tidak tahu apa-apa. Sebenarnya salah dia sendiri sudah ada perasaan lebih kepada Juan, jelas-jelas Juan dari awal hanya ingin membeli rahimnya saja tanpa ada perasaan apa-apa. Cinta memang bisa merubah segalanya, bahkan Kamila yang awalnya wanita baik bisa berubah jadi jahat gara-gara cinta yang terbalaskan.

***

Keesokan harinya....

Alesha mulai membuka matanya. Dia menyisir setiap sudut ruangan yang tercium bau obat itu. Alesha sangat sedih, ternyata dia masih hidup padahal dia ingin sekali mati.

Tidak lama kemudian, pintu ruangan terbuka dan itu ternyata Kamila. Subuh-subuh Kamila dan Dandi pulang karena Dandi harus sekolah dan Kamila menitipkan Alesha kepada suster. Alesha segera memalingkan wajahnya, dia belum mau melihat wajah Mamanya.

"Ternyata kamu sudah sadar, sekarang kamu makan bubur dulu biar cepat sembuh," ucap Mama Kamila tanpa ekspresi sama sekali.

"Kenapa Mama tidak membiarkan Alesha mati saja," ucap Alesha dingin.

Kamila yang sedang membuka bubur buatannya, seketika menghentikan gerakan tangannya. "Mama tidak akan membiarkan kamu mati," sahut Mama Kamila.

Alesha langsung menoleh dan menatap wajah Mama yang selama ini dia sayangi. "Kenapa? supaya Mama bisa menyiksa Alesha lagi? belum puaskah Mama menyiksa Alesha selama ini?" tanya Alesha dengan deraian air matanya.

"Jangan banyak bicara, buka mulutmu biar Mama suapi kamu," ucap Mama Kamila dingin.

Kamila mengulurkan sendok ke mulut Alesha tapi Alesha sama sekali tidak mau membuka mulutnya. Alesha justru terus menatap Kamila membuat Kamila mulai tersulut emosi. Kamila menyimpan sendok itu dengan kasar, lalu dia membalikan tubuhnya hendak pergi.

"Kenapa Mama selalu menyalahkan dan memukul Alesha? kenapa Mama sangat membenci Alesha?" tanya Alesha dengan deraian air matanya.

Kamila menghentikan langkahnya tapi dia tidak membalikan tubuhnya. "Mama pikir, Alesha tidak merasakan sakit? Rasanya sakit sekali Ma, diperlakukan seperti itu oleh Mama sendiri. Alesha masih bisa tahan dengan rasa sakit di tubuh Alesha, tapi tidak dengan hati Alesha. Sakitnya sangat luar biasa, Alesha mungkin anak yang kuat dari pada anak yang lainnya tapi hati Alesha merasakan sakit 10 kali lipat atau bahkan sampai 100 kali lipat, apa Mama tahu itu? kenapa Mama selalu pilih kasih dan lebih sayang kepada Dandi?"

Kamila membeku mendengar ucapan Alesha. Selama ini Alesha tidak pernah bicara apa pun dan baru kali ini Alesha bersuara mengenai isi hatinya. Kamila tidak bisa berkata apa-apa, bahkan dia tidak tahu harus menjawab apa.

"Kalau Mama sudah tidak menginginkan Alesha, kenapa Mama tidak berikan saja Alesha ke panti asuhan? Alesha tidak mau terlahir seperti ini, kenapa Mama sangat membenci Alesha? kenapa Mama hanya bersikap jahat kepada Alesha? Alesha ini anak Mama atau bukan, kenapa Mama tidak memberikan kasih sayang yang sama seperti kepada Dandi? Padahal Mama seorang wanita, tapi kenapa Mama jahat kepada Alesha?" Alesha sampai sesenggukkan bicara seperti itu.

Mata Kamila sudah berkaca-kaca, tapi bukan Kamila namanya jika dia cengeng. Dia tidak mau memperlihatkan tangisannya di hadapan Alesha, hingga akhirnya Kamila pun dengan cepat keluar dari ruangan rawat Alesha meninggalkan Alesha. Lagi-lagi Alesha hanya bisa menangis meratapi nasibnya yang seperti itu.

1
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
langsung di lamar aja 🤣
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
ya kali aja dateng2 lansung songong begitu euy ....malu lah Alesha nya 🤣
Riasusi
lanjut
ꪶꫝNOVI HI
kondangan rame rame ya
ꪶꫝNOVI HI
ada yg cemburu nih
Naysila mom's arga
gass keeunn euyyy biar jadi Edgar junior
Patrick Khan
ayo ndag nikah.. aku siap kondangan nie
Naysila mom's arga
semoga gx ada pebinor
Atun Atun
apa mungkin nanti ada konflik dan berpisah
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
so sweet nya .... sebentar lagi jadi pasangan hidup euy
ꪶꫝNOVI HI
nikahin secepatnya ed si alesha
Patrick Khan
tp q berat ed 😂😂😂
Naysila mom's arga
bentar lagi nikah tuh
ꪶꫝNOVI HI
lagi kerja loh alesha nya ed, jangan terlalu posesif lah 😅😅
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
ya elah bucin banget si edgar
Murni Dewita
👣
Naysila mom's arga
kok Kamila sama jovanka enak ya kehidupan nya 🤣🤣🤣gx sebanding
Patrick Khan: hemmm betul kak.. ayem bener hidup nya gk rela aku😮‍💨😮‍💨
Patrick Khan: hemmm betul kak.. ayem bener hidup nya gk rela aku😮‍💨😮‍💨
total 2 replies
ꪶꫝNOVI HI
udah tobat jovanka dan kamila 🤭🤭
⧗⃟ᷢʷ §𝆺𝅥⃝©🅢🅐🅚🅤🅡🅐⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
alhamdulillah akhirnya hidup bahagia dengan tentram dan damai dengan keadaan semuanya🤗
Arsyad Algifari.
sukses selalu ka Poppy 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!