Cinta Di Atas Sajadah

Sepulang makan siang dari restoran, Zayn dan Nasya kembali ke perusahaan. Sedangkan ibu Zubaidah kembali pulang ke rumahnya. Mereka berpisah setelah keluar dari restoran. Hanya membutuhkan waktu tiga puluh menit, Zayn dan Nasya akhirnya telah sampai di kantor.

Zayn berjalan dengan langkah lebar menyusuri lorong perusahaan menuju ruangannya, sedangkan Nasya mengikuti langkah Zayn dari belakang menuju meja kerja tepat di samping pintu ruangan CEO.

..."Zayn!"...

Langkah Zayn terhenti karena ada yang memanggil namanya. Zayn menoleh ke belakang menatap pria itu yang tak lain adalah Yuda.

..."Ada apa?" sahut Zayn dengan wajah datar tanpa ekspresi....

..."Tadi Angel datang kemari." ujar Yuda membuat Zayn menoleh menatap Nasya....

Nasya yang mendengar ucapan Yuda pun menoleh menatap kedua pria yang saat ini masih berdiri di depan pintu ruangan CEO.

..."Kita bicara di dalam saja." balas Zayn di angguki oleh Yuda....

Rani yang sudah melihat dua pria tampan itu memasuki ruangan segera menggeser kursinya mendekati Nasya.

..."Eh Sya, kau tahu tidak? Tadi, bu Angel datang marah-marah dan memaksa masuk ke dalam ruangan Pak Zayn." Nasya yang mendengar perkataan Rani seketika wajahnya berubah terkejut....

..."Hah! Marah-marah? Kok bisa?"...

...Rani mengangguk lalu kembali bicara. "He'em... Dia marah-marah dan berteriak seperti orang kesurupan. Beruntung ada Yuda yang cepat datang, kalau tidak? Bisa di pecat aku sama Pak Zayn." jelas Rani membuat Nasya mengerutkan keningnya. "Kata Yuda, mereka berdua batal nikah ya, Sya? Kau tahu tidak, mereka batal nikah karena apa? Atau mungkin, Pak Zayn selingkuh ya?"...

..."Husstt! Jangan sembarangan bicara. Kalau Pak Zayn mendengar bisa habis kamu." balas Nasya tak mau kena getahnya....

..."Dengar dulu, Sya... Dan kata Yuda, pernikahan Pak Zayn juga akan tetap di gelar tapi bukan dengan bu Angel. Lalu dengan siapa? Berarti benar kan kalau Pak Zayn itu selingkuh, iya kan?"...

Mendengar pertanyaan itu, Nasya semakin sulit menjawab dan membuat posisi dirinya semakin terpojok. Karena memang status dirinya yang sebagai calon istri masih di rahasiakan sesuai kemauan Ibu Zubaidah dan juga Zayn. Tak mau sampai Rani curiga padanya, Nasya memilih untuk mengalihkan keadaan.

..."Aku mau ke toilet dulu."...

..."Ih, Sya! Aku belum selesai bicara..." protes Rani saat Nasya tiba-tiba pergi dari duduknya....

..."Nanti lanjut lagi ngobrolnya, aku sudah kebelet banget." balas Nasya tetap pergi meninggalkan Rani di sana....

~

Di ruangan Zayn, mereka berdua masih membahas tentang Angel.

..."Lalu apa keputusan mu, Zayn?" tanya Yuda saat selesai menceritakan tentang Angel....

..."Aku tidak tahu, yang pasti aku sudah tidak ingin lagi bertemu dengannya." sahut Zayn benar-benar sangat kecewa dengan model cantik itu....

..."Jika dia kembali lagi kemari? Apa kau akan menemuinya?" pertanyaan Yuda berhasil membuat Zayn menatapnya tajam....

..."Yang pasti aku akan mengusirnya. Aku sudah tidak mau lagi melihat wajahnya yang sok polos itu." dengan kesal Zayn menjawab pertanyaan itu....

Sedangkan Yuda hanya mengangguk-anggukkan kepalanya setelah mendengar jawaban Zayn lalu kembali bicara.

..."Okeh! Aku akan kembali bekerja kalau begitu, sebentar lagi kita akan ada meeting kan?"...

..."Ya! Siapkan semua berkasnya. Kita akan pergi lima belas menit lagi." balas Zayn berusaha untuk mengalihkan pikirannya....

Setelah mendapat jawaban dari Zayn, Yuda berdiri dan melangkah pergi keluar dari ruangan Zayn menuju ruangannya. Sedangkan Rani dan Nasya saat ini sedang sibuk membereskan meja kerja mereka untuk bergegas pulang. Karena jam sudah menunjukan pukul 16.30 wib.

..."Aku pulang dulu ya, Ran?" ucap Nasya sembari menyampirkan tas ke bahunya....

..."Eh sebentar! Kita keluar bareng ya?" balas Rani dengan buru-buru membereskan mejanya....

Nasya yang mendengar itu akhirnya memilih untuk menunggu Rani. Dia juga butuh di temani untuk berjalan menuju lift hingga parkiran bawah tanah. Tak lama kedua wanita itu akhirnya sampai di parkiran dan menyalakan motor masing-masing untuk kembali pulang.

~~

Perjalanan sepulang Zayn meeting di luar, kini dia telah sampai di halaman rumahnya. Zayn turun dari mobil dengan raut wajah yang sangat lelah.

..."Zayn!"...

Zayn yang baru saja menutup pintu mobil langkahya terhenti dan menoleh ke belakang menatap ke arah sumber suara. Dia mengerutkan keningnya saat melihat seseorang yang sudah berani dengan lantang memanggil namanya.

..."Angel?" lirih Zayn dalam hati....

Tanpa aba-aba, Angel memeluk Zayn dengan begitu eratnya hingga membuat pria dingin itu terpaku sesaat. Setelah sadar, dia menjauhkan tubuh Angel darinya.

..."Mau apa kau datang kemari?" wajah datar tanpa ekspresi itu terlihat kesal saat melihat seorang wanita yang sudah membuat luka di hatinya....

..."Aku sangat merindukan mu, Zayn. Apa kau tidak merindukan aku?"...

Zayn membuang muka dan tersenyum muak mendengar jawaban Angel.

..."Jangan belagak polos, Angel. Pergilah dari kehidupan ku, aku sudah tidak lagi mencintaimu."...

Setelah mengatakan itu, Zayn berbalik dan melangkah masuk. Baru beberapa langkah, kaki Zayn terhenti karena Angel menahannya.

..."Zayn tunggu! Aku mohon kali ini dengarkan aku. Aku mohon, sayang." dengan ekspresi memohon Angel menatap wajah seorang pria yang saat ini di hadapannya dengan mata berkaca-kaca karena menahan rindu....

..."Cepat katakan lah, aku tidak punya banyak waktu." balas Zayn masih tetap memasang wajah datar....

..."Sayang, maafkan aku. Aku terpaksa melakukan semua itu demi Mama. Kau tahu kan, Mama harus terus menjalani pengobatan kemoterapi setiap bulan. Dan semua biaya itu tidak murah, Zayn. Aku mohon mengerti lah, jangan tinggalkan aku begini. Aku tidak bisa hidup tanpa mu, Zayn. Beri aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya. Aku mohon?"...

Panjang lebar Angel menjelaskan pada sosok tampan pria yang ada di hadapannya. Namun ekspresi Zayn yang menatap Angel masih sama, datar tanpa ada lagi rasa iba apalagi cinta.

..."Sudah selesai bicara?"...

Wajah Angel yang memohon seketika berubah kecewa, ternyata tidak semudah itu membujuk Zayn untuk kembali padanya.

..."Jika sudah tidak ada lagi yang ingin kau katakan, silahkan pergi. Aku lelah, aku mau istirahat!" lanjut Zayn kemudian kembali melangkah meninggalkan Angel....

Lagi dan lagi, Angel masih saja menghalangi langkah pria itu dan bersimpuh di kaki Zayn dengan tangisan yang sudah tidak bisa lagi di bendung.

"Zayn aku mohon... Jangan tinggalkan aku.. Aku tidak bisa hidup tanpa mu, Zayn. Beri aku kesempatan untuk berubah, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi..." dengan tangisan pilu, Angel bersimpuh memohon kembali untuk mendapatkan cinta Zayn.

Namun sayangnya hati Zayn sudah tertutup rapat untuk Angel. Dan dia tetap pada pendiriannya untuk menikah dengan Nasya sesuai keinginan sang Mama. Angel yang masih terus memeluk kaki Zayn, membuat pria itu sulit melangkah.

Mau tidak mau Zayn mengangkat kakinya dengan sedikit kasar agar Angel bisa melepaskan pelukan di kaki Zayn.

"Argh..." rintih Angel terjatuh merasakan sakit pada bagian siku di tangan kirinya.

Setelah terlepas, Zayn menundukan punggungnya menatap Angel dengan tatapan kekecewaan yang teramat dalam.

..."Dengar Angel! Tidak ada lagi kesempatan bagi seorang wanita yang dengan mudah mengobral kehormatannya pada pria yang bahkan belum menjadi suaminya. Dan ingat satu hal, dua minggu ke depan pernikahan ku akan tetap berjalan meski bukan bersamamu! Kau mengerti itu?!"...

DEG !!

...****************...