NovelToon NovelToon
Antagonist Kesayangan Putra Mahkota

Antagonist Kesayangan Putra Mahkota

Status: tamat
Genre:Romansa Fantasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Transmigrasi / Rebirth For Love / Cinta Istana/Kuno / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Salvador

Hera membaca novel Fantasi yang tengah trending berjudul "Love for Ressa", novel klasik tentang Dante, seorang Duke muda yang mengejar cinta seorang gadis bernama Ressa.

Tentunya kisah ini dilengkapi oleh antagonis, Pangeran Mahkota kerajaan juga menyukai Ressa, padahal ia telah bertunangan dengan gadis bernama Thea, membuat Thea selalu berusaha menyakiti Ressa karena merebut atensi tunangannya. Tentunya Altair, Sang Putra Mahkota tak terima saat Anthea menyakiti Ressa bahkan meracuninya, Ia menyiksa tunangannya habis-habisan hingga meregang nyawa.

Bagi Hera yang telah membaca ratusan novel dengan alur seperti itu, tanggapannya tentu biasa saja, sudah takdir antagonis menderita dan fl bahagia.

Ya, biasa saja sampai ketika Hera membuka mata ia terbangun di tubuh Anthea yang masih Bayi, BAYANGKAN BAYI?!

Ia mencoba bersikap tenang, menghindari kematiannya, tapi kenapa sikap Putra Mahkota tak seperti di novel dan terus mengejarnya???

note: cari cowo bucin mampus? langsung baca aja

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salvador, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 14

...****************...

Di paviliun Rotter, Anthea dan kedua temannya membawa makanan masing-masing lalu duduk di salah satu meja. Sebelumnya Anthea telah mengenalkan Aru pada Shenina. Ketiganya mengobrol ringan.

Mereka baru saja menyelesaikan kelas hari pertama di akademi, sebelum kembali ke asrama, ketiganya memilih mengisi perut di Paviliun Rotter, karena makanan asrama benar-benar monoton. Tak hanya mereka, cukup banyak siswa di sini.

“Tak ada yang menarik hari ini, apalagi kelasku lebih banyak siswa laki-laki,” ujar Shenina.

“Memangnya kenapa?” Tanya Anthea.

“Anak laki-laki itu kebanyakan pemalas, mereka tidak akan terlalu fokus pada pendidikan, yang lebih penting bagi mereka itu kemampuan bela diri,” Jelas Shenina.

“Oh ya? Aku baru tau,” Anthea berpikir sejenak, “Tetapi sepertinya di kelasku anak laki-laki tetap rajin,” lanjutnya.

“Itu karena kelas kita unggulan, Anthea.” Jawab Aru disebelahnya.

Shenina mengerutkan bibir kesal, “Kenapa aku tidak sekelas dengan kalian saja? Pasti akan menyenangkan,”

Shenina berada di kelas 1C, padahal ia sudah cukup percaya diri menjawab tes yang ia rasa tak begitu sulit.

Mereka melanjutkan obrolan ringan lain, sampai kedatangan 3 laki-laki berparas Dewa Yunani mengalihkan perhatian ketiga gadis itu, bahkan nyaris seluruh siswa di Paviliun Rotter.

“Halo para Lady manis, boleh kami bergabung?” Suara ramah itu dari Rainer,  tanpa menunggu jawaban ia bersama Altair dan Draka mendudukkan diri di hadapan para gadis.

Ah, tidak pada Altair. Ia memilih duduk di sebelah Tunangannya.

“Maaf baru menemui Anthea, dua hari ini aku cukup sibuk.” Ujar Altair menatap intens tunangannya.

Anthea hanya mengangguk, ia melanjutkan menikmati makanannya dan menyimak pembicaraan teman-teman nya. Rainer yang mengajak kedua teman baru Anthea berkenalan.

Anthea terbatuk kecil karena tersedak, tapi sepertinya ia lupa membeli air. Tanpa banyak kata, Altair segera beranjak dari duduknya dan kembali membawa segelas air untuk sang kekasih.

“Pelan-pelan, Anthea.” Ujar Altair lembut sembari menyodorkan minuman, Anthea menerimanya.

“Ternyata Pangeran yang katanya begitu dingin bisa lembut juga ya,” Bisik Aru pada Shenina.

Shenina mengangguk setuju, walaupun ia masih memiliki hubungan keluarga dengan Altair, tapi mereka hanya sebatas tau satu sama lain, tak begitu dekat.

“Kau ingin memesan makanan?” Tanya Draka pada Altair, laki-laki itu menggeleng.

Tujuan Altair kemari adalah bertemu Anthea-nya. Tapi, entah perasaan Altair saja, kenapa Anthea sedari tadi hanya mendiaminya? Altair tau gadisnya memang pendiam, namun sedari tadi Anthea bahkan tak mengeluarkan suara.

Selesai Anthea menghabiskan makanannya, Altair bertanya, “Anthea ada di kelas berapa? Apa orang-orang di kelas memperlakukan mu dengan baik?” sebenarnya Altair sudah tau Anthea di kelas apa, ia hanya mencari topik untuk berbicara.

“Aku di 1A, semuanya baik-baik saja.” Jawab Anthea singkat.

Tak hanya Altair yang menyadari wajah enggan gadis itu, teman-teman mereka pun sama.

“Sepertinya mereka ada masalah?” Bisik Shenina bertanya pada Rainer. Laki-laki itu mengedikkan bahu tidak tau.

“Oh ya, aku lupa membawa buku ku di kelas, Shenina ayo temani aku,” Aru yang peka menarik Shenina, gadis itu menurut. Mereka rasa harus memberikan ruang untuk pasangan ini.

“Sepertinya Aku dan Draka akan makan di teras sambil menikmati pemandangan, aku keluar dulu Tuan Putri dan Pangeran,” Rainer menundukkan kepala pada keduanya, mengedipkan sebelah matanya dan berlalu pergi.

Haishh orang-orang ini. Batin Anthea menyadari teman-teman nya sengaja meninggalkan Anthea bersama Altair.

Saat Anthea berdiri dari duduknya, Altair menahan lengannya untuk kembali duduk.

“Apa aku membuat kesalahan, Anthea?” Tanya Altair menatap lurus manik Hazel di hadapannya.

Anthea menggeleng pelan,”Tidak.”

“Bohong, Anthea bahkan tidak mau menatapku.” Ujar Altair.

Anthea menatap mata biru jernih itu, pandangan penuh puja seperti biasanya dapat Anthea lihat di sana, ia mengalihkan pandangan tak ingin hanyut dalam pesona laki-laki itu.

Anthea menarik napas dalam-dalam, berusaha menata pikirannya. Ia tidak bisa mengungkapkan apa yang sebenarnya mengganggunya—kenyataan bahwa ia baru saja melihat Altair bersama gadis lain yang ditakdirkan membuatnya jatuh cinta.

“Maaf,” jawab Anthea akhirnya, suaranya lembut namun tertekan. “Aku hanya sedikit kesulitan karena tidak ada pelayan bersamaku di akademi.” Alibinya, Ia berusaha tersenyum.

Altair mengangguk dengan pengertian, baginya itu sangat wajar. Sejak kecil Anthea hidup dalam kemewahan bangsawan Duke. Ketika di luar kediaman tanpa bantuan pelayannya menyiapkan ini itu, Anthea pasti cukup kesulitan.

“Apa perlu aku berbicara langsung pada pihak akademi agar Anthea boleh membawa orang luar?”

Anthea dengan segera menggeleng, “Tidak perlu, Altair. Aku hanya belum terbiasa,” ujarnya.

“Kalau Anthea mau aku akan mengusahakannya, mereka akan mengerti karena Anthea keluarga kerajaan.” Altair sepertinya tetap kukuh akan rencananya.

Huh, padahal aku hanya berbicara asal. Batin Anthea.

“Aku baik-baik saja Altair, percayalah.” Jawab Anthea meyakinkan.

Pada akhirnya Altair mengangguk, “Ya sudah, asalkan jangan terlalu lelah, Anthea. Apalagi belajar sampai larut malam.”

Pasalnya Anthea seringkali begadang untuk membaca buku di perpustakaan kerajaan ataupun kediaman Duke. Mungkin terlihat bagi orang lain Anthea terlalu rajin belajar, padahal dominan ia membaca novel. Atau memang tertarik pada ilmu pengetahuan di zaman ini.

Altair beranjak dari duduknya, tangan laki-laki itu terulur mengusap rambut Anthea lembut, kebiasaannya selama ini,

“Segeralah kembali ke asrama, sepertinya aku harus kembali sekarang,” Ujarnya.

Anthea mengangguk dengan senyum tipis, Altair melanjutkan, “Aku akan menyempatkan waktu untuk sering-sering bertemu Anthea,” Setelahnya, Altair berlalu pergi. Anthea hanya menatap laki-laki itu rumit.

Sementara itu, seisi Paviliun Rotter menatap gemas interaksi kecil pasangan itu. Pangeran Mahkota yang selama ini dikenal tak tersentuh, ternyata begitu perhatian pada pasangannya.

***

tbc

1
Siti solikah
apa altair tahu ya
Siti solikah
kenapa ga bilang aja anthea
Siti solikah
bagus altair
Siti solikah
kenapa ditolong ressa nya
Siti solikah
kapan altair ketemu sama rossq
Siti solikah
iya anthea aku suka caramu
Siti solikah
hanya dianggap teman
Siti solikah
berubah alurnya mungkin
Erna Masliana
sebenarnya sangat wajar Anthea tidak memaafkan dan Dante juga dendam... Altair kejam pisan melebihi setan
Siti solikah
pantas saja Valery sangat membenci diarez
Siti solikah
semoga dibatalkan pertunangannya ya
Erna Masliana
sungguh kejam.. dibiarkan mati perlahan... memang kelakuan Altair di kehidupan sebelumnya bener bener bejat..
Erna Masliana
heh terpaku pada kehidupan sebelumnya ya iyalah si Altair jahat kebangetan..dia sedang jatuh cinta Resa tapi diganggu Anthea yang ingin mempertahankan tunangannya...lalu Resa memilih Dexter untuk jadi pasangan nya... Altair tidak terima dia ditolak.. sehingga berbuat jahat..
Erna Masliana
ya iyalah.. greget aku sama kamu kamu sendiri yang ngubah alur.. mikir dikit atuh
Erna Masliana
sokooooooorrrr ngeyel sih..
Erna Masliana
benar benar nyari masalah padahal bawa pengawal pake pakaian biasa kan bisa
Erna Masliana
ini nih yang bakal jadi perpecahan..si Anthea diem bae setelah dapat surat kaleng.. bilang kek ke bapaknya atau kakaknya biar mereka yang urus
Erna Masliana
tuh kan si Anthea emang bodoh... untung saja Altair muncul
Erna Masliana
mulut pedes mu mantap.. langsung tertuju pada orang yang tepat
Erna Masliana
untung saja Altair dengar langsung.. Anthea rasanya gak mungkin cerita hal seperti ini..dia mah bakal diem bae tau tau difitnah😛
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!