NovelToon NovelToon
Mencintai Anak Bos Mafia

Mencintai Anak Bos Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mata-mata/Agen / Romansa Fantasi / Fantasi / Mafia / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:55
Nilai: 5
Nama Author: intan maggie

Clara yang kini hidup seorang diri, menerima penawaran pekerjaan sebagai mata-mata dari seorang temannya yang merupakan anak dari pemilik organisasi mafia dengan upah yang lumayan tinggi. Ia harus bertahan hidup dengan kerasnya dunia di usia muda.

Ibunya yang meninggal karena kecelakaan dan ayahnya yang cacat akibat kecelakaan itu, membuatnya harus mencari uang, hingga ayahnya juga menyusul ibunya 3 bulan kemudian, saat ia ingin memasuki SMA. Saat itulah kemudian ia menerima sebuah misi baru. Apakah ia akan berhasil menjalani misi itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon intan maggie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Waktu istirahat tiba, setelah bu tiara keluar kelas..

"ulah lo kan ray? Tadi gua gak mimpi kan?" seru ana ke arah ray.

Ray tertawa terbahak-bahak mengeluarkan semua tawa yang tadi ditahannya.

"ara kamu lagi ngapain? Ahaha" ucap willi diikuti tawa.

"gak lucu tau gk!" bentak ara, kemudian keluar kelas.

"hayoloh ray" sahut seseorang di kelas.

"kan bertengkar lagi ahaha" seru wiilie diikuti tawa.

Tanpa menjawab apapun, ray langsung mengejar ara.

Ara masuk ke toilet wanita, ray menunggu di depan.

"udah?" tanya ray saat ara keluar toilet.

Ara menghiraukan ray, ia terus berjalan ke arah kantin.

"iya deh gua minta maaf" ucap ray sambil berjalan di samping ara.

"gua traktir ya" ucap lagi ray, ara masih mengabaikannya, hingga didepan sebuah toko makanan.

"paket chicken katsu 1" ucap ara kepada penjaga toko.

"2" seru ray.

"ada lagi?" tanya penjual.

"udah, itu aja bu" jawab ara.

"jadi 70 ribu" jawab penjual.

Ray dengan cepat mengeluarkan uang 100 ribu, sebelum ara merogoh kantong rok nya.

"kembali 30 ya ka, silahkan ditunggu" ucap penjual.

"terimakasih" balas ray setelah menerima kembalian.

"jadi kita mau duduk dimana?" tanya ray ke ara.

"bisa gak lo berhenti ikutin gua?" seru ara, kemudian hendak berjalan ke sebuah meja dengan 4 kursi.

Ray tidak menjawab apapun, hanya mengikuti ara.

Saat ray duduk, ara bangun dan pindah ke tempat duduk lainnya.

di tempat yang baru diduduki ara, saat ray duduk dihadapannya, ara pindah ke tempat lain lagi,

 ara memilih tempat baru, ray masih mengikuti dan duduk di sampingnya.

Ara ingin bangun lagi, namun tangannya di pegang oleh ray tanpa berkata apa-apa.

"lepasin tangan gua!" seru ara yang sudah berdiri.

"capek tau pindah-pindah mulu, di sini aja ya" balas ray lembut sambil melihat ke arahnya yang masih berdiri.

"nih cowok maunya apa sih, iyalah capek, lagi lo ngikutin Mulu" ara dalam hati.

"yuk duduk" ucap ray lagi, saat ara hanya diam.

"lepasin tangan gua dulu" balas ara masih dengan nada marah.

"iya, gua lepasin setelah lo duduk" balas ray lembut.

Tak lama ara duduk, ray pun menepati janjinya, melepaskan pegangannya pada tangan ara.

"makasih ya" ucap ray tanpa melihat ara setelah ara duduk.

Ara melihat ke arah ray yang menatap ke meja makan yang masih kosong.

tak lama, makanan yang mereka pesan datang. Mereka makan tanpa obrolan sama sekali, hingga makanan habis.

"nih kok orang tiba-tiba diam" ucap ara dalam hatinya yang sempat melihat ray, sedang tatapan ray masih ke meja makan.

"ayo ajak ngomong gua lagi, gua bales deh" ucap ara dalam hati.

"masih marah ya?" tanya ray melihat ke arah ara.

"kenapa malah nanyain itu sih? Kaya gak ada topik lain aja" ucap ara dalam hati.

Ara tidak ingin menjawab pertanyaan itu, hingga membuat nya diam cukup lama.

"yaudah kalo pengen sendiri dulu, gua duluan ke kelas, maaf buat yang tadi, setelah baikan hubungi gua lagi ya" ucap ray lagi dengan lembut kemudian pergi meninggalkan ara.

"ihhh malah ninggalin gua, ajak gua kek, emang gak peka ini cowok" ucap ara dalam hati yang membuat wajahnya makin cemberut.

ara yang bad mood masih di kantin hingga minumnya habis yang diminum perlahan-lahan.

Sedangkan ray yang sudah di kelas, asik bermain permainan kartu dengan anak-anak kelas lainnya.

"ray" panggil willi sambil menunjuk dengan wajah mengarah ke ara yang sudah kembali ke kelas.

"biarin dulu aja" balas ray, setelah sekilas melihat ke arah ara yang masih cemberut.

"yakin?" tanya willi lagi.

Ray mengangguk pelan kemudian berucap "udah lanjut, nanti keburu masuk".

Perkumpulan anak laki-laki itu berlanjut bermain permainan kartu sambil beberapa kali tertawa terbahak-bahak.

"malah sibuk main, ketawa -tawa aja situ" ara makin kesal melihat ray yang malah bersenang-senang.

Ara kembali meletakkan kepala di meja, rasa kantuk makin terasa setelah ia makan.

setelah beberapa menit bel berbunyi, ray kembali ke tempat duduknya.

"ra, udah bel masuk" bisik ray ke telinga ara untuk membangunkannya.

"bukan urusan lo" jawab ara yang masih kesal ke ray, tanpa pindah posisi, ia terus tidur.

hingga saat guru sudah datang, sekarang pelajaran sejarah yang dibimbing oleh pak angga. Dia terkenal guru yang lemah lembut 180 derajat berbeda dengan bu Tiara.

"ra, pak Angga udah dateng" bisik ray lagi, namun ara tidak menjawab, ia sudah pulas.

"ara" panggil pak angga melihat ara yang tertidur dikelas, namun ara tidak menanggapi.

"duhhh.." pikir ray khawatir.

Pak angga berjalan mendekat ke meja ara duduk.

"ara" panggil pak angga pelan, ara masih tidak menanggapi.

"bujug dah nih anak cepet banget pulesnya" pikir ray.

"raa" panggil rey, membantu pak angga membangunkan ara sambil mencolek sedikit bahunya.

"jangan ganggu gua" seru ara yang langsung marah ke ray, ia menatap ray sedang wajah marah, membuat pak angga sedikit kaget.

"ara" panggil pak angga, membuat ara melihat ke arah nya.

"eh pak angga, maaf pak maaf" balas ara yang langsung mengucek matanya.

"mending cuci muka dulu" ray memberi saran.

"betul kata ray, kamu basuh wajah kamu dulu ya" balas pak angga.

"iya pak" ara mengiyakan, kemudian ia keluar kelas ke toilet membasuh wajahnya.

"ahh sial, hari ini sial banget" ucap ara di depan cermin.

"apa gua yang terlalu sensitif ya karena kurang tidur" ucap lagi ara.

setelah cukup lama, ara kembali ke kelas, ia menjalani sisa harinya di kelas dengan baik, walau tanpa obrolan apapun dengan ray, hingga tiba waktunya pulang sekolah.

"pulang sama siapa?" tanya ray melihat ke ara.

"mungkin taxi" balas ara, mengingat def masih masa scores.

"mau pulang bareng gua?" ray menawarkan.

"boleh?" tanya ara.

"boleh" balas ray.

"maaf ya" ucap ara lagi dengan memalingkan wajahnya.

"gua yang minta maaf, jangan marah lagi ya" balas ray dengan senyum ke arah ara, ara melihat itu.

Ara yang tidak ingin senyum terbawa senyum ray, hingga membuatnya senyum malu-malu.

"btw kak yan yang jemput?" tanya ara untuk menghilangkan rasa malu nya.

"iya" balas ray singkat, kemudian merapikan barang-barang nya, begitu juga ara.

Kemudian ara teringat tentang kejadian malam itu

"aduhh.. Gua bareng ray gak ya? Kemarin kak yan melihat dengan jelas wajah gua dan def gak ya, gimana nih, gua lupa lagi" isi pikiran ara.

"ayo, dia sudah didepan sekolah" ajak ray, kemudian berdiri.

"eh Ray kayanya gua naik taxi aja dah" balas ara setelah diam sejenak.

"kenapa?" tanya ray penasaran.

"gapapa, lo duluan aja" balas ara.

"serius?" tanya ray memastikan.

"iya serius, mungkin lain kali lagi" balas ara mengangguk dengan yakin.

"oke, gua duluan ya" balas ray, kemudian melambaikan tangan, arah membalasnya, kemudian ray pulang duluan, sedangkan ara setelahnya menggunakan taxi.

"tidur sekarang ya, biar besok gak ngantuk lagi" begitu pesan yang ray kirim melalui chat di pukul 9 malam, membuat ara tersenyum-senyum sendiri di kamar apartemennya, berubah-ubah posisi karena hatinya yang sedang gembira.

"iya" balasan Ara ke ray sambil tersenyum, hingga beberapa menit kemudian, ara benar-benar tertidur pulas.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!